Peraturan Pelaksanaan
Keilmuan
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam
upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan,
pencemaran, penyakit, dll
(ACCIDENT PREVENTION)
4
Zaman Purbakala
Abad 17 SM - Zaman Raja Hamurabi
Abad 21 SM - Zaman Mozai
Masa Modern
◦ Abad 18 – Revolusi Industri (Pesawat Uap dan Listrik )
◦ Tahun 1919 – Amerika UU Work’s Compensation Law
◦ Tahun 1931 – H.W. Heinrich ( Industrial Accident
Prevention)
5
1. Sebelum Th. 1911
Disebabkan Nasib (Force majoure)
2. Tahun 1911 -1931
Disebabkan Kondisi Tak aman
6
3. Tahun 1931 – 1969
Pendapat para ahli HW.Heinrich (“Industrial Accident
Prevention) yaitu ;
80 % Tindakan tak aman
10 % Kondisi Tak aman
2 % Kejadian yg tdk bisa diramal (force Majoure)
7
TUJUAN
Tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan
atas keselamatan dalam pekerjaannya
Orang lain yang berada di tempat kerja perlu
menjamin keselamatannya
Sumber-sumber produksi dapat dipakai secara
aman dan efisien
9
Kesehatan (Health)
10
1. Health task analysis
2. Hearing Conservation Program
3. Evaluasi Ergonomi
4. Evaluasi Iluminasi (penerangan ditempat
kerja)
5. Monitoring BTXE (Benzene, Toluene, Xylene
& Ethylbenzene)
6. Pengukuran kadar mercury
7. Inspeksi Higiene Makanan
8. Program Kampanye Kesehatan
11
DEFINISI ACCIDENT
12
13
“HAZARD”
Adalah sumber bahaya potensial
yang dapat menyebabkan kerusakan
(harm).
15
“RISK”
d@be's created 16
“RISK”
Resiko adalah ukuran kemungkinan
kerugian yang akan timbul dari sumber
bahaya (hazard) tertentu yang terjadi.
17
DEFINISI INCIDENT
18
AMAN (SELAMAT)
19
Adalah suatu pelanggaran terhadap
prosedur keselamatan yang
memberikan peluang terhadap
terjadinya kecelakaan
20
21
Adalah suatu kondisi fisik atau keadaan
yang berbahaya yang mungkin dapat
langsung mengakibatkan terjadinya
kecelakaan
22
1. Kecelakaan Industri ( Industrial
Accident)
24
Ringan: Cedera ringan, hanya memerlukan
pertolongan pertama saja
Sedang: ada waktu kerja yang hilang (< 2
minggu), sifatnya sementara
Serius: ada waktu kerja yang hilang lebih dari
2 minggu, cacat permanen
Berat: menyebabkan kematian dalam waktu
24 jam.
25
26
Tidakdiduga semula dan tidak
diinginkan
Mengganggu proses
27
1
Fatal
/MENINGGAL
10
Cidera Ringan
30
Kerusakan benda/material
(keadaan hampir celaka / nearmiss)
600
Insiden tanpa luka/kerusakaan/kerugian
28
(Kecelakaan serius / besar)
(Kecelakaan kecil)
(Kecelakaan / kerusakan
Material / peralatan)
(Hampir Celaka)
29
Sebab dasar / Asal mula
◦ Partisipasi pihak manajemen
◦ Faktor manusia
◦ Faktor lingkungan
Akibat kecelakaan
◦ Kerugian bersifat ekonomi
◦ Kerugian bersifat non ekonomi
30
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
BIAYA KECELAKAAN DAN
PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
$1 • Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan
perkakas
• Kerusakan produk dan material
• Terlambat dan ganguan produksi
$5 HINGGA $50 • Biaya legal hukum
• Pengeluaran biaya untuk
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: penyediaan fasilitas dan
KERUSAKAN PROPERTI peralatan gawat darurat
(BIAYA YANG TAK
• Sewa peralatan
DIASURANSIKAN)
• Waktu untuk penyelidikan
d@be's created 32
Melakukan pekerjaan tanpa wewenang, lupa
mengamankan, lupa memberikan tanda/peringatan.
Bekerja dengan kecepatan berbahaya
Membuat alat pengaman tdk berfungsi
Memuat, membongkar, menempatkan, mencapur
menggabungkan dsb dengan tidak aman
33
Mengambil posisi / sikap tubuh tdk
aman
Bekerja pada obyek yg berputar /
berbahaya
Mengalihkan perhatian, mengganggu,
sembrono, menggagetkan
Melalaikan penggunaan alat
pelindung diri yang ditentukan
34
Faktor biologis
Faktor kimia
Faktor fisika
Faktor fisiologi kerja
Faktor psikologis
Faktor mekanis
35
KEGAGALAN MANAJEMEN
FAKTOR MANUSIA
KECELAKAAN
KERUGIAN
* NEGARA
MATERI * MASYARAKAT NON MATERI
* PERUSAHAAN
* PEKERJA
36
( FRANK BIRD JR, 1970 )
Lack of
ORIGIN SYMPTOM CONTACT Loss
Control
LACK OF
CONTROL BASIC IMMEDIATED
CAUSES INCIDENT / INJURY /
CAUSES ACCIDEN DAMAGE
37
Logika terjadinya kecelakaan
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan
mata rantai sebab-akibat (Domino Sequen)
BASIC
LACK OF CAUSES INSIDENT
CONTROL IMMIDIATE
CAUSES LOSSES
38
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB
TAK INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR
LANGSUNG (Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN> KECELAKAAN
PERORANGAN KONTAK
TAK AMAN ATAU
STANDAR DENGAN
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI
ENERGI KERUSAKAN
KERJA ATAU
TAK AMAN YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT
PELAKSANAAN DIHARAPKAN
39
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG
LEMAHNYA PENGENDALIAN/KELEMAHAN
PENGAWASAN OLEH MANAJEMEN
LACK OF CONTROL
40
KELEMAHAN SISTEM MANAGEMENT
41
OCCUPATIONAL SAFETY AND
HEALTH ADMINISTRATION (OSHA)
4 PROGRAM K3 DI TEMPAT KERJA
42
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG
• MANUSIA
KERUGIAN
• PERALATAN
• MATERIAL
• LINGKUNGAN
46
Adalah suatu kejadian yang tidak kita
inginkan yang dapat mengakibatkan
kerugian terhadap Manusia, Peralatan,
Material dan Lingkungan.
47
Tabrakan, mobil rusak
dan orangnya luka
Tersengat aliran
listrik, orangnya
meninggal
Kebakaran, harta
musnah
Jatuh dari ketinggian,
luka/patah tulang
Pipa minyak pecah,
lingkungan tercemar.
48
Adalah suatu kejadian yang tidak kita
inginkan yang mungkin dapat
mengakibatkan kerugian terhadap
Manusia, Peralatan, Material dan
Lingkungan.
49
Hewan ternak hampir
tertabrak mobil.
Kendaraan hampir
tabrakan.
Benda jatuh dari crane
hampir menimpa
instalasi.
Orang tergelincir,
hampir jatuh.
50
- MANUSIA (P)
TELAH TERJADI - PERALATAN (E)
ACCIDENT
KERUGIAN TERHADAP
- MATERIAL (M) &
- LINGKUNGAN (E)
- MANUSIA (P)
HAMPIR TERJADI - PERALATAN (E)
INCIDENT
KERUGIAN TERHADAP - MATERIAL (M) &
- LINGKUNGAN (E)
51
METODE PENCEGAHAN
KECELAKAAN
ORGANISASI K3
•Seorang pimpinan
•Seorang Teknisi
•Dukungan Manajemen
•Prosedur , motivasi dan moral pekerja
MENEMUKAN FAKTA & MASALAH
•Melalui Survey, Inspeksi, Investigasi
ANALISIS
Sebab utama masalah tsb, tingkat kekerapannya, lokasi,
kaitannya dengan manusia maupun kondisi
0 PEMILIHAN / PENETAPAN ALTERNATIF
•Sebab utama masalah tsb, tingkat kekerapannya, lokasi,
kaitannya dengan manusia maupun kondisi
PELAKSANAAN
52
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi
• Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa
• Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3
STANDARISASI
• Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan pelak
K3
INSPEKSI / PEMERIKSAAN
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat
kerja masih memenuhi ketentuan & persyaratan K3
53
Langkah Penanggulangan Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS &
STATISTIK
• Riset/penelitian untuk menunjang tkt
kemajuan bid K3 sesuai perkemb ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi
PENDIDIKAN & LATIHAN
• Peningkatan kesadaran, kualitas
pengetahuan & ketrampilan K3 bagi TK
PERSUASI
• Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3,
bukan melalui penerapan & pemaksaan
melalui sanksi-sanksi 54
Langkah Penanggulangan Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
ASURANSI
• Insentif finansial utk meningkatkan
pencegahan kec dgn pembayaran premi yg
lebih rendah terhdp peusahaan yang
memenuhi syarat K3
55
56
TINDAKAN PROAKTIF
Pencegahan Primer
(Sebelum Kejadian)
57
TINDAKAN PROAKTIF
Pencegahan Sekunder
PENCEGAHAN TERULANGNYA KEJADIAN MELALUI
PENYELIDIKAN / ANALISIS KECELAKAAN.
Pencegahan Tertier
PENCEGAHAN BERKEMBANGNYA SUATU KEJADIAN
KEARAH YANG TIDAK DAPAT DIKENDALIKAN, DENGAN
• Memprediksi bahaya
• Mempersiapkan alarm
• Peralatan pengendalian (pemadam kebakaran,
rescue, pengendalian pencemaran)
• Mempersiapkan prosedur dan latihan keadaan
darurat
58
ANALISIS KASUS KECELAKAAN
Kecelakaan sebagai kegagalan sistem
59
PENYELIDIKAN KECELAKAAN
60
PENYELIDIKAN KECELAKAAN
62
63
ADA DIANTARA
TRAKTOR YG TRAKTOR SULIT
TRAKTOR
BIASA RUSAK LAIN GANDENG
& TRAILER
PENGEMUDI
CIDERA
TEMPAT
LANDAI
64
KESELAMATAN SISTEM
65
KESELAMATAN SISTEM
66