hppt://kusnadijaya.wordpress.com
Email : kusnadijaya1@gmail.com
Pada tahun 1786, Philipi Pinel
memperkenalkan terapi kerja di suatu rumah
sakit jiwa di Paris. Dia mengatakan bahwa
dengan okupasi/pekerjaan pasien gangguan
jiwa dapat dikembangkan ke arah hidup yang
normal dan dapat ditingkatkan minatnya
Pada tahun 1892, Adolf Meyer dari Amerika
melaporkan bahwa penggunaan waktu
dengan baik, yaitu dengan mengerjakan
aktivitas yang berguna ternyata merupakan
suatu dasar terapi pasien neuro-psikiatrik
American Occupational Therapy
Association :
Terapi okupasi merupakan suatu
perpaduan antara seni dan ilmu
pengetahuan untuk menunjukkan
jalan dari respon penderita dalam
bentuk kegiatan yang sudah diseleksi
yang digunakan untuk membantu
dan memelihara kesehatan,
menanggulangi kecacatan,
menganalisa tingkah laku,
memberikan latihan dan melatih
pasien yang menderita kelainan fisik,
mental serta fungsi sosialnya.
World Federation of Occcupational
Therapy
suatu ilmu dan seni
untuk mengarahkan partisipasi seseorang
dalam melaksanakan suatu tugas terpilih
yang telah ditentukan
dengan maksud mempermudah belajar
fungsi dan keahlian yang dibutuhkan dalam
proses penyesuaian diri dengan lingkungan.
Dalam prakteknya okupasiterapi lebih
dititikberatkan pada pengenalan kemampuan
yang masih ada pada seseorang, kemudian
memelihara atau meningkatkannya sehingga
dengan kemampuan tsb dia mampu mengatasi
masalah-masalah yang dihadapinya
Okupasiterapi menggunakan okupasi
(pekerjaan/kegiatan) sebagai media. Kegiatan
ditetapkan berdasarkan tujuan terapi itu sendiri, jadi
bukan hanya sekedar menyibukkkan seseorang atau
pun meningkatkan ketrampilan seseorang dalam
suatu pekerjaan.
Okupasiterapi berbeda dengan 'terapi kerja' maupun
'latihan kerja' dalam hal tujuan terapeutik pada
okupasiterapi yang berusaha dicapai melalui diskusi
setelah menyelesaikan setiap kegiatan, baik olahraga,
rekreasi, kegiatan sehari-hari, dll yang dilakukan
secara kelompok atau pun individual.
Tujuan akhir dari okupasiterapi adalah kemandirian
pasien dalam merawat diri, melakukan aktivitas
sehari-hari, menyelesaikan tugas dan beradaptasi
terhadap lingkungan dalam maupun luar dirinya
Model dari Performance Okupasi (occupational
performance model)
Produktifitas (productivity)
Aktifitas Hidup sehari-hari (Activity of Daily
Living)
Mengisi waktu luang (leisure)
PEMILIHAN
• MEMILIH KEGIATAN SESUAI KEMAMPUAN PASIEN
JENIS KEGIATAN