Anda di halaman 1dari 33

MODUL 3

GANGGUAN
TIDUR
KELOMPOK 1
TUTOR : dr. R. Joko
Mahartono, M.Kes, Sp.KJ
KELOMPOK 1
 AGUNG BUDI PERDANA (12777009)
 DWI YUNISARI PRIYONO (12777010)
 NUR AWALIAH MAHARANI (12777005)
 AZIZAH A. ALKATIRI (12777011)
 FATIMAH RAHMAN (12777019)
 INCE NURFIANTI (12777024)
SKENARIO 1
Sorang laki-laki berusia 28 tahun datang ke seorang
dokter keluhan sulit memulai tidur sering terbangun
dini hari. Ia mengeluh sakit kepala dan mudah lelah.
Terus menerus merasa sedih, energi juga berkurang,
kurang minat terhadap hobi yang biasanya,
kemampuan berkonsentrasi berkurang, kadang-
kadang muncul ide bunuh diri. Dia mengatakan
bahwa dia mendengar suara-suara gurunya yang
mengatakan “dia tidak akan berhasil” dan kadang-
kadang mengomentari tentang tingkah lakunya yang
selalu negatif. Dia mengatakan bahwa dia telah
mendengar suara ini selama beberapa tahun. Dia
menyangkal menggunakan obat-obatan atau
alkohol dan tidak mempunyai masalah medis.
KATA KUNCI
 Laki-laki  Mendengar suara-suara
 Usia 28 tahun gurunya sejak beberapa
 Gangguan tidur
tahun
 Konsentrasi berkurang
 Sakit kepala
 Menyangkal
 Mudah lelah
menggunakan alkohol
 Punya ide bunuh diri
dan obat-obatan
 Merasa sedih
 Tidak mempunyai
 Energi berkurang masalah medis
 Kurang minat terhadap  Tingkah laku negatif
hobi biasanya
PERTANYAAN
 Apa definisi gangguan tidur?
 Sebutkan klasifikasi gangguan tidur!
 Hal-hal apa saja yang menyebabkan gangguan tidur?
 Fisiologi tidur normal?
 Faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas tidur?
 Mekanisme dari gejala?
 Sebutkan klasifikasi gangguan jiwa!
 Jelaskan anamnesis dan pemeriksaan tambahan untuk
menegakkan diagnosis! Jelaskan axisnya!
 Terapi dari skenario?
 Differential diagnosis dan diagnosis pada skenario?
DEFINISI DAN
KLASIFIKASI
GANGGUAN
TIDUR
 Definisi gangguan tidur
 Gangguan tidur adalah tidak dapat tidur atau keadaan
terjaga yang abnormal.
 Klasifikasi gangguan tidur
 Dissomnia
Adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
kesukaran untuk tidur (sailing as sleep) mengalami
gangguan selama tidur (difficulty in staying as sleep),
bangun terlalu dini atau kombinasi diantaranya.
 Parasomnia
Yaitu kelompok kejadian-kejadian yang berlangsung
pada malam hari pada saat tidur atau pada waktu
bangun dan tidur. Seperti gangguan tidur berjalan, tidur
berbicara, gangguan mimpi buruk dan mengompol.
 Gangguan tidur berhubungan dengan gangguan
kesehatan/psikiatri
 Gangguan mental
Psikosis, anxietas, gangguan afektif, panik (nyeri hebat),
alkohol.
 Berhubungan dengan kondisi kesehatan
Penyakit degeneratif (demensia, parkinson, multiple
sklerosis).
 Berhubungan dengan kondisi kesehatan
Penyakit asma, penyakit jantung, ulkus peptikus, sindroma
fibrositis, refluks gastrointestinal, penyakit paru kronik
(PPOK).
PENYEBAB GANGGUAN
TIDUR
 Penyakit
 Lingkungan
 Kelelahan
 Gaya hidup
 Stres emosional
 Diet
 Merokok
Faktor yang mempengearuhi
kualitas dan kuantitas tidur
 Penyakit
 Lingkungan
 Kelelahan
 Gaya hidup
 Stres emosional
 Stimulan dan alkohol
 Diet
 Merokok
Ketidak
Seimbangan
Neurotransmitter

Defisit
Defisit Peptida : Acetylcholi
Norepinepheri
Serotonin Opiod Type ne (Ach)
ne

Gangguan
Halusinasi Gangguan
Tidur, Nyeri Kurang Energi
Dengar Mood
Kepala
Defisit Serotonin

Ggn. Tidur & Sakit Kepala

Ggn.
Neurotransmit
er
Halusinasi Suara

Peptid Opiod type


KLASIFIKASI
GANGGUAN
JIWA
Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut
PPDGJ III
1. F00-F09 : Gangguan Mental Organik
2. F10-F19 : Gangguan Mental dan Perilaku
Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif
3. F20-F29 : Skizofrenia, Gangguan Skizotipal
dan Gangguan Waham
4. F30-F39 :Gangguan Suasana Perasaan
{mood} (Gangguan Afektif)
5. F40-F49 : Gangguan Neurotik, Gangguan
Somatoform dan Gangguan terkait
Stress
6. F50-F59 : Sindrom Perilaku yang berhubungan
dengan Gangguan Fisiologis dan
Faktor Fisik
7. F60-F69 : Gangguan Kepribadian dan Perilaku
Masa Dewasa
8. F70-F79 : Retardasi Mental
9. F80-F89 : Gangguan Perkembangan Psikologis
10. F90-F98 : Gangguan perilaku dan Emosional
dengan Onset Biasanya Pada Masa
Kanak dan Remaja
F99 : Gangguan Jiwa YTT (Yang Tidak
Tergolongkan)
DEPRESI
DEFENISI
Depresi adalah suatu perasaan
kesedihan yang psikopatologis, berupa
kehilangan minat dan kegembiraan,
berkurangnya energi yang berakibat mudah
lelah setelah bekerja walaupun sedikit, dan
berkurangnya aktivitas. Depresi dapat
merupakan suatu gejala, ataupun kumpulan
gejala/sindroma, dan dapat pula suatu
kesatuan penyakit nosologik.
EPIDEMIOLOGI
Pada tahun 2009, American College
Health Association-National College Health
Assesment (ACHA-NCHA) melakukan
penelitian terhadap mahasiswa/i dan
mendapatkan ± 30% mahasiswa/i mengalami
gangguan depresi (National Institute of
Mental Health, 2010).
ETIOLOGI
A. Faktor eksternal
 Kekecewaan
 Kritis

B. Faktor internal
 Gangguan hormonal
 Gangguan neurotransmitter di otak

C. Menurut pakar
 Paul hauck
Patofisiologi

Etologi : faktor external dan


faktor internal

pelepasan atau produksi epinefrin dan pelepasan dan transport serotonin


aktivitas alfa 2 adrenoreseptor atau menurunnya kemampuan
presinaptik neurotransmisi serotogenik

Menurunnya aktivitas dopamin Meningkatnya aktivitas asetilkolin

Terganggunya
neurotransmiter

DEPRESI
DERAJAT DEPRESI
1. Depresi ringan (mild)
2. Depresi sedang (moderate)
3. Depresi berat (severe)
4. Depresi sangat berat (more severe)
MANIFESTASI KLINIS

1. Ada yang disebut dengan “trias depresi”

2. Dapat disertai dengan gejala tambahan

3. Tambahan gejala umum


KARAKTERISTIK DEPRESI
Klasifikasi menurut DSM-IV :
Unipolar Disorder
 Dystymia
 Gangguan penyesuaian disertai perasaan depresi
 Gangguan depresi umum

Bipolar Disorder
 Cyclothymia
 Gangguan Bipolar I
 Gangguan Bipolar II

Gangguan perasaan yang lain


 Gangguan perasaan karena zat kimia
 Gangguan perasaan disebabkan oleh kondisi medis
secara umum
Diagnostik
Gejala Utama
a. Anamnesis
Afek depresif Tambahan
1.Skenario
Sudah berapa lama mengalami
: terus menerus merasa sedih. gejala-gejala tersebut ?
(minimal minat
a. Kehilangan 2 minggu)
dan kegembiraan
2.Skenario
Apakah pasien
:kurang baru sajaterhadap
minat di tinggalkan
hobioleh
yangkerabat
terdekat ?
biasanya
a. Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan
mudah lelah dan menurunya
Pemeriksaan Tambahan aktifitas.
1. skenario
Urinalisis: energi juga berkurang
mudah lelah
Gejala lainnya
a. konsentrasi dan perhatian berkurang
skenario : kemampuan berkonsentrasi
berkurang
a. harga diri dan kepercayaan diri berkurang
b. gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
c. pandangan masa depan yang suram dan psimistis
d. gagasan atau perbuatan membahaykan diri atau
bunuh diri
skenario : kadang-kadang muncul ide
bunuh diri
a. tidur terganggu
skenario : sulit memulai tidur, sering
terbangun dini hari
a. napsu makan berkurang
Halusinasi Auditorik
a. Mendengar suara guru “ dia tidak akan berhasil “ dan
komentar tentang tingkah laku yang negatif
b. Suara – suara telah didengar selama beberapa tahun

“F 32.3 Episode Depresi Berat dengan Gejala


Psikotik”
Klasifikasi depresi
 Episode Depresif Ringan
 Episode depresi sedang
 Episode Depresi berat tanpa gejala
psikotik
 Episode Depresi berat dengan gejala
psikotik
TERAPI DEPRESI
Menurut Hawari (1997), bahwa dalam
psikiatri dikenal bentuk yang disebut terapi
holistik. Dalam terpai holistik dimaksudkan
bentuk terapi yang tidak hanya menggunakan
obat dan ditujukan hanya kepada bentuk
gangguan jiwanya saja, melainkan juga
mencakup aspek-aspek lain dari pasien
(penderita depresi).
Farmakologi
Anti depresan
1. Selective Serotonine Reuptake Inhibitors
and Related Drugs
Contoh : fluoksetin dosis 20 mg/ hari

2. Monoamine Oxidase Inhibitors


contoh : isokarbosakzid 10 mg 3 x 1
3. Antidepresi trisiklik
Cth : amtriptilin 75 mg/ hari sampai 150-300 mg/ hari
4. Golongan tetrasiklik, seperti : maproptiline 100 mg/ hari
Pengobatan secara psikologikal
1. Terapi Kognitif
Terapi kognitif merupakan terapi aktif,
langsung, dan time limited yang berfokus
pada penanganan struktur mental
seorang pasien
2. Terapi perilaku
membantu pasien untuk mengubah cara
pikir dalam berinteraksi denga lingkungan
sekitar dan orang-orang sekitar
3. Terapi Interpersonal
 hubungan interpersonal seorang individu,
yang dapat memicu terjadinya
gangguan mood
PROGNOSIS
 Gangguan depresi berat bukan
merupakan gangguan yang ringan.
Pasien yang dirawat di rumah sakit untuk
episode pertama gangguan depresif
memiliki kemungkinan 50 % untuk pulih di
dalam tahun pertama.
 Umumnya pasien akan sembuh dan
tetap dapat berfungsi dengan baik jika
depresi diobati dan ditatalaksana
dengan baik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai