Anda di halaman 1dari 19

Epistaksis

Nelly aprilyani

1510211129
Definisi

– Epistaksis adalah perdarahan akut yang berasal dari


lubang hidung, rongga hidung atau nasofaring dan
mencemaskan penderita serta para klinisi.
Epidemiologi

– Paling sering terjadi pada anak usia 2-10thn, dan org tua usia 50-
80thn
– Epistaksis anterior > pada anak – anak dan dewasa muda
– Epistaksis posterior > pada orang tua dengan hipertensi dan arteri
sklerosis
Etiologi

– Idopatik
– Trauma
– Pengaruh lingkungan
– Benda asing
– Tumor
– Penyakit kardiovaskuler
Diagnosis

– Anamnesis
– Pemeriksaan fisik
– Pemeriksaan penunjang
Anamnesis

– Riwayat pendarahan yang lalu.


– Lokasi pendarahan.
– Lama pendarahan dan frekuensinya.
– Apakah darah mengalir ke dalam tenggorokan atau keluar dari hidung depan bila
pasien duduk.
– Riwayat gangguan pendarahan dalam keluarga.
– Riwayat trauma hidung yang lama.
– Riwayat penyakit sistemik dalam keluarga.
– Riwayat penggunaan obat misal aspirin, fenilbutazon.
Pemeriksaan fisik

– Dilakukan pemeriksaan
rinoskopi anterior untuk
mengetahui sumber
pendarahannya
Pemeriksaan penunjang

– Darah perifer lengkap


– Fungsi homeostasis
– CT-scan (atas indikasi)
– EKG (atas indikasi)
– Uji faal hepar (atas indikasi)
– Foto rontgen tulang hidung dan sinus paranasal
Tatalaksana

– Tiga prinsip utama dalam menanggulangi epistaksis yaitu


menghentikan perdarahan, mencegah komplikasi dan
mencegah berulangnya epistaksis
Tatalaksana Anterior

– Kauterisasi
– Tampon anterior
Tatalaksana Posterior

– Tampon posterior
– Tampon balon
– Ligasi arteri
Pemasangan tampon anterior
Pemasangan tampon posterior
Komplikasi

• Akibat perdarahan hebat :


1. Syok dan anemia
2. Tekanan darah yang turun mendadak dapat
menimbulkan iskemia otak
Komplikasi

• Akibat pemasangan tampon :


1. Pemasangan tampon dapat menimbulkan sinusitis, otitis media
bahkan septikemia.
2. Sebagai akibat mengalirnya darah secara retrograd melalui tuba
Eustachius dapat terjadi hemotimpanum, dan air mata yang
berdarah sebagai akibat mengalirnya darah secara retrograd
melalui duktus nasolakrimalis.
3. Pada waktu pemasangan tampon Bellocq dapat terjadi laserasi
palatum mole dan sudut bibir karena benang terlalu kencang
dilekatkan.
Prognosis

• 90% kasus epistaksis dapat berhenti sendiri.


• Pada pasien hipertensi dengan/atau tanpa
arteriosklerosis, biasanya perdarahan hebat, sering
kambuh dan prognosisnya buruk.

Anda mungkin juga menyukai