Anda di halaman 1dari 45

KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA (K3)


Ns. Azka Fathiyatir R, MN
PENDAHULUAN
■ Setiap pekerjaan pasti memiliki resiko, salah satunya
adalah kecelakaan kerja yang dapat berakibat pada
kerugian (loss)
■ Sebagai perawat, ada beberapa resiko kecelakaan kerja
yang harus diperhatikan seperti infeksi nosokomial,
penyakit akibat kerja, dsb
■ Kecelakaan kerja tersebut dapat menyebabkan kerugian
pada kualitas dan kuantitas pelayanan keperawatan yang
diberikan, seperti kurangnya SDM yang bertugas,
FILOSOFI K3
■ melindungi keselamatan dan kesehatan para pekerja dalam
menjalankan pekerjaannya, melalui upaya- upaya
pengendalian semua bentuk potensi bahaya yang ada di
lingkungan tempat kerjanya.
■ Bila semua potensi bahaya telah dikendalikan dan
memenuhi batas standar aman, maka diharapkan dapat
tercipta kondisi lingkungan kerja yang aman, sehat, lancar,
yang dapat menekan risiko kerugian dan berdampak
terhadap peningkatan produktivitas
FILOSOFI K3
■ Menurut International Association of Safety Professional, Filosofi K3
terbagi menjadi 8 filosofi yaitu:
1. Safety is an ethical responsibility.
2. Safety is a culture, not a program.
3. Management is responsible.
4. Employee must be trained to work safety.
5. Safety is a condition of employment.
6. All injuries are preventable.
7. Safety program must be site specific (tempat khusus).
8. Safety is good business.
KONSEP K3
■ Memandang kecelakaan bukan sebuah nasib.
■ Kecelakaan pasti ada penyebabnya sehingga dapat dicegah
■ Penyebab: personal factors 80-85% dan environmental
factors 15 % sampai 20 %
■ Kecelakaan selalu menimbulkan kerugian
■ Peran pimpinan sangat penting & menentukan
Tujuan Penerapan K3
■ Tujuan utama dalam Penerapan K3 berdasarkan Undang-
Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yaitu
antara lain :
■ 1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga
kerja dan orang lain di tempat kerja.
■ 2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan
secara aman dan efisien.
■ 3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas nasional.
K3 dalam konteks Keperawatan
■ K3 dalam keperawatan ditujukan untuk menjamin,
mengendalikan keselamatan dan kesehatan perawat
dan lingkungan sekitar dalam pemberian asuhan
keperawatan
■ Sehingga diharapkan asuhan keperawatan yang
diberikan dapat berkualitas dan pemberi pelayanan
keperawatan dapat berkembang di lingkungan kerja
yang aman dan sehat
Dasar Hukum K3RS
■ Pelaksanaan upaya K3RS dilandasi oleh perangkat hukum
sebagai berikut :
■ 1. UU No. 14 Tahun 1969, tentang ketentuan Pokok Tenaga Kerja,
yang menyatakan bahwa, tiap tenaga kerja berhak mendapat
perlidungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan,
pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai dengan
martabat manusia dan moral agama.
■ 2. UU No. 1 Tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja, yang
menyatakan bahwa keselamatan kerja dilaksanakan dalam
segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan
air maupun di udara yang berada di dalam wilayah kekuasaan
Republik Indonesia.
Dasar Hukum K3RS (2)
■ 3. UU No. 23 Tahun 1992 pasal 23, menyatakan bahwa
Kesehatan Kerja diselenggarakan untuk mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal. Kesehatan kerja meliputi
pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit akibat kerja dan
syarat kesehatan kerja. Setiap tempat kerja wajib
menyelenggarakan kesehatan kerja.
■ 4. UU No. 25 Tahun 1997, tentang Ketenaga Kerjaan, pasal
108 yang menegaskan kembali bahwa, setiap pekerja
mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas
keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan
pelakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia
serta agama.
Dasar Hukum K3RS (3)
■ 5. Rekomendasi ILO/WHO Konvensi No. 155/1981, ILO
menetapkan kewajiban setiap negara untuk merumuskan,
melaksanakan dan mengevaluasi kebijakan nasionalnya di
bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan
kerja. Pengelolaan K3RS menjadi percontohan
pengembangan sistim pengelolaan K3 di seluruh sarana
kesehatan di tanah air, mengingat rumah sakit adalah
sarana kesehatan yang memiliki banyak kerawanan
terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja bagi
tenaga kerjanya
Fungsi K3 dalam pelayanan keperawatan
■ Fokus pada :
– promosi kesehatan,
– pencegahan penyakit dan kecelakaan akibat kerja
serta
– perlindungan terhadap work-related and environmental
hazards.
Penyakit Akibat Kerja (PAK)
■ Dalam lingkungan kerja keperawatan, perawat sangat rentan
dengan beberapa penyakit akibat kerja.
■ Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja.
Dengan demikian, penyakit akibat kerja merupakan penyakit
yang artifisual atau man made disease. Sejalan dengan hal
tersebut terdapat pendapat lain yang menyatakan bahwa
Penyakit Akibat Kerja (PAK) ialah gangguan kesehatan baik
jasmani maupun rohani yang ditimbulkan ataupun diperparah
karena aktivitas kerja atau kondisi yang berhubungan dengan
pekerjaan.( Hebbie Ilma Adzim, 2013)
Penyebab PAK
■ Golongan fisik: bising, radiasi, suhu ekstrim, tekanan udara,
vibrasi, penerangan
■ Golongan kimiawi:
semua bahan kimia dalam bentuk debu, uap, gas, larutan, kabut
■ Golongan biologik: bakteri, virus, jamur, dll
■ Golongan fisiologik/ergonomik: desain tempat kerja, beban kerja.
■ Golongan psikososial: stres psikis, monotomi kerja, tuntutan
pekerjan
PAK pada perawat
■ Tingginya pajanan mikroorganisme patogen.
■ Dapat menjadi pembawa infeksi dari satu pasien ke pasien lain,
atau ke perawat lainnya (Nosokomial).
■ Harus sangat berhati-hati (bersama apoteker) bila menyiapkan
dan memberikan obat-obatan antineoplastik pada pasien kanker.
■ Menurut hasil penelitian di Cleveland Clinic Hospital dan 22 RS di
Ohio (1993-1996) di Amerika Serikat, terbanyak ditemukan
cedera sprain dan strain pada perawat. Nyeri pinggang (back
injuries) merupakan keluhan terbanyak dari cedera tersebut dan
lebih banyak menimpa perawat wanita. Penyebabnya ditengarai
adalah seringnya kerja otot statik, seperti mengangkat pasien dan
kerja bergilir (work shift).
Pencegahan dan Pengendalian PAK
di RS: Kesehatan Kerja
■ Pelayanan : Promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Tujuan : Mendapatkan tenaga kerja berstatus kesehatan
optimal dengan gizi baik, semangat kerja tinggi sehingga
efisien dan produktif.
Kegiatan :
– Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala pada tenaga kerja
tertentu.
– Imunisasi Hepatitis B, bagi tenaga kerja yang sering
berhubungan dengan cairan tubuh, seperti perawat yang
memasang infus, transfusi darah.
– Pengobatan tenaga kerja yang sakit, untuk menghentikan
perjalanan penyakit dan komplikasinya.
Pencegahan dan pengendalian PAK
di RS : Keselamatan Kerja
 Tujuan : Menghindari atau memperkecil kecelakaan kerja di tempat kerja
karena ketidaktahuan atau kurang mengerti penggunaan alat kerja serta
risiko bahaya yang menyertainya.
Kegiatan :
 Latihan kerja yang aman, latihan penggunaan alat kerja dan alat pelindung diri
(APD).
 Komunikasi, dengan cara pertemuan singkat sebelum bekerja (safety talk),
pemasangan poster mengenai keselamatan kerja.
 Pengawasan dan monitoring dengan alat terhadap bahan berbahaya secara
berkala ruangan kerja dan lingkungan kerja yang dibandingkan dengan Nilai
Ambang Batas (NAB) yang berlaku.
 Sistem perlindungan bahaya kebakaran di rumah sakit, dengan
merencanakan pintu keluar darurat, sistem peringatan bahaya (alarm system),
sumber air terdekat, perawatan alat pemadam kebakaran.
KONSEP DASAR K3
Ns. Azka Fathiyatir Rizqillah, MN
KONSEP DASAR K3

■ H.W. Heinrich (Teori Domino)


■ Kecelakaan terjadi karena adanya kekurangan dalam
lingkungan kerja dan atau kesalahan tenaga kerja. Masih
bersifat kuratif (K3 dilaksanakan setelah terjadi kecelakaan
kerja)
TEORI DOMINO
TEORI DOMINO
PENGERTIAN K3

■ Kesehatan: menurut UU no 23 tahun 1992 adalah keadaan


sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
seseorang untuk hidup secara sosial dan ekonomis.
■ Keselamatan : keadaan bebas dari celaka atau hampir celaka
■ Kerja : kegiatan atau usaha untuk mencapai tujuan
PENGERTIAN K3

■ Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah menjaga dan


meningkatkan kesehatan secara fisik, mental dan sosial
seluruh pekerja dan pada semua sektor pekerjaan,
mencegah pekerja terjangkit penyakit yang disebabkan
oleh kondisi pekerjaan, melindungi pekerja dari resiko
yang berdampak buruk pada kesehatan
PENGERTIAN K3

■ Adalah usaha dalam melakukan pekerjaan tanpa kecelakaan


■ Memberikan suasana atau lingkungan kerja yang aman
■ Dicapai hasil yang menguntungkan dan bebas dari segala
macam bahaya
PENGERTIAN HAZARD

■ Bahaya atau hazard merupakan segala hal atau sesuatu yang


mempunyai kemungkinan mengakibatkan kerugian baik pada
harta benda, lingkungan maupun manusia (Budiono, 2003)
■ Bahaya adalah sesuatu yang berpotensi menjadi penyebab
kerusakan, dapat mencakup substansi, proses kerja dan
askep lainnya dalam lingkungan kerja
JENIS-JENIS HAZARD

■ Fisik
■ Kimia
■ Biologi
■ Fisiologi
■ Mental Psikologi
JENIS-JENIS HAZARD

■ Fisik
■ Kebisingan, suhu dan kelembaban, kecepatan aliran
udara/angin, getaran/vibrasi mekanis, radiasi gelombang
elektromagnetik dan tekanan udara/atmosfir
■ Kimia
■ Gas, uap, debu, bahan beracun berbahaya, larutan kimia
JENIS-JENIS HAZARD

■ Biologi
Bakteri, virus, jamur, binatang, tanaman
■ Fisiologis
Sikap dan cara kerja, jam kerja
■ Mental Psikologi
■ Suasana kerja, hubungan antara karyawan dan pengusaha
HAZARD dalam Keperawatan

■ Biologi
■ Bakteri : E.coli -> diare
■ Mycobacterium bovis -> TBC
■ Virus : herpesviridae -> herpes
■ Serangga : gigitan -> dermatitis
■ Tumbuhan : getah -> dermatitis
■ Jamur : Candida albican -> keputihan
HAZARD dalam Keperawatan

■ Fisiologi
■ Berdiri terus menerus
■ Sikap bdan yang kurang baik
■ Psikologi
■ Pekerjaan yang tidak cocok dengan pendidikan/keahlian
■ Tidak dapat bekerjasama
■ Mudah bosan
ALAM
KESELAMATANPASIEN
DANKESEHATANKERJA
DALAMKEPERAWATAN
By. Linda Yanti
DEFINI
SI
• Risiko: suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi
selama periode tertentu (Arthur & Richard, M.H)

• Risiko: ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.


■ (Soekanto)

• Risiko: Probabilitas sesuatu hasil/ outcome


yang berbeda dengan yang diharapkan.
(Herman Darmawi)
KETIDAKPASTIAN
Kondisi yang tidak pasti karena beberapa sebab:

• Tenggang waktu antara perencana suatu kegiatan sampai akhir


kegiatan

• Keterbatasan informasi

• Keterbatasan pengetahuan /kemampuan /teknik pengambilan


keputusan
KLASIFIKASI
KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian ekonomi Ketidakpastian alam Ketidakpastian manusia

kejadian yg timbul
akibat perilaku dari ketidakpastian Ketidakpastian oleh
pelaku ekonomi, karena alam, karena manusia,
contoh: perubahan contoh: badai, contoh: perang,
sikap konsumen, banjir, gempa, pembunuhan,
perubahan kebakaran. pencurian
teknologi
RAGAM RISIKO MENURUT
SIFATNYA
Risiko murni: risiko yg apabila terjadi tentu Kebakaran, bencana alam,
menimbulkan kerugian & tanpa disengaja pencurian

Risiko spekulatif: risiko yang sengaja ditimbulkan


Resiko hutang piutang, perjudian
oleh yang bersangkutan, agar terjadi ketidakpastian
memberikan keuntungan kepadanya,

Risiko fundamental: risiko yang penyebabnya tidak


dapat dilimpahkan kepada seseorang & yg Banjir, angin topan
menderita tidak hanya satu
MACAM RISIKO MENURUT
SIFATNYA

Risiko khusus: risiko yang bersumber pada Risiko dinamis: risiko yang timbul karena
peristiwa mandiri & umumnya mudah diketahui kemajuan masyarakat dibidang ekonomi, ilmu &
penyebabnya teknologi.

Kapal kandas, peswat jatuh Kebalikannya Risiko statis (hari tua,


risiko kematian)
Bagaimana Dengan
Keselamatan Kerja
Di Rumah Sakit ????
Risiko bahaya dalam kegiatan rumah sakit
dalam aspek kesehatan kerja: Wicaksana

Kegiatan di Laboratorium,
Ruang perawatan Instalasi gizi
poliklinik kamar rontgent

Ruang medical
record, bagian Sterilisasi alat-alat
Laundry Farmasi
rumah tangga kedokteran,
(house keeping),

Pesawat uap/
bejana dengan Instalasi proteksi Sampah medis dan
Air limbah
tekanan, instalasi kebakaran sebagainya
peralatan listrik
Berdasarkan survey nasional di 2.600
rumah sakit di USA:
• Rata-rata tiap rumah sakit 68 karyawan cedera dan 6 orang sakit
• Cedera tersering adalah kram dan keseleo, luka tusuk, abrasi, memar,
laserasi, cedera punggung, luka bakar dan fraktur.
• Penyakit tersering adalah gangguan pernapasan, infeksi, dermatitis
dan hepatitis.
• Hasil identifikasi hazard RS ditemukan adanya gas anestesi,
ethylenoxyde dan cytotoxic drug. Zat tersebut mengakibatkan iritasi
pada kulit dan mata
California State Departement of
Industrial Relations
• Rata-rata kecelakaan di rumah sakit 16,8 hari
kerja yang hilang per 100 karyawan karena
kecelakaan.
• Karyawan yang sering mengalami cedera,
antara lain: karyawan dapur, pemeliharaan
alat, laundry, cleaning service, teknisi,
perawat
Kepmenakes No. 432/2007 mengatakan
bahwa kasus penyakit kronis yang diderita
•petugas
Hipertensi,RS:
varises, anemia (kebanyakan wanita), penyakit,
ginjal dan saluran kemih (69% wanita), dermatitis dan urtikaria
(57% wanita) serta nyeri tulang belakang dan pergeseran
diskus intervertebrae.
• Ditambahkan juga penyakit akut yang diderita petugas RS lebih
besar 1.5 kali dari petugas atau pekerja lain, yaitu penyakit
infeksi dan parasit, saluran pernafasan, saluran cerna dan
keluhan lain, seperti sakit telinga, sakit kepala, gangguan
saluran kemih, masalah kelahiran anak, gangguan pada saat
kehamilan,penyakit kulit dan sistem otot dan tulang rangka.
Depkes (2007) diketahui bahwa resiko bahaya
yang dialami oleh pekerja di rumah sakit
adalah:
• Infeksi Hiv (0,3%),
• Risiko Pajanan Membaran Mukosa (1%)
• Risiko Pejanan Kulit (< 1%)
• Sisanya Tertusuk Jarum,
• Terluka Akibat Pecahan Gigi Yang Tajam Dan Bor Metal Ketika Melakukan
Pembersihan Gigi,
• Low Back Paint Akibat Mengangkat Beban Yang Melebihi Batas,
• Gangguan Pernafasan
• Dermatitis
• Hepatitis
RESIKO MENURUT SUMBER/ PENYEBAB
TIMBULNYA
MANAJEMEN
RESIKO Definisi
Suatuprosesmengidentifika
si, mengukurrisikoserta
membentukstrategi untuk Manajemenrisikomencakupkegiatan
mengelolanyamelalui merencanakan, mengorganisir,
sumber dayayangtersedia menyusun, memimpindan
mengawasi/ mengevaluasi program
penanggulanganrisiko.
• Pengelolaan Keselamatan Kerja Dalam Keperawatan melaui penerapan Proses
Manajemen Resiko

Menentukan konteks

Indentifikasi bahaya

Analisa Resiko

Evaluasi Resiko
Penialain Resiko

Pengendalian Resiko

Gambar.1 Proses Manajemen Resiko

Anda mungkin juga menyukai