[teknologi petrokimia]
• Bahan Tambahan,
misalnya plastisizer,
stabilisant, antioksidan,
pewarna, anti-UV,
antistatic, anti
microbial, lubricant, dll.
• Ko-monomer, yaitu
monomer additive untuk
memperbaiki
performance dari suatu
jenis homopolimer.
Produk akhir disebut
Ko-polimer.
Jenis Plastik dan Kegunaannya
Plastik
Konvensional
(non-
Plastik biodegradable)
Bioplastik
(Biodegradable)
Limbah Plastik
Limbah plastik adalah bahan buangan berupa plastik yang telah digunakan oleh manusia, biasanya limbah plasik sering
disebut juga dengan sampah plastik.
Sampah plastik merupakan salah satu permasalahan yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Hal ini karena
sampah plastik tidak dapat terurai oleh mikroorganisme tanah, walaupun telah terkena cahaya matahari maupun hujan.
Sampah plastik berdampak negatif serta menimbulkan masalah cukup serius terhadap lingkungan.
Solusi
Pembuatan bahan plastik terbuat dari bahan baku yang dapat terurai secara alami dapat
terdegradasi oleh mikroorganisme yang disebut plastik biodegradable.
Bioplastik (Biodegradable)
Bioplastik adalah plastik yang
dapat digunakan layaknya
pada plastik
konvensional, namun akan
hancur terurai oleh aktifitas
mikroorganisme menjadi hasil
akhir berupa air dan gas
karbondioksida setelah habis
terpakai dan dibuang ke
lingkungan tanpa meninggalkan
sisa yang beracun. Karena
sifatnya yang dapat kembali ke
alam, maka plastik biodegradable
merupakan bahan plastik yang
ramah lingkungan.
Bahan baku plastik biodegradable
Menurut Jummi (2007), bahan baku pembuatan
bioplastik adalah pati, selulosa, kitin, kitosan
dan lainnya. Contoh tanaman yang memiliki kadar
pati tinggi dan dapat dijadikan bioplastik yaitu
tanaman sagu, singkong, komposit pati lidah buaya
(Aloe vera) Kitosan, dan lainnya yang merupakan
bahan melimpah di Indonesia, dapat dimanfaatkan
serta ramah lingkungan.
Proses pembuatan bioplastik yang akan dijelaskan
berikut ini merupakan proses pembuatan bioplastik
dengan bahan berbasis pati sagu.
Lalu asam
Sampel
Pati sagu asetat Setelah Sampel
dituang ke
Kemudian dipanaskan ditambahk sampel yang telah
dalam
Menimban pati sagu di atas an yakni mulai kering
talam
g pati sagu tersebut penangas sekitar 7- membentu kemudian
plastik dan
murni ditambahk air dengan 10 mL k gel, dianalisis
dikeringka
sebanyak an akuades suhu 1000C serta diaduk- karakteristi
n selama 2
10 g sebanyak sambil tambahkan aduk k fisik,
hari pada
150 mL diaduk- gliserol selama 10 mekanik
suhu
aduk yakni 2-3 menit dan kimia
ruangan
mL
laju transmisi uap air
(WVTR),
pemanjangan
Kristalinitas
biodegradasi.
Hasil
Hasil dari percobaan sintesis bioplastik
berbasis pati sagu yang dilakukan dengan
beberapa konsentrasi yang berbeda dapat
diambil yang terbaik diperoleh dari
kombinasi 10 mL asam asetat dan 3 mL
gliserol dengan menghasilkan nilai
WVTR sebesar 5,46 gr/m2.jam.
Karakteristik bioplastik berbasis pati sagu
dari analisis WVTR terkecil (10 mL asam
asetat dan 3 mL gliserol) meliputi,
ketebalan 0,021 cm, tensile strength 3,72
MPa, elongation 16,65%, kritalin 14,39%,
gugus fungsi terjadi pengurangan pada
gugus–OH yang telah berikatan dengan
asam asetat dan gliserol, dan tingkat uji
biodegradasi selama 24 hari.
Penerapan Konsep Ekologi
Bioplastik menerapkan konsep
ekologi yang ramah
lingkungan sebab bioplastik
merupakan plastik yang
akan terurai oleh aktivitas
mikroorganisme ketika
dibuang ke tanah.