Anda di halaman 1dari 25

 Titik-Titik Rawan

 Masalah teknis yang dihadapi petani dalam budidaya tanaman kedelai antara
lain masalah pengadaan bibit yang tidak terseleksi (bukan bibit unggul),
pengadaan pupuk dan obat-obatan, serta masalah iklim. Seperti telah diuraikan
di depan, bahwa hambatan ini antara lain karena faktor-faktor internal petani.
Oleh karenanya, dalam PKT Budidaya Tanaman Kedelai ini, sangat ditekankan
pentinya peranan UB selaku Inti, di mana selain menyediakan bibit unggul, juga
bertindak sebagai pembinan dalam pengaturan jadwal penanaman,
pengarahan pemberian pupuk dan obat-obatan serta penyuluhan dan
pembinaan teknis lainnya.

 Masalah yang dihadapi dalam pembudidayaan kedelai


 Secara teknis agronomis, masalah yang sering terlihat dilapang adalah sebagai
berikut :
 Masa tanaman dalam satu hamparan (> 50 ha) belum serempak, tanaman yang
terlambat tanam sering terserang hama, tumbuh kerdil atau kekeringan.
 Varietas dan benih yang ditanam kebanyakan masih bermutu ”asal-asalan”.
 Populasi tanaman yang dipanen setiap hektar optimal sehingga hasil rendah.
 Penyiapan lahan bekas sawah pada musim kemarau tanpa pembuatan saluran
drainase, sehingga masih tergenang atau tanaman muda mengalami deraan
penggenangan sehingga terhambat pertumbuhannya.
 Pengendalian gulma sering terlambat atau jarang dilakukan.
 Pengendalian hama penyakit belum efektif dan sering terlambat.
 Cara mengatasi
 Memilih benih denganVarietas Unggul
 Varietas unggul Wilis paling luas ditanam oleh petani saat ini. Disisi lain,
telah tersedia tujuah varietas unggul baru untuk ditanam dilahan sawah
(Tabel 1)
 Varietas unggul tersebut telah dievaluasi daya hasilnya, sehingga
apabila dibudidayakan dengan benar dan baik, produktivitasnya
dapat mencapai 1,5-2,0 ton/ha. Penyediaan benih kedelai yang
bermutu untuk petani masih merupakan masalah yang memerlukan
pemecahan. Kebutuhan benih dengan daya tumbuh lebih 90% adalah
sekitar 45-50 kg biji/ha luas lahan
 Menyiasati Waktu Tanam

 Ditanam pada bulan Maret/April atau Juli/Agustus masing-masing untuk


pertanaman MK I dan MK II. Agar tidak terjadi akumulasi serangan
hama dan penyakit serta kekurangan air, kedelai dianjurkan ditanam
tidak lebih dari 7 hari setelah tanaman padi dipanen. Tanam harus
dilakukan secara serempak pada satu hamparan, minimal 50 Ha.

 Penyiapan Lahan

 Kedelai yang ditanam setelah padi sawah tidak memerlukan


pengolahan tanah. Saluran drainase dengan kedalaman 25-30 cm dan
lebar 30 cm, setiap 3-4 perlu dibuat untuk mengurangi kelebihan air dan
berfungsi pula sebagai saluran irigasi pada saat hujan sudah berhenti.
 Pengendalian Hama
 Pengendalian hama secara bercocok tanam (kultur teknis) dan
pengendalian secara hayati (biologis) saat ini dilakukan untuk menekan
pencemaran lingkungan. Pengendalian secara kultur teknis antara lain
penggunaan mulsa jerami, pengolahan tanah, pergiliran tanaman dan
tanam serentak dalam satu hamparan serta penggunaan tanaman
perangkap jagung. Sedangkan contoh pengendalian secara biologis
antara lain penggunaan parasitoid Trichogrammatoidea bactrae-
bactrae, penggunaan Nuclear Polyhidrosis Virus (NPV) untuk ulat grayak
Spadoptera litura (SINPV) dan untuk ulat buah Helicoverpa armigera
(HaNPV) serta penggunaan feromonoid seks yang mampu
mengendalikan ulat grayak. Terdapat 4 bahan nabati yang efektif
terhadap hama pengisap polong dilapangan, yaitu serbuk biji nimba,
srikaya, sirsak dan ekstrak daun mindi. Serbuk biji srikaya 40 gr/l mampu
menekan populasi kutu kebul setara dengan insektisida Amitraz.
 Pengendalian Penyakit

 Penyakit utama pada kedelai adalah karat daun Phacospora


pachyrhizi, busuk batang dan akar Schlerospora rol feii dan berbagai
penyakit yang disebabkan virus. Pengendalian penyakit karat daun
dengan fungisida Mancozeb, penyakit busuk batang dan akar
menggunakan jamur antagonis Trichoderma harzianum. Sedangkan
pengendalian virus dengan mengendalikan vektornya yaitu serangga
hama kutu dengan insektisida Decis. Waktu pengendalian dilakukan
pada saat tanaman berumur 40, 50 dan 60 hari.
 KANDUNGAN ZAT DALAM KEDELAI

 Kandungan dalam kedelai


 100 gram kedelai mengandung:
Vitamin A: 110 internasional unit (IU)
Vitamin B: Thiamine : 1.07 miligram
Niacin: 2.3 miligram
Vitamin C: sedang dalam penelitian
Kalisum: sedang dalam penelitian
Besi: 8.0 miligram
Fosfor: 586 miligram
Kalium: 540 miligram
Lemak: 18.1 gram
Karbohidrat: 34.8 gram
Protein: 34.0 gram
Kalori: 331
 Manfat dari kedelai

 Kedelai merupakan sumber makanan yang lengkap. Kedelai


mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral seperti
kalsium, asam folat, kalium serta besi. Selain itu, protein yang dikandung
kedelai terdiri dari semua asam amino essensial yang sangat diperlukan
bagi kesehatan.

The Food and Drug Administration (FDA) menemukan manfaat kedelai


dalam menurunkan kadar kolesterol di tahun 1999. FDA mengeluarkan
klaim kesehatan bahwa 25 gram kedelai per hari bisa menurunkan risiko
penyakit jantung.

Penelitian lain baru-baru ini, juga menunjukkan kalau kedelai berfungsi


menurunkan risiko kanker prostat, kanker kolon, kanker payudara serta
osteoporosis dan masalah tulang lainnya. Selain itu, kedelai juga efektif
meredakan gejala panas (hot flashes) akibat menopause.

Jika masih merasa kurang alasan untuk mengkonsumsi kedelai, berikut


beberapa manfaat kedelai bagi kesehatan:
1. Kedelai merupakan makanan yang sangat baik bagi pengidap
diabetes.
2. Kedelai sangat mudah dicerna dan merupakan salah satu makanan
pembangun tubuh yang paling bernutrisi di dunia.
3. Makanan ini sangat baik untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan anak.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai