Anda di halaman 1dari 66

1

Pasal 27 ayat (2) UUD 1945

Pasal 86, 87 Paragraf 5 UU Ketenagakerjaan

UU No.1 Tahun 1970

Peraturan Pelaksanaan

Peraturan Khusus PP; Per.Men ; SE;


DASAR HUKUM
 Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 :
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan
 UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Pasal 86
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas :
a. K3
b. Moral dan kesusilaan dan
c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yg optimal
diselenggarakan upaya K3
Filosofi
Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan :
- tenaga kerja dan manusia pada umumnya, baik jasmani
maupun rohani,
- hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil, makmur
dan sejahtera;

Keilmuan
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam
upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan,
pencemaran, penyakit, dll
(ACCIDENT PREVENTION)
4
 Zaman Purbakala
 Abad 17 SM - Zaman Raja Hamurabi
 Abad 21 SM - Zaman Mozai
 Masa Modern
◦ Abad 18 – Revolusi Industri (Pesawat Uap dan Listrik )
◦ Tahun 1919 – Amerika UU Work’s Compensation Law
◦ Tahun 1931 – H.W. Heinrich ( Industrial Accident
Prevention)

5
1. Sebelum Th. 1911
Disebabkan Nasib (Force majoure)
2. Tahun 1911 -1931
Disebabkan Kondisi Tak aman

6
3. Tahun 1931 – 1969
Pendapat para ahli HW.Heinrich (“Industrial Accident
Prevention) yaitu ;
80 % Tindakan tak aman
10 % Kondisi Tak aman
2 % Kejadian yg tdk bisa diramal (force Majoure)

4. Tahun 1969 s/d sekarang


Teori E Bird (The Executife Direktor Of International
Loss Control ) disebabkan adanya ketimpangan
Managemen( Lack Of Control Manajemen)

7
TUJUAN
 Tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan
atas keselamatan dalam pekerjaannya
 Orang lain yang berada di tempat kerja perlu
menjamin keselamatannya
 Sumber-sumber produksi dapat dipakai secara
aman dan efisien

Untuk melaksanakan tujuan dengan melalui :


1. Kampanye
2. Pemasyarakatan
3. Pembudayaan
4. Kesadaran dan kedisiplinan
Keselamatan (Safety)

• Mengendalikan kerugian dari kecelakaan


(control of accident loss)

• Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan


menghilangkan (mengontrol) resiko yang
tidak bisa diterima (the ability to identify and
eliminate unacceptable risks)

9
Kesehatan (Health)

Agar Tenaga Kerja memperoleh Derajat


kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik,
mental maupun sosial dengan usaha – usaha
preventif dan kuratif.
Sasarannya : Manusia (Tenaga Kerja)

10
1. Health task analysis
2. Hearing Conservation Program
3. Evaluasi Ergonomi
4. Evaluasi Iluminasi (penerangan ditempat
kerja)
5. Monitoring BTXE (Benzene, Toluene, Xylene
& Ethylbenzene)
6. Pengukuran kadar mercury
7. Inspeksi Higiene Makanan
8. Program Kampanye Kesehatan

11
DEFINISI ACCIDENT

Suatu kejadian yang tidak


diinginkan berakibat cedera pada
manusia, kerusakan barang,
gangguan terhadap pekerjaan dan
pencemaran lingkungan.

12
13
“HAZARD”
Adalah sumber bahaya potensial
yang dapat menyebabkan kerusakan
(harm).

Hazard dapat berupa bahan-


bahan kimia, bagian-bagian mesin,
bentuk energi, metode kerja atau
situasi kerja. 14
DANGER

Merupakan tingkat bahaya dari


suatu kondisi dimana atau kapan
muncul sumber bahaya.
Danger adalah lawan dari aman
atau selamat.

15
“RISK”

d@be's created 16
“RISK”
Resiko adalah ukuran kemungkinan
kerugian yang akan timbul dari sumber
bahaya (hazard) tertentu yang terjadi.

Untuk menentukan resiko membutuhkan


perhitungan antara konsekuensi/ dampak
yang mungkin timbul dan probabilitas, yang
biasanya disebut sebagai tingkat resiko
(level of risk).

17
DEFINISI INCIDENT

Suatu kejadian yang tidak


diinginkan, bilamana pada
saat itu sedikit saja ada
perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya
accident.

18
AMAN (SELAMAT)

Aman (safe) adalah suatu kondisi


dimana atau kapan munculnya
sumber bahaya telah dapat
dikendalikan ke tingkat yang
memadai, dan ini adalah lawan dari
bahaya (danger).

19
 Adalah suatu pelanggaran terhadap
prosedur keselamatan yang
memberikan peluang terhadap
terjadinya kecelakaan

20
21
 Adalah suatu kondisi fisik atau keadaan
yang berbahaya yang mungkin dapat
langsung mengakibatkan terjadinya
kecelakaan

22
1. Kecelakaan Industri ( Industrial
Accident)

2. Kecelakaan dalam Perjalanan


(Community Accident)
 Ringan (Minor)
 Sedang (Intermediate)
 Serius (Serious)
 Berat (Major)

24
 Ringan: Cedera ringan, hanya memerlukan
pertolongan pertama saja
 Sedang: ada waktu kerja yang hilang (< 2
minggu), sifatnya sementara
 Serius: ada waktu kerja yang hilang lebih dari
2 minggu, cacat permanen
 Berat: menyebabkan kematian dalam waktu
24 jam.

25
26
 Tidakdiduga semula dan tidak
diinginkan

 Mengganggu proses

 Mengakibatkan kerugian phisik dan


material

27
1
Fatal
/MENINGGAL

10
Cidera Ringan

30
Kerusakan benda/material
(keadaan hampir celaka / nearmiss)

600
Insiden tanpa luka/kerusakaan/kerugian

28
(Kecelakaan serius / besar)

(Kecelakaan kecil)

(Kecelakaan / kerusakan
Material / peralatan)

(Hampir Celaka)

29
 Sebab dasar / Asal mula
◦ Partisipasi pihak manajemen
◦ Faktor manusia
◦ Faktor lingkungan

 Sebab Utama / gejala


◦ Kondisi Tidak aman (Unsafe Condisi)
◦ Perbuatan tidak aman (Unsafe Actions)
◦ Khusus untuk penyakit akibat kerja

 Akibat kecelakaan
◦ Kerugian bersifat ekonomi
◦ Kerugian bersifat non ekonomi

30
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
BIAYA KECELAKAAN DAN
PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
$1 • Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan
perkakas
• Kerusakan produk dan material
• Terlambat dan ganguan produksi
$5 HINGGA $50 • Biaya legal hukum
• Pengeluaran biaya untuk
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: penyediaan fasilitas dan
KERUSAKAN PROPERTI peralatan gawat darurat
(BIAYA YANG TAK
• Sewa peralatan
DIASURANSIKAN)
• Waktu untuk penyelidikan

$1 HINGGA $3 • Gaji terusdibayar untuk waktu yang


hilang
BIAYA LAIN YANG • Biaya pemakaian pekerja pengganti
TAK DIASURANSIKAN
dan/ atau biaya melatih
• Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat
dari sikorban
d@be's created 31
• Hilangnya bisnis dan nama baik
 Pengaman yg tidak sempurna
 Peralatan / bahan yg tdk seharusnya
 Kecacatan, ketidak sempurnaan
 Pengaturan prosedur yang tidak aman
 Penerangan tidak sempurna
 Ventilasi tidak sempurna
 Iklim kerja yg tidak aman
 Tekanan udara yg tdk aman
 Getaran yg berbahaya
 Bising
 APD yg tidak aman
 Kejadian berbahaya

d@be's created 32
 Melakukan pekerjaan tanpa wewenang, lupa
mengamankan, lupa memberikan tanda/peringatan.
 Bekerja dengan kecepatan berbahaya
 Membuat alat pengaman tdk berfungsi
 Memuat, membongkar, menempatkan, mencapur
menggabungkan dsb dengan tidak aman

33
 Mengambil posisi / sikap tubuh tdk
aman
 Bekerja pada obyek yg berputar /
berbahaya
 Mengalihkan perhatian, mengganggu,
sembrono, menggagetkan
 Melalaikan penggunaan alat
pelindung diri yang ditentukan

34
 Faktor biologis
 Faktor kimia
 Faktor fisika
 Faktor fisiologi kerja
 Faktor psikologis
 Faktor mekanis

35
KEGAGALAN MANAJEMEN

FAKTOR MANUSIA

FAKTOR PRIBADI FAKTOR LINGKUNGAN

KECELAKAAN

KERUGIAN

* NEGARA
MATERI * MASYARAKAT NON MATERI
* PERUSAHAAN
* PEKERJA

LANGSUNG TDK LANGSUNG SOSIAL PSIKOLOG


* COST * SDM * KEMATIAN/CACAT * RASA AMAN
* PROPERTI * COMPANY IMAGE
* MARKET

36
( FRANK BIRD JR, 1970 )

Lack of
ORIGIN SYMPTOM CONTACT Loss
Control

LACK OF
CONTROL BASIC IMMEDIATED
CAUSES INCIDENT / INJURY /
CAUSES ACCIDEN DAMAGE

37
Logika terjadinya kecelakaan
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan
mata rantai sebab-akibat (Domino Sequen)

BASIC
LACK OF CAUSES INSIDENT
CONTROL IMMIDIATE
CAUSES LOSSES

38
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB
TAK INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR
LANGSUNG (Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN> KECELAKAAN
PERORANGAN KONTAK
TAK AMAN ATAU
STANDAR DENGAN
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI
ENERGI KERUSAKAN
KERJA ATAU
TAK AMAN YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT
PELAKSANAAN DIHARAPKAN

THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL


Bird & German, 1985

39
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

LEMAHNYA PENGENDALIAN/KELEMAHAN
PENGAWASAN OLEH MANAJEMEN
LACK OF CONTROL

 PROGRAM TIDAK SESUAI


 STANDARD TIDAK SESUAI
 KEPATUHAN TERHADAP
 STANDAR

40
KELEMAHAN SISTEM MANAGEMENT

• Sifat Management yang tidak memperhatikan K3


ditempat kerja ( Safety Policy )
• Tidak ada / Organisasi yang buruk dan tidak adanya
pembagian tanggung jawab dan pelimpahan
wewenang dibidang K3
• Sistem dan prosedur kerja yang lunak atau
penerapan kurang tegas
• Tidak adanya standart atau codeK3 yang dapat
diandalkan
• Prosedur pencatatan dan pelaporan kecelakaan yang
kurang baik

41
OCCUPATIONAL SAFETY AND
HEALTH ADMINISTRATION (OSHA)
4 PROGRAM K3 DI TEMPAT KERJA

1. KOMITMEN MANAJEMEN DAN KETERLIBATAN PEKERJA


2. ANALISIS RISIKO DI TEMPAT KERJA
3. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN BAHAYA
a. Menetapkan prosedur kerja berdasarkan analisis,
pekerja memahami dan melaksanakannya;
b. Aturan dan prosedur kerja dipatuhi;
c. Pemeliharaan sebagai usaha preventif;
d. Perencanaan untuk keadaan darurat;
e. Pencatatan dan pelaporan kecelakaan;
f. Pemeriksaan kondisi lingkungan kerja;
g. Pemeriksaan tempat kerja secara berkala;

4. PELATIHAN BUAT PEKERJA, PENYELIA DAN MANAJER

42
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

FAKTOR PRIBADI FAKTOR LINGKUNGAN


 KEMAMPUAN FISIK  PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN
 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK SEBAB DASAR
 KURANG /TDK ADANYA
LAYAK STANDAR
 EMOSI  PENGADAAN (PURCHASING)
 STRESS MENTAL  KURANG PERALATAN
 KURANG PENGETAHUAN &  MAINTENANCE
KEAHLIAN  PENGELOLAAN & SUPERVISI
 MOTIVASI KURANG MEMADAI
 SIKAP
43
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

PERBUATAN TAK AMAN KONDISI TAK AMAN


 OPERASI TANPA OTORISASI  PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK
 GAGAL MEMPERINGATKAN
 APD KURANG, TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGAMANKAN
 KECEPATAN TIDAK LAYAK SEBAB LANGSUNG  PERALATAN RUSAK
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
TIDAK BERFUNGSI  SISTEM PERINGATAN KURANG
 PAKAI ALAT RUSAK  BAHAYA KEBAKARAN
 PAKAI APD TIDAK LAYAK
 KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 PEMUATAN TIDAK LAYAK
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK  KEBISINGAN
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK  TERPAPAR RADIASI
 POSISI TIDAK AMAN  TEMPERATUR EXTRIM
 SERVIS ALAT BEROPERASI  PENERANGAN TIDAK LAYAK
 BERCANDA, CEROBOH
 VENTILASI TIDAK LAYAK
 MABOK ALKOHOL, OBAT
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR  LINGKUNGAN TIDAK AMAN 44
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
LANGSUNG
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR

 STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak


 STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak
KONTAK
 FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 FALL ON  jatuh di tempat yang datar
 CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing
 CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
 CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk
INSIDEN

 CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin


 OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar
 EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan
 EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
45
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

• MANUSIA
KERUGIAN

• PERALATAN
• MATERIAL
• LINGKUNGAN

46
Adalah suatu kejadian yang tidak kita
inginkan yang dapat mengakibatkan
kerugian terhadap Manusia, Peralatan,
Material dan Lingkungan.

(People, Equipment, Materials and


Environment = PEME)

47
 Tabrakan, mobil rusak
dan orangnya luka
 Tersengat aliran
listrik, orangnya
meninggal
 Kebakaran, harta
musnah
 Jatuh dari ketinggian,
luka/patah tulang
 Pipa minyak pecah,
lingkungan tercemar.

48
Adalah suatu kejadian yang tidak kita
inginkan yang mungkin dapat
mengakibatkan kerugian terhadap
Manusia, Peralatan, Material dan
Lingkungan.

49
 Hewan ternak hampir
tertabrak mobil.
 Kendaraan hampir
tabrakan.
 Benda jatuh dari crane
hampir menimpa
instalasi.
 Orang tergelincir,
hampir jatuh.

50
- MANUSIA (P)
TELAH TERJADI - PERALATAN (E)
ACCIDENT
KERUGIAN TERHADAP
- MATERIAL (M) &
- LINGKUNGAN (E)

- MANUSIA (P)
HAMPIR TERJADI - PERALATAN (E)
INCIDENT
KERUGIAN TERHADAP - MATERIAL (M) &
- LINGKUNGAN (E)
51
METODE PENCEGAHAN
KECELAKAAN
 ORGANISASI K3
•Seorang pimpinan
•Seorang Teknisi
•Dukungan Manajemen
•Prosedur , motivasi dan moral pekerja
 MENEMUKAN FAKTA & MASALAH
•Melalui Survey, Inspeksi, Investigasi
 ANALISIS
Sebab utama masalah tsb, tingkat kekerapannya, lokasi,
kaitannya dengan manusia maupun kondisi
0 PEMILIHAN / PENETAPAN ALTERNATIF
•Sebab utama masalah tsb, tingkat kekerapannya, lokasi,
kaitannya dengan manusia maupun kondisi
 PELAKSANAAN
52
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi
• Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa
• Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3
 STANDARISASI
• Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan pelak
K3
 INSPEKSI / PEMERIKSAAN
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat
kerja masih memenuhi ketentuan & persyaratan K3

53
Langkah Penanggulangan Kecelakaan Kerja

(Menurut ILO)
 RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS &
STATISTIK
• Riset/penelitian untuk menunjang tkt
kemajuan bid K3 sesuai perkemb ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi
 PENDIDIKAN & LATIHAN
• Peningkatan kesadaran, kualitas
pengetahuan & ketrampilan K3 bagi TK
 PERSUASI
• Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3,
bukan melalui penerapan & pemaksaan
melalui sanksi-sanksi 54
Langkah Penanggulangan Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
 ASURANSI
• Insentif finansial utk meningkatkan
pencegahan kec dgn pembayaran premi yg
lebih rendah terhdp peusahaan yang
memenuhi syarat K3

 PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA


• Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat
kerja dlm upaya memenuhi syarat-syarat K3
di tempat kerja

55
56
TINDAKAN PROAKTIF

Pencegahan Primer
(Sebelum Kejadian)

• PENYELIDIKAN DAN ANALISIS INSIDEN/


KEJADIAN HAMPIR CELAKA,
• JOB SAFETY ANALYSIS,
• PRELIMARY HAZARDS ANALYSIS,
• RELIABILITY ANALYSIS, DLL.

57
TINDAKAN PROAKTIF

Pencegahan Sekunder
PENCEGAHAN TERULANGNYA KEJADIAN MELALUI
PENYELIDIKAN / ANALISIS KECELAKAAN.

Pencegahan Tertier
PENCEGAHAN BERKEMBANGNYA SUATU KEJADIAN
KEARAH YANG TIDAK DAPAT DIKENDALIKAN, DENGAN
• Memprediksi bahaya
• Mempersiapkan alarm
• Peralatan pengendalian (pemadam kebakaran,
rescue, pengendalian pencemaran)
• Mempersiapkan prosedur dan latihan keadaan
darurat
58
ANALISIS KASUS KECELAKAAN
Kecelakaan sebagai kegagalan sistem

• KECELAKAAN MERUPAKAN GEJALA DISFUNGSI SISTEM


• ANALISIS KASUS KECELAKAAN MENCARI SUMBER
DISFUNGSI ELEMENTER
• KECELAKAAN KECIL DAN INSIDEN PERLU DIANALISIS
APABILA MEMPUNYAI POTENSI UNTUK MENIMBULKAN
KECELAKAAN BESAR.
• SETIAP KECELAKAAN MEMPUNYAI PENYEBAB BANYAK.
• PENYEBAB DASAR DAPAT MENUNJUKKAN DISFUNGSI
MANAJEMEN.
• KARENA ITU DALAM MENGANALISIS KASUS KECELAKAAN
HARUS DICARI PENYEBABNYA SAMPAI TUGAS DAN
FUNGSI MANAJEMEN YANG KURANG BERJALAN

59
PENYELIDIKAN KECELAKAAN

 KUMPULKAN SEMUA INFORMASI


 WAWANCARAI KORBAN DAN/ATAU SAKSI
 PEMERIKSAAN TEMPAT KEJADIAN,
 KETERANGAN LAIN:
• Keterangan dari teknisi
• Buku petunjuk teknis
• Manual pengoperasian peralatan/ mesin

60
PENYELIDIKAN KECELAKAAN

• ANTESEDEN DIKUMPULKAN DALAM SATU DAFTAR.


• SEMUA ANTESEDEN DISUSUN DALAM HUBUNGAN
LOGIK MENJADI SUATU DIAGRAM YANG DISEBUT
POHON PENYEBAB
• POHON PENYEBAB RANGKAIAN SELURUH KEJADIAN
YANG MENJURUS KEPADA KEJADIAN KECELAKAAN.
• DIMULAI DARI AKHIR KEJADIAN YAITU CIDERA.
• CARI ANTESEDEN PENYEBAB LANGSUNG DARI CEDERA,
• DIPERIKSA APAKAH ADA ANTESEDEN LAIN YANG JUGA
BERPERAN.
• SELANJUTNYA DICARI ANTESEDEN APA YANG
MENDAHULUI PENYEBAB LANGSUNG
61
CONTOH KASUS
SEORANG PENGEMUDI TRAKTOR DITUGASKAN UNTUK MEMIDAHKAN BARANG
PRODUKSI YANG TELAH DISUSUN DIATAS SEBUAH TRAILER DENGAN
MENARIKNYA DENGAN TRAKTOR KE TEMPAT LAIN. PENGEMUDI TRAKTOR
TERSEBUT MENGALAMI KESULITAN WAKTU MENGGANDENGKAN TRAILER TADI
DENGAN TRAKTOR, KARENA TERNYATA TRAKTOR DAN TRAILER TIDAK SAMA
TINGGI DAN ALAT UNTUK MENYAMBUNGKAN KEDUANYA TIDAK COCOK. HAL
INI DISEBABKAN TRAKTOR YANG DIPAKAINYA PADA WAKTU ITU BUKAN
TRAKTOR YANG BIASANYA, KARENA TRAKTOR YANG BIASA DIPAKAI TERNYATA
SEDANG RUSAK. KARENA ITU DIGUNAKANNYA TRAKTOR LAIN UNTUK
MENGGANTI TRAKTOR YANG RUSAK TERSEBUT.

KARENA KESULITAN UNTUK MENGGANDENG, MAKA PENGEMUDI TRAKTOR


TURUN UNTUK MEMERIKSA KESULITAN. SEBELUM TURUN IA LUPA MEMASANG
REM TANGAN DAN TIDAK MEMATIKAN MESIN TRAKTOR. KEBETULAN TEMPAT
TRAKTOR BERHENTI AGAK LANDAI. PADA WAKTU IA SEDANG BERADA DI
ANTARA TRAKTOR DAN TRAILER, TANPA DIKETAHUINYA TRAKTOR MULAI
BERGERAK MUNDUR. PENGEMUDI TERSEBUT TERJEPIT ANTARA TRAKTOR
DAN TRAILER SEHINGGA MENGALAMI CIDERA.

62
63
ADA DIANTARA
TRAKTOR YG TRAKTOR SULIT
TRAKTOR
BIASA RUSAK LAIN GANDENG
& TRAILER

PENGEMUDI
CIDERA

TEMPAT
LANDAI

REM TDK TRAKTOR


* PEMELIHARAAN ? DIPASANG MUNDUR
* PELATIHAN ?
* STANDAR ALAT?
* PROSEDUR KERJA?
* INSTRUKSI KERJA ? MESIN TDK
DIMATIKAN

64
KESELAMATAN SISTEM

SUATU SISTEM DIRANCANG UNTUK MELAKSANAKAN


TUGAS DAN FUNGSI TERTENTU. SISTEM HARUS DAPAT DI
PERCAYA/ANDAL -- DAPAT MELAKSANAKAN TUGAS DAN
FUNGSI YANG DIRENCANAKAN DALAM KONDISI DAN
PERIODE YANG DI TENTUKAN.

KEANDALAN SISTEM TERGANTUNG PADA KESELAMATAN


SISTEM.

65
KESELAMATAN SISTEM

SUATU INDUSTRI YANG MEMPUNYAI SKALA


EKONOMIK YANG BESAR, ATAU MEMPUNYAI
POTENSI UNTUK MENIMBULKAN KECELAKAAN
YANG BESAR (MAJOR ACCIDENT / DISASTER /
CATASTROPHIC) PERLU MENERAPKAN KESELAMA-
TAN SISTEM, YAITU MENERAPKAN PRINSIP
KESELAMATAN DALAM KESELURUHAN DAUR HIDUP
(LIFE CYCLE) SISTEM.

66

Anda mungkin juga menyukai