Orang-orang terdekat
Kultural
Keluhan Utama
Faktor predisposisi
Aspek Psikososial
b) Identitas diri
c) Peran
d) Ideal diri
e) Harga diri
3. Klien mempunyai gangguan / hambatan dalam melakukan hubunga
sosial dengan orang lain terdekat dalam kehidupan, kelempok yang
diikuti dalam masyarakat.
4. Kenyakinan klien terhadap tuhan dan kegiatan untuk ibadah (
spritual).
• Status Mental
• Mekanisme Koping
• Aspek Medik
Diagnosa Keperawatan
A. Pengertian
Diagnosa Keperawatan adalah identifikasi atau penilaian pola respons baik
aktual maupun potensial (Stuart and Sundeen, 1995)
Masalah keperawatan yang sering muncul yang dapat disimpulkan dari
pengkajian adalah sebagai berikut :
• Isolasi sosial : menarik diri
• Gangguan konsep diri: harga diri rendah
• Resiko perubahan sensori persepsi
• Koping individu yang efektif sampai dengan ketergantungan pada orang lain
• Gangguan komunikasi verbal, kurang komunikasi verbal.
• Intoleransi aktifitas.
• Kekerasan resiko tinggi.
Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
1. Harga diri rendah berhubungan dengan merasakan/mengantisipasi
kegagalan pada peristiwa-peristiwa kehidupan.
2. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan ketidakseimbangan
sistem saraf; kehilangan memori; ketidakseimbangan tingkah laku adaptif
dan kemampuan memecahkan masalah.
3. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional/maturasional.
4. Ketidakpatuhan berhubungan dengan sistem penghargaan pasien; keyakinan
kesehatan, nilai spiritual, pengaruh kultural.
Intervensi
Diagnosa 1:
Dorong pengungkapan perasaan, menerima apa yang dikatakannya.
Rasionalnya: membantu pasien/orang terdekat untuk memulai menerima perubahan
dan mengurangi ansietas mengenai perubahan fungsi/gaya hidup.
Bantu pasien dengan menjelaskan hal-hal yang diharapkan dan hal-hal tersebut
mungkin di perlukan untuk dilepaskan atau dirubah.
Rasionalnya: memberi kesempatan untuk mengidentifikasi kesalahan konsep dan mulai
melihat pilihan-pilihan; meningkatkan orientasi realita.
Berikan informasi dan penyerahan ke sumber-sumber komunitas.
Rasionalnya: memungkinkan pasien untuk berhubungan dengan grup yang diminati
dengan cara yang membantu dan perlengkapan pendukung, pelayanan dan konseling.
Diagnosa 2:
Kaji munculnya kemampuan koping positif, misalnya penggunaan teknik relaksasi
keinginan untuk mengekspresikan perasaan.
Rasionalnya: jika individu memiliki kemampuan koping yang berhasil dilakukan dimasa
lampau, mungkin dapat digunakan sekarang untuk mengatasi tegangan dan memelihara
rasa kontrol individu.
Perbaiki kesalahan konsep yang mungkin dimiliki pasien
Rasionalnya: membantu mengidentifikasi dan membenarkan persepsi realita dan
memungkinkan dimulainya usaha pemecahan masalah.
Diagnosa 3:
Pahami rasa takut/ansietas
Rasionalnya: perasaan adalah nyata dan membantu pasien untuk terbuka sehingga
dapat mendiskusikan dan menghadapinya.
Kaji tingkat realita bahaya bagi pasien dan tingkat ansietas.
Rasionalnya: respon individu dapat bervariasi tergantung pada pola kultural yang
dipelajari. Persepsi yang menyimpang dari situasi mungkin dapat memperbesar
perasaan.
Dorong pasien untuk berbicara mengenai apa yang terjadi saat ini dan apa yang
telah terjadi untuk mengantisipasi perasaan tidak tertolong dan ansietas.
Rasionalnya: menyediakan petunjuk untuk membantu pasien dalam
mengembangkan kemampuan koping dan memperbaiki ekuilibrium.
diagnosa 4
Tentukan kepercayaan kultural, spiritual dan kesehatan.