Anda di halaman 1dari 7

RETINOPATI HIPERTENSI

• Retinopati hipertensi adalah kelainan retina dan pembuluh darah retina


akibat hipertensi, dengan arteri yang besarnya tidak teratur, eksudat
pada retina, edema retina, dan perdarahan retina.
• Kelainan pembuluh darah dapat berupa penyempitan umum atau
setempat, percabangan pembuluh darah yang tajam, fenomena crossing,
Definisi atau sklerosis pembuluh darah

• Pada retinopati hipertensi kebanyakan dialami laki-laki dibandingkan


dengan perempuan, akan tetapi pada usia >50 tahun angka kejadian
lebih tinggi pada wanita dibandingkan dengan laki-laki.
• Prevalensi yang lebih tinggi juga ditemukan pada orang berkulit hitam
Epidemiologi berbanding orang kulit putih
PATOFISIOLOGI
• Respon awal  vasospasme dan peningkatan tonus vasomotor  penyempitan arteriolar retina general
Stadium
vasokonstriktif

• Peningkatan tekanan darah persisten  perubahan sklerotik kronik berupa penebalan intima pembuluh
darah, hiperplasia dinding bagian media dan degenerasi hialin.
• Pada tahap ini terjadi penyempitan arteriolar difus atau fokal yang lebih parah, penekanan venula oleh
Stadium sklerotik arteriola yang disebut persilangan arteri-vena (arteriovenous nicking/arteriovenous nipping), dan
peningkatan refleks cahaya arteriolar (arteriolar opacification/copper wiring)

• Nekrosis otot polos dan sel endotel  barier darah-retina rusak  eksudasi darah (hemoragik), eksudat
lipid, dan iskemia lebih lanjut dari lapisan serabut saraf (cotton-wool spots), serta terjadi mikroaneurisma
• Proses ini menunjukkan kegagalan mekanisme autoregulasi dan jarang terjadi sampai tekanan darah
Stadium eksudatif mencapai 110 mmHg. Cotton-wool spots terjadi 24-48 jam setelah peningkatan tekanan darah

• Pada tekanan darah tinggi yang parah (malignant hypertension) dapat meningkatkan tekanan intrakranial
dan iskemia nervus optikus sehingga terjadi pembengkakan diskus optikus (papilloedema)
Malignant
hypertension
KLASIFIKASI SCHEIE
• penyempitan setempat pembuluh arterial.
Stadium 1

• penyempitan arterial dengan irregularitas fokal disertai perubahan refleks


Stadium 2 cahaya.

• stadium 2 disertai copper wiring, terbentuk eksudat dan perdarahan


retina akibat tekanan darah diastol di atas 120 mmHg, kadang-kadang
Stadium 3 muncul keluhan penglihatan berkurang.

• stadium 3 disertai silver wiring dan papiloedema. Pada stadium ini


terdapat keluhan penglihatan menurun dan tekanan darah diastol
Stadium 4 umumnya lebih dari 150 mmHg.
Wong dan Mitchell

• Retinopati ringan(mild retinopathy) :


penyempitan arteriolar, arteriovenous
nipping, dan arteriolar wall
opacification
• Retinopati sedang (moderate
retinopathy) : gambaran cotton-wool
spots, hard exudates, mikroaneurisma,
dan perdarahan dengan gambaran
flame-shaped/blot-shaped
• Retinopati berat (severe retinopathy) :
tanda-tanda retinopati seperti derajat
sebelumnya dengan pembengkakan
diskus optikus (papilloedema).
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesis:
Pemeriksaan fisik :
• Tanda - tand vital
• Visus
• Pemeriksaan funduskopi
Pemeriksaan penunjang:
• Lab darah
PENATALAKSANAAN
• Medikamentosa
Antihipertensi  hidroklortiazid, ACE-inhibitor
• Non medikamentosa
Perubahan gaya hidup  pengaturan berat badan,
pembatasan konsumsi kadar lemak jenuh, konsumsi rendah
garam, olahraga teratur
KOMPLIKASI
• Oklusi cabang vena retina (BRVO)
• Oklusi arteri retina sentralis (CRAO)
• Edema makula
• Vitreoretinopati proliferatif
• Sindrom iskemik okuler
• Kebutaan
PROGNOSIS
• Prognosis tergantung kepada kontrol tekanan
darah.
• Kerusakan penglihatan yang serius biasanya tidak
terjadi sebagai dampak langsung dari proses
hipertensi kecuali terdapat oklusi vena atau arteri
lokal.
• Pasien dengan perdarahan retina, CWS atau
edema retina tanpa papiledema mempunya
jangka hidup kurang lebih 27,6 bulan.
• Pasien dengan papiledema, jangka hidupnya
diperkirakan sekitar 10,5 bulan.

Anda mungkin juga menyukai