Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN KISTA ENDOMETRIOSIS


DENGAN TINDAKAN LAPARATOMI DAN OOFOREKTOMI
DEXSTRA
DI RUANGAN COT LANTAI 2 RSUD ARIFIN ACHMAD
PROVINSI RIAU

Oleh:
KELOMPOK 3

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN MATERNITAS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2018
BAB 1 Latar Belakang...
Kista endometriosis adalah suatu penyakit yang
menyerang wanita di usia produktif, penyakit ini
merupakan kelainan ginekologis yang
menimbulkan keluhan nyeri haid, nyeri saat
senggama, pembesaran ovarium dan infertilitas

Menurut data hasil penelitian di Rumah Sakit


Umum Cipto Mangunkusumo terdata pada
tahun 2008 terdapat 428 kasus penderita kista
endometriosis, 20% diantaranya meninggal
dunia dan 65% diantaranya adalah wanita karir
yang telah berumah tangga, sedangkan pada
tahun 2009 terdata 768 kasus penderita kista
endometriosis, dan 25% diantaranya meninggal
dunia, dan 70% diantaranya adalah wanita karir
yang telah berumah tangga.
BAB 2 Tinjauan pustaka
 Konsep kista edometriosis
 Definisi
 Etiologi
 Patofisiologi
 Klasifikasi
 Manifestasi klinis
 Penatalaksanaan
 Komplikasi
 Asuhan keperawatan
BAB 2 Tinjauan pustaka
Penatalaksanaan kista edometriosis
Tindakan laparotomi : Histerektomi (pembukaan
uetrus) dan ooferektomi bilateral
Pengobatan simtomatik Pengobatan dengan
memberikan anti nyeri seperti paracetamol, asam
mefenamat dan Non Steeroidal Anti Inflammatory
Drugs (NSAID) seperti ibuprofen.
Kontrasepsi oral : endometriosis dengan
pemberian pil kontrasepsi
Progestin
Gumadotopin relesing hormone (GnRHa)
Pengkajian
BAB 3 kegawatdaruratan
maternitas
• Nn. D (17 tahun) P0 A0 datang ke ruang operasi lantai 2 bersama dengan
ibunya pada tanggal 28 Maret 2018 pukul 08.40 WIB untuk melakukan
operasi laparotomi pada ovarium bagian kanan. Sejak 2 tahun
belakangan, pasien mengalami Haid tidak teratur, dalam 28 hari dapat
mengalami 2x mentruasi dengan lama waktu haid selama 7 hari. Nn D
mengatakan ini merupakan operasi pertama yang dijalani. Saat
dilakukan pengkajian pre operasi, Nn D mengatakan cemas dan takut.
Nn D juga mengatakan sangat sedih karena berdasarkan penjelasan dari
dokter, akibat penyakitnya ia akan sulit untuk memiliki anak. Nn. D
sudah dirawat sejak 2 hari yang lalu di camar 3. Hasil pemeriksaan TTV
pre operasi: tekanan darah 110/70 mmHg, Suhu 36,7 ᵒC Nadi 82 x/i RR
22 x/i. Berdasarkan hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang,
sebelumnya pasien direncanakan dilakukan tindakan histerektomi,
tetapi kista endometriosis pada pasien belum menjadi kanker dan tidak
menyebar ke jaringan yang lain, sehingga tindakan yang dilakukan pada
saat operasi adalah Laparatomi dan Ooforektomi Dexstra dengan
anastesi umum.
BAB 3
Pengkajian pre
operasi
I. DATA UMUM
Identitas Klien
1. Inisial klien : Nn. D Nama Ibu : Ny. O
2. Usia : 17 Tahun Usia : 54 Tahun
3. Pekerjaan : Pelajar Pekerjaan : IRT
4. Agama : Kristen Agama : Kristen
5. Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
6. Suku : Batak Suku : Batak
7. Status Pernikahan : Belum menikah Status Pernikahan : Menikah
8. Alamat : Dalu-dalu Alamat : Dalu-dalu

Diagnosa Medis : Kista Endometriosis

Anastesi : Anastesi Umum

Tindakan : Laparotomy dan Ooforektomi Dexstra


BAB 3 Keluhan utama
Pre operasi: Pasien masuk ke ruangan COT lantai 2 RSUD Arifin Achmad jam 08.40
WIB. Saat dilakukan pengkajian, pasien mengatakan hari ini dilakukan operasi . pasien
mengatakan pertama kali dilakukan operasi sehingga pasien merasakan sangat
cemas, takut dan tindakan operasinya bakalan berhasil atau tidak.

Post operasi: Pasien telah selesai dilakukan tindakan operasi Laparotomy jam 11.00
WIB. Pasien tampak gelisah, mengerang, dan menangis, belum bisa menggerakkan
anggota tubuhnya dan masih lemah. Pasien juga mengatakan sangat dingin,
membutuhkan selimut. Hal ini terlihat dengan pasien tampak menggigil, suhu tubuh
35 oC. Pasien mengatakan nyeri pada bekas operasi dengan skala 5.
Riwayat kesehatan
Riwayat penyakit sebelumnya

Pasien menstruasi usia 11 tahun. Riwayat kesehatan keluarga


Sejak 2 tahun belakangan, Haid
tidak teratur, dalam 28 hari dapat
mengalami 2x mentruasi dengan
lama waktu haid selama 7 hari.
Setiap haid, pasien merasakan nyeri Pasien mengatakan
dengan skala nyeri 7 dan selalu
mengkonsumsi obat asam bahwa keluarganya
mefenamat dengan dosis 2 tablet. tidak memiliki
Pasien alergi pada makanan
seafood. Pasien mengatakan bahwa
riwayat penyakit
perut sebelah kanan mulai yang sama
membesar sejak bulan januari 2018
dengan keluhan terasa nyeri jika
ditekan.
BAB 3 Pemeriksaan fisik
• Inspeksi : Rambut panjang, bersih
• Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa,
Kepala tidak ada ketombe dan gatal-gatal dikepala

• Inspeksi : Mata mengalami rabun jauh, mata kanan:


1,25 cm dan kiri: 0,25 cm. pasien tidak menggunakan
Mata kacamata, tidak merasakan nyeri pada mata

• Inspeksi : terdapat bintik hitam bekas jerawat


• Palpasi : tidak terdapat pembesaran massa
wajah
BAB 3 Pemeriksaan fisik
•Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada lesi, tidak ada
pendarahan, tidak ada sumbatan dan jalan nafas paten
Hidung
•Palpasi :Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa

• Mukosa mulut kering, tidak ada lesi


Mulut • Tidak ada caries gigi, gigi lengkap, tidak ada pendarahan gusi

• Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada lesi, tidak


Teliga ada pendarahan
• Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa
BAB 3 Pemeriksaan fisik
• Inspeksi : Tidak ada pembesaran Kelenjar Getah Bening (KGB),
tidak ada lesi
• Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa, dan tidak
Leher peningkatan JVP

• Inspeksi : Payudara simetris, tidak terdapat lesi, terdapat tanda


lahir di payudara sebelah kanan
• Palpasi : Tidak teraba massa
Dada • Perkusi : Redup, Resonan/sonor (para sternal ics 3)
• Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler (normal),

• Inspeksi : Perut sebelah kanan membesar dengan lingkar perut 36 cm


• .Palpasi : Teraba adanya massa sebelah kana abdomen, dan nyeri apabila
ditekan.
• Perkusi : Terdengar bunyi timpani pada abdomen kiri dan abdomen kanan
Abdomen terdengar redup
• Auskultasi : Bising usus 8 x/menit
BAB 3 Pemeriksaan fisik
• Tidak ada pendarahan, tidak berbau, dan tidak
didapatkan adanya lendir, pasien terpasang kateter
Genetalia dengan jumlah 200 cc berwarna kuning jernih.

• Inspeksi : Tidak ada lesi, integritas kulit baik


punggung • Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba
masa

• Inspeksi : Perut sebelah kanan membesar dengan lingkar perut 36 cm


• .Palpasi : Teraba adanya massa sebelah kana abdomen, dan nyeri apabila
ditekan.
• Perkusi : Terdengar bunyi timpani pada abdomen kiri dan abdomen kanan
ekstremitas terdengar redup
• Auskultasi : Bising usus 8 x/menit
BAB 3 Data psikososial
Pasien mengatakan belum pernah menjalani operasi sebelumnya
sehingga saat ini pasien sangat cemas dan takut apakah operasi
yang dijalani akan berhasil. Keluarga pasien juga mendapatkan
penjelasan dari dokter dan perawat tentang prosedur tindakan
yang akan dilakukan dan hal buruk yang mungkin akan terjadi
setelah dilakukan tindakan. Keluarganya selalu memberikan
semangat dan menerima keadaannya saat ini dan memberikan
motivasi kepada pasien sehingga pasien merasa senang.
BAB 3 Pengobatan post oprerasi
Nama obat

Dosis Indikasi Kontraindikasi Efek samping

Ketoro 1 gr untuk pasien yang dalam Ulkus, perdarahan


lax penatalaksanaan persalinan, ibu saluran cerna dan
nyeri akut yang menyusui,reaksi perforasi,
berat alergi hemoragis pasca
bedah, gagal ginjal
akut, reaksi
anafilaktoid, dan
gagal hati

Cefata 30 Infeksi berat seperti: Penderita dengan diare berair atau


xime mg infeksi saluran nafas, riwayat berdarah
infeksi genitalia hipersensitif ruam, memar,
termasuk gonore non- terhadap kesemutan, mati
komplokata, infeksi antibiotik rasa, nyeri, otot
abdominal penderita ginjal lemah,
yang berat.
Pemeriksaan laboratorium pada
tanggal 8 september 2017
Pemeriksaan Hasil Nilai normal Interpretasi

Glucose 100 74-106 mg/dL Normal


Ureum 14 15-41 mg/dL Tidak Normal
Creatinine 0.59 0.55-1.30 mg/dL Normal

Aspartate 9 15-37 U/L Tidak Normal


aminotransferase
Alanine 11 14-63 U/L Tidak Normal
Albumin 3,8 3.4-5.0 g/dL Normal
WBC 7,70 4,8-10,8 U/L Normal

RBC 4.15 4.2-5.4 U/L Normal

HB 12 12-16 g/dL Normal


PLT 334 150-450 Normal
LED 35 < 15 Tidak Normal
Pemerikssan USG pada tanggal 19 Februari
2018

Uterus terdesak masa ke posterior


dengan ukuran 7,05 x 4,03 x 5,73 cm

Batas tegas

Miometrium homogen

Endometrium lainya 0, 94 cm
struktur basal reguler
Data
AnalisaEtiologi
data Masalah Keperawatan
Data subjektif: Kista Ansietas
- Pasien mengatakan bahwa endometrios
cemas dan takut karena is
merupakan pertama kalinya
- Pasien selalu bertanya apakah Penyebaran
operasi nya akan berjalan massa tumor
dengan lancar

Data objektif : Tindakan


- Pasien tampak cemas dan pembedahan
gelisah, berkeringat dingin , dan (laparotomi)
murung.
- Pasien tampak ingin didampingi
orang tuanya
Kurang
Tanda-tanda vital pengetahuan
Tekanan darah: 110/70 mmHg
Nadi : 82x/menit
Asuhan keperawatan pre operasi
No Tanggal/ Diagnosa Tujuan/ KH Intervensi Rasional
waktu
1 Rabu, 28 Ansietas Tujuan: 1. Dengarkan 1. Dengan
Maret berhubungan Setelah dengan mendengarkan keluh
2018 dengan stress dilakukan seksama apa kesah klien maka
08.40 WIB dan kurang tindakan keluh kesah akan mengurangi
informasi keperawatan 1 klien stress klien
tentang status x 60 menit, 2. Berikan solusi 2. Solusi relevan sangat
kesehatan pasien tidak yang relevan dibutuhkan klien
terlihat cemas 3. Berikan 3. Informasi tentang
dan gelisah informasi keadaan klien sangat
KH: tentang dibutuhkan
berkurangnya kesehatan 4. Klien membutuhkan
rasa takut, klien teman untuk berbagi
klien tahu dan 4. Temani klien 5. Menciptakan
mengerti dalam ketenangan bathin
tentang memutuskan 6. Membantu
keadaan sesuatu mengalihkan rasa
dirinya, klien 5. Anjurkan cemas pasien
dapat pasien untuk
melakukan berdoa
manajemen 6. Mengajarkan
stress terapi humor
terhadap pada pasien
kondisinya.
implementasi
I. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PRE OPERASI

No Tanggal/ Diagnosa Implementasi Evaluasi Perawat


waktu
1 Ansietas Jam 09. 20 WIB Jam 09.40 WIB Chintia,
Rabu, 28 berhubunga - Mendengarkan S: Pasien mengatakan Debby,
Maret n dengan dengan seksama berkurangnya rasa Nurhalimah,
2018 stress dan apa keluh kesah takut, klien tahu Rahma dan
Jam kurang klien. dan mengerti Wahyudi
09.20 informasi tentang keadaan
WIB tentang Jam 09. 25 WIB dirinya, klien
status - Memberikan dapat melakukan
kesehatan solusi yang manajemen stress
relevan terhadap
- Memberikan kondisinya
informasi tentang O: Pasien tampak
kesehatan klien. nyaman dan
tenang
Jam 09. 30 WIB A: Masalah
- Menemani klien kecemasan
dalam (Ansietas) teratasi
memutuskan P: Pasien masuk
sesuatu kamar OK 5
- Anjurkan pasien
untuk berdoa
Pengkajian intra operasi

Berdasarkan hasil laboratorium dan


pemeriksaan penunjang, sebelumnya pasien
direncanakan dilakukan tindakan histerektomi,
tetapi kista endometriosis pada pasien belum
menjadi kanker dan tidak menyebar ke jaringan
yang lain, sehingga tindakan yang dilakukan
pada saat operasi adalah Ooforektomi ovarium
kanan.
Gambar

Ovarium kanan Setelah diangkat


sebelum didapatkan kista
diangkat dermoid
Gambar

Ovarium kiri dalam Ovarium kanan


batas normal sebelum dibedah
Gambar

Isi dari ovarium


kanan yang
dibedah
Biasanya kista
endometriosis
dinamakan kista
coklat
Data fokus post operasi
Pasien tampak gelisah, menangis dam menggigil dengan suhu 35,0
0C. Pasien terpasang kateter dengan jumlah urin 200 cc/2 jam. Suhu
ruangan operasi kamar (OK) adalah 25 0C serta kelembaban ruangan
adalah 45-80%.
1. Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : pukul 11.00 kesadaran Apatis (GCS 12) E3 M5 V4
Pukul 11.30 kesadaran Composmentis (GCS 15) E4 M6 V5
Tanda-tanda vital :
TD : 120/71 mmHg
N : 77x/menit
RR : 23 x/menit
S : 35c
SaO2 : 99 %
. Pengkajian Primer
Post Op Laparatomi
Airway : Jalan nafas paten, tidak terdapat sumbatan, tidak terpasang
gudel, bunyi nafas vesikuler
Breathing : Nafas spontan, RR: 23 x/ menit, tidak etrpasang oksigen.
Circulation : Terpasang monitor SaO2 99%, IVFD asering drip tramadol
50 mg dan ketolorac 60 mg, CRT >2 detik, TD: 120/70
mmHg, Nadi: 77x/menit, RR: 23x/menit, suhu: 35c
Disability : Kesadaran compos mentis dengan nilai GCS 15 (E4, M6,
V5), Aldrete Score 10 saturasi oksigen 2 (SpO2 > 92%
dengan udara ruangan), pernafasan 2 (nafas dalam dan batuk
), sirkulasi 2 (terdapat perbedaan tekanan darah dari pre
operasi dan post operasi sebesar 20%), Kesadaran 2 (sadar
penuh), aktifitas 2 (seluruh ekstermitas dapat digerakkan)
pasien dalam keadaan tidak sadar penuh).
Exposure : Suhu ruangan 25ᵒC, pemasangan pemangaman tempat
tidur, terdapat luka operasi pada bagian abdomen 11 cm
dikuadran 5 dan 8.
Foley Kateter : Terpasang DC, urine 200 cc/ 2 jam bewarna kuning jernih
Gastric Tube : Tidak terpasang NGT.
Heart Monitor : Terpasang monitor (SaO2: 99 %. TD: 120/ 71 mmHg, nadi:
77x/menit.
Waktu Data Etiologi Masalah
Ke pe rawatan
11. 10 Data subje ktif: - Efek samping obat Hipotermi
injeksi dan anastesi
Data obje ktif :
- Pasien terlihat gelisah dan
menggigil
- TD: 132/99 mmHg Penurunan fungsi
- HR: 86 x/menit termoregulasi tubuh
- RR: 26x/menit (hipotalamus)
- S: 35 C

Hipotermi
11. 15 Data subje ktif: - Tindakan sectio Nyeri Akut
caesarea
Data obje ktif :
- Pasien tampak gelisah, Terputusnya
mengerang, dan menangis kontinuitas jaringan
- TD: 132/99 mmHg
- HR: 86 x/menit Merangsang reseptor
- RR: 26x/menit mengeluarkan
- S: 35 C indikator kimia
- Skala nyeri 5
Impils dikirim ke
thalamus

Konteks serebri

Nyeri dipersepsikan
11. 25 Data subje ctif: - Tindakan Resiko jatuh
Anastesi,
Data obje ktif:
- Pasien terlihat gelisah dan
tampak menangis penurunan kesadaran
- Belum bisa menggerakka n
anggota tubuh dengan aktif
- Kesadaran Apatis (GCS kelemahan anggota
12) E3 M5 V4 jam 11.00 tubuh
WIB
- TD: 132/99 mmHg
- HR: 86 x/menit kekuatan otot
- RR: 26x/menit menurun

resiko jatuh
1 Rabu, 28 Rabu, 28 Maret Rabu, 28 Maret Rabu, 28 Maret 2018
Maret 2018 2018 2018 11.30 WIB
11.30 WIB 11.30 WIB 11.30 WIB

Hipotermi Tujuan : 1.Pantau suhu 1.Perubahan suhu


berhubungan Setelah pasien yang signifikan
dengan dilakukan 2.Berikan selimut membantu dalam
perubahan tindakan tambahan pemberian
termoregulasi keperawatan 1 x 3. Berikan warmer intervensi
tubuh 24 jam, suhu air 2. Mengurangi
tubuh kembali 4.Pantau Suhu evaporasi dan
normal. lingkunga n radiasi sehingga
KH: 5.Pantau keadaan suhu dapat
- Suhu tubuh pasien dipertahankan
dalam batas 3. Membantu
normal (36,5- menghanga tka n
37,5 o C) tubuh dan
- semua akral mempertahanka n
dan ekstremitas suhu optimal
teraba hangata 4. Menjaga suhu
lingkunga n tetap
konstan sehingga
tidak terjadi
pertukaran suhu
tubuh dan suhu
ruangan
5. Menentuka n
intervensi
selanjutnya.
2 Rabu, 28 Rabu, 28 Maret Rabu, 28 Maret Rabu, 28 Maret 2018
Maret 2018 2018 2018 11.40 WIB
11.40 WIB 11.40 WIB 11.40 WIB

Nyeri akut b.d Setelah 1. Pantau 1. Mengidentifikasi


luka insisi diberikan karakteristik dan tindakan untuk
tindakan intesitas nyeri menggura gi nyeri
keperwatan, rasa yang dirasakan
nyeri dapat 2. Peningkatan tanda-
berkurang 2. Observasi TTV tanda vital
dengan kriteria merupakan
hasil: indikator
- Klien tampak peningkatan nyeri
rileks 3. Ajarkan teknik 3. Tehnik distraksi
- Tanda tanda mengatasi nyeri dapat mengalihka n
vital dalam perhatian klien
batas normal terhadap nyeri
4. Atur posisi yang 4. Posisi yang nyaman
nyaman bagi menentuka n
pasien kelelahan otot
Lanjutan...
3 Rabu, 28 Rabu, 28 Maret Rabu, 28 Maret Rabu, 28 Maret 2018
Maret 2018 2018 2018 11.50 WIB
11.50 WIB 11.50 WIB 11.50 WIB
Resiko jatuh Tujuan : 1. Sediakan 1.Mengoptimalkan
b.d Setelah lingkungan istirahat pasien
menurunnya dilakukan yang aman 2. Memenuhi
tingkat tindakan untuk klien kebutuhan pasien
kesadaran 2. Identifikasi selama perawatan
keperawatan,
kebutuhan 3. Mencegah pasien
pasien tidak keamanan jatuh dari sisi
terjadi jatuh. klien, sesuai tempat tidur
dengan kondisi 4. Mengoptimalkan
Kriteria Hasil: fisik dan fungsi waktu istirahat
-Kesadaran kognitif klien pasien
compos mentis dan riwayat 5. Mencegah
penyakit terjadinya luka dan
- Pasien aman
terdahulu klien resiko jatuh
tidak jatuh 3. Pasang side rail
-Pasien mampu tempat tidur
bergerak 4. Menyediakan
dengan tempat tidur
bertujuan yang nyaman
dan bersih
-Pasien mampu
5. Pindahkan
berkomunikasi
barang-barang
kembali
yang dapat
membahayakan
No Tanggal/ Diagnosa Imple me ntasi Evaluasi Pe rawat
waktu
1 Rabu, 28 Hipotermi 1.Memantau suhu Evaluasi jam 11.40 Chintia,
Maret b.d pasien (Jam 11.35 WIB Debby,
2018 perubahan WIB) S: pasien mengatakan Nurhalimah,
Jam termoregula 2.Memberikan masih terasa dingin Rahma,Wahy
11.35 si tubuh selimut tambahan udi
WIB (Jam 11.36 WIB) O: Suhu: < 36 c, TD:
3. Memberikan 128/82 mmHg, nadi
warmer air (Jam 89 x/ menit
11.36 WIB)
4.Memantau Suhu A: Masalah hipotermi
lingkunga n (Jam belum teratasi
11.38 WIB)
5.Memantau P: Lanjutkan intervensi
keadaan pasien diruangan:
(Jam 11.39 WIB) - Pemberian selimut
- Pantau suhu tubuh
- Ciptakan
lingkunga n yang
nyaman
2 Rabu, 28 Nyeri akut 1. Memantau Evaluasi jam 11.55 Chintia,
Maret b.d luka karakteristik WIB Debby,
2018 insisi dan intesitas Nurhalimah,
Jam nyeri (Jam S : pasien mengatakan Rahma,Wahy
11.45 11.46 WIB) sakit pada daerah udi
WIB 2. Mengobservasi yang dioperasi
TTV (Jam 11.47
WIB) O :
3. Mengajarkan  Kesadaran CM
teknik  Klien tampak
mengatasi menagis
nyeridengan  TD : 112/82
menerapkan mmHg
teknik spiritual  N : 88 x/menit
care (Jam 11.50  RR : 21 x/menit
WIB)
 Skala nyeri 4
4. Kolaborasi
pemberian obat A : Masalah nyeri akut
tramadol dan
belum teratasi
keterolac (Jam
11.53 WIB)
P : Lanjutkan intervensi
- Pantau tanda-
tanda vital
- Observasi skala
nyeri
- Kolaborasi
pemberian obat
Lanjutan
3 Rabu, 28 Resiko jatuh 1. Memobilisasi Evaluasi jam 11.59 Chintia,
Maret b.d klien dari bed WIB Debby,
2018 penurunan tindakan ke bed Nurhalimah,
Jam tingkat mobilisasi (Jam S : Pasien mengatakan Rahma,Wahy
11.55 kesadaran 11.56 WIB) badan masih terasa udi
WIB 2. Mengidentifikasi lemah.
keamanan klien
dan kemampuan O:
fisik klien
3. Memasang side  Kesadaran CM
rail tempat tidur  Klien baring
(Jam 11.57 WIB) ditempat tidur
4. Mengantarkan dengan dipasang
klien ke ruang side rail
RR  Klien tampak
5. Meletakan lemah
tempat tidur  TD : 112/82
kedaerah yang mmHg
aman dan  N : 88 x/menit
terhidar dari
 RR : 21 x/menit
barang-barang
berbahaya ((Jam A : Masalah tidak
11.58 WIB)
terjadi

P : Lanjutkan intervensi
diruangan:
- Pantau tanda-
tanda vital.
- Pantau kondisi
luka operasi
BAB 4 Pembahasan
• Berdasarkan hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang,
sebelumnya pasien direncanakan dilakukan tindakan
histerektomi, tetapi kista endometriosis pada pasien belum
menjadi kanker dan tidak menyebar ke jaringan yang lain,
sehingga tindakan yang dilakukan pada saat operasi adalah
Ooforektomi ovarium kanan.
• Pada saat pengkajian pasien takut dan cemas akan prosedur
operasi yang ia jalani, pasien selalu bertanya apakah
operasinya akan berjalan dengan lancar. Pasien terlihat
menggenggam tangannya, keringat dingin, dan tapak cemas.
Kemudian kelompok juga melakukan pengkajian setelah
operasi selesai, pasien terlihat gelisah dan meringis kesakitan,
serta tubuh pasien teraba dingin.
BAB 4 Diagnosa keperawatan

• Ansietas berhubungan dengan stress dan


Pre kurang informasi tentang status kesehatan
operasi

• Hipotermi berhubungan dengan terpaparnya


lingkungan yang dingin
• Nyeri akut berhubungan dengan luka insisi
Post operasi post operasi
• Resiko jatuh berhubungan dengan penurunan
kesadaran dan efek anastesia
BAB 4 Intervensi keperawatan

Penyusunan intervensi keperawatan dilakukan sesuai dengan


diagnosa keperawatan yang telah di tegakkan, kelompok
menggunakan materi yang ada dalam buku ajar seperti buku
keperawatan medical bedah, NANDA dan NIC-NOC karangan
Wilkinson dan Abern dan buku keperawatan lainnya yang
mana disesuaikan dengan keaadaan pasien dan situasi serta
kondisi yang ada di ruangan COT LT-2 RSUD Arifin Achmad
Provinsi Riau. Rencana yang dibuat telah diprioritaskan sesuai
dengan masalah kesehatan yang dihadapi pasien saat ini.
BAB 4 Implementasi

Ners muda telah melakukan implementasi pre operasi seperti


menganjurkan pasien untuk berdoa. Serta implementasi post
operasi seperti memonitor TTV, status oksigenasi pasien,
menilai tingkat kesadaran pasien, memberikan pasien selimut
tambahan. Tindakan keperawatan yang dilakukan sesuai
dengan keadaan pasien di ruangan COT LT-2 RSUD Arifin
Achmad Provinsi Riau sebelum masuk ruangan operasi dan
saat di ruangan recovery room. Ners muda menerapkan
tindakan keperawatan pre operasi dan post operasi selama
pasien masih diruangan COT LT-2 RSUD Arifin Achmad
sebelum pasien dipindahakan ke ruangan camar 3
BAB 4 Evaluasi

Pelaksanaan evaluasi, kelompok melakukan dengan melihat


langsung pasien selama berada diruangan pre operasi dan
ruangan recovery room COT LT-2 RSUD Arifin Achmad, untuk
melihat hasil intervensi yang telah dilakukan kepada pasien.
Hasil yang didapatkan pada saat pre operasi adalah pasien
tampak tenang dan nyaman. Sedangkan hasil yang didapatkan
pada saat post operasi adalah resiko pasien jatuh tidak terjadi
dan suhu tubuh sudah mulai stabil.
Kesimpulan
Berdasarkan implementasi yang telah
diberikan kepada Nn. D pada tanggal 28
Maret 2018. Kegiatan yang kelompok
lakukan saat pre operasi seperti
menganjurkan pasien untuk berdoa.
Serta implementasi post operasi seperti
memonitor TTV, status oksigenasi
pasien, menilai tingkat kesadaran
pasien, memberikan pasien selimut
tambahan serta mengevaluasi masalah
kesehatan yang dialami pasien selama
menjalani perawatan di ruangan COT
lantai 2 RSUD Arifin Achmad

Anda mungkin juga menyukai