Anda di halaman 1dari 10

TANGGUNG JAWAB SOSIAL DARI BISNIS

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
1. NUR MUSTAFA
2. SRI HARDIYANTI A. THALIB
3. PUTRI ADELIA NINGSI KADIR
4. ROSITA B.TOLLENG
5. QALFIANSAH PASAMBUNA
A. TANGGUNG JAWAB SOSIAL BISNIS
1. Pengertian Tanggung Jawab Sosial Bisnis
Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial
perusahaan adalah suatu konsep atau tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap sosial
maupun lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.
Menurut World Business Council for Sustainable Development
mengemukakan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan
komitmen berkesinambungan dari kalangan bisnis untuk berperilaku etis
dan memberi kontribusi bagi pembangunan ekonomi, seraya meningkatkan
kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan
masyarakat luas pada umumnya. Upaya sungguh-sungguh dari entitas
bisnis meminimumkan dampak negatif dan memaksimumkan dampak
positif operasinya terhadap seluruh pemangku kepentingan dalam ranah
ekonomi, sosial dan lingkungan untuk mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan.
2. Pendorong munculnya Corporate Social Responsibility
Munculnya konsep CSR didorong oleh terjadinya kecenderungan pada masyarakat industri yang
dapat disingkat sebagai fenomena DEAF (yang dalam bahasa Inggris berarti tuli), sebuah
akronim dari Dehumanisasi, Equalisasi, Aquariumisasi, dan Feminisasi (Suharto, 2007:103-104)
3. Bentuk CSR ( Tanggung Jawab Sosial ) yang diberikan oleh Perusahaan
Diantaranya yaitu:
1. Kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
2. perbaikan lingkungan,
3. pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu,
4. pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum,
5. sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk
masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut.
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi perusahaan yang
mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana
kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada
sekedar profitability. Selain itu, juga ada bentuknya yaitu: jangka pendek, bantuan perayaan
hari besar, seminar, sunatan masal, jangka Panjang, pemberdayaan masyarakat, pembuatan
KSP, beasiswa, orang tua asuh UMKM, dan pelatihan.
B. ETIKA BISNIS
1. Pengertian etika bisnis
Etika berasal dari kata yunani ethos yang mengandung arti yang cukup
luas yaitu,tempat yang biasa di tinggali,kandang,padang rumput,
kebiasaan, adat, akhlak,watak,perasaan,sikap dan cara berfikir. Bentuk
jamak etos adalah ta etha yang berarti adab kebiasaan.Arti jamak inilah
yang digunakan Aristoteles (384-322 SM) untuk menunjukan pada etika
sebagai filsafat moral. Kata ‘moral’ sendiri berasal dari kata latin mos
“(jamaknya mores) yang juga berarti kebiasaan atau adat. Kata
‘moralitas’ dari kata latin ‘moralis’ dan merupakan abstraksi dari kata
‘moral’ yang menunjuk kepada baik buruknya suatu perbuatan. Dari asal
katanya bisa dikatakan etikasebagai ilmu yang mempelajari tentang apa
yang biasa dilakukan. Pendeknya,etika adalah ilmu yang secara khusus
menyoroti perilaku manusia dari segi moral,bukan dari fisik,etnis dan
sebagainya.
2. Prinsip – prinsip etika bisnis yang harus di tempuh perusahaan
Etika bisnis memiliki prinsip- prinsip yang harus ditempuh perusahaan oleh perusahaan untuk
mencapai tujuannnya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku yang mencegah
timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral sebagai standar kerja atau operasi
perusahaan. Muslich (1998:31-33) mengemukakan prinsip-prinsip etika bisnis sebagai berikut:
 Prinsip otonomi
 Prinsip kejujuran
 Prinsip tidak berniat jahat
 Prinsip keadilan
 Prinsip hormat pada diri sendiri
3. Fundamental etika yang berlaku pada semua bisnis
fundamental etika yang berlaku pada semua bisnis, menurut Raymond Baumhart (1998), terdiri atas:
Sopan santun, Integritas, Menjaga janji, Kesetiaan, ketaatan (fidelity),Kejujuran, kewajaran
(fairness), menjaga satu sama lain (caring for others), saling menghargai satu sama lain (respect for
others), warga negara yang bertanggung jawab (responsible citizenship), pengerjaan keunggulan
(pursuit of excellence), dapat dipertanggung jawabkan (accountability)
C. ETIKA DALAM BERINTERAKSI
1. Interaksi dengan konsumen
Perusahaan banyak berhubungan dengan konsumen melalui bagian marketing. Hubungan dengan
konsumen ini ada yang diatur undang-undang,ada yang tidak. Bagian yang diatur oleh undang-
undang,akan dibimbing oleh undang-undang,akan dibimbing oleh etika.
2. Interaksi dengan produsen lain
Dalam etika iklan,seyogyanya sebuah iklan tidak berusaha menjelekkan produk perusahaan saingan.
Mungkin secara halus masih dapat dibenarkan,tapi secara jelas hendaknya dihindarkan.
3. Iklan terhadap anak-anak
Iklan yang ditunjukan terhadap anak-anak,atau iklan yang menggunakan artis anak-anak,berpengaruh
besar pada anak yang menonton TV.
4. Iklan jasa dan professional
Jasa professional ini biasanya menggunakan papan nama,wawancara dengan wartawan,menyebarkan
kartu nama.
5. Iklan rokok, minuman yang memabukkan
Di Negara kita masih ada iklan rokok mulai dibatasi bentuk iklannya,yang hanya menampilkan
merknya,tidak kelihatan lagi orang yang lagi asyik menghisap rokok.
6. Etika dan suppliers
sering kali terjadi tekanan – tekanan kurang etis dalam bisnis. misalnya pihak supliers menekan
pabrik agar memesan barang lebih banyak, sebab ada kemungkinan pengiriman barang bulan depan
akan terlambat.
7. Etika terhadap saingan
kadang – kadang ada produsen berbuat kurang etis terhadap saingan dengan menyebarkan rumor,
bahwa produk saingan kurang bermutu pernah pula terjadi produk saingan di rusak dan di jual
kembali ke pasar, sehingga menimbulkan citra negative dari pihak konsumen.
8. Etika hubungan dengan karyawan
di dalam perusahaan ada aturan – aturan dan batas – batas etika yang mengatur hubungan atasan
bawahan. atasan harus ramah dan menghormati hak – hak bawahan. karyawan diberi kesempatan
naik pangkat, memperoleh penghargaan dan sebagainya.
9. Etika dalam hubungan dengan publik
hubungan dengan public harus di jaga sebaik mungkin, agar selalu terpelihara hubungan harmonis.
hubungan dengan public ini menyakut pemeliharaan ekologi, lingkungan hidup. hal ini meliputi
konserfasi alam, daur ulang dan polusi. menjaga kelestarian alam, recycling ( daur ulang) produk
adalah usaha- usaha yang dapat di lakukan oleh perusahaan dalam rangka mencegah polusi, dan
menghemat sumber daya alam.
D. MASALAH POLUSI
Muncul lagi masalah lain, yaitu masalah polusi yang di timbulkan oleh kegiatan
proses produksi kerena akibat asap, ampas atau zat kimia yang di hasilkan oleh
pabrik di buang kea lam terbuka. masalah polusi yang menancam kehidupan umat
manusia, berupa polusi udara, pencemaran udara di kota besar di sebabkan oleh
asap kenalpot mobil, pabrik.
 Polusi air di sebabkan oleh buangan pabrik yang menyebabkan air berubah warna,
dan berbauh tidak enak mengandung racun mematikan ikan dan sebangsanya.
 Polusi suara berupa suara bising, gemuruh sepanjang siang dan malam dari mesin
pabrik, kendaraan, pesawat udara menyebabkan orang tidak bisa istrahat.
 Polusi tanah karena pembuangan zat – zat kimia yang mencemarkan lingkungan.
penebangan hutan yang berakibat gundulnya hutan, erosi,banjir, pegikisan humus
tanah, sehingga tanah berupah menjadi padang pasir, kering tanpah tumbuh –
tumbuhan.
 Usaha pemerintah mengatasi polusi
untuk mengatasi polusi ini, pemerintah dapat membuat berbagai peraturan,
misalnya perusahaan harus melakukan daur ulang, ampas buangan dari pabrik,
menyaring asap pabrik agar tidak mengotori udara, pemeriksaan kenalpot motor
dan mobil pemerintah membuat peraturan pembatasan penebangan hutan,
pelestarian lingkungan dengan menanam pepohonan, di lingkungan kantor, rumah
dan sebagainya.

 usaha dunia bisnis mengurangi polusi


pemerintah, masyarakat, LSM dapat mendesak dunia bisnis agar betul – betul
memperhatikan masalah polusi ini, jika perlu mereka mengadakan action tertentu
untuk meningkatkan dunia bisnis agar tidak lalai, selalu memperhatikan konserfasi
alam, tidak boros menggunakan sumber – sumber. akhirnyamuncul istilah green
marketing mengurangi penggunaan pembungkus yang akan merusak alam, mendaur
ulang pembungkus yang terbuang.

Anda mungkin juga menyukai