(janin dan plasenta) yg cukup bulan / dapat hidup diluar kandungan mll jalan lahir/jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Setiap hari, 830 ibu didunia meninggal akibat penyakit komplikasi kehamilan dan persalinan Di Indonesia sebanyak 38 ibu/harinya meninggal karena kasus yang sama komplikasi kebidanan yg tidak ditangani tepat waktu 15%nya kehamilan yang mengalami komplikasi • 47% kematian bayi dan Deteksidini balita terjadi kematian kehamilan berisiko neonatal tinggi kegiatan 75% kematian ibu untuk mendapatkan disebabkan oleh: informasi mengenai Perdarahan pasca ibu hamil yang persalinan terdeteksi sebagai Infeksi populasi berisiko TD tinggi saat tinggiperawatan persalinan pre yang memadai eklamsi/eklamsi menurunkan Partus lama/ macet kematian ibu dan Aborsi yg tidak aman anak. Perdarahan lewat jalan lahir Tali pusat/ tangan bayi keluar dari jalan lahir Ibu mengalami kejang Ibu yang tidak kuat mengejan Air ketuban keruh Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat Kelainanjantung PEB/ pre eklamsia berat Merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu Berkontribusi thd kematian janin dan BBL krn asfiksia dan prematuritas Perdarahan pada persalinan macet Meningkatkan resiko stilbirths (lahir mati) dan kematian neonatal dini krn asfiksia Persalinanditolong dengan tindakan jk memiliki indikasi sebagai berikut: Gawat janin Kelelahan ibu Partus tidak maju kala II PEB Eklamsia mengancam Sesar: disproporsi kepala panggul, plasenta previa, malposisi dan malpresentasi, riwayat obstetrik buruk. • Power kekuatan mendorong bayi keluar “his” • kontraksi dinding perut • kontraksi diafragma dan ligamentum action Kehamilan dengan hipertensi setelah minggu ke 20 kehamilan Peningkatan TD sekurang-kurangnya 2x pemeriksaan dg jarak 4-6 jam Eklamsiakonvulsi/koma pd pasien disertai tanda dan gejala pre eklamsia 85% tjd pd kehamilan pertama Peningkatan TD-vasospasmepenurunan perfusi plasentaaktivasi sel endotelium vasokonstriksi penurunan perfusi organ Kehilangan darah 500ml/lebih setelah kelahiran pervaginam Penyebab 10% kematian pasca partum Hemoragi pascapartum diniatoni uterus, laserasi/robekan jalan lahir Hemoragi pasca partum lanjut subinvolusi uteri, jar plasenta tertahan, infeksi Atoni uteri Ruptur uteri hipotonia uterus pecahnya rahim peregangan Gangguan pembekuan berlebihan uterus dan darah krn kekurangan kontraksinya buruk trombin Plasenta previa Sayatan episiotomi yg kondisi saat plasenta tll lebar bayi menutup seluruh atau sebagian leher rahim yang menghubungkannya dengan bagian atas vagina persalinan yang sulit persalinan yang tidak Passage panggul sempit pada menunjukan adanya kemajuan. pintu atas panggul, panggul tengah, pintu bawah panggul FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Powerhis “ 1 sudut fundus Psikologis uteri menjalar ke seluruh korpus Penolong uteri”hipotonik & hipertonikanalgesik yg cepat, pangul sempit, kelainan posisi, rasa takut ibu Passenger kelainan bentuk janin makrocefalus, hidocefalus, kembar siam, makrosomia, malpresentasi, letak lintang, distosia bahu, distosia tali pusat Pelvic Infammatory Disease (PID) infeksi pada alat genital atas komplikasi PMS Endometrium, tuba falopi, miometrium, peritonium panggul Clamidia, gononore,mikoplasma, staphylococus, strepococus Penularan hubungan seksual dan tindakan kebidanan (IUD, persalinan, aborsi, biopsi endometrium tidak steril) Akibat PID kehamilan diluar kandungan, infertilitas, kecacatan bayi/ meninggal AKTIVITAS SEKSUAL MASA REMAJA
BERGANTI-GANTI PASANGAN SEKSUAL
PERNAH MENDERITA PMS
PERNAH MENDERITA PID SEBELUMNYA
PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI BKN PENGHALANG
Keluar cairan dari vagina dg warna, konsistensi dan bau abnormal Demam Menstruasi tidak teratur/spotting Nyeri/kram mentruasi Perdarahan setelah berhubungan seksual Nyeri punggung bawah Antibiotik IV/oral Pembedahan Pengobatan pasangan seksual Penggunaan kondom International Agency for Research on Cancer (IARC), dari 10,9 juta penderita ca dunia50% membutuhkan radioterapi Radiasi perpindahan energi dari sumber radiasi terhadap medium lain, dan transmisi ini dapat berupa partikel (radiasi partikel) maupun berupa gelombang / cahaya (radiasi elektromagnetik). Target utama dari terapi radiasi kerusakan molekul DNA pada jaringan target. APOPTOSISkematian sel terprogram mll penyusutan sel, dan pengelupasan selaput membran sel Autofagiproses sel mencerna bagian dari sitoplasmanya sendiri untuk menghasilkan makromolekul dan energi Nekrosiskematian sel tidak terkontrol krn perubahan pH ekstrim, kehilangan energi atau ketidakseimbangan ion maupun iskemia Senescence menghilangkan kemampuan sel untuk membelah Kematian mitosis kematian sel krn ketidakmampuan sel untuk bereplikasi dan memisahkan materi genetik dengan benar Toksisitas kulit Toksisitas SSPmual, dan anoreksia; focal cerebral and spinal cord radionecrosis lesi vaskular berat (stenosis,trombosis, perdarahan, nekrosis vaskular fibrinoid) Xerostomia dan hiposalivasi kekeringan pada mulut Radiation induced heart desease (RIHD)kelainan pada perikardium, kelainan pada miokardium, kelainan pada arteri koroner,kelainan pada aterosklerosis, dan kelainan pada katup jantung Persiapan: Cek laboratorium Foto thorax Penjadwalan EKG dan anastesi Puasa 8 jam sebelum pemeriksaan Pembersihan colon dg supositoria Pemasangan aplikator oleh onkologi radiasipenyinaran foto Pemasangan wire aplikator penyinaran dosis 700cGy per fraksi