Anda di halaman 1dari 22

REFERAT

OSTEOMYELITIS

Pembimbing : dr. Ita Rima Rahmawati. Sp. Rad


Disusun oleh : Sarah Rachmatia (1713020007)
ANATOMI

Tulang berasal dari embrionic hyaline cartilage yang mana melalui proses “Osteogen
esis” menjadi tulang. Proses ini dilakukan oleh sel – sel yang disebut “Osteoblast”
Proses mengerasnya tulang akibat penimbunan garam kalsium
DEFINISI
Osteomyelitis adalah inflamasi yang terjadi pada tulang dan
sumsum tulang, infeksi yang terjadi dapat disebabkan oleh
infeksi odontogenik

Osteomyelitis dibagi menjadi beberapa jenis yaitu akut, dan


kronis yang memiliki gambaran klinis yang berbeda

tergantung pada sifat alamiah penyakit tersebut.
ETIOLOGI
Penyebab paling sering staphylococcus, penyebab lain
streptococcus, pneumococcus, salmonella, jamur dan virus. Infeksi
dapat terjadi secara :
1. Hematogen, dari fokus yang jauh seperti kulit, tenggorok.
2. Kontaminasi dari luar :
- Fraktur terbuka
- Tindakan operasi pada tulang
3. Perluasan infeksi jaringan ke tulang didekatnya
• Osteomyelitis paling sering timbul dari
EPIDEMIOLOGI
patah tulang terbuka, infeksi pada kaki
penderita diabetes, atau terapi bedah
pada luka tertutup.
• osteomyelitis sering ditemukan pada usia
dekade I – II, tetapi dapat pula pada bayi
dan “infant”. Anak laki – laki lebih sering
dibanding anak perempuan (4 : 1).
• Lokasi yang tersering adalah tulang –
tulang panjang seperti femur, tibia,
radius, humerus, ulna, dan fibula.
Prevalensi keseluruhan adalah 1 kasus
per 5.000 anak. Prevalensi neonatal
adalah sekitar 1 kasus per 1.000.
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
OSTEOMYELITIS AKUT OSTEOMYELITIS KRONIS

• Terutama pada anak – anak • Terjadi apabila :


• Tulang panjang yang dimulai pada • Pengobatan infeksi terlambat atau
metafisis. tidak adekuat.
• Tulang yang sering terkena : femur • Ada squester.
distal, tibia proksimal, humerus, • Terdapat osteomyelitis yang kronis
radius dan ulna bagian proksimal sejak dari permulaan, misalnya
dan distal, serta vertebra pada abses Brodie.
• Penyebab : staphylococcus (paling
sering), streptococcus,
pneumococcus, salmonella, jamur
dan virus
MANIFESTASI KLINIS
Osteomyelitis memiliki gejala seperti berikut :
1. Demam, terkadang sampai menggigil
2. Fatigue
3. Letargi
4. Ataupun iritabel
5. Nyeri lokal
6. Bengkak kemerahan
7. Nyeri tekan
8. Pada anak-anak biasanya enggan menggunakan ekstremitas yang terkena
PEMERIKSAAN FISIK
-Pada pemeriksaan dapat ditemukan tanda-tanda inflamasi
-Penurunan Range of motion
-Deformitas
-Tanda-tanda lokal akibat kerusakan vaskularisasi
- Jika jaringan periosteal terlibat akan menimbulkan nyeri tekan pada pemeriksaan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium  untuk mengevaluasi leukositosis dan
anemia
2. Kultur Darah  sebelum atau maksimal setelah 48 jam pemberian
antibiotik, jaringan yang tidak terlibat infeksi
3. Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan Radiologis – Osteomyelitis Akut

Proyeksi lateral pada tibia terlihat gambaran


sklerotik di diametafisis tibia

Proyeksi AP pada tibia terlihat gambaran


sklerotik dilateral diametafisis tibia

Pemeriksaan foto polos dalam sepuluh hari pertama, tidak ditemukan kelainan
radiologik yang berarti dan mungkin hanya ditemukan pembengkakan jaringan
lunak
Pemeriksaan Radiologis – Osteomyelitis Hematogen Akut

Tampak destruksi tulang pada tibia dengan


pembentukan tulang subperiosteal

Gambaran destruksi tulang dapat terlihat setelah sepuluh hari (2minggu )


berupa refraksi tulang yang bersifat difus pada daerah metafisis dan pem
bentukan tulang baru dibawah periosteum yang terangkat.
Pemeriksaan Radiologis – Osteomyelitis Hematogen Subakut

Abses Brodie yang dapat ditemukan


pada osteomyelitis sub akut/kronik.
Pada gambar terlihat kavitas yang
dikelilingi oleh daerah sclerosis
Pemeriksaan Radiologis – Osteomyelitis Kronis

osteomyelitis lanjut pada tibia kanan


Ditandai dengan adanya gambaran sekuestrum
dan formasi pembentukan tulang baru

Foto polos rontgen dapat ditemukan adanya tanda – tanda porosis dan sklerosis
tulang, penebalan periost, elevasi periosteum dan mungkin adanya sequestrum
PENATALAKSANAAN
STADIUM I INFEKSI LOKAL
PENATALAKSANAAN
STADIUM I INFEKSI HEMATOGEN
PENATALAKSANAAN
STADIUM II
PENATALAKSANAAN
STADIUM III dan IV
KOMPLIKASI

1. Kematian tulang (osteonekrosis)


2. Arthritis Septic
3. Gangguan pertumbuhan
PROGNOSIS
• Setelah mendapatkan terapi, umumnya osteomyelitis akut menunjukkan hasil
yang memuaskan
• Prognosis osteomyelitis kronik umumnya buruk walaupun dengan pembedahan,
abses dapat terjadi sampai beberapa minggu, bulan atau tahun setelahnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai