Anda di halaman 1dari 40

Undang-undang No.1 tahun 1970 Permenaker No.

5 tahun 2018
tentang Keselamatan Kerja tentang K3 di Lingkungan Kerja

Undang-Undang No. 13 tahun 2003 PP No.50 tahun 2012 tentang


tentang Ketenagakerjaan Sistem Manajemen K3

Peraturan Mentri Perburuhan Nomor 7 Tahun


1964 Tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan,
Undang – Undang No 21 Tahun 2003
serta Penerangan dalam tempat kerja
Tentang Pengesahan Konvensi ILO me
ngenai pengawasan ketenagakerjaan
Permenakertrans No. PER.08/MEN/VII/2010
dalam industri dan perdagangan
tentang Alat Pelindung Diri
Training berupa :
Training Ahli K3 Umum untuk seluruh - Quality Awareness
pekerja agar menciptakan K3 - Leadership
ditempat kerja - Manajemen Sumber Daya
Manusia
- Manajemen Produksi
- Proses Produksi (Casting,
Training Fire Safety tingkat D yaitu Machining, Injection, dll)
pengendalian kebakaran material logam
RUANG LINGKUP TUJUAN

Pedoman ini mencakup petunjuk dalam Untuk memastikan semua tenaga kerja di
pembuatan rencana untuk memperkecil PT. AUDIT 4 HIPERKES DAN KESELAMATAN
kemungkinan timbulnya kebakaran dan KERJA bertindak dalam kapasitas masing-
meminimalkan dampak keadaan darurat masing selama aspek-aspek kritis dari sua
yang ditimbulkannya melalui deteksi dini, tu keadaan darurat
peringatan, tindakan penanggulangan,
prosedur penyelamatan / evakuasi, serta
komunikasi darurat, bagi semua personil
yang bekerja atau berada didalam gedung
maupun pihak manajemen dalam
melaksanakan tindakan menghadapi
keadaan darurat akibat kebakaran di
gedung tersebut.
ACUAN NORMATIF PENERAPAN JENIS KEADAAN DARURAT
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Keadaan darurat yang mungkin terjadi pada
No. 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan suatu bangunan bisa meliputi :
Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada a. Kebakaran
Bangunan Gedung dan Lingkungan. b. Gempa bumi dan bencana alam lainnya
seperti badai topan dan banjir
b. Undang-undang Republik Indonesia c. Perbuatan jahat atau permusuhan bersifat
No. 24 tahun 2007 tentang Penangulangan ancaman atau serangan
Bencana d. Gangguan terhadap ketertiban umum
(demontrasi, huru-hara, dll)
c. Peraturan Kepala Badan Nasional Setiap respon atau tindakan terhadap suatu
Penanggulangan Bencana No. 04 keadaan darurat harus didasarkan pada jenis
tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan keadaan darurat, tingkat bahaya, resiko yang
Rencana Penanggulangan Bencana ada, dan prosedur yang secara khusus dibuat
untuk mengatasi kondisi darurat tersebut.
a. Menyusun rencana kesiagaan dan tanggap darurat
yang berisi informasi yang diperlukan untuk mengatasi b. Rencana kesiagaan dan tanggap darurat oleh Ketua Tim
suatu keadaan darurat Tanggap Darurat didistribusikan ke semua petugas terkait
d. Mengantisipasi kejadian yang dapat diklasifikasikan
sebagai keadaan tindak darurat, yang paling mungkin c. Bertanggung jawab memberikan pelatihan
terjadi kesiagaan dan tanggap darurat
e. Membuat gambar/denah umum yang
memperlihatkan tata letak (layout) semua f. menyusun petunjuk penggunaan peralatan yang
peralatan kedaruratan, jalur evakuasi, daerah berkaitan dengan keaadaan darurat
aman dan tempat untuk berkumpul (Assembly
point).
g. menjelaskan tata cara evakuasi dalam keadaan
darurat kepada anggota tim.
h. menetapkan kewenangan dan
tanggungjawab petugas yang ditunjuk
sebagai penanggung jawab dalam
keadaan darurat sebelum pejabat
yang berkompeten tiba di lokasi
mengambil alih tanggung jawab.
a. Pegawai / orang yang pertama kali yang mengetahui/
melihat kebakaran segera mengambil APAR yang terdekat
b. Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab untuk
dan berusaha memadamkan api sambil berteriak
membunyikan alarm (jika ada) atau tanda bahaya
memberitahukan kepada karyawan lainnya untuk segera
secara terus menerus dengan jeda disertai dengan
melaporkan adanya kebakaran kepada Unit LK3 atau
pemberitahuan adanya kebakaran melalui pengeras
petugas yang ditunjuk.
suara.

d. Anggota tim yang ditunjuk memberitahukan


kepada semua pegawai termasuk tamu atau c. Anggota tim yang ditunjuk memberitahukan
pengunjung untuk menuju kedaerah yang kepada petugas pemeliharaan/teknisi untuk memad
aman dengan cara memberikan komando amkan aliran listrik yang tidak dibutuhkan.
Tingkat Bahaya Tanda Bahaya Instruksi Dari Tindakan

Bahaya 1 Teriak kebakaran a. Orang pertama yang melihat api.


Kebakaran masih terkendali b. Melapor kepada koordinator.
(mudah dipadamkan) c. Koordinator area melapor kepada PM/SM.

Bahaya 2 Teriak kebakaran Koordinator area a. Orang pertama yang melihat api segera memadamkan-
Api berkobar susah dipadam dan lonceng area / Petugas yang nya.
kan, tapi masih dapat dibunyikan. telah ditunjuk b. Melapor keadaan kebakaran kepada PM/SM & security.
dikendalikan. c. Mengkoordinir anggota P2K setempat pemadaman
d. Security memulai mengadakan pengamanan area.
e.Minta bantuan anggota P2K terdekat untuk ikut
menanggulangi.
f. Bila api padam, kembali keurutan b,c bahaya 1, bila tidak
padam, masuk bahaya 3

Bahaya 3 Sirene dibunyikan Pimpinan a. Instruksi evakuasi.


Api berkobar tidak (Full) Keselamatan b. Mengkoordinir pemadaman dengan hydrant.
terkendali dan tidak dapat di c. Panggil Dinas Kebakaran
padamkan oleh APAR.
a. Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab
mengambil langkah penyelamatan sesuai prosedur yang
dimiliki jika terjadi kondisi darurat akibat gempa bumi.

b. Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab


membunyikan alarm atau tanda bahaya secara terus
menerus dengan jeda disertai dengan pemberitahuan ada
nya gempa bumi melalui pengeras suara

c. Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab


untuk memberikan pengarahan melalui radio atau
pengeras suara kepada semua pegawai untuk
melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Selama goncangan, merunduk dan mencari
tempat perlindungan yang aman
2. Segera setelah goncangan, menjauhi jendela,
dinding dan jaringan / instalasi listrik.
3. Jangan panik, selalu berkumpul bersama dalam
kelompok-kelompok kecil.
a. Bila terjadi aksi demonstrasi atau serbuan dari luar b. Bila aksi terus berlangsung dan tidak terjadi
perusahaan, Ketua Tim Tanggap Darurat atau Petugas kesepakatan, maka informasikan kepada bagian yang
Keamanan harus menerima dan melayani dengan baik berwenang sambil tetap meminta para penyerbu
dan meminta perwakilan dari mereka untuk tenang dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang
mendiskusikannya secara baik-baik di ruang tamu. merugikan/tindakan brutal.
c. Bila tidak terjadi kesepakatan dan aksi terus berlangsung
dan tambah tidak terkendali, maka Ketua Tim Tanggap
d. Sambil menanti keadaan, semua karyawan Darurat dan Petugas Keamanan dapat meminta bantuan
bersiap siaga untuk melakukan tindakan- pengamanan kepada aparat daerah setempat yang
tindakan pencegahan dan penanggulangan kea berwenang seperti : Kepolisian.
daan darurat yang dapat terjadi.
f. Bila huru-hara atau demonstrasi berasal dari
e. Bila terjadi keadaan darurat, maka dalam, menjurus pada keadaan darurat yang tidak
Ketua Tim Tanggap Darurat memimpin terkendali, maka Ketua Tim Tanggap Darurat dapat
tindakan penanganan yang sesuai. menghubungi aparat daerah setempat yang
berwenang untuk meminta bantuan pengamanan.

g. Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab membuat laporan


terjadinya huru hara/demonstrasi termasuk kerusakan dan korban bila
ada kepada pihak-pihak yang terkait.
a. Bila terjadi bencana alam banjir yang datang secara
perlahan-lahan, semua karyawan harus mengamankan b. Untuk menunggu keadaan selanjutnya, Kepala Bagian
lingkungan sekitarnya dari kemungkinan bahaya banjir harus memonitor dan melakukan tindakan-tindakan
yang lebih besar, yang dapat terjadi, disamping harus pencegahan lainnya di lapangan dengan meminta
memperhatikan keselamatan dirinya bantuan kepada bawahannya

d. Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung c. Bila keadaan bertambah buruk dan menjurus kepada
jawab membuat laporan terjadinya banjir keadaan darurat maka lakukan tindakan pencegahan dan
termasuk kerusakan bila ada kepada pihak- penanggulangan keadaan darurat yang sesuai
pihak yang terkait.
1. Semua pegawai yang berada disekitar lokasi obyek tersebut supaya menjauhi area/
lokasi obyek.
2. Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab menghubungi pihak kepolisian dan
lembaga/instansi yang terkait.
3. Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab memasang tanda peringatan “Jangan
mendekat“ dan memasang pagar/pembatas sekeliling area/lokasi obyek.
4. Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab menempatkan petugas keamanan
untuk menjaga area/lokasi obyek agar orang tidak mendekat.
5. Jika dipandang perlu dilakukan tindakan evakuasi.
6. Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab menghubungi pejabat yang berkompeten,
untuk segera datang ke lokasi kejadian dan mengambil alih kendali.
7. Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab melakukan upaya-upaya penyelamatan
dengan memberikan pertolongan pertama.
8. Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab menghubungi pihak kepolisian atau pihak
yang berwajib.
9. Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab membuat laporan terjadinya ancaman bom/
sabotase termasuk kerusakan atau korban bila ada kepada pihak-pihak yang terkait.
a. Pertolongan pertama terhadap korban cedera
parah dilakukan sesuai Instruksi Kerja PPPK.

b. Pelaporan atas terjadinya cedera parah ditindaklajuti


sesuai Prosedur Pelaporan dan Investigasi Kecelakaan
dan Insiden.
a. Menginformasikan kepada publik
Ketua P2K3 dan lembaga / instansi yang terkait
Tim Pengaman/Satpam
(kepolisian, dinas pemadam
kebakaran, Rumah sakit , pers dll)

b. Melakukan kegiatan pemadaman


memimpin dan meng - api dan tindakan penyelamatan. mengamankan lokasi
koordinir semua langkah kantor selama keadaan
c. Memberikan pertolongan pertama darurat terjadi.
tindak darurat
kepada korban sampai bantuan
medis datang.

Anggota P2K3
1. Apabila kondisi darurat sudah
teratasi maka P2K3 / Unit K3 aka
n menentukan apakah lokasi kej
adian sudah aman untuk dimasu
ki kembali dengan mempertimb
angkan hasil pemeriksaan pihak
yang berwajib dengan memberi
kan pengumuman.
70 80
20 70
45 45
65 20
10 30
100 50 0 0 50 100
40

60
Text title Number Text title number
Text 0.00 Text Text or number
Text 0.00 Text Text or number
Text 0.00 Text Text or number
Text 0.00 Text Text or number

Text title Number Text title number


Text 0.00 Text Text or number
Text 0.00 Text Text or number
Text 0.00 Text Text or number
Text 0.00 Text Text or number
Text 0.00 Text Text or number
6
4.5
4 3.5
2
2
0
-2 -1.5
-2 -2
-4
-4.5
-6
90
100 90
80 70 80 75
60 45 60 60
30 30 40 50
40 25 45 30
20 20 10 20
20 20
0

Anda mungkin juga menyukai

  • Limit
    Limit
    Dokumen2 halaman
    Limit
    Amalia Ayu
    Belum ada peringkat
  • Limit
    Limit
    Dokumen2 halaman
    Limit
    Amalia Ayu
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen3 halaman
    Tugas 1
    Amalia Ayu
    Belum ada peringkat
  • Tugas 5
    Tugas 5
    Dokumen5 halaman
    Tugas 5
    Amalia Ayu
    Belum ada peringkat
  • Tugas 5
    Tugas 5
    Dokumen5 halaman
    Tugas 5
    Amalia Ayu
    Belum ada peringkat
  • Tugas 4
    Tugas 4
    Dokumen6 halaman
    Tugas 4
    Amalia Ayu
    Belum ada peringkat
  • Tugas 3
    Tugas 3
    Dokumen5 halaman
    Tugas 3
    Amalia Ayu
    Belum ada peringkat
  • Peraturan Menteri 26 Tahun2014 PDF
    Peraturan Menteri 26 Tahun2014 PDF
    Dokumen26 halaman
    Peraturan Menteri 26 Tahun2014 PDF
    Winda Palindatu
    Belum ada peringkat
  • Peraturan Menteri 26 Tahun2014 PDF
    Peraturan Menteri 26 Tahun2014 PDF
    Dokumen26 halaman
    Peraturan Menteri 26 Tahun2014 PDF
    Winda Palindatu
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2
    Tugas 2
    Dokumen7 halaman
    Tugas 2
    Amalia Ayu
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen3 halaman
    Tugas 1
    Amalia Ayu
    Belum ada peringkat