Anda di halaman 1dari 48

DINAMIKA FLUIDA

PENGERTIAN DINAMIKA FLUIDA

Dinamika Fluida adalah bagian dari mekanika fluida yang


mempelajari fluida bergerak terutama cairan dan gas.
Penyelesaian dari masalah dinamika fluida biasanya melibatkan
perhitungan dari banyak variable fluida seperti kecepatan,
tekanan, kepadatan, dan suhu.
Pengertian Dinamika Fluida

Macam-macam Aliran

Konsep Aliran Fluida

Bilangan Reynold

Persamaan Kontunitas

Persamaan Bernouli
HAL –HALYANG MEMPENGARUHI
DINAMIKA FLUIDA

Tekanan

Temperatur

Massa Jenis

Viskositas
Tekanan
Ketika kita memberikan gaya pada suatu benda berarti memberikan
tekanan pada benda tersebut.Besar tekanan yang dirasakan benda sebanding
dengan gaya yang diberikan dan berbanding terbalik dengan Luas Permukaan yang
mendapatkan gaya tersebut.
Temperatur
Suhu atau temperature adalah besaran yang menyatakan derajat panas
dingin suatu benda
Massa Jenis atau densitas
Densitas merupakan ukuran kerapatan suatu zat yang dinyatakan
banyaknya zat (massa) per satuan volume
Viskositas
Viskositas Fluida merupakan Ukuran ketahanan sebuah fluida terhadap
perubahan bentuk.Viskositas dipengaruhi oleh temperature ,tekanan,dan laju
perpindahan momentum.
MACAM-MACAM ALIRAN
1. Invisid dan viskos
2. Kompresibel dan tak kompresibel
3. Laminer dan turbulen
4. Mantap dan tak mantap
5. Seragam dan tak seragam
6. Satu, dua dan tiga dimensi
7. Rotasional dan tak rotasional
ALIRAN INVISID DAN VISKOS

 Aliran invisid : Aliran invisid atau aliran fluida ideal


adalah aliran yang tidak dipengaruhi
viskositas/kekentalan. Sehingga, kekentalan zat cair
dianggap nol (zat cair ideal).

 Aliran viskos : Aliran Viskos atau aliran fluida nyata


adalah aliran yang dipengaruhi oleh viskositas.
Sehingga, kekentalan zat cair diperhitungkan (zat cair
riil).
ALIRAN KOMPRESIBEL & TAK
KOMPRESIBEL

 Aliran kompresibel : adalah aliran dimana densitas


fluidanya tidak berubah didalam medan aliran (flow field),
misalnya aliran air

 Aliran tak kompresibel : adalah aliran dimana densitas


fluidanya berubah didalam medan aliran, misalnya aliran udara.
ALIRAN LAMINER DAN
TURBULEN
 Aliran laminer : partikel-partikel zat cair bergerak
teratur dengan membentuk garis lintasan kontinyu dan
tidak saling berpotongan.

 Aliran Transisi : yaitu merupakan salah satu aliran-


aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran yang
turbulen.

 Aliran turbulen : partikel-partikel zat cair bergerak


tidak teratur dan garis lintasannya saling berpotongan.
ALIRAN MANTAP DAN TAK
MANTAP
 Aliran mantap (steady flow) : adalah aliran yang mana
kondisi alirannya (kecepatan, tekanan, densitas, dsb)
tidak berubah dengan waktu.

 Aliran tak mantap (unsteady flow) : adalah aliran dimana


kondisi alirannya berubah dengan waktu.

contoh, pada saat kita memutar penutup kran maka air


yang mengalir adalah unsteady flow. Namun ketika
bukaan kran tidak berubah maka alirannya adalah steady
flow.
Steady Flow Unsteady Flow
ALIRAN SERAGAM DAN TAK
SERAGAM
 Aliran seragam : apabila tidak ada perubahan variabel
aliran dari satu titik ke titik yang lain di sepanjang saluran
atau kondisi dimana komponen aliran tidak berubah
terhadap jarak. Contoh aliran ini di saluran/sungai pada
kondisi tidak ada pengaruh pembendungan/terjunan, tidak
ada penyempitan/pelebaran.
 Aliran tidak seragam : apabila ada perubahan variabel
aliran dari satu titik ke titik yang lain di sepanjang saluran
atau kondisi dimana komponen aliran berubah terhadap
jarak. Contoh aliran di saluran/sungai pada kondisi ada
pengaruh pembendungan/terjunan, ada penyempitan
/pelebaran.
Aliran Seragam Aliran Tak Seragam
ALIRAN SATU, DUA, DAN TIGA
DIMENSI
 Aliran satu dimensi : Aliran 1 D artinya aliran hanya
terjadi pada satu dimensi saja.

 Aliran dua dimensi : Aliran 2D hanya terjadi pada


bidang 2 dimensi saja.

 Aliran tiga dimensi : Aliran 3D terjadi pada ruang 3


dimensi.
ALIRAN ROTASIONAL DAN TAK
ROTASIONAL
 Aliran Rotasional : bila setiap partikel zat cair
mempunyai kecepatan sudut (berotasi) terhadap
pusat massanya.

 Aliran Tak Rotasional : bila setiap partikel zat


cair tidak mempunyai kecepatan sudut (tidak
berotasi) terhadap pusat massanya.
KONSEP ALIRAN FLUIDA

Parameter yang berpengaruh dalam aliramn

Diameter Pipa
Kecepatan ( V)
Viskositas Fluida
Massa jennies Fluida
Laju aliran masaa
BILANGAN REYNOLD

Bilangan ini digunakan untuk mengidentikasikan jenis aliran


yang berbeda, misalnya laminar , turbulen atau transisi.
Namanya diambil dari Osborne Reynolds (1842–1912)
yang mengusulkannya pada tahun 1883.
Rumus bilangan Reynolds umumnya adalah sebagai berikut:

 NRe < 2000, laminer


 2000 < NRe < 4000, transisi
 4000 < NRe, turbulen
Dimana:
· Re–bilangan renolds
· U – kecepatan fluida,
· d – diameter pipa,
· μ – viskositas absolut fluida dinamis,
· ν – viskositas kinematik fluida: ν = μ / ρ,
· ρ – kerapatan (densitas) fluida
Diketahui diameter pipanya adalah 40 cm,dan alirannya turbulen, maka kecepatan nya adalah:

CONTOH SOAL BILANGAN REYNOLD :

Diketahui diameter pipanya adalah 40cm, dan alirannya


turbulen, maka kecepatan nya adalah: (viskositas : 8,7x10^-7)
PERSAMAAN KONTINUITAS

 Apabila suatu fluida mengalir dalam sebuah pipa dengan luas


penampang A dan kecepatan aliran fluidanya v, maka banyaknya
fluida (volum) yang mengalir melalui penampang tersebut tiap satuan
waktu dinamakan debit.
Dalam bentuk persamaan debit dinyatakan sebagai berikut:
V
Q Av dan Q
t
Keterangan:
Q = debit aliran fluida (m3/s)
V = volume fluida yang mengalir (m3)
t = waktu (s)
v = kecepatan aliran fluida (m/s)
PERSAMAAN KONTINUITAS

 Jika suatu fluida mengalir dengan aliran tunak melewati pipa yang
mempunyai luas penampang yang berbeda maka volum fluida yang
melewati setiap penampang itu sama besar dalam selang waktu
yang sama.
Persamaan kontinuitas me-nyatakan
bahwa pada aliran fluida ideal, hasil
kali laju aliran fluida dengan dengan
luas penampangnya adalah konstan.

Keterangan:
Q1  Q2 Q1 = debit aliran fluida bagian 1 (m3/s)
Q2 = debit aliran fluida bagian 2 (m3/s)
A1 v1  A2 v2 A1 = luas penampang bagian 1 (m2)
A2 = luas penampang bagian 2 (m2)
v1 = kecepatan cairan bagian 1 (m/s)
v2 = kecepatan cairan bagian 2 (m/s)
CONTOH HITUNGAN
1. Pipa dengan diameter 0,25 m mengalirkan air dengan
kecepatan 1 m/d. Berapakah debit aliran? Apabila debit aliran
dinaikkan menjadi 75 l/d, berapakah kecepatan aliran?
Penyelesaian:

1 1
Q  A  V  D  V    0,252 1  0,049 m 3 /d
2

4 4
Q 0,075
V   1,53 m/d
A 0,25    0,25 2
CONTOH HITUNGAN

2. Air mengalir di dalam pipa berdiameter 50 cm dengan kecepatan 1


m/detik. Berapakah debit aliran? Jika diameter pada ujung yang lain
dari pipa tersebut adalah 100 cm (pipa berubah dengan teratur),
berapakah kecepatan aliran pada ujung tersebut?
Penyelesaian:

1 1
Q  A  V  D  V    0,52 1  0,196 m 3 /d
2

4 4
Q 0,196
V   0,25 m/d
A 0,25   12
AZAS BERNOULLI

Tekanan fluida di tempat yang


kecepatannya besar lebih kecil
daripada tekanan fluida di
tempat yang kecepatan-nya
kecil.

Persamaan bernoulli p   g h  12  v 2  konstan


Keterangan:
p = tekanan (N/m2) Penurunan pers. Bernoulli utk
 = massa jenis fluida (kg/m3) aliran sepanjang garis arus
g = percepatan gravitasi (m/s2) didasarkan pada hukum
h = ketinggian fluida dari titik acuan (m) Newton II utk gerak F = M a
v = kecepatan fluida (m/s)
AZAS BERNOULLI

 Pers. Bernoulli dapat digunakan utk menentukkan garis tekanan dan


tenaga
p V2
H  z 
 2g

Aplikasi pers. Bernoulli utk kedua titik di


dalam medan aliran
pA VA2 pB VB2
zA    zB     h f   he
 2g  2g
Ket :
z : elevasi (tinggi tempat)
∑hf : jumlah kehilangan tenaga primer (karena
gesekan) sepanjang pengaliran
V2
: tinggi kecepatan ∑he : jumlah kehilangan tenaga sekunder
2g (perubahan tampang aliran) sepanjang pengaliran
p
: tinggi tekanan

Rugi gesek (hfe) yang diakibatkan oleh perluasan
penampang secara tiba-tiba ini sebanding dengan tinggi-
tekan kecepatan fluida di dalam saluran yang kecil,
sebesar:

Dimana :
hfe = rugi gesekan (ft-lbf/lb atau N-m/gr)
Ke = faktor kesebandingan atau koefisien rugi ekspansi (expansion-
loss coefficient)
Va = kecepatan rata - rata di dalam saluran yang lebih kecil di
bagian hulu (ft/s atau m/s)
Rugi gesek karena kontraksi tiba – tiba itu sebanding dengan tinggi
tekan kecepatan fluida di dalam saluran yang kecil, sebesar:

Dimana :
hfc = rugi gesekan (ft-lbf/lb atau N-m/gr)
Kc = faktor kesebandingan atau koefisien rugi kontraksi
(contraction – loss coefficient)
Vb = kecepatan rata - rata di dalam pipa hilir yang lebih kecil
(ft/s atau m/s)
Kc dapat ditentukan dengan persamaan :

Dimana :
Kc = faktor kesebandingan atau koefisien rugi kontraksi
(contraction – loss coefficient)
Sa = luas penampang pada bagian hulu (m2)
Sb = luas penampang pada bagian hilir (m2)
AZAS BERNOULLI

Terdapat dua kasus istimewa berkenaan dengan persamaan


Bernoulli.
1. Fluida diam atau tidak mengalir (v1 = v2 = 0)

p1  p2   g (h2  h1 )
Persamaan ini menyatakan tekanan hidrostatis dalam zat cair
pada kedalaman tertentu.

Keterangan:
p1 dan p2 = tekanan pada titik 1 dan 2 (N/m2)
h1 dan h2 = tinggi tempat 1 dan 2 (m)
 = massa jenis fluida (kg/m3)
g = gravitasional acceleration (m/s2)
AZAS BERNOULLI

2. Fluida mengalir pada pipa horisontal (h1 = h2 = h)


1
p1  p 2   (v 2  v1 )
2 2

2
Persamaan ini menyatakan jika v2 > v1, maka p1 > p2 yang
berarti jika kecepatan aliran fluida disuatu tempat besar maka
tekanan fluida di tempat tersebut kecil dan berlaku
sebaliknya.

Keterangan:
p1 dan p2 = tekanan pada titik 1 dan 2 (N/m2)
v1 dan v2 = kecepatan pada 1 dan 2 (m)
 = massa jenis fluida (kg/m3)
g = gravitasional acceleration (m/s2)
PENERAPAN AZAS BERNOULI

Menentukan kecepatan dan debit semburan air pada tangki yang


berlubang
v 2 gh

h
Q = A.v Q  A 2 gh

Keterangan:
Q = aliran debit m3/s
v = kecepatan semburan air pada pada
bocoran itu m/s
h = tinggi air di atas lubang m
g = percepatan gravitasi m/s2
A = luas panampang lubang bocoran m2
PENERAPAN AZAS BERNOULI

Venturimeter
2( P1  P2 )
v1 
[( A1 / A2 ) 2  1]
Keterangan:
p1 = tekanan pada titik 1 N/m2
p2 = tekanan pada titk 2 N/m2
 = massa jenis fluida kg/m3
v1 = kecepatan fluida pada titik 1 m/s
A1 = luas penampang 1 m2
A2 = luas penampang 2 m2

2 gh
v 2
 A1 
   1
 A2 
PENERAPAN AZAS BERNOULI

Tabung pitot
Tabung pitot merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
kecepatan aliran suatu zat cair.

2  ' gh
v

FAKTOR KEKASARAN PIPA
FAKTOR KEKASARAN PIPA

Kekasaran (roughness dari suatu pipa /tabung ditandai dengan k


dan disebut dengan parameter Kekasaran (roughness
parameter) .dan f merupakan Fungsi Nre dan kekasran relative
k/D ,dimana D adalah diameter pipa.
RUGI-RUGI GESEK DALAM ALIRAN
FLUIDA
Rugi gesek karena penamapang besar dengan tiba-tiba
Rugi gesek karena menyempit dengan tiba-tiba
Pengaruh pipa dan katup
Rugi gesek bentuk dalam persamaan bernoulli
RUGI GESEK KARENA PENAMPANG
MEMBESAR DENGAN TIBA-TIBA
RUGI GESEK KARENA PENAMPANG
MENYEMPIT DENGAN TIBA-TIBA
PENGARUH PIPA SAMBUNG DAN
KATUP
RUGI GESEK BENTUK DALAM
BERNOULI

Anda mungkin juga menyukai