Anda di halaman 1dari 15

Berdasarkan bunyi pasal 3 UU No.

25/1992, tujuan koperasi Indonesia


dalam garis besarnya meliputi tiga hal
sebagai berikut :
 a). Untuk memajukan kesejahteraan
anggotanya;
 b). Untuk memajukan kesejahteraan
masyarakat; dan
 c). Turut Serta membangun tatanan
perekonomian nasional
Koperasi pertama muncul di Eropa pada saat
terjadinya revolusi
industri. Koperasi sendiri berasal dari
kata Cooperation atau dalam bahasa
Indonesia artinya bekerjasama. Pada saat
revolusi industri, kebanyakan para pemegang
alat produksi berlaku serakah dengan
memberikan upah yang kecil dan jam kerja
yang panjang bagi para pekerjanya,
sehingga menimbulkan gerakan dari para
pekerja untuk menyejahterakan diri mereka.
Lahirnya koperasi pertama di Inggris
yang terkenal dengan nama Koperasi
Rochdale di bawah pimpinan Charles
Howart (tahun 1844), karena tatanan
ekonomi yang berbasis kapitalisme
mengesahkan keserakahan dan
melahirkan persaingan bebas yang tidak
terbatas.
 Pada awalnya, Koperasi Rochdale berdiri
dengan usaha penyediaan barang-barang
konsumsi untuk keperluan sehari-hari. Akan
tetapi seiring dengan terjadinya
pemupukan modal koperasi, koperasi mulai
merintis untuk memproduksi sendiri barang
yang akan dijual. Kegiatan ini menimbulkan
kesempatan kerja bagi anggota yang
belum bekerja dan menambah
pendapatan bagi mereka yang sudah
bekerja. Pada tahun 1851, koperasi tersebut
akhirnya dapat mendirikan sebuah pabrik
dan mendirikan perumahan bagi anggota-
anggotanya yang belum mempunyai
rumah.
 Latar belakang berkembangnya koperasi
di Perancis hampir mirip dengan di Inggris.
Kemelaratan dan ketimpangan
bangsawan dan rakyat jelata mendorong
terciptanya ledakan Revolusi Perancis.
Selain itu revolusi industri yang terjadi di
Inggris berdampak besar pada
perekonomian Perancis. Agar mampu
menghadapi serangan industri Inggris,
Perancis berusaha mengganti mesin-mesin
yang digunakan dengan mesin-mesin
modern agar lebih efisien.
Koperasi di Perancis kemudian
berkembang dengan pesat. Koperasi-
koperasi tersebut kemudian bergabung
membentuk Koperasi Konsumsi Nasional
perancis (Federation Nationale Dess
Cooperative de Consommation),
dengan anggota
476 koperasi. Jumlah anggotanya saa
t itu
mencapai 3.460.000 orang, dengan
9.900 buah toko dan memiliki
perputaran modal sebesar 3.600 milyar
franc per tahun.
Koperasi konsumsi atau koperasi
pemakaian lahir di Inggris, sedangkan
koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit
lahir di Jerman pada tahun 1882 atas
prakarsa seorang pamong raja, walikota
F.W. Raeffeisen.
Pada permulaan abad 19 perekonomian di
Jerman masih bersifat agraris. Ketika itu
tanah sebagian besar dimiliki oleh tuan
tanah sehingga nasib petani dapat
diperlakukan semena-mena.
Seperti di Jerman pada awal abad ke 18, keadaan
perekonomian di Denmark bersifat agraris, dimana
sebagian petani dalam keadaan miskin. Hal itu pula
yang menyebabkan para budiman tergerak hatinya
untuk merobah keadaan.
Pada tahun 1769 berdiri perkumpulan pertanian
kerajaan Denmark, untuk mempelopori kebangkitan
jiwa kaum tani. Selanjutnya pada tahun 1900, disusul
dengan adanya perkumpulan petani kecil (small
holders) yang wilayahnya sesuai dengan daerah
pemerintahan, dengan nama “Parisher” dan
“Counties”.
 Di Denmark hampir semua kegiatan
ekonomi dilaksanakan dengan cara
bekerja sama serta diselenggarakan
oleh perkumpulan-perkumpulan
koperasi. Demikian juga hampir semua
hasil pertanian dan hasil industri
Denmark diselenggarakan oleh
perkumpulan-perkumpulan koperasi.
Dalam perjalanan sejarah, koperasi
tumbuh dan berkembang ke seluruh
dunia di samping badan usaha lainnya.
Dengan terbentuknya ICA, maka
koperasi telah menjadi suatu gerakan
internasional. Berikut ini perkembangan
gerakan koperasi di beberapa negara;
 Gerakan Koperasi di Swedia.
 Gerakan Koperasi di Amerika Serikat.
 Gerakan Koperasi di Amerika Selatan,
Afrika, Australia dan Selandia baru
 Gerakan Koperasi di Uni Soviet
 Gerakan Koperasi di Jepang
Untuk mengetahui perkembangan
koperasi di Indonesia, sejarah
perkembangan koperasi Indonesia
secara garis besar dapat dibagi dalam
“dua masa”, yaitu masa penjajahan
dan masa kemerdekaan.
 Masa Penjajahan
masa penjajahan Belanda, gerakan koperasi pertama di
Indonesia lahir dari inisatif tokoh R. A. Wiriaatmadja pada tahun
1986.
 Pergerakan koperasi selama penjajahan Belanda tidak dapat
berjalan lancar. Untuk membatasi laju perkembangan koperasi,
pemerintah Belanda mengeluarkan peraturan koperasi Besluit 7
April No. 431 tahun 1915, antara lain:
 Mendirikan koperasi harus mendapat izin dari gubernur jenderal
 Fakta dibuat dengan perantaraan notaris dan dalam bahasa
Belanda
 Ongkos materai sebesar 50 golden
 Hak tanah harus menurut hukum Eropa harus diumumkan di
Javasche Courant yang biayanya juga tinggi
 Awal kemerdekaan, koperasi berfungsi untuk
mendistribusikan keperluan masyarakat sehari-hari di
bawah Jawatan Koperasi, Kementerian Kemakmuran.
Pada tahun 1946, berdasarkan hasil pendaftaran secara
sukarela yang dilakukan Jawatan Koperasi terdapat
sebanyak 2.500 buah koperasi. Koperasi pada saat itu
dapat berkembang secara pesat. Namun karena sistem
pemerintahan yang berubah-ubah maka terjadi titik
kehancuran koperasi Indonesia menjelang
pemberontakan G30S / PKI. Partai-partai memenfaatkan
koperasi untuk kepentingan partainya, bahkan ada yang
menjadikan koperasi sebagai alat pemerasan rakyat
untuk memperkaya diri sendiri, yang dapat merugikan
koperasi sehingga masyarakat kehilangan
kepercayaannya dan takut menjadi anggota koperasi.

Anda mungkin juga menyukai