Anda di halaman 1dari 23

INDENTITAS NASIONAL

KEVIN PUTRAIM DOLOKSARIBU


JHON WILLIAM
YEHUDA IMANUEL
CHARLIE ROMPAS
A. HAKIKAT BANGSA

Konsep bangsa memiliki 2 (dua) pengertian (Badri Yatim, 1999), yaitu bangsa
dalam pengertian sosiologis antropologis dan bangsa dalam penegrtian
politis.
1. Bangsa dalam arti Sosiologis
Antropologis
Bangsa dalam pengertian sosiologis dan antropologis adalah persekutuan
hidup masyrakat yang berdiri sendiri yang masing – masing anggota
persekutuan hidup merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama, dan adat
istiadat. Jadi, mereka menjadi satu bangsa karena disatukan oleh kesamaan
ras, budaya, keyakinan, bahasa, dan sebagainya. Ikatan tersebut dinamakan
primordial
2. Bangsa dalam arti Politis

Bangsa dalam pengertian politis adalah suatu masyarakat dalam suatu


daerah yang sama dan mereka tunduk oada kedaulatan negaranya sebgai
suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam. Jadi, mereka diikat oleh
kekuasaan politik, yaitu negara

Jadi, bangsa dalam arti politik adalah bangsa yang sudah bernegara dan
mengakui sertaa tunduk pada kekuasaan dari negara yang bersakutan.

Bangsa dalam arti sosiologi antropologis sekrang ini lebih dikenal dengan
istilah ethnic,suku,bangsa. Ini untuk membedakan dengan bangsa yang
sudah beralih dalam arti politis
3. Cultural Unity dan political Unity

Cultural Unity adalah bangsa dalam pengertian politik kenegaraan.


Sedangkan political unity adalah bangsa dalam pengertian politik
kenegaraan

Cultural unity terjadi karena suatu masyrakat itu merupakan suatu persekutuan
hidup berdiri sendiri yang merasa satu. kesatuan dalam cultural religi, bahasa,
sejarah, adatistiadat. Mererka yang tergabung dlam cultural unity merupkan
yang mayoritas atau minoritas
4. Proses pembentukan Bangsa-
Negara
Secara umum dikenal adanya dua proses pembentukan bernegga-negara,
yaitu model ortodoks dan model mutakhir (Ramlan Surbakti, 1999).
Pertama model ortodoks yaitu bermula dari adanya suatu bangsa terlebih
dahulu Untuk kemudian bangsa itu membentuksuatu negara tersedriri
Contoh, bangsa yahudi berupaya mendirikan bangsa israrel untuk satu
bangsa yahudi.
Setelah bangsa-negara itu terbentuk maka rezim politik (penguasa)
dirumuskan bedasarkan konstitusi negara yang selanjutnnya di kembangkan
oleh partisipasi warga negara dalam kehidupan politik-bangsa-negara yang
bersangkutan
Kedua, model mutakhir berawal dari adanya negara terlebih dahulu yang
terlebih dahulu yang terbentuk melalui proses tersendir, sedangan penduduk
negara merupakan sekumpulan suku bangsa dan ras.
Contohnya adalah kemunculan negara Amerika serikat pada tahun 1776.
B. Indetitas Nasional

Istilah indentitas dapat disamakan dengan indentitas kebangsaan. Secara


etimologi, identitas nasional berasl dari kata “identitas” dan “nasional” kasta
identitas bersal dari bahasa inggris identity yang memiliki pengertian harifiah;
ciri, tanda atu jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok masyarakat
bahkan suatu bangsa sehingga dngan identitas itu bisa membedakan
dengan yang lain. Kata “nasional” menunjuk pada konsep kebangsaan.
1. Faktor Pwmbentuakn Identitas
Bersama
Proses pembentukan bangsa-negara membutuhkan identitas-identitas untuk
menyatukan masyarakat bangsa yang bersakutan.

Faktor-faktor yang diperkirakan menjadi identitas bersama suatu bangsa,


meliputi primordial, sakral, tokoh, bhineka tunggal ika, sejarah, perkembangan
ekonomi, dan kelembagaan. (Ramlan Surbakti,1999.
2. Identitas political unity atau identitas
kebangsaan
Political unity merujuk pada bangsa dalam pengertian poltik yaitu bangsa-
negara.
Negara yangterbentuk bserasal dari satu bangsa dengan identitas primordial
yang sama
Kesedian dan kesetian warga bangsa untuk mendukung identitas nasional itu
perlu ditanamkan, dipupuk, dan di kembangkan secara terus menerus.
C. Hakikat Negara

1. Arti Negara
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, negara mempunyai dua
pengertian:
1. Negara adalah organisasi di suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan
tertinggi yang sah dan ditaati rakyatnya
2. Negara adalah kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah
tertentu yang diorganisasi dibawah lembaga politik dan pemertintah
efektif
Pengertian negara menurut parah ahli

 Georg Jellinek
Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang
telah berkediaman di wilayah tertentu
 Kranenbrug
Negara adalah organisasi yang timbul karena kehendak suatu golongan
atau bangsa sendiri.
 Roger F. Soulatau
Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur
atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyrakat.
 Soenarko
Negara adalah oragnisasi kekuasaaan masyrakat yang mempunyai daerah
tertentu dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai sovereign
 George Wilhem Fredrich Hegel
Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari
kmerdekaan individual dan kemerdekaan universal.
 R. Djokosoetono
Negara ialah suatu organisasi masyarakat atau kumpulan manusia yang berada di
bawah suatu pemerintahan yang sama.
 Jean Bodin
Negara adalah suatu persekutuan keluarga dengan segala kepentingannya yang
dipimpin oleh akal dari suatu kekuasaan yang berdaulat.
 Miriam Budiarjo
Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah
pejabat dan yang bergasil menuntut dari warganegaranya ketaatan pada
perundang undangan melalui penguasaan kontrol dari kekuasaan yang sah.
2. Unsur-unsur Negara

Dari beberapa pendapat mengenai negara tersebut, dapat disimpulkan


bahwa negara adalah organisasi yang di dalamnya harus ada rakyat,
wilayah yang permanen dan pemerintah yang berdaulat (baik ke dalam
maupun ke luar). Hal tersebut menjadi unsur unsur negara meliputi:

1. Rakyat
yaitu orang orang yang bertempat tinggal di wilayah itu, tunduk pada
kekuasaan negara dan mendukung negara yang bersangkutan.
2. Wilayah
yaitu daerah yang menjadi kekuasaan negara serta menjadi temat
tinggal
2. Wilayah
yaitu daerah yang menjadi kekuasaan negara serta menjadi tempat
tinggal bagi warga negara. Wilayah menjadi sumber kehidupan rakyat
negara. Wilayah negara mencangkup wilayah darat, laut, dan udara.
3. Pemerintah berdaulat
yaitu adanya penyelanggara negar yang memiliki kekuasaan
menyelenggarakan pemerintahan di negara tersebut.
Teori terjadinya negara
Beberapa teori terjadinya negara adalah sebagai berikut :

. Teori Hukum Alam

Teori hukum alam merupakan hasil pemikiran paling awal, yaitu masa Plato dan Aristoteles. Menurut teori hukum alam, terjadinya
negara adalah sesuatu yang alamiah. Bahwa segala sesuatu itu berjalan menurut hukum alam, yaitu mulai dari lahir, berkembang,
mencapai puncaknya, layu, dan akhirnya mati. Negara terjadi secara alamiah, bersumber dari manusia sebagai makhluk sosial yang
memiliki kecendrungan berkumpul dan saling berhubungan untuk mencapai kebutuhan hidupnya.

. Teori Ketuhanan

Teori ini muncul setelah lahirnya agama-agama besar di dunia, yaitu Islam dan Kristen. Dengan demikian, teori ini dipengaruhi oleh
paham keagamaan. Menurut teori ketuhanan, terjadinya negara adalah karena kehendak Tuhan, didasari kepercayaan bahwa
segala sesuatu berasal dari Tuhan dan terjadi atas kehendak Tuhan.

Munculnya paham ini karena orang yang beragama bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa (paham monoteisme) dan Dewa-dewa
(paham politeisme) yang menciptakan alam semesta dan segala isinya termasuk negara. Tuhan memiliki kekuasaan mutlak didunia.
Negara dianggap penjelmaan dari Tuhan. Para raja atau penguasa negara di anggap titisan Tuhan atau wakil Tuhan yang memiliki
kekuasaan untuk memerintah dan menyelenggarakan pemerintahan.

Teori Perjanjian

Teori muncul sebagai reaksi atas teori hukum alam dan kedaulatan Tuhan. Mereka menganggap kedua teori tersebut belum mampu
menjelaskan dengan baik bagaimana terjadinya negara. Teori ini dilahirkan oleh pemikir-pemikir Eropa menjelang abad pencerahan.
Mereka adalah Thomas Hobbes, John Locke, J.J Rousseau, dan Montesquieu.

Menurut teori perjanjian, negara terjadi sebagai hasil perjanjian antar manusia/individu. Manusia berada dalam dua keadaan, yaitu
keadaan sebelum bernegara dan keadaan setelah bernegara. Negara pada dasarnya adalah wujud perjanjian dari masyarakat
sebekum bernegara tersebut untuk kemudian menjadi masyarakat bernegara.
Menurut Jellinek, terjadinya negara secara primer melalu empat tahapan, yaitu :
a. Persekutuan masyarakat;
b. Kerajaan;
c. Negara;
d. Negara demokrasi.
Negara-negara di dunia ini terbentuk karena melalui beberapa proses , seperti :

1. Penaklukan

Penaklukkan, yaitu suatu daerah yang tak bertuan kemudian diambil alih dan di dirikan negara diwilayah itu. Misal, Liberia adalah daerah kosong yang di
jadikan negara oleh para budak Negro yang telah di merdekakan oleh Amerika. Liberia di merdekakan pada tahun 1847.

2. Peleburan

Peleburan adalah suatu penggabungan dua atau lebih negara menjadi negara baru. Misal, Jerman Barat dan Jerman Timur bergabung menjadi negara
Jerman.

3. Pemecahan

Pemecahan adalah terbentuknya negara-negara baru akibat terpecahnya negara lama sehingga negara sebelumnya menjadi tidak ada. Contohnya
Yugoslavia terpecah menjadi negara Serbia, Bosnia, Montenegro. Atau Uni Soviet terpecah menjadi banyak negara baru. Kemudian Cekoslovakia terpecah
menjadi Ceko dan Slovakia.

4. Pemisahan Diri

Pemisahan diri adalah memisahnya suatu bagian wilayah negara kemudian terbentuk negara baru. Pemisahan berbeda dengan pemecahan di mana
negara lama masih ada. Misal, India kemudian terpecah menjadi India, Pakistan, dan Bangladesh.

5. Perjuangan atau Revolusi

Perjuangan merupakan hasil dari rakyat suatu wilayah yang pada umumnya dijajah negara lain kemudian memerdekakan diri. Misalnya Indonesia yang
melakukan perjuangan revolusi sehingga mampu membentuk negara merdeka. Kebanyakan kemerdekaan yang diperoleh negara Asia Afrika setelah perang
dunia ke II adalah hasil perjuangan rakyatnya.

6. Penyerahan atau Pemberian

Penyerahan atau pemberian adalah pemberian kemerdekaan kepada suatu koloni oleh negara lain yang umumnya adalah bekas jajahannya. Inggris dan
Prancis yang memiliki wilayah jajahan di Afrika, banyak memeberikan kemerdekaan kepada bangsa di daerah tersebut. Contohnya, Kongo dimerkekakan oleh
Prancis.

7. Pendudukan atas Wilayah yang belum ada pemerintahan sebelumnya

Pendudukan terjadi terhadap wilayah yang ada penduduknya, tetapi tidak berpemrintahan. Misalnya Australia merupakan daerah baru yang ditemukan
Inggris meskipun di sana terdapat suku Aborigin. Daerah Australia selanjutnya dibuat koloni-koloni dimana penduduknya didatangkan dari daratan Eropa.
Australia di merdekakan
Fungsi Dan Tujuan Negara
 Menurut Robert Mac lver, fungsi negara dibedakan menjadi; fungsi negara yang tetap dilaksanakan oleh semua negara yakni
fungsi di bidang kebudayaan dan perekonomiaan. Fungsi kebudayaan dari negara terletak dalam aktivitas rakyat sendiri. Dalam hal
ini, negara hanya memajukan dan melengkapi serta mengidentifikasi usaha-usaha rakyat. Fungsi kesejahteraan umum, berarti semua
aktivitas negara yang secara langsung ditujukan pada perbaikan keadaan kehidupan rakyat. Ini berarti negara secara aktif turut
campur tangan dalam bidang perekonomian agar dapat memberi kehidupan yang layak bagi semua warga negaranya.
 Sedangkan menurut Charles E. Merriam, negara mempunyai lima macam fungsi yaitu; keamanan ekstern, ketertiban intern,
keadilan, kesejahteraan, dan kebe-basan Pendapat lain dikemukakan oleh Miriam Budiardjo (1986:45), tiap negara pada umumnya
menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut:
 a. Melaksanakan penertiban. Untuk mencapai tujuan bersama, negara berusaha untuk menertibkan dan mencegah konflik-konflik
yang terjadi dalam masyarakat.
 b. Mengusahakan kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyat. Fungsi ini merupakan fungsi hakiki bahwa negara berusaha untuk
mewujudkan ke-sejahteraan rakyat.
 c. Mengusahakan pertahanan. Pertahanan ini diperlukan untuk menjaga berbagai ancaman atau serangan dari luar.
 d. Menegakkan keadilan. Upaya untuk menegakkan keadilan dilaksanakan melalui badan-badan penegak hukum dan peradilan.
 Untuk mewujudkan tujuan negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai fungsi mempertahankan negara, keamanan dan
ketertiban, kesejahteraan dan kemakmuran, serta fungsi keadilan. Fungsi pertahanan negara merupakan segala usaha untuk
memperta-hankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan keselamatan segenap bangsa dari
segala macam ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Fungsi pertahanan dijalankan oleh Tentara Nasional
Indonesia (TNI). Fungsi keamanan dan ketertiban masyarakat ditugaskan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia. Agar dalam
masyarakat tidak timbul adanya kesenjangan sosial, pemerintah berkewajiban untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat, dan pemerintah berusaha untuk menegakkan keadilan dalam segala aspek kehidupan baik politik, ekonomi, sosial,
budaya, dan hukum.
Proses Terjadinya Negara Indonesia

Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk melalui proses dan tahapan yang panjang. Negara
Kesatuan Republik Indonesia terbentuk karena beberapa faktor, yaitu:
1) Adanya persamaan nasib, yaitu penderitaan bersama di bawah penjajahan bangsa asing selama
kurang lebih 350 tahun.
2) Adanya keinginan bersama untuk merdeka dan melepaskan diri dari belenggu penjajahan.
3) Adanya kesatuan tempat tinggal, yaitu wilayah Nusantara yang terbentang dari Sabang sampai
Merauke.
4) Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai suatu bangsa.
Faktor-faktor pembentuk bangsa Indonesia tersebut, secara bertahap telah melahirkan negara
Indonesia. Secara runtut, perkembangan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah:
1) Adanya kesadaran dari seluruh bangsa Indonesia bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa.
Bangsa Indonesia memiliki tekad kuat untuk menghapus segala penindasan dan penjajahan yang ada di
Indonesia.
2) Kesadaran akan hak kemerdekaan tersebut mendorong bangsa Indonesia untuk berjuang melawan
penjajah. Perjuangan panjang bangsa Indonesia menghasilkan proklamasi. Proklamasi
inilah yang mengantarkan bangsa Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan.
3) Terjadinya negara Indonesia adalah kehendak bersama seluruh rakyat Indonesia dan atas rahmat
Tuhan Yang Maha Kuasa.
4) Setelah merdeka, negara Indonesia menyusun alat-alat kelengkapan negara yang meliputi tujuan
negara, bentuk negara, sistem pemerintahan negara, UUD negara, dan dasar negara. Dengan
demikian, sempurnalah Indonesia sebagai sebuah negara
Cita-Cita tujuan Visi Negara Indonesia
 Bangsa Indonesia bercita-cita mewujudkan negara yang bersatu,
berdaulat, adil dan makmur. Dengan rumusan singkat, negara Indonesia
bercita-cita mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Hal ini sesuai dengan amanat dalam
Alenia II Pembukaan UUD 1945 yaitu negara Indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat adil dan makmur.
Tujuan Negara Indonesia selanjutnya terjabar dalam alenia IV
Pembukaan UUD 1945. Secara rinci sbagai berikut :
a. Melindungi seganap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia
b. Memajukan kesejahteraan umum
c. Mencerdaskan Kehidupan bangsa
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan ,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial
Adapun visi bangsa Indonesia adalah terwujudnya masyarakat Indonesia
 yang damai , demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera,
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh
manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertakwa dan berahklak
mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, mengausai ilmu
pengetahuandan teknologi, serta memiliki etos kerja yang tinggi serta
berdisiplin.
Setelah tidak adanya GBHN makan berdasarkan Rencana Pembangunan
Jangka mengenah (RPJM) Nasional 2004-2009, disebutkan bahwa Visi
pembangunan nasional adalah :
a. Terwujudnya kehidupan masyarakat , bangsa dan negara yang aman,
bersatu, rukun dan damai.
b. Terwujudnya masyarakat , bangsa dan negara yang menjujung tinggi
hukum, kesetaraan, dan hak asasi manusia.
c. Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan
kerja dan penghidupan yang layak serta memberikan fondasi yang kokoh
bagi pembangunan yang berkelanjutan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai