Pneumonia
Pembimbing : dr. Pratiknyo
PNEUMONIA PNEUMONITIS
EPIDEMIOLOGI
• Pneumonia ATIPIKAL
• Pneumonia VIRUS
• Pneumonia JAMUR
3.Berdasarkan LETAKNYA/PREDILEKSI
• Pneumonia LOBARIS
Pneumonia yang terjadi pada satu lobus atau segmen,
kemungkinan sekunder disebabkan oleh adanya obstruksi
bronkus misalnya pada aspirasi benda asing, atau adanya
proses keganasan. Sering pada pneumonia bacterial, jarang
pada bayi dan orang tua
• BRONKOPNEUMONIA (Pneumonia Lobularis)
kolonisasi
STADIUM III
RESOLUSI
( 8-11 HARI )
DIAGNOSIS
• Anamnesa
• Pemeriksaan Fisik
• LABORATORIUM
- Leukositosis umumnya menandai adanya infeksi bakteri;
- leukosit normal atau rendah infeksi virus.
- mikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit,
orang tua, lemah.
- leukopenia menunjukkan depresi imunitas, misalnya neutropenia pada infeksi kuman
Gram negative atau S. Aureus pada pasien dengan keganasan dan gangguan
kekebalan
- peningkatan LED
- Kultur darah : dapat positif 20-25 % pada penderita yang tidak
diobati
- Analisis Gas Darah : menunjukkan hipoksemia dan hipokarbia, pada
stadium lanjut dapat terjadi asidosis respiratorik.
- Pemeriksaan Dahak, Kultur Darah dan Serologi (Untuk menentukan
diagnosis etiologi)
• GAMBARAN RADIOLOGI
Gambarannya berupa :
• Efusi pleura
• Empiema
• Abses paru
• Pneumothoraks
• Gagal napas
• Sepsis
PENATALAKSANAAN
• Pneumonia Komunitas
Dianjurkan pemberian vaksinasi influenza dan pneumokokus pada orang dengan
resiko tinggi, dengan gangguan imunologi, penyakit berat termasuk penyakit paru
kronik, hati, ginjal dan jantung. Dan diberikan untuk penghuni rumah jompo dan
usia diatas 65 tahun.
• Pneumonia Nosokomial
Upaya program pengawasan dan pengontrolan infeksi pada rumah sakit dan
pembatasan pemakaian selang nasogastrik atau endotrakeal atau pemakaian obat
sitoprotektif sebagai pengganti antagonis H2 dan antasid
TERIMAKASIH