Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN
PERILAKU KEKERASAN
Di Susun Oleh:
Sherley Ajeng Pratiwi (1510051)
Prodi S1 Tingkat 2
Klien ibu E, 42 tahun masuk RSJ dengan alasan mengamuk, membanting barang-barang, gelisah
tidak bisa tidur, berendam didalam kamar mandi selama beberapa jam (4 jam). Klien telah tiga kali
dirawat dengan alasan yang sama yaitu amuk. Klien biasanya amuk karena ditegur atas
kesalahannnya (data dari klien dan keluarga). Klien mengatakan mudah kesal dan jengkel,
membanting-banting barang, merasa semua barang tersebut tidak ada harganya. Klien terlihat
sangat bersemangat, wajahnya tegang, muka merah ketika menceritakan masalahnya, terlebih lagi
menceritakan suaminya yang sangat kejam dan sering memukulinya. Sewaktu klien hamil 6 bulan,
suaminya menginjak-injak perutnya, suaminya menyuruh klien agar menggugurkan kandungannya
sehingga klien ngamuk dan membanting karaoke. Sejak saat itu, suaminya meninggalkan klien dan
tidak kembali sampai sekarang. Kakak dan adiknya adalah dokter dan sarjana hukum. Klien
merasa minder bila berada dalam lingkungan keluarga.
Menurut keluarganya (ibu dan adiknya) klien mudah marah, cepat tersinggung dan selalu merusak
lingkungan (membanting barang) sejak gagal dalam pendidikan dan perkawinannya. Ayah klien
mengatakan sudah frustasi mengadapi perilaku anaknya. Klien juga biasanya hanya berendam
dikamar mandi berjam-jam saat marah. Bila sedang marah, ayah klien tambah memarahinya
sehingga klien menjadi amuk. Klien tidak mau mandi bila tidak disuruh. Klien tampak koto,
rambut kotor, kusut (seperti tidak pernah disisir), gigi kuning dan kotor, kuku panjang dan hitam,
kulit banyak daki dan kering. Klien mengatakan malas mandi dan mandi kalau perlu saja. Sehabis
mandi masih tampak kotor.
PENGKAJIAN

IDENTITAS KLIEN IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Ny. E Nama : Tn. T
Jenis kelamin : Perempuan Umur : 30 tahun
Umur : 42 tahun Agama : Islam
Agama : Islam Pekerjaan : Pengacara
Status : Menikah Alamat : Bendul Merisi
Alamat : Bendul Merisi Hubungan dengan Klien : Adik
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia kandung
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
II. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan mudah kesal dan jengkel, membanting-banting barang, merasa semua
barang tersebut tidak ada harganya.
Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan

III. ALASAN MASUK


Klien ibu E, 42 tahun masuk RSJ dengan alasan mengamuk, membanting barang-barang,
gelisah tidak bisa tidur, berendam didalam kamar mandi selama beberapa jam (4 jam).
Klien telah tiga kali dirawat dengan alasan yang sama yaitu amuk. Klien biasanya amuk
karena ditegur atas kesalahannnya (data dari klien dan keluarga).
Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Sebelumnya klien pernah 3 kali masuk RSJ dengan alasan yaitu amuk
2. Klien mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan sewaktu klien hamil 6 bulan
suaminya menginjak-injak perutnya, suaminya menyuruh klien agar menggugurkan
kandungannya sehingga klien ngamuk dan membanting karaoke
3. Klien merasa minder di dalam keluarganya karena kakak dan adiknya seorang dokter
dan sarjana hukum
V. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda – tanda Vital :
Tekanan darah : 140 / 90 mmHg
Nadi : 87 x/menit
Suhu badan : 36,9 0C
Respirasi : 24 x/menit
2. Ukuran
Tinggi Badan : 165 cm
Berat badan : 68 Kg
3. Kondisi Fisik
Klien mengatakan kondisi tubuhnya saat ini baik – baik saja
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
2. Konsep diri
• Citra tubuh : Klien memandang terhadap dirinya ada bagian tubuh yang paling
istimewa atau yang paling disukainya adalah bagian wajah, karena klien merasa
wajahnya cantik dan selalu di kagumi orang lain
Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif
• Identitas diri : Klien mempersepsikan dirinya sebagai wanita dewasa yang sudah
menikah dan belum memiliki anak serta anak kedua dari 3 bersaudara
• Peran : Klien mengatakan bahwa dalam keluarganya adalah anak yang di sayang
dilingkungan masyarakat.
• Ideal diri : Klien mengatakan menerima statusnya sebagai seorang anak, dan ingin
cepat pulang dan bebas biar bisa bekerja dan menjadi orang kaya.
• Harga diri : Klien mengatakan tidak suka berinteraksi dengan orang lain atau
masyarakat sekitarnya karena dia merasa tidak percaya diri
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Hubungan Sosial
• Orang yang terdekat : klien mengatakan orang terdekat yang dia percaya yaitu ibu
dan adiknya. Apabila dia memiliki masalah dia kadang-kadang menceritakannya
kepada mereka
• Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat: klien mengatakan tidak
pernah mengikuti kegiatan di masyarakat karena dia merasa malu dan tidak
percaya diri dan lebih suka berdiam diri didalam rumah
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
• Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien mengatakan tidak ada
hambatan dalam berhubungan antara klien dengan klien lain selama di rumah sakit

4. Spiritual
Klien mengatakan dia beragama islam pada saat dirumah dia sholat tetapi
tidak lengkap sholatnya
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
VII. STATUS MENTAL
1. Penampilan
• Klien tampak agak rapi, rambutnya jarang disisir, gigi kuning
• Cara berpakaian sudah benar, baju dan celana tidak terbalik
• Klien menggunakan sandal
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

2. Pembicaraan
klien pada waktu berbicara menggunakan nada tinggi, bicara agak kasar
tidak meloncat-loncat dari topik pembicaraan
Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah

3. Aktifitas Motorik
Saat sekarang kondisi klien jauh lebih tenang dan mampu mengontrol
emosinya
Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah
4. Alam Perasaan
Alam perasaan klien sesuai dengan keadaan, saat sedih klien tampak sedih saat
gembira klien tampak gembira
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

5. Afek
Afek klien datar mempunyai emosi yang kurang stabil.
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Mencederai Diri

6. Interaksi selama wawancara


Saat diwawancara klien kooperatif, selalu mempertahankan kebenaran
argumennya
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

7. Persepsi
Sampai saat dikaji klien mengatakan tidak mendengarkan suara-suara.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
8. Proses pikir
Pembicaraan klien normal biasa tidak berbelit-belit, tidak meloncat-loncat dan
sampai tujuan karena dapat kooperatif.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

9. Tingkat Kesadaran
• Orientasi waktu, tempat dan orang dapat disebutkan dengan benar dan jelas
yang ditandai dengan klien mampu menyebutkan hari, tanggal, tahun yang
benar pada saat wawancara.
• Klien dapat mengenali orang-orang yang ada disekitarnya ditunjukkan dengan
klien bisa menyebutkan beberapa nama temannya.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

10. Memori
Klien dapat mengingat kejadian saat dibawa rumah sakit dengan diantar oleh ibu
dan adiknya. Dan klien dapat mengingat nama mahasiswa saat berkenalan dengan
benar.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
11. Tingkat Konsentrasi Berhitung
Klien dapat menghitung dengan baik misalnya 2x4 = 8, 5+2 = 7, Klien dapat
memfokuskan konsentrasi dengan baik
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

12. Kemampuan Penilaian


Klien mampu menilai suatu masalah dan dapat mengambil keputusan sesuai tingkat
atau mana yang lebih baik untuk dikerjakan pertama kali.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

13. Daya Tilik Diri


Klien mampu mengenali penyakitnya dan tidak mengingkari terhadap penyakitnya
karena klien mampu menjelaskan mengapa klien bisa seperti ini dan penyebab
mengapa klien bisa sakit jiwa seperti ini.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
VIII.KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Klien mampu makan dengan mandiri dengan cara yang baik seperti biasanya, klien
makan 3x sehari, pagi, siang dan sore, minum ±7 gelas sehari.

2. BAB/BAK
Klien BAB 1x sehari, BAK ±4x sehari dan mampu melakukan eliminasi dengan baik,
menjaga kebersihan setelah BAB dan BAK dengan baik.

3. Mandi
Klien mengatakan mandi 2x sehari pagi dan sore hari, menyikat gigi saat mandi,
kebersihan tubuh baik.

4. Berpakaian
Klien mengatakan ganti pakaian 1x sehari dengan pakaian yang disediakan rumah
sakit, klien dapat memilih dan mengambil pakaian dengan baik dan sudah sesuai
dengan aturan rumah sakit.
5. Pola Istirahat Tidur
Klien selama ini tidak mengalami gangguan tidur karena klien dapat tidur dengan
kualitas 6-8 jam perhari, baik malam maupun siang.

6. Penggunaan Obat
Klien mengatakan dirumah sakit selalu minum obat secara teratur.

7. Aktivitas di dalam rumah


Klien bisa membantu pekerjaan rumah seperti mencuci, menyapu, dll.

8. Aktivitas diluar rumah


Klien mengatakan tidak bekerja hanya melakukan aktivitas di dalam rumah saja.
IX. MEKANISME KOPING
• Klien mampu berkomunikasi dengan orang lain.
• Klien mampu mengatasi masalah ringan seperti menjaga kebersihan diri dan
menyiapkan makanan.

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


• Masalah dengan dukungan kelompok (-)
• Masalah berhubungan dengan lingkungan klien agak menarik diri dengan
lingkungan.
MK : Harga Diri Rendah
• Masalah dengan kesehatan (-)
• Masalah dengan perumahan, klien tinggal dengan ayah, ibu, adik dan
kakaknya.
• Masalah dengan ekonomi, kebutuhan klien di penuhi oleh orang tuanya.
XI. ASPEK MEDIK
Terapi obat :
• Inj. Lodomer : 1amp IM extra
• Trihexiyl Phenidyl : 3 x 2 mg
• Haloperidol : 3 x 5 mg
• Resperidon : 2 x 2 mg

XII. MASALAH KEPERAWATAN


1. Koping individu tidak efektif
2. Harga diri rendah
3. Isolasi sosial
4. Perilaku kekerasan
5. Resiko perilaku mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitarnya
XIII.ANALISA DATA
NO DATA PROBLEM
1 DS : Kliean mengatakan dirinya cantik dan Koping individu tidak efektif
orang lain selalu mengagumi kecantikannya

DO : selalu mengkritik positif secara berlebihan


tentang dirinya didepan orang lain
2 DS : Klien mengatakan tidak suka berinteraksi Harga diri rendah
dengan orang lain atau masyarakat sekitarnya
karena dia merasa tidak percaya diri

DO : Klien terlihat lebih suka menunduk ketika


diajak berbicara
3 DS : klien mengatakan tidak pernah mengikuti Isolasi sosial
kegiatan di masyarakat karena tidak percaya diri
dan lebih suka berdiam diri didalam rumah

DO : Klien tampak cenderung diam dan apatis


terhadap lingkungan sekitarnya
4 DS : Klien mengatakan mudah kesal dan Perilaku kekerasan
jengkel, membanting-banting barang, merasa
semua barang tersebut tidak ada harganya.

DO : Klien tampak raut mukanya merah, selalu


mengepalkan tangan dan pandangannya selalu
tajam
5 DS : Klien mengatakan suka mengamuk Resiko perilaku mencederai diri
kepada ayahnya ketika ayahnya balik sendiri, orang lain dan lingkungan
memarahinya sekitarnya

DO : Afek klien datar mempunyai emosi yang


kurang stabil, wajah tampak merah
XIV.POHON MASALAH
Effect Resiko perilaku mencederai diri sendiri,
orang lain dan lingkungan sekitarnya

Core Problem Perilaku kekerasan

Isolasi sosial

Causal Harga diri rendah

Koping individu tidak efektif


DIAGNOSA KEPERAWATAN

“Perilaku Kekerasan”
RENCANA KEPERAWATAN (INTERVENSI) PASIEN
DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
Perilaku kekerasan TUM: 1. klien mau membalas salam 1. ber salam panggil nama
Kliendapat melanjutkan 2. klien mau menjabat tangan 2. sebutkan nama perawat
peran sesuai dengan 3. klien mau menyebut nama sambil jabat tangan
tanggung jawab. 4. klien mau tersenyum 3. jelaskan maksud hubungan
TUK 1: 5. klien mau kontak mata interaksi
Klien dapat membina 6. klien mau mengetahui nama 4. jelaskan kontrak yang akan
hubungan saling percaya. perawat dibahas
5. beri rasa aman dan simpati
6. lakukan kontak mata singkat
tapi sering
TUK 2: 1. klien mengungkapkan 1. beri kesempatan untuk
Klien dapat mengidentifikasi perasaanya mengungkapkan perasaan
kemampuan penyebab 2. klien dapat 2. bantu klien untuk
kekerasan mengungkapkan penyebab mengungkapkan penyebab
perasaan marah dari perasaan jengkel/kesal
lingkungan atau orang lain

TUK 3 : 1. klien mampu 1. Anjurkan klien


Klien dapat mengidentifikasi mengungkapkan perasaan mengungkapkan apa yang
tanda-tanda perilaku saat marah/jengkel dialami dan dirasakan saat
kekerasan 2. klien dapat menyimpulkan marah
tanda-tanda marah yang 2. Observasi tanda-tanda
dialami perilaku kekerasan pada
klien
TUK 4 : 1. Klien dapat 1. Anjurkan klien untuk
Klien dapat mengidentifikasi mengungkapkan perilaku mengungkapkan perilaku
perilaku kekerasan yang kekerasan yang biasa kekerasan yang biasa
biasa dilakukan dilakukan dilakukan klien .
2. Klien dapat bermain 2. Bantu klien bermain peran
peran dengan perilaku sesuai dengan perilaku
kekerasan yang biasa kekerasan yang biasa
dilakukan dilakukan.
3. Klien dapat mengetahui 3. Bicarakan dengan klien
cara yang biasa dilakukan apakah dengan cara yang
untuk menyelesaikan dilakukan klien masalahnya
masalah selesai
TUK 5 : 1. Klien dapat menjelaskan 1. bicarakan akibat dan cara
Klien dapat mengidentikasi akibat dari cara yang yang dilakukan klien
akibat perilaku kekerasan digunakan 2. bersama klien
 Akibat pada klien sendiri menyimpulkan akibat cara
 Akibat pada orang lain yang digunakan oleh klien
 akibat pada lingkungan

TUK 6 : 1. klien dapat menyebutkan 1. Bantu klien memilih cara

Klien dapat contoh pencegahan perilaku yang paling tepat untuk


klien
mendemonstrasikan cara kekerasan secara :
2. Bantu klien
mengontrol perilaku - Fisik: Tarik nafas dalam ,
mengidentifikasi manfaat
kekerasan olah raga, memukul bantal
cara yang telah dipilih
- Verbal: Mengatakan secara 3. Bantu klien untuk
langsung dengan tidak menstimulasikan cara
menyakiti. tersebut atau dengan role
play
2. klien dapat 4. Beri reinforcement
mendemonstrasikan cara fisik positif atas
(memukul bantal) untuk keberhasilan klien
mencegah perilaku kekerasan menstimulasikan cara
tersebut
5. Anjurkan klien untuk
menggunakan cara
yang dipelajari saat
jengkel atau marah.

TUK 7 : 1. Klien dapat menyebut kan 1. Jelaskan jenis-jenis obat


Klien dapat menggunakan obat – obat yang di minum yang di minum pada klien
obat dengan benar ( sesuai dan kegunaanya ( jenis dan keluarga.
dengan program ) ,waktu,dosis,dan efek )
2. Klien dapat minum obat 2. Diskusikan manfaat
sesuai program pengobatan
minum obat dan kerugian
berhenti minum obat
tanpa seijin dokter
3. Jelaskan prinsip benar
minum obat(baca nama yg
tertera pd botol obat,dosis
obat ,waktu dan cara
minum)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PASIEN
WAKTU DIAGNOSA SP IMPLEMENTASI EVALUASI
Selasa Perilaku SP 1 1. Membina hubungan saling S : Klien senang karena disapa
15/01/14 kekerasan percaya dengan oleh perawat.
17.00 mengungkapkan komunikasi
terapeutik O:
2. Menyapa klien dengan • Klien mau berjabat tangan
ramah,baik verbal maupun non • Klien mau bercerita tentang diri
verbal. nya
3. Memperkenal diri dengan sopan.
• Kontak mata cukup
4. Menjelaskan tujuan pertemuan
dengan lengkap
5. Menanyakan nama klien dengan
A : Klien mampu membina
lengkap. hubungan saling percaya, SP 1
6. Mengatakan dengan jujur dan tercapai.
menepati janji
7. Menunjukkan rasa empati dan P : Lanjutkan SP 2,klien dapat
menerima klien apa adanya mengidentifikasi penyebab
8. Memberikan perhatian kepada marah.
klien dan perhatikan kebutuhan
dasar klien K : Klien di minta untuk mencari
penyebab marah.
RENCANA KEPERAWATAN (INTERVENSI) KELUARGA
DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
Perilaku TUM : 1. Keluarga dapat mengatasi 1. Diskusikan bersama
kekerasan Keluarga dapat merawat klien di rumah masalah dalam merawat keluarga mengenai
klien masalah yang dihadapi
TUK 1 : keluarga dalam merawat
Keluarga dapat mengetahui masalah yang klien
dihadapi dalam merawat klien
TUK 2 : 1. Keluarga dapat 1. Diskusikan bersama
Keluarga dapat mengetahui penyebab, membedakan prilaku keluarga tentang perilaku
tanda, gejala, perilaku yang muncul, dan yang tibul pada klien kekerasan
akibat dari perilaku klien 2. Keluarga dapat
mengetahui akibat prilaku
yang dilakukan klien
TUK 3 : 1. Keluarga dapat mencegah 1. Diskusikan bersama keluarga
Keluarga dapat dengan tanggap prilaku klien yang tentang kondisi klien yang
melaporkan tentang kondisi klien yang melibihi batas dengan perlu segera dilaporkan
kepada perawat, seperti
melebihi batas perilakunya melaporkan ke perawat
melempar atau memukul
benda/orang lain
TUK 4 : 1. Keluarga dapar merawat 1. Bantu latihan keluarga
Keluarga dapat mengetahui cara merawat klien secara mandiri dalam merawat klien
klien perilaku kekerasan perilaku kekerasan
2. Anjurkan keluarga untuk
memotivasi klien
melakukan tinakan yang
telah diajarkan oleh
perawat
3. Ajarkan keluarga untuk
memberikan pujian
kepada klien jika klien
dapat melakukan kegiatan
tersebut secara tepat
4. Diskusikan bersama
keluarga tindakan yang
harus dilakukan jika klien
menunjukkan gejala”
perilaku kekerasan
TUK 5 : 1. Keluarga dapat 1. Buat perencanaan pulang
Keluarga dapat mempersiapkan untuk mempersiapkan baik fisik bersama keluarga
rencana pulang klien maupun psikis sebelum
pasien dibawa pulang
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KELUARGA
WAKTU DIAGNOSA SP IMPLEMENTASI EVALUASI
Selasa Perilaku SP 1 1. Memberikan pendidikan S : Ibu klien merasa senang
18/01/14 kekerasan kesehatan kepada keluarga karena bisa mengetahui cara-
17.00 tentang cara merawat klien cara merawat klien dirumah
perilaku kekerasan dirumah
(diskusikan masalah yang O : Ibu klien tampak lebih
dihadapi keluarga dalam bahagia raut wajahnya
merawat klien)
2. Mendiskusikan bersama keluarga A : Ibu klien bisa mengulangi
tentang perilaku kekerasan cara merawat klien. SP 1
(penyebab, tanda dan gejala, tercapai
perilaku yang muncul dan akibat
dari perilaku tersebut) P : Lanjutkan SP 2, keluarga
3. Mendiskusikan bersama keluarga dapat mengetahui cara
kondisi klien yang segera mengendalikan kemarahan
dilaporkan kepada perawat,
seperti melempar atau memukul K : Keluarga diminta untuk
benda/ orang lain mengevaluasi pengetahuan
tentang marah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai