Anda di halaman 1dari 59

Kelompok 4 :

Cariyansyah
Euis Puspitasari
Nava Sania Irvani
Neng Dina
Novia Nurafifah
Siti Ghaziah
Siva Fauziah
TB PARU
Seven Jump
Step 1
Klarifikasi istilah yang belum di pahami:
1. Suhu febris : Adalah istilah kedokteran yang lebih dikenal dengan demam di
masyarakat awam, yakni panas sushu tubuh lebih dari 37ºC walau hanya sebagai gejala dari
suatu penyakit, febris tidak dapat di sepele kan, tetapi tidak pula ditakuti.
2. Malaise : Adalah istilah medis untuk menggambarkan kondisi umum yang
lemas,tidak nyaman, kurang fit atau sedang merasa sakit. Malaise ini bukanlah suatu penyakit,
melainkan suatu gejala dari penyakit. Oleh karena itu harus tetap dicari sumber penyebab
timbulnya malaise.
3. Bunyi ronkhi : Adalah suara tambahan yang dihasilkan oleh aliran udara melalui saluran nafas
yang berisi secret/eskudat (lendir) atau akibat saluran nafas yang menyempit atau oleh edema
saluran nafas. Ada dua jenis ronchi yaitu basah dan kering.
4. Sputum : Adalah mucus (cairan lengket) yang keluar saat batuk dari saluran pernapasan atas.
Dalam dunia kedokteran, sampel dahak biasanya digunakan untuk investigasi mikrobiologi
infeksi pernapasan dan investigasi sitology system pernapasan.
Step 2
Menetapkan dan mendefinisikan masalah
1. Penyakit apa yang di derita Tn. A ?
Jawab: Berdasarkan hasil pemeriksaan disertai tanda dan gejala yang timbul maka
Tn. A di diagnose menderita penyakit Tuberkilosis Paru (TB Paru).
2. Apa pengertian TB Paru?
Jawab: Tuberkulosis Paru (TB Paru) merupakan penyakit infeksi paru yang
disebabkan bakteri Mycobacterium Tuberculosis dan Mycobacterium Bovis.
3. Apa penyebab TB Paru?
Jawab: Penyebab penyakit tuberkolosis adalah Mycobacterium
Tuberculosis dan Mycobacterium Bovis kuman trsebut mempunyai
ukuran 0,5 - 4 mikron x 0,3 – 0,6 mikron dengan bentuk batang tipis, lurs
atau agak bengkok, bergranula atau tidk mempunyai selubung, tetapi
mempunyai lapisan luar tebal yang terdiri dari lipoid (terutama asam
mikolat). Bakteri ini mempunyai sifat istimewa, yaitu dapat bertahan
terhadap pencucian warna dengan asam dan alcohol, sehingga
sering disebut basil tahan asam (BTA), serta tahan terhadap zat kimia
dan fisik. Kuman tuberkulosis juga tahan dalam keadaan kering atau
dingin, bersifat dorman dan aerob.
4. Apa saja tanda dan gejala TB paru ?
Jawab: sesorang bisa ditetapkan sebagai penderita tuberculosis paru
apabila ditemukan gejala klinis utama (cardinal symptom)pada
dirinya. Gejala utama pada kasus TB paru adalah:
 Batuk berdahak lebih dari 3 minggu
 Sesak nafas
 Nyeri dada
 Positif BTA
Adapun gejala lainnya adalah berkeringat pada malam hari, demam
tidak tinggi atau meriang, dan penurunan berat badan.
5. Batuk disebabkan oleh apa?
Jawab: batuk dibedakan menjadi 2 yaitu batuk kering dan batuk berdahak.
 Batuk Kering
Dalam bahasa inggris disebut noproductive cough merupakan batuk yang tidak menghasilkan
dahak atau lendir (kering).
Penyebab Batuk Kering. Ada banyak penyebab batuk kering, antara lain:
Penyakit virus. Setelah pilek, batuk kering dapat berlangsung beberapa minggu lebih lama dari
gejala lain dan sering memburuk di malam hari. Bronkospasme. Batuk kering yang terjadi
terutama pada malam hari, mungkin merupaan akibat kejang pada saluran bronkial
(bronkospasme) yang disebabkan oleh iritasi. Alergi. Sering bersin juga merupakan gejala
umum dari rinitis alergi. Bersin pada rinitis alergi biasanya juga disertai dengan batuk kering.
Obat Darah Tinggi. Ada obat darah tinggi yang dapat menimbulkan batuk yaitu obat golongan
ACE inhibitor. Contohnya yang paling populer yaitu kaptopril (Capoten, ottoril, farmoten),
enalapril maleat (Vasotec), dan lisinopril (Prinivil, Zestril, atau Zestoretic). Asma. Batuk kering
kronis dapat menjadi tanda asma ringan. Gejala lain mungkin menyertai termasuk mengi, sesak
napas, atau perasaan sesak di dada. Paparan debu, asap, dan bahan kimia di lingkungan kerja.
 Batuk Berdahak
Batuk berdahak dalam bahasa inggris disebut productive cough
artinya batuk tersebut menghasilkan dahak atau lendir baik yang
mudah atau bisa dikeluarkan atau dahak yang sulit dikeluarkan.
Penyebab batuk berdahak yaitu Penyakit akibat virus. Merupakan
kondisi normal jika terdapat batuk berdahak ketika seseorang
mengalami flu biasa atau pilek yang disebabkan oleh virus. Infeksi.
Infeksi paru-paru atau saluran napas bagian atas dapat
menyebabkan batuk. Penyakit paru-paru kronis. Batuk berdahak bisa
menjadi tanda bahwa penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) semakin
buruk atau bahwa sedang terjadi infeksi.
Lanjutan….

Asam lambung naik. Jenis batuk mungkin merupakan gejala dari


penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD) atau naiknya asam
lambung sampai ke tenggorokan sehingga merangsang batuk dan
kondisi seperti ini sering kali dapat membangunkan Anda dari tidur.
Nasal discharge (postnasal drip). Biasanya terjadi pada pasien sinusitis
dimana cairan kental dari sinus mengalir ke tenggorokan paling sering
terasa pada pagi hari ketika bangun tidur.
6. Penyebab penurunan berat badan karena efek batuk atau karena
efek lain?
Jawab: Ada beberapa penyebab penurunan berat badan:
 Depresi
Depresi bisa menyebabkan penurunan berat badan yang tak bisa
dijelaskan. Orang yang depresi akan kesulitan memasak, makan atau
beristirahat. Nafsu makan yang berkurang atau banyak pikiran bisa
membuat berat badan turun.
 Hipertiroidisme
Tiroid yang terlalu aktif menghasilkan terlalu banyak tiroksin . Hal ini
mempercepat tingkat metabolisme tubuh Anda secara dramatis
sehingga membuat berat badan turun mendadak, berkeringat, dan
mudah tersinggung.
 Diabetes
Kesalahpahaman yang umum terjadi adalah diabetes berhubungan
dengan kelebihan berat badan dan obesitas. Padahal sebaliknya,
penurunan berat badan setelah diteliti sebagai tanda awal diabetes
Ini karena meningkatnya buang air kecil dan kadar glukosa meningkat
sehingga massa otot mulai menyusut.
 Tuberkulosis
Tuberkulosis (TB) dalam kondisi kronis dan serius bisa menular dan
menyebar di udara. Dengan sistem kekebalan yang lemak, Anda lebih
mudah terjangkit penyakit ini.
 Kanker
Penurunan berat badan tiba-tiba dan drastis merupakan gejala
penting dari kanker. Sel-sel abnormal berkembang tak terkendali dan
berpotensi menyusup dan merusak sel normal dalam pasien
kanker.Kanker bisa menyebar ke seluruh tubuh dan mengancam jiwa.
Namun, deteksi dini meningkatkan kelangsungan hidup.
 HIV AIDS
Human Immunodeficiency Virus ( HIV ) menyebabkan penyakit AIDS.
Sistem kekebalan tubuh menjadi rusak sehingga mencegah
memerangi organisme yang menginfeksi.Penyakit ini menular secara
seksual dan menyeba melalui kontak darah. Meskipun proses
bertahap, tapi hasilnya fatal. Penurunan berat badan menjadi gejala
awal penyakit ini.
7. Bagaimana cara penularannya?
Jawab: Penyebab penyakit tuberkulosis adalah bakteri
Mycobacterium Tuberculosis dan Mycobacterium bovis
ditularkan melalui udara (droplet nuclei) saat seorang
pasien TBC batuk dan percikan ludah yang mengandung
bakteri terhirup oleh orang lain saat bernafas. Bila penderita
batuk, bersin, atau berbicara saat berhadapan dengan
orang lain, basil tuberkulosis tersembur dan terhisap ke
dalam paru orang sehat. Masa inkubasinya selama 3-6
bulan. Risiko terinfeksi berhubungan dengan lama dan
kualitas paparan dengan sumber infeksi dan tidak
berhubungan dengan faktor dan faktor penjamu lainnya.
Bakteri masuk kedalam tubuh manusia melalui saluran
pernafasan dan bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya
melalui peredaraan darah, limfe atau langsung ke organ
terdekatnya.
8. Apa saja komplikasinnya terhadap penyakit lain?
Jawab:
• Kerusakan tulang dan sendi
• Kerusakan Otak
• Kerusakan jantung
• Kerusakan Hati dan Ginjal
9. Selain pemeriksaan bakteriologi pemeriksaan yang bisa kita lakukan
umtuk mengobati TBC?
Jawab:
 Foto rontgen dada
 Uji laboratium
 Tranfusi dada
Step 3
Analisis masalah
 Tn. A mengeluh sesak nafas dan batuk berdahak sejak 3 bulan
belakangan.
 Tn. A mengeluh sering merasa demam pada malam hari.
 Tn. A mengalami penurunan berat badan disertai malaise.
 Hasil pemeriksaan Bakteriologik (sputum) positif BTA.
Step 4
a. Definisi
Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi paru yang
disebabkan bakteri Mycobakterium Tuberculosis.
b. Etiologi
Penyebab Tuberculosis adalah Mycobrakterium
Tuberculosis, Mycobaktrium Bovis, dan Mycobakterium
africanum
C. Tanda & gejala
 Batuk berdahak lebih dari 3 minggu.
 Sesak nafas
 Nyeri dada
 Penurunan berat badan
 Demam
e. Komplikasi
- Meningitis
- Pleuritis
- Bronchopneumonia
- Atelektasis
- Spondilitis
f. Penatalaksanaan Keperawatan medis
 Non Farmakologi
 Mengkonsumsi makanan bergizi
 Tinggal dilingkungan yg sehat
 Berolahraga secara rutin
 Mengurangi makanan bernatrium dan kafein
 Farmakologi
 Isoniazid
 Rifampisin
 Pirazinamid
 Streptomisin
 Etambutol
Step 5
TARGET DAN TUJUAN
 Mampu memahami kata-kata yang sulit atau tidak dimengerti.
 Mengidentifikasi pengertian penyakit atau gangguan sistem respirasi.
 Menjelaskan clinical pathway dari manifestasi klinis yang ada pada gangguan sistem
respirasi.
 Mengidentifikasi proses timbulnya komplikasi yang dapat terjadi pada gangguan sistem
respirasi.
 Menjelaskan beberapa pemeriksaan fisik dan penunjang yang diperlukan.
 Mampu mempelajari dan memahami penyakit TBC.
 Mampu menyebutkan diangnosa keperawatan yang muncul.
 Menjelaskan terapi yang diberikan untuk mengatasi TBC
 Merumuskan berbagai pendidikan kesehatan pada klien dalam kerangka persiapan pulang
klien
KASUS PEMICU

Tn.A usia 40 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhan sering


merasa demam pada malam hari, dengan suhu febris, sesak nafas dan
batuk berdahak. Keluhan yang dirasakan sudah sejak tiga bulan. Klien
mengatakan tidak nafsu makan sedangkan berat badannya menurun
dari 67 Kg ke 55 Kg disertai malaise. Saat Tn.A berbicara terdengar
bunyi ronkhi klien tampak susah mengeluarkan sputum saat batuk. Sh:
38,5 ºC, Nd: 76x/menit, Rr: 24x/menit, Td: 120/80 MmHg. Pasien
mengatakan tidak mengetahui penyakit apa yang sedang
dideritanya.
ASUHAN KEPERAWATAN
DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
Nama : Tn. A
Usia : 40 tahun
Jenis kelamin : Laki – laki
Alamat : Bekasi
Suku : Betawi
Status pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : karyawan
Tanggal masuk : 08 Oktober 019
Tanggal pengkajian : 08 Oktober 2019
Tanggal masuk : 12 Mei 2019
2. Penanggung jawab
Nama : Ny. S
Usia : 32 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Hubungan keluarga : Istri

II. KELUHAN UTAMA


Pasien mengeluh sesak nafas dan batuk berdahak, pasien juga mengatakan tidak nafsu makan
sehingga berat badan menurun.
III. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat kesehatan saat ini pasien mengeluh sesak nafas dan batuk berdahak,
pasien juga mengatakan tida nafsu makan sehingga berat badan menurun.
2. Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu
3. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam anggota kelurga pasien tidak terdapat penyakit yang serupa dengan
pasien
IV. RIWAYAT PISIKOLOGIS
Pasien merasa minder dengan penyakit yang dialami

V. RIWAYAT SPIRITUAL
Pasien menjalankan ibadah sesuai ajaran agama

VI. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan umum
Kesadaran umum klien pasien mengalami sakit sedang. Kesadarannya komposmetis
2. Tanda – tanda vital
 Sh: 38,5 ºC
 Nd: 76x/menit
 Rr: 24x/menit
 Td: 120/80 MmHg
3. Sistem pernafasan
 Hidung : tidak ada cuping, tidak ada sekresi pada hidung
 Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah
bening
 Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada karies pada gigi, fungsi
perasa baik
VII. Test DIAGNOSTIK
 Pemeriksaan GDS : 100 mg/dl
 Gula darah puasa : 80 mg/dl
 Gula darah 2 jam post prandial : 80 mg/dl
 Glukosa lansia : 70 %
DEFINISI

Tuberculosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh


Mycrobakterium tuberculosis. Kuman batang aerobic yang tahan asam ini, dapat
merupakan mikroorganisme pathogen maupun saprofit. Ada beberapa
mikrobakteri pathogen, tapi hanya strain bovin dan manusia yang patogenik
terhadap manusia. Basil tuberkel ini berukuran 0,3 x 2 sampai 4mm, ukuran ini lebih
kecil dari sel darah merah.
Tuberculosis adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang parenkim
paru. Tuberculosis dapat juga ditularkan kedalam tubuh lainnya, termasuk
meninges, ginjal, tulang dan nodus limfe.
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Respirasi adalah suatu peristiwa tubuh kekurangan oksigen, kemudian oksigen
yang berada diluar tubuh dihirup (inspirasi) melalui organ-organ pernafasan, dan pada
keadaan tertentu bila tubuh kelebihan karbon dioksida maka tubuh berusaha untuk
mengeluarkannya dari dalam tubuh dengan cara menghembuskan napas (ekspirasi)
sehingga terjadi suatu keseimbangan antar oksigen dan karbon dioksida dalam
tubuh.
Sistem respirasi berperan untuk menukar udara ke permukaan dalam paru. Udara
masuk dan menetap dalam sistem pernafasan dan masuk dalam pernafasan otot.
Trakea dapat melakukan penyaringan, penghangatan, dan melembapkan udara
yang masuk, melindungi permukaan organ yang lembut.
Guna pernafasaan yaitu mengambil oksigen dari luar masuk ke
dalam tubuh, beredar dalam darah, selanjutnya terjadi proses
pembakaran dalam sel atau jaringan, mengeluarkan karbondioksida
yang terjadi dari sisa-sisa hasil pembakaran dibawa oleh darah yang
berasal dari sel (jaringan).
A. Hidung

Hidung (nasal) merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai alat


pernafasan (respirasi) dan indra penciuman (pembau). Yang
mempunyai 2 lubang (kavum nasi), dipisahkan oleh sekat hidung
(septum nasi). Dalam keadaan normal, udara masuk dalam sistem
pernafasan, melalui rongga hidung. Vestibulum rongga hidung berisi
serabut-serabut halus. Epitel vestibulum berisi rambut-rambut halus
yang berguna untuk menyaring udara, debu dan kotoran yang masuk
ke dalam lubang hidung.
Lapisan dalam terdiri dari selaput lendir yang berlipat-lipat yang
dinamakan karang hidung (konka nasalis), yang berjumlah 3 buah
yaitu konka nasalis inferior (bagian bawah), konka nasalis media (
bagian tengah), konka nasalis superior ( bagian atas). Diantara konka
terdapat 3 buah lekukan meatus yaitu meatus superior (lekukan
bagian atas), meatus medialis ( lekukan bagian tengah ), meatus
inferior ( lekukan bagian bawah ).
Pada hidung dibagian mukosa terdapat serabut-serabut saraf atau
reseptor-reseptor dari saraf penciuman disebut nervus olfaktorius.
Disebelah belakang konka bagian kiri kanan dan sebelah atas langit-
langit terdapat satu lubang pembuluh yang menghubungkan rongga
tekak dengan rongga pendengaran tengah saluran ini desebut tuba
auditiva eustaki, yang menghubungkan telinga tengah dengan faring
dan laring.
A. Faring
Merupakan tempat persimpangan antara jalan pernafasan dan
jalan makanan. Terdapat dibawah dasar tengkorak, di belakang
rongga hidung dan mulut sebelah depan ruas tulang leher.
Hubungan dengan rongga lain yaitu, ke atas berhubungan dengan
rongga hidung dengan perantara lubang koana, ke depan
berhubungan dengan rongga mulut bernama istmus fausium, ke
bawah terdapat 2 lubang, ke depan lubang laring, ke belakang
lubang esofagus. Dibawah selaput lendir terdapat jarngan ikan dan
kumpulan getah bening yang dinamakan adenoid. Disebelahnya
terdapat 2 tonsil. Di sebelah belakang terdapat epiglotis yang
berfungsi menutup laring pada waktu menelan makanan.
C. Laring
Merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentukan
suara terletak di depan bagian faring sampai ketinggian vertebra
servikalis dan masuk ke dalam trakea di bawahnya. Pangal
tenggorokan yang disebut epiglotis, yang terdiri dari tulang-tulang
rawan yang berfungsu pada waktu kita menelan makanan menutupi
laring. Laring dilapisi oleh selaput lendir,kecuali pita suara dan bagian
epiglotis yang dilapisi oleh sel epitelium berlapis
D. Trakea

Trakea terbentuk oleh 16 s/d 20 cincin yang terdiri tulang-tulang rawan


yang berbentuk seperti huruf C. Panjang trakea 9-11 cm dan di
belakang terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi oleh otot polos. Sel-sel
bersilia berguna untuk mengeluarkan benda-benda asing yang masuk
bersama-sama dengan udara pernafasan. Yang memisahkan trakea
menjadi bronkus kiri dan kanan disebut karina.
E. Bronkus

Bronkus (cabang tenggorok) merupakan lanjutan dari trakea. Bronkus terdapat


pada ketinggian vertebrae torakalis IV dan V. Bronkus mempunyai struktur sama
dengan trakea dan dilapisi oleh sejenis sel yang sama dengan trakea dan berjalan
kebawah ke arah tampuk paru. Bronkus kanan lebih pendek dan lebih besar dari
pada bronkus kiri, terdiri dari 6-8 cincin, mempunyai 3 cabang.
F. Pulmo

Paru-paru terletak pada rongga dada datarannya menghadap ke


tengah rongga dadakavum mediatinum. Pada bagian tengah itu
terdapat tampuk paru-paru atau hilus. Pada mediastinum depan
terletak jantung. Paru-paru dibungkus oleh selaput bernama pleura.
Pleura terbagi 2 yaitu viseral dan parietal.
ETIOLOGI

Penyebab tuberculosis adalah bakteri mycrobacterium tuberculosis, sejenis


kuman berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/um dan tebal 0,3-0,6/um
(Amin dan Asril 2007). Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri yang bersifat
aerob sehingga sebagian besarkuman menyerang jaringan yang memiliki konsentrasi
tinggi oksigen seperti paru-paru.
Mycobacterium tuberculosis rentan atau cepat mati terhadap paparan sinar
matahari langsung, namun dapat bertahan hidup sampai beberapa jam ditempat
yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini bisa mengalami dorman
atau inaktif (tertidur lama) selama beberapa tahun.
FATOFISIOLOGI

Sebagian besar basil tuberculosis yang menginfeksi difagosis dengan makrofag


yang menyebar sebelum berkembang atau membentuk hipersensitifitas atau
imunitas sebagian besar akan bertahan didalam sel-sel darah dan dibawa ke bagian
linfe pulmonary melalui sistem limfa. Basil kemudian akan menyebar keseluruh tubuh
dengan demikian walaupun infeksi kecil akan menyebar dengan cepat, lokasi infeksi
primer bisa atau tidak mengalami proses degenerasi nefrotik, yang menyebabkan
rongga diisi oleh masa basil tuberculosis seperti keju, sel-sel darah putih yang mati
dan jaringan paru nekrotik pada saat itu material akan mencari dan akan masuk ke
batang trakeobraonkial dan dikeluarkan sebagai sputum.
MANISFESTASI KLINIS

Menurut Alsagff dan mukty (2006) tanda dan gejala tuberculosis dibagi atas dua
golongan yaitu gejala sistemik dan gejala respiratorik.
a. Gejala Sistemik adalah :
 Badan panas
Panas badan merupakan gejala pertama dari tuberculosis paru, sering kali panas
badan sedikit meningkat pada siang maupun sore hari. Panas badan meningkat
atau menjadi lebih tinggi bila proses berkembang menjadi progresif aehingga
penderita merasakan badannya hangat atau muka terasa panas.
 Menggigil
Menggigil dapat terjadi bila panas dalam badan naik dengan cepat,
tetapi tidak diikuti pengeluaran panas dengan kecepatan yang sama
atau dapat terjadi sebagai suatu reaksi umum yang lebih hemat.
 Keringat malam
Keringat malam bukanlah gejala yang patognomis untuk penyakit
tuberculosis paru. Keringat malam umumnya baru timbul bila proses
telah lanjut, kecuali pada orang-orang dengan vasomotor labil,
keringat malam dapat timbul lebih dini. Nausea, takikardi dan sakit
kepala timbul bila ada panas.
 Malaise
Karena tuberculosis bersifat radang menahun, maka dapat terjadi
rasa tidak enak badan, pegal-pegal, nafsu makan berkurang, badan
makin kurus, sakit kepala, mudah lelah.
b. Gejala respiratorik
 Batuk baru timbul apabila proses penyakit telah melibatkan bronchus. Batuk mula-
mula terjadi oleh karena iritasi bronchus, selanjutnya akibat adanya peradangan
pada bronchus, batuk akan terjadi produktif.
 Sekret
Suatu bahan yang keluar dari paru sifatnya mukoid dan keluar dalam jumlah sedikit,
kemudian berubah menjadi mukopurule/kuning atau kuning hijau sampai purulent dan
kemudian berubah menjadi kental bila sudah terjadi pengejuan dan perlunakan.
 Nyeri dada
Gejala ini timbul apabila sistem persyarafan yang terdapat di pleura terkena gejala ini
dapat bersifat local atau pleuritik
 Ronchi
Suatu bunyi tambahan yang terdengar gaduh terutama terdengar selama ekspirasi
disertai adanya secret.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Anamnesis pada pemeriksaan fisik
2. Labolatorium darah rutin (LED normal atau meningkat, limfositosis)
3. Foto thoraks PA dan lateral gambaran foto thoraks yang menunjang diagnosis TB,
yaitu:
 Bayangan lesi terletak dilapangan atas paru atau segmen apical lobus bawah
 Bayangan berwarna (patchy) atau berbecak (nodular)
 Adanya kavitas, tunggal atau ganda Kelainan bilateral, terutama dilapangan
atas paru
 Adanya klasifikasi Bayangan menetap pada foto ulang beberapa minggu
kemudian
 Bayangan milier
4. Pemeriksaan sputum BTA
Pemeriksaan sputum BTA memastikan diagnosis TB paru, namun pemeriksaan ini
tidak sensitif karena hanya 30-70 persen pasien TB yang dapat didiagnosis
berdasarkan pemeriksaan ini.
5. Tes PAP (peroksidase anti peroksidase)
Merupakan uji serologi imunoperoksidase memakai alat histogen imunoperksidase
staning untuk menentukan adanya IgG spesifik terhadap hasil TB
6. Tes mantoux/tuberculin
7. Teknik polymerase chain reaction
Deteksi DNA kuman secara sfesifik melalui aplikasi dalam berbagai tahap
sehingga dapat mendeteksi meskipun hanya ada 1 mikroorganisme dalam
specimen . juga dapat mendeteksi adanya retensi
8. Becton Dickinson Diagnostik Instrumen System (BACTEC)
Deteksi grouth index berdasarkan CO2 yang dihasilkan dari
metabolisme asam lemak oleh M. tuberculosis
9. Enzyme Linked Immunosorbent Assay
Deteksi respon humoral memakai antigen-antibody yang terjadi.
Pelaksanaannya rumit dan antibody dapat menetap dalam waktu
lama sehingga menimbulkan masalah.
PENATALAKSANAAN
Pengobatan tuberculosis terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif (2-3 bulan) fase
lanjutan 4 atau 7 bulan. Paduan obat yang digunakan terdiri dari paduan obat
utama yang dipakai dalam terapi tuberculosis paru antara lain sebagai berikut :
a) Rifampisin
Rifampisin ; 10 mg/kg BB, maksima 1 600mg 2-3x/minggu atau (BB>60 kg : 600 mg,
BB 40-60 kg : 450 mg, BB<40kg : 300mg, d0sis intermiten 600 mg/kali)
Rifampisin dapat menyebabkan warna merah pada air seni, keringat, air mata,
air liur. Warna merah tersebut terjadi karena proses metabolisme obat dan tidak
berbahaya. Hal ini harus diberitahukan kepada penderita agar dimengerti dan tidak
perlu khawatir.
Efek samping ringan yang dapat terjadi dan hanya memerlukan pengobatan
simtomatik ialah :
Lanjutan….
 Sindrom flu berupa demam, menggigil dan nyeri tulang
 Sindrom perut berupa sakit perut, mual, tidak nafsu makan, muntah kadang-
kadang diare
 Sindrom kulit seperti gatal-gatal kemerahan
b) Isoniazid (INH)
Dosis yang diberikan untuk obat INH adalah 5 mg/kg BB, maksimal 300mg, 10
mg/kg BB 3 X seminggu, 15 mg/kg BB 2 X seminggu atau (300 mg/hari untuk
dewasa. Intermiten : 600 mg/kali).
Efek samping ringan dapat berupa tanda-tanda keracunan pada syaraf tepi,
kesemutan, rasa terbakar dikaki dan nyeri otot. Rfrk ini dapat dikurangi dengan
pemberian piridoksin dengan dosis 100 mg perhari atau dengan vitamin B
kompleks.
c) Pirazinamid
Obat ini digunakan pada saat fase intensif 25 mg/kg BB, 35 mg/kg
BB 3 X seminggu, 50 mg/kg BB 2 X seminggu atau : BB> 60 kg : 1500 mg,
BB 40-60 kg : 1000 mg, BB< 40 kg : 750 mg.
Efek samping utama ialah hepatitis imbas obat (penatalaksanaan
sesuai pedoman TB pada keadaan khusus). Nyeri sendi juga dapat
terjadi (beri aspirin) dan kadang-kadang dapat menyebabkan
serangan arthritis gout, hal ini kemungkinan disebabkan berkurangnya
eksresi dan penimbunan asam urat.
d) Streptomisin
Pada obat streptomisin ini diberikan dosis 15mg/kg BB atau (BB > 60kg : 1000mg, BB
40-60kg : 750 mg, BB < 40 kg : sesuai BB). Efek samping utama adalah kerusakan
syaraf kedelapan yang terkait dengan keseimbangan dan pendengaran.
e) Etambutol
Untuk obat ini diberikan fase intensif dengan dosis 20mg/kg BB, fase lanjutan
15mg/kg BB , 30mg /kg BB 40-60 kg : 1000mg, BB < 40 kg :750 mg, dosis intermiten
40 mg/kg BB/kali).
Etambutol dapat menyebabkan gangguan penglihatan berupa berkurangnya
ketajaman, buta warna untuk warna merah dan hijau. Meskipun demikian
keracunan okuler tersebut tergantung pada dosis yang dipakai, jarang sekali
terjadi bila dosisnya 15-25 mg/kg BB perhari atau 30 mg/kg BB yang diberikan 3 kali
seminggu.
•DATA FOKUS
Nama pasien : Tn. A
No. RM :

Data Objektif Data Subjektif

1. Pasien tampak lemas 1. Pasien mengatakan sesak nafas

2. Mukosa bibir kering dan batuk berdahak

2. Pasien mengatakan tidak nafsu


3. Terdengar bunyi ronkhi
makan

3. Pasien mengatakan berat


badannya menurun
•ANALISA DATA
No Data Problem Etiologi
1. DO : Bersihkan jalan
nafas tidak efektif
 Pasien tampak lemas

 Terdapat bunyi ronkhi

DS :

 Pasien mengatakan sesak nafas

 Pasien mengatakan batuk berdahak


2. DO : Ketidakseimbang
an nutrisi
 Berat badan pasien menurun

 Turgor kulit kering

 Mukosa bibir kering

DS :

 Pasien mengatakan tidak nafus makan

 Pasien mengatakan berat badannya


menurun
•DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn. A

No Diagnosa keperawatan Tanggal Tanggal teratasi


ditemukan
1. Bersihkan jalan nafas tidak 08 Oktober 2019
efektif b.d sesak nafas

1. Ketidakseimbangan nutrisi 08 Oktober 2019


b.d tidak nafsu makan dan
berat badan menurun
•INTERVENSI
NO DX. Kep Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional TTD

1. Bersihkan jalan nafas tidak Setelah dilakukan tindakan Mandiri : Mandiri :


efektif b.d sesak nafas asuhan keperawatan 2x24 jam
1. Monitor bunyi 1. Agar sesak
Diharapkan system pernafasan nafas tambahan nafas
klien berjalan dengan baik, berkurang
2. Monitor pola
dengan kriteria hasil :
nafas 2. Agar pola
- Pola nafas pasien kembali nafas pasien
3. Berikan posisi
normal kembali
yang nyaman
normal
bagi pasien
3. Agar pasien
merasa aman
dan nyaman

Kolaborasi :

 Kolaborasi dengan - Agar jalan


dokter untuk nafas pasien
pemberian kembali
bronkodilator normal
2. Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakuka tindakan Mandiri : Mandiri :

b.d tidak nafsu makan dan asuhan keperawatan 2x24 1. Anjurkan pasien makan 1. Agar pola makan
dan nutrisi pasien
berat badan menurun jam sedikit tetapi sering
kembali normal
2. Berikan makanan yang
2. Agar pemenuhan
bergizi pada pasien gizi dan nutrsi
pasien terpenuhi
3. Monitor TTV :
secara adekuat
 S : 3,5 º C
3. Agar keadaaan

 N : 76x/menit pasien membaik

Kolaborasi :
 RR : 24x/menit
 Agar kebutuhan
Kolaborasi :
nutrisi pada pasien

 Kolaborasi dengan ahli terpenuhi

gizi
•IMPLEMENTASI

No. Tanggal/Jam Dx Implementasi Respon Klien TTD


1. 08 Okt 2019 Bersihkan jalan Mandiri: Mandiri:
08.00 nafas tidak 1. Memonitor bunyi nafas 1. S: pasien mengatakan
efektif b.d tambahan sesak nafas berkurang
sesak nafas 2. Memonitor jalan nafas. O: pasien terlihat membaik
3. Memberikan posisi nyaman
kepada pasien. 2. S: pasien mengatakan
pola nafas membaik
Kolaborasi: O: Pasien tampak bernafas
1. Memberikan obat dengan lancar
bronkodilator.
3. S:Pasien mengatakan
nyaman dengan posisi nya
O: Pasien tampak nyaman

Kolaborasi:
1. S: pasien mengatakan
tidak sesak nafas lagi
O: pasien tampak
terlihat membaik
2 Hari/Tanggal Ketidakseimb Mandiri: Mandiri:
08 oktober 2019 angan nutrisi 1. Memberikan pasien makan S:
08.10 b.d tidak 1. Pasien mengatakan nafsu
nafsu makan sedikit tetapi sering makan bertambah
dan berat O:
2. Memonitor TTV :
badan 1. Tidak ada penurunan
menurun berat badan pada pasien
 S : 38,5 º C

 N : 76x/menit
Kolaborasi:
 RR : 24x/menit S:
1. Setelah diberikan
Kolaborasi : makanan bergizi pasien
mengatakan kondisinya
1. Memberikan makanan membaik
O:
bergizi susuai dengan
1. Pasien terlihat lahap saat
kebutuhan klien makan.
•EVALUASI

NO. Hari/tanggal Dx keperawatan Evaluasi (SOAP) Paraf


1. Selasa, 08 Bersihkan jalan nafas S:
oktober 2019 tidak efektif b.d sesak 1. pasien mengatakan sesak nafas
08.20 nafas berkurang
2. pasien mengatakan pola nafas
membaik
3. Pasien mengatakan nyaman
dengan posisi nya
4. pasien mengatakan tidak sesak
nafas lagi
O:
1. pasien terlihat membaik
2. Pasien tampak bernafas dengan
lancar
3. Pasien tampak nyaman
4. pasien tampak terlihat membaik

A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi
1. Selasa,08 Ketidakseimbangan nutrisi b.d S:
oktober 2019 tidak nafsu makan dan berat 1. Pasien mengatakan
08.30 badan menurun nafsu makan
bertambah
2. Setelah diberikan
makanan bergizi
pasien mengatakan
kondisinya membaik
O:
1. Tidak ada penurunan
berat badan pada
pasien
2. Pasien terlihat lahap
saat makan.
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai