Anda di halaman 1dari 6

SPTK dan API

GANGGUAN PROSES PIKIR: PERILAKU KEKERASAN

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


RESIKO PERILAKU KEKERASAN
SP 1
Nama Pasien : Ny.E Pertemuan: Ke-1/Hari Pertama
Umur : 42tahun Waktu : 15-11-2015 / 17.00 WIB
Diagnose Medis : Skizofrenia
1. PROSES KEPERAWATAN
a. Kondisi pasien
Klien mengatakan tiba-tiba amuk karena ibu klien memarahinya atas kesalahan dirinya
b. Diagnosa Keperawatan
Perilaku kekerasan
c. Tujuan
1. Klien mampu mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan.
2. Klien mampu mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan.
3. Klien mamapu mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan.
4. Klien mampu mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan.
5. Klien mampu menyebutkan cara mengendalikan perilaku kekerasan.
6. Klien mampu mempraktikkan latihan cara mengendalikan fisik 1.
7. Klien dapat memasukkan jadwal dalam kegiatan harian.
d. Tindakan Keperawatan
Bina hubungan saling percaya ( Dalam membina hubungan saling percaya, klien harus
merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan perawat. Tindakan yang harus
perawat lakukan dalm rangka membina hubungan saling percaya adalah: Mengucapkan
salam terapeutik, Berjabat tangan, Menjelaskan tujuan interaksi , Membuat kontrak
topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu pasien ).
1. Membantu klien untuk mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan.
2. Membantu klien untuk mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan.
3. Membantu klien untuk mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan.
4. Membantu klien untuk mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan.
5. Memberikan informasi kepada klien tentang cara mengendalikan perilaku
kekerasan.
6. Membantu klien mempraktikkan latihan cara mengendalikan fisik 1.
7. Membimbing klien memasukkan jadwal dalam kegiatan harian.
2. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN

a. Orientasi

a) Salam Terapeutik
“selamat pagi pak, perkenalan nama saya AK, panggil saya A, saya perawat
yang dinas di ruangan kasuari ini. Hari ini saya dinas dari jam 7 pagi sampai
jam 2 siang. Saya yang akan merawat bapak selama bapak di rumah sakit
ini.”Nama bapak siapa? Senangnya dipanggil apa?”
b) Evaluasi / validasi
“bagaimana perasaan bapak saat ini, masih ada rasa kesal atau marah?”
c) Kontrak
Topik: “baiklah, kita akan berbincang-bincang sekarang tentang perasaan
marah bapak.”
Waktu: “berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana jika 15
menit?”
Tempat: “di mana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang, pak?
Bagaimana jika di ruang tengah ini?”.
b. Kerja
“Apa yang menyebabkan bapak marah?Apakah sebelumnya bapak pernah
marah?Apa penyebabnya? Samakah dengan yang sekarang?Ooo . . jadi ada satu
penyebab marah bapak ya...”
“Pada saat bapak sedang marah apa yang bapak rasakan? Misalnya saat bapak
sedang marah-marah di warung kopi karena tidak bisa membayar kopi di warung
tersebut. “apa yang bapak rasakan?” (tunggu respon pasien).
“Setelah itu apa yang bapak lakukan? Ooo... iya... jadi bapak memecahkan gelas.
Apakah dengan cara itu masalah akan terselesaikan pak? Iya... tentu saja tidak.“Apa
kerugian dari cara bapak lakukan? Betul.. membuat semua orang yang ada di
warung takut dan gelas-gelas pecah. Menurut bapak, adakah cara lain yang lebih
baik? Maukah bapak belajar cara mengungkapkan marah dengan baik tanpa
menimbulkan kerugian?”
“ Ada berapa cara mengatasi marah, pak. Salah satunya dengan cara fisik. Jadi
menyalurkan marah lewat kegiatan fisik dari beberapa cara tadi bagaimana jika kita
belajar satu cara dulu?”
“Begini pak, jika tanda-tanda marah tadi sudah bapak rasakan, maka bapak
berdiri, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar lalu keluarkan napas perlahan-
lahan melalui mulut sambil membayangkan bahwa bapak sedang mengeluarkan
kemarahan.Silahkan bapak mencoba melakukannya. Bagus... coba lakukan sampai
lima kali. Bagus sekali bapak sudah bisa melakukannya.Bagaimana persaannya?”
“Nah, sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehingga jika sewaktu-
sewaktu rasa marah muncul, bapak sudah terbiasa melakukannya.”
c. Terminasi
1. Evaluasi pasien terhadap tindakan keperawatan
a). Evaluasi Subyektif:“Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang
tentang kemarahan bapak?”
b). Evaluasi Obyektif:Klien dapat membina hubungan saling percaya.
c). Tindak lanjut pasien :“Iya jadi ada satu penyebab marahnya bapak
(sebutkan), dan yang bapak rasakan (sebutkan), yang bapak lakukan
(sebutkan) serta akibatnya (sebutkan).”
2. Kontrak yang akan dating

Topik : “bagaimana kalaubesok lagi kita berbincang tentang kemampuan yang


bapak miliki. Selanjutnya kita akan masukkan dalam jadwal kegiatan
sehari-hari bapak. Apakah bapak setuju?”
Waktu : “kira-kira kita besok bertemu jam berapa?bagaimana kalau jam 09.00
WIB ?”
Tempat : “bagaimana kalau di ruangan tengah ini lagi pak kita berbincang-
bincangnya?”
ANALISA PROSES INTERAKSI

Tanggal : 15 November 2015


Jam : 09.00 WIB
Insial Pasien : Tn. S
Status interaksi perawat-Pasien : Interaksi Pertama
Lingkungan : Tempat duduk didepan kamar pasien
Deskripsi Pasien : Pasien tampak kooperatif. Pasien duduk dengan
tenang.pasien tampak rapi dengan mengenakan baju warna
kuning.
Ruangan : Kasuari
Tujuan (Berorientasi pada Pasien) : Pasien dapat membina hubungan saling percaya, Pasien
dapat terpenuhi kebutuhannya

Komunikasi Komunikasi non Analisa berpusat Analisa berpusat Rasional


verbal verbal pada perawat pada pasien
Pr: “Selamat pagi Pr : Memandang Pr ingin membuka Ps masih ragu Salam merupakan
bu” Ps dan tersenyum percakapan dengan terhadap orang kalimat pembuka
Ps : Tersenyum Pasien dan baru yang masuk untuk memulai
berharap dengan ke lingkungannya suatu percakapan
sapaan sederhana sehingga dapat
P bisa diterima terjalin rasa
oleh Ps percaya.

Ps: “Selamat pagi” Pr: Memandang Ps Merasa senang ada Ps ragu terhadap
tanggapan atas orang baru
salam walaupun
belum
diekspresikan
secara tulus

Pr : ”Perkenalkan Pr : Memandang Pr mengharap Ps memberikan Memperkenalkan


nama Umar syafi Ps tersenyum dengan respon dan diri kepada Pasien
biasa dipanggil sambil menggunakan menunjukkan dapat membina
umar, Nama ibu mengulurkan bahasa tubuh perhatian cukup hubungan saling
siapa ? Biasanya di tangan ke Ps (berjabat tangan) terhadap Pr percaya
panggil siapa ?” bisa menunjukkan
perhatian dan
penghargaan pada
Pasien
Ps : “Nama saya
ibu Eni” Ps: menerima Pr merasa bahwa Ps mulai
uluran tangan pr Ps mulai paham memberikan
maksud respon positif
kedatangan Pr
Pr : ” Bagaiman Pr : Tersenyum Pr melakukan Ps memberi Topik sederhana
perasaan ibu hari validasi untuk jawaban sambil membantu
ini ? ” membuat Ps berpikir menjalin
membuka diri pada kedekatan Pasien
Pr

Ps: ”Baik mas” Pr: Pr memperhatikan Ps sedikit


Mempertahankan responden jawaban membuka diri pada
pandangan pada Pasien terhadap perawat
Pasien validasi yang
Ps : Kontak mata dilakukan
baik
Pr : ”Bagaimana Pr: Pr menjelaskan Ps mendengarkan Topik
ceritanya kalau ibu Mempertahankan topik yang akan dengan baik pembicaraan
bisa di bawa kesini pandangan pada dibicarakan pada pembicaraan Pr sederhana yang
? Pasien interaksi kali ini dapat untuk
Ps : Kontak mata untuk mengarahkan
baik memfokuskan pokok
pembicaraan permasalahan
antara Pr dan Ps Pasien

Ps: ”saya Pr : Pr mengamati Ps memberikan


mengamuk karena mempertahankan respon Pasien tanggapan dengan
ibu saya memarahi kontak mata terhadap topik baik.
saya dan kemudian dengan Pasien yang akan
saya diangkut Ps : Kontak mata dibicarakan
dibawa ke sini.” baik

Pr: “apakah Pr : Memandang Prmeneruskan Ps mendengarkan Topik


dengan marah- Ps topik yang dengan baik pembicaraan
marah masalahnya Ps : Pandangan dibicarakan pembicaraan Pr sederhana yang
selesai bu?” tetap terfokus dapat untuk
mengarahkan
pokok
Ps: “Tentu tidak “ Pr : Memandang Pr mengamati Ps memberi permasalahan
Ps respon Pasien jawaban Pasien
Ps : Pandangan terhadap topik
tetap terfokus yang akan
dibicarakan

Pr:”Ada cara Pr:memperagakan Pr memberikan Ps memperhatikan Memberikan


mengatasi marah tarik nafas lewat contoh mengatasi sambil menirukan edukasi cara
dengan cara tarik hidung dan marah mengatasi marah
nafas dari hidung mengeluarkan berguna pada
dan keluarkan melalui mulut pasien ketika
pelan-pelan lewat Ps: memandang pr sewaktu-waktu
mulut.” marah
Ps:” iya mas” Pr mengamati Ps memberikan
respon respon yang baik
Pr: “Saya sangat Ps : Pandangan Pr mengakhiri Ps memperhatikan Mengakhiri
senang bisa fokus Interaksi dengan baik pertemuan dengan
berkenalan dengan Pr : pujian bisa
ibu dan ibu sudah Memperhatikan Ps menambah
bisa kenyamanan
mengungkapkan pasien
perasaan dengan
baik dan mau
berkenalan dan
berteman dengan
Saya dan teman-
teman.”

Ps: “sama-sama” Pr mengamati Ps memberikan


respon respon baik
terhadap pr

Kesan Perawat : Fase awal yaitu fase I (perkenalan, BHSP, mengidentifikasi kebutuhan yang

tidak terpenuhi, mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi dapat dilaksanakan dengan baik.)

Pasien kooperatif. Kontak mata baik. Pasien menjawab dengan baik. Pertemuan diakhiri. Secara

umum proses interaksi menghasilkan apa yang diinginkan perawat.

Anda mungkin juga menyukai