IMPLEMENTASI PASIEN KELOMPOK 2

DENGAN TUNA WICARA

Kelompok 2
Yeni Pusparini 172310101167
Yusuf Gito A 172310101168
Pramudya Gita M. 172310101170
Yustika Fera M. 172310101176
Melis Candrayani 172310101177
Siti Nur Rofiah 172310101181
Nadia Putri S. 172310101186
Wiwin Handayani 172310101201
Agista Edo S. 172310101202
Iqbal Maulana 172310101215
Implementasi Tuna Wicara
Intervensi yang dapat dilakukan pada penderita tuna wicara dapat diberikan terapi
PROMPT (Prompts for Restructuring Oral and Muscular Phonetic Targets).

PROMPT ini bertujuan untuk memberikan beberapa rangsangan sensorik

mengenai tempat kontak artikulasi, luasnya membuka rahang, menyuarakan, segmen waktu
relatif dan cara artikulasi. Terapi PROMPT tersebut sangat memiliki efek positif dalam
mendukung perubahan kontrol motorik oral dan koordinasi antar-gestural.
Definisi PROMPT
PROMPT (Prompts for Restructuring Oral and Muscular Phonetic Target)
merupakan sebuah terapi dengan metode taktil dinamis untuk pengobatan gangguan
bicara yang didasarkan pada tekanan sentuhan, kinestetik dan isyarat proprioseptif.
Ini membantu individu untuk membentuk fonem artikulaso yang berurutan.
Klasifikasi
Prompt verbal
Anak diberi bantuan berbentuk instruksi atau tanda atau petunjuk verbal dari respon
yang diharapkan. Misalnya terapis mengangkat cangkir dan bertanya “Apa ini?” dan
anak tidak berespon. Terapis mengulangi proses “Apa ini?” ... “Cangkir” dan
meminta anak untuk berespon yang sama “Cangkir”
Prompt peragaan (modeling)
Secara langsung terapis memperagakan respon yang tepat. Misalnya saat
mengajarkan “dadah”, terapis memperagakan bagaimana melambaikan tangan.
Con’t...
Prompt fisik
Terapis membimbing anak secara fisik melalui tahapan respon yang diharapkan.

Prompt gestural
Bantuan berupa menunjuk, melihat, menggerakkan anak untuk berespon tepat.
Misalnya terapis mengatakan “pegang lingkaran” awalnya membantu anak dengan
menunjuk pada lingkaran.
Con’t...
Petunjuk tempat
Terapis mengarahkan anak untuk berespon benar dengan meletakkan benda
sedemikian rupa sehingga memperbesar kemungkinan anak berespon benar. Contoh
“pegang biru” dan kartu biru diletakkan lebih dekat ke anak daripada kartu lain.

Prompt visual
Bantuan dalam bentuk pandangan, lirikan ke arah benda yang memungkinkan anak
berespon.
Implementasi menurut Nies & Melanie
(2019)
Adapun implementasi menurut Nies dan Melanie (2019)
1. Mendengarkan dan belajar dari klien ; mengumpulkan data dari perspektif klien dan keluarga
Jika klien dengan kecacatan/difabel tidak dapat memberikan informasi yang dapat
dipercaya, maka dapat melibatkan keluarga. Perawat harus membangun hubungan yang
responsif terhadap cara orang dan keluarga
2. Mengadopsi perspektif klien
Jika perawat bertindak dari agenda mereka atau norma-norma budaya pribadi dan bukan dari
orang-orang di sekitar klien. Hasilnya akan kurang produktif dan kurang memuaskan. Lebih
penting lagi, perawat akan mengalami kegagalan untuk membangun hubungan yang
menghormati klien sebagai yang plaing mengerti status kesehatannya sendiri. Apa yang
tampaknya menjadi penghalang atau pembatasan mungkin tidak mencerminkan situasi
sebenarnya.
Con’t
3. Membantu klien dan keluarga mengakses informasi yang diperlukan dari tim
kesehatan untuk membuat keputusan yang mencerminkan kepentingan dan
prioritas mereka.
Nursing Interventions Classification :
1. Melatih pasien berbicara secara mandiri di mulai dengan terapi A, I, U, E, O

2. Mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang diucapkan pasien

3. Melibatkan keluarga dalam memahami informasi dari atau ke pasien

DAFTAR PUSTAKA
Hayden, Debora. 2015. Childhood Motor Speech Disorders and the PROMPT Method of
Treatment. http://www.apraxia-kids.org/library/childhood-motor-speech-disorders-and-the-
prompt-method-of-treatment/

Mangunsong, F. 2010. Anak Berkebutuhan Khusus dan Intervensi Psikoedukasi Materi

National Series Training and Workshop for Special Teacher. Jakarta: Depdiknas

Nies, M., A & Melanie, M. 2019. Community/Public Health Nursing Promoting the
Health of Population. Singapore : Elsevier Pte Ltd.