Anda di halaman 1dari 10

Review : Bioplastik Berbasis Galaktomanan

Hasil Ekstraski Ampas Kelapa


dengan Campuran Polyvinyl Alkohol

Sagita Sandra Panamuan


H1031171044
Dosen Pengampu : Intan Syahbanu, M.Si
Pendahuluan
• Plastik merupakan bahan kemasan pangan yang
paling populer digunakan. Plastik banyak diguna
kan
• diberbagai sektor kehidupan, untuk mendaur ula
ng
• sampah plastik dibutuhkan biaya yang lebih ting
gi
• dibandingkan dengan memproduksinya.
• Maka diperlukan pemikiran dan teknologi baru u
ntuk membuat plastik yang ramah lingkungan (bi
oplastik). Bioplastik merupakan plastik ramah ling
kungan
• karena mudah diurai oleh mikroorganisme
• dibandingkan plastik konvensional
Bioplastik
Bioplastik dapat terbuat dari bahan polimer alami seperti pati, selulosa, galaktomanan, dan lain-lain.
Menurut Rindengan (2015), ampas kelapa kering mengandung 61% galaktomanan.Bioplastik yang terbuat dari
suatu komponen memiliki sifat yang rapuh, sehingga dibutuhkan bahan polimer lain untuk mendukung sifat plastik.
Bahan polimer yang dapat digunakan dalam pembuatan bioplastik adalah PVA.
Dalam penelitian ini plasticizer yang digunakan dalam pembuatan bioplastik selain PVA adalah sorbitol.

Galaktomanan PVA sorbitoll


Galaktomanan merupakan polimer organik PVA merupakan polimer sintetik Menurut Hidayati (2015), penggunaan
yang mengandung unit mannopironisa dan namun dapat terdegradasi sorbitol diketahui lebih efektif
galaktopiranosa. Galaktomanan memiliki secara alami. PVA memiliki dibandingkan gliserol. Bioplastik
kemampuan membuat lapisan film sehingga kekuatan tarik yang tinggi, dengan plasticizer sorbitol memiliki
sangat berotensi sebagai bahan baku felksibilitas yang baik, dan sifat permeabilitas oksigen lebih rendah
pembuatan bioplastik. penghalang oksigen yang baik
(Purnavita, 2018).
Rumusan Masalah
Bagaimana membuatan bioplastik untuk mendapatkan kondisi optimum
penelitianyaitu jumlah sorbitol dan waktu pencampuran terhadap karakterisasi
bioplastik.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bioplastik dengan hasil kondisi terbaik sehingga mampu
menggantikan penggunaan plastik konvensional dengan bioplastik yang ramah lingkungan.

Karakterisasi
Karakterisasi bioplastik dalam penelitian ini dilakukan analisa meliputi ketebalan, ketahanan air,
tensile strength, elongation, waktu degradasi, morfologi, melting point (MP) dan struktur gugus
fungsi bioplastik menggunakan Fourier Transform Infra Red (FTIR)
METODOLOGI
BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan meliputi ampas kelapa yang diperoleh dari rumah makan padang hayam
wuruk Semarang sebagai bahan baku pengahasil galaktomanan, PVA, aquades, sorbitol yang diperoleh
dari toko bahan kimia “candi sakti instrument” Semarang.

VARIABEL
Variabel bebas pada penelitian ini yaitu jumlah sorbitol (0 ml; 0,5 ml; 1 ml; 1,5 ml; 2 ml) dan waktu pencampuran (25
menit; 35 menit) dengan variabel tetap jumlah galaktomanan 5 gram, jumlah PVA 5 gram dan suhu pencampuran 70°C.
Variabel
terikat pada penelitian ini adalah karakterisasi bioplastik seperti ketebalan, ketahanan air, tensile strength, elongation,
morfologi, waktu degradasi, Melting Point (MP) dan FTIR.

METODE
Penelitian ini dilakukan secara ekserimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL) dengan 2
kali pengulangan. Analisis data dilakukan secara statistik dengan uji F dan uji lanjutan Pada beaker glass lain, 5
gram
galaktomanan dilarutkan dengan 50 ml aquades hingga homogen.
Langkah Kerja

1 Pembuatan bioplastik Setelah kedua bahan Sorbitol sesuai variabel yang telah
2 homogen dalam 3 ditentukan (0 ml, 0,5 ml, 1 ml, 1,5 ml,
dimulai dari melarutkan
tempatnya masing- 2 ml) dimasukkan kedalam campuran
5 gram PVA dengan
masing, larutan PVA dan galaktomanan serta
100 ml aquades dalam dilakukan pemanasan hingga suhu
Galaktomanan
beaker glass hingga 70°C selama variabel waktu
dimasukkan kedalam
homogen. larutan PVA pencampuran yang ditentukan
(25 menit dan 35 menit) dengan
pengadukan menggunakan magnetic
bar skala 6.

Pencampuran selesai 5 Setelah degassing selesai,


4 sesuai variabel waktu larutan bioplastik dituang
pencampuran dan kedalam gelas ukur hingga
dilanjutkan degassing
volume 75 ml. Campuran
selama 10 menit untuk
kemudian dimasukkan ke
menghilangkan udara dalam
dalam cetakan yang
larutan dalam keadaan
pengadukan tetap berjalan
selanjutnya dipanaskan dalam
namun tanpa pemanasan oven pada suhu 60°C
Hasil dan Pembahasan
Analisa ketebalan bioplastik Analisa ketahanan air bioplastikmenurut
ulangan dan kombinasi perlakuan Analisa waktu degradasi bioplastik
menurut ulangan dan kombinasi
Hasil uji statistika menunjukan bahwa menurut ulangan dan kombinasi perlakuan
perlakuan
Hasil uji statistika menunjukkan bahwa ulangan
kombinasi perlakuan antara jumlah sorbitol bioplastik galaktomanan-PVA dapat
dan kombinasi antara jumlah sorbitol dan waktu
dan waktu pencampuran berpengaruh sangat terdegradasi sempurna dalam waktu
pencampuran berengaruh sangat nyata terhadap
nyata terhadap ketahanan air bioplastik. Dari 24 jam, sedangkan bioplastik komersil
ketebalan bioplastik. Dari kombinasi tersebut,
kombinasi perlakuan tersebut, jumlah sorbitol dapat terdegradasi sempurna dalam
waktu pencampuran memberikan pengaruh
sangat berpengaruh terhadap presentase waktu lebih dari 30 hari.
sangat nyata terhadap ketebalan bioplastik.
ketahanan air. Bioplastik dengan ketahanan
Ketebalan bioplastik terbaik pada variabel waktu
air terbaik pada variabel waktu pencampuran
pencampuran 35 menit dan jumlah sorbitol 2 ml
25 menit dan jumlah sorbitol 0 ml dengan
dengan nilai ketebalan 0,18 mm.
prosentase 74,76%. Analisa gugus fungsi biolastik menggunakan FTIR
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisa melting point bioplastik
Analisa morfologi bioplastik menurut Analisa tensile strength dan elongation
bioplastik menurut ulangan dan kombinasi menurut ulangan dan kombinasi
ulangan dan kombinasi perlakuan
perlakuan perlakuan
Bioplastik dengan waktu pencampuran 35 penambahan sorbitol terlalu banyak dapat semakin banyak bahan organik yang
menit memiliki permukan lebih halus
menurunkan nilai tensile trength, tetapi akan digunakan maka melting point biolastik
dibandingkan permukaan bioplastik pada
waktu pencampuran 25 menit. Permukaan meningkatkan nilai elastisitas bioplastik akan menurun. Hasil analisa melting point
bioplastik semakin halus ini menunjukan tersebut. bioplastic galaktomanan-PVA dengan titik
bahwa kerapatan pori-pori bioplastic sudah leleh 120°C hampir sama dengan hasil
baik hal ini dipengaruhi oleh jumlah padatan analisa MP dari penelitian Humaira (2012)
terlarut dalam bioplastik dengan rentang suhu 100-118°C.
KESIMPULAN

 Ketebalan bioplastik dengan hasil optimum pada jumlah sorbitol 2 ml dan waktu pencampuran
35 menit dengan ketabalan biolastik 0,18 mm.
 Prosentase ketahanan air bioplastik terbaik adalah 74,76% pada jumlah sorbitol 0 ml dan waktu
pencampuran 25 menit.
 Tensile strength terbaik pada jumlah sorbitol 1 ml dan 35 menit dengan nilai 7,55 Mpa, sedangka
n hasil analisa elongation terbaik pada bioplastik dengan jumlah sorbitol 1,5 ml dan waktu
pencampuran 25 menit dengan prosentase 46,81%.
 Hasil pengamatan morfologi menunjukkan bioplastik dengan permukaan terbaik pada bioplastic
dengan jumlah sorbitol 2 ml dan waktu pencampuran 35 menit.
 Bioplastik hasil penelitian memiliki melting point pada suhu 120°C.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai