Poisoning
Poisoning
Introduction
In 2004, 95% of unintentional and undetermined
poisoning deaths were caused by drugs.
In 2004, it estimated 35,000 death (WHO 2004)
Opioid pain medications were most commonly
involved, followed by cocaine and heroin.
Among those treated in EDs for nonfatal poisonings
involving intentional, nonmedical use (such as
misuse or abuse) of prescription or over-the-counter
drugs (SAMHSA 2006).
*
Definisi
Pada hakekatnya semua zat dapat menjadi
racun, tergantung pada dosis dan cara
pemberiannya.
Keracunan adalah:
proses masuknya zat racun ke dalam tubuh dalam
jumlah yang mempunyai efek yang membahayakan
yang dapat disebabkan ketidaksengajaan maupun
kesengajaan
*
Bagaimana keracunan terjadi
Upaya bunuh diri
Tidak sengaja
Pembunuhan
*
Bagaimana racun masuk?
Dimakan
Diminum
Dihirup
Tersuntikkan
Terserap lewat kulit
*
Tanda & gejala
Seseorang yang sehat mendadak sakit
Gejalanya tak sesuai dengan suatu kondisi patologi
tertentu
Gejala menjadi progresif dengan cepat karena
dosis yang besar dan intolerable
Anamnesa menunjukkan ke arah keracunan
terutama pada kasus bunuh diri atau kecelakaan
Keracunan kronik pada orang-orang yang berada
pada lingkungan zat kimia
*
Pengkajian awal
Kaji jenis racun yang mengenai
Kaji durasi kontak dgn racun
Pertolongan pertama yg telah diberikan
Alergy
Penyakit penyerta lain/ injury lain
*
Prinsip penatalaksanaan
Prinsip : Aiway,Breathing, Circulation
Bersihkan saluran nafas (mulut) dari
sumbatan/kotoran
Berikan bantuan nafas jika henti nafas
Cegah/hentikan penyerapan racun
Mengeluarkan racun yang telah diserap
Pengobatan simtomatik
Pengobatan spesifik/antidotum
*
Cegah & hentikan penyerapan racun
Encerkan racun di lambung
Dg air biasa, susu, putih telur, atau air Norit.
Meminimalkan penyerapan racun
Kosongkan lambung
Emesis
Mekanik
Obat2an: air garam pekat, CuSO4
Kontraindikasi: Keracunan zat korosif,
penurunan kesaradan, kejang
*
Cegah & hentikan penyerapan racun
Kosongkan lambung
Bilas lambung
Pasang gudel & NGT (nomor besar)
Bilas dg air, cairan norit, NaHCO3 5%
Bilas + 250 cc 20x
Pasien telungkup (utk pasien tdk sadar &
keracunan zat korosif)
Bilas usus besar
Pencahar
Klisma: cairan sabun atau gliserin
*
Cegah & hentikan penyerapan racun
Bila racun melalui kulit atau mata
Lepas pakaian yang terkena racun
Cuci & bilas bagian tubuh yang terkena dg air & sabun
Bila racun melalui inhalasi
Pindahkan pasien ke tempat terbuka
Beri nafas buatan ttp bukan mouth to mouth
Bila racun melalui suntikan
Pasang turniket proksimal suntikan, jaga denyutan masih
teraba, lepas selama 1 menit tiap 15’
Kompres es pada daerah suntikan
Beri injeksi epinefrin 1/1000 dg dosis
0,3-0,4 mg per im
*
Mengeluarkan racun yang telah diserap
*
Keracunan Ecstasy, Cocaine,
Amfetamin
Gejala
Kemerahan, diaphorsis, restlesness,
talkativeness, irritability, Palpitasi, takikardi,
hipertensi, eforia, penurunan kesadaran,
halusinasi, paranoid, agresif. Tanda putus
obat: depresi, lelah, tidak dapat tidur
Intervensi
Amankan ABC
Monitor EKG, hemodinamik
Berikan obat anti aritmia, valium
(jk kejang)
*
Keracunan
Hipertensi
Amfetamin
Aritmia (berat)
hiperpireksi Peripheral
Diaphoresis vasokonstriction
Midriasis Chronic: Paranoid/
dilusi
hallucination
Hipotensi
kejang
takikardia
*
Keracunan Opiat
(Heroin,kodein Morfin)
Gejala
Pupil pinpoint
Hipotensi, bradikardia,hipotermia, Bising usus menurun,
hipotensi, kejang
depresi pusat nafas: apnoe,
penurunan kesadaran:koma
Needle track sign:
Intervensi
Berikan Naloxon (0,4-2mg IV)
Intubasi (jk perlu)
Monitor hemodinamik
Diazepam; bila kejang
*
DIAGNOSIS
Urinalisa :
-Morfin : 2-3 hari
-Kokain :2-4 hari
-Heroin: 1-2 hari
-Amfetamin:2 hari
-barbiturat;1 hari
*
Keracunan Alkohol
Gejala
Bicara kacau, inkoordinasi, penurunan
kesadaran, bau alkohol dari mulutnya,
depresi pernafasan
Intervensi
Jaga kepatenan jalan nafas
Monitor ketat kesadaran & pernafasan
Periksa lab: kadar alkohol darah, GDS, dan
elektrolit
Kaji adanya cedera kepala
Pasang infus, beri Mg2SO4 (jk kejang)
*
Keracunan gas CO
Proses
Kejadian: rumah tangga (kebakaran), kendaraan, atau
pabrik
Daya afinitas CO & Hb 300x lebih kuat dari O2 & Hb
Gejala
Sakit kepala, pusing, lemah, Henti nafas, nafas ngorok,
jelaga pd jalan nafas
Intervensi
Evakuasi
Oksigen 100%, Intubasi: 80’, Hiperbarik: 23’
Intubasi (jk perlu)
*
Clinical presentation of CO
Poisoning
Flu like symptom Irritability
Headhache Chest pain
Vomiting Irreversible change in
Syncope memory and personality
Weakness
Lack of consentration
*
Gigitan Ular
Penyebab
Ular berbisa: kobra, ular derik
Gejala
Rasa panas, nyeri, bengkak, baal
dilokasi gigitan
Mual, berkeringat, lemah, penurunan
kesadaran, sulit menelan, paralisis
ekstremitas yang terkena, tanda-tanda
shock dan kejang
*
INTERVENSI
Istirahatkan posisi terlentang, ekstremitas
gigitan immobilisasi
Tempatkan area bekas gigitan tidak lebih
tinggi dari jantung
Jangan memanipulasi area gigitan
Oksigen, beri SABU (Serum Anti Bisa Ular).
Pasang infus: NaCl, RL
Beri vasopresor jika shock
*
Keracunan Obat Serangga
Gejala
Mual, muntah, nyeri abdomen, nyeri kepala,
hipersalivasi, bronkospasme, hipotensi, depresi
pernafasan
Intervensi
Beri Atropin sulfat 2mg/ sc, im sampai atropinisasi
(muka merah, midriasis, hipersalivasi berhenti)
Siapkan intubasi dan ventilator (Jk perlu)
Beri vasopressor jika shock
*
Keracunan Makanan
Penyebab
Makanan Kaleng kadaluarsa (clostridium botulinum)
Makanan tempe busuk (Pseudomonas), Ikan
Gejala
Nyeri abdomen, berkeringat, mual, muntah
Dilatasi pupil,rasa kering pada mulut dan
tenggorok,kelumpuhan otot.
Gangguan penglihatan: kabur, diplopia, disfagia,
kelelahan
Distensi abdomen, abdomen menurun
Paralisis pernafasan, kegagalan nafas, henti jtg.
*
Intervensi
Intubasi, bila gagal nafas.
Bilas lambung ( air, air norit, KMnO4
1/5000)
Simptomatik
Pencahar
*
Diagnostic Studies
Blood alcohol/drug level
CBC
Blood glucose
Electrolytes
Liver function tests
Urin test (kuantitatif)
ECG
*
Nursing intervention: Stabilization
Assess, establish and maintain the airway
Evaluate Respiratory
Mintain adequate circulation
Monitor cardiac function
Maintain acid-base balance and electrolite
Assess mentations
Identify injuries and diseases
Measure vital sign
*
Nursing Assessment
Activity/Rest
Circulation
Elimination
Food/fluid
Neurosensory
Respiration
Safety
Social interaction
*
Nursing problems
Ineffective breathing pattern
Impaired gas exchange
Ineffective tissue perfusion
Fluid volume imbalance
Impaired thought process
Hypoxemia
Risk injury
Self esteem disturbance
*
Nursing Priorities
Maintain physiologic stability
Promote patient safety
Provide appropriate refferal & follow up
Encourage SO involvement
Provide information about condition
*
Discharge Criteria
Homeostatis achieved
Abstinence from drug(s)/alcohol/substance
maintained
Dependency condition, prognosis, & therapeutic
regimen understood
Enrolled transferred to drug rehabilitation program
*
SEKIAN
*
SAMPAI JUMPA