Anda di halaman 1dari 49

MANAJEMEN

PEMBIAYAAN
SYARIAH
PENGANTAR

By :
Iwan Mulyana, SH, M.E.Sy

MPS STIE Equitas


SAP
Bahan Kajian / Materi Pembelajaran

1. Pengantar manajemen pembiayaan bank syariah (mg ke


1)
2. Prinsip syariah Islam dalam pengelolaan harta (mg ke
2)
3. Penggolongan pembiayaan menurut sifat
penggunaannya, pembiyaan produktif atau konsumtif
(mg ke 3-4)
4. Adminitrasi dan portofolio pembiayaan (minggu 5-6)
5. Perangkat organisasi dalam manajeman pembiayaan
(mg ke 8)
6. Evaluasi kebutuhan pembiayaan dengan menggunakan
metode 7 C dan 8 Aspek (mg ke 9-10)
Referensi
1. Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah,
penerbit Alvabbet, 2003.

2. Syafe’i Antonio, Manajemen Perbankan Syariah

3. M. Abdul Mannan , Prof. , M.A., Ph.D. Teori dan Praktek


Ekonomi Islam (Dasar-dasar Ekonomi Islam),
diterjemahkan oleh Drs. M. Nastangin penerbit PT. Dana
Bhakti Prima Yasa Yogyakarta, 1997

4. Produk Perbankan Syariah, dikeluarkan oleh Biro


Perbankan Syariah Bank Indonesia kerjasama dengan
Karim Business Consulting @ 2001
Referensi
5. Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Kredit Secara
Sehat. Edisi ke 1 – September 2014.

6. Firdaus, Rachmat & Maya Ariyanti, Manajemen


Perkreditan Bank Umum, 2009.

7. Rivai, Veithzal, Rinaldi Firmansyah dan Andrian Permata


Veithzal. 2010. Islamic Financial Management. Ghalia
Indonesia

8. Peraturan Pemerintah tentang Fiducia, Gadai, dan Resi


Gudang

9. Undang-Undang APHT
Referensi Pendukung
1. Kumpulan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis
Ulama Indonesia tanggal 26 Dzulhijjah 420 H/ 1 April
2000.
2. Undang-Undang No. 21 Tahun 2008, Tentang
Perbankan Syariah.Sugiyono. (2013). Metode
Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta.
3. Bidayatul Mujtahid, karya Ibnu Rusyd terbitan Darul Fik,
Beirut, t.t. Diterjemahkan oleh Drs. Imam Ghozali Said,
MA dan Drs. A.Zaidun diterbitkan oleh Pustaka Amani -
Jakarta Cet. I Jumadil Ula 1416/Oktober 1995.
4. Tafsir Al Qur'an At - Tibyanoleh Mohammad Said,
penerbit PT. Al Ma'arif Bandung, cetakan pertama tahun
2000.
Referensi Pendukung
5. Benang Tipis antara Halal dan Haram, Karya Imam Al
Ghazali, disunting oleh Drs. Ahmad Shiddiq,
diterbitkan oleh Putra Pelajar
6. Djazuli, H.A. Prof. Kitab Undang-undang Hukum
Perdata Islam. Kiblat Press, 2002.
7. 7. Darsono dkk, 2016. Dinamika Produk dan Akad
Keuangan Syariah. Grup Riset Kebanksentralan Bank
Indonesia.
Manajemen Pembiayaan Syariah
(PENGANTAR)

 Definisi Manajemen pembiayaan


 Prinsip-prinsip bank syariah
 Double Size Concept
 Transaksi sesuai dengan prinsip syariah
Konsep & Sistem
Perbankan
Fungsi Bank : menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali dana tersebut kepada
masyarakat lain yang memerlukan

Proses
Penghimpunan
Dana
Masyarakat Masyarakat
Pemilik Dana Pengguna
Dana
Proses
Penyaluran Dana
Konsep & Sistem
Bank Konvensional
Proses Proses
Penghimpunan Penyaluran Dana
Dana

Masyarakat Masyarakat
Pemilik Pengguna
Dana Dana

Penetapan Penetapan Beban


Imbalan
Konsep & Sistem
Perbankan Syariah
BAGI HASIL Proses
Proses Penyaluran Dana
Penghimpunan
Dana

Masyarakat Masyarakat
Pemilik Dana Pengguna
Dana

BAGI HASIL
Konsep Penyaluran Dana
Konsep :
Penghimpunan Dana 1. Bagi Hasil
: (Mudharabah &
1. Al Wadiah Musyarakah)
2. Mudharabah 2. Jual Beli (Murabahah,
Istishna & Salam)
3. Ujroh (Ijarah & Ijarah
Muntahiah Bitamlik)
FUNGSI BANK SYARIAH
Fungsi Aplikasi produk

Penghimpunan dana :
MANAGER Prinsip wadiah
INVESTASI Prinsip mudharabah
TAMWIL

Penyaluran dana
INVESTOR Prinsip jual beli (murabahah, salam,
istishna dsb)
Prinsip bagi hasil (mudharabah, musyarakah)

Produk jasa
JASA LAYANAN Wakalah, Kafalah, Sharf, Qardh
Hawalah, Rahn dsb
MAAL

Dana kebajikan
SOSIAL Penghimpunan dan penyaluran Qardhul Hasan
Penghimpunan dan penyaluran ZIS
Produk dan jasa Bank Syariah

Penghimpunan Penyaluran Jasa


keuangan
Prinsip jual beli
Prinsip wadiah  Murabahah
 Wakalah
 Giro  Istishna
 Kafalah
 Tabungan  Salam
 Hiwalah
 Rahn
Prinsip bagi hasil
Prinsip mudharabah  Qardh
 Mudharabah
 Deposito  Sharf
 Musyarakah
 Tabungan
Ujroh
• Ijarah
• Ijarah Muntahiah
Bitamlik
• So, Dua fungsi utama dari perbankan adalah :
 pengumpulan dana
 penyaluran dana.

 Perbankan konvensional penyaluran dana : kredit


 Perbankan syariah adalah pembiayaan.

• Pengertian kredit mengharuskan debitur mengembalikan


pinjaman dengan pemberian bunga kepada bank,
• Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah pengembalian
pinjaman dengan bagi hasil berdasarkan kesepakatan
antara bank dan debitur.
• Pembiayaan dengan prinsip jual beli ditujukan untuk membeli
barang,
• Pembiayaan dengan prinsip sewa ditujukan untuk mendapat jasa.
Prinsip bagi hasil digunakan untuk usaha kerjasama yang
ditujukan guna mendapatkan barang dan jasa sekaligus.
• URGENSI MANAJEMEN
PEMBIAAYAN SYARIAH
• Pembiayaan merupakan sumber pendapatan utama dan
menjadi penunjang kelangsungan usaha bank.
• Sebaliknya, bila pengelolaannya tidak baik akan menimbulkan
permasalahan dan berhentinya usaha bank .

• Oleh Karena itu diperlukan adanya suatu manajemen


pembiayaan syariah yang baik sehingga penyaluran dan atau
dalam hal ini pembiayaan kepada nasabah bisa efektif dan
efisien sesuai dengan tujuan dari perusahaan maupun syariat
Islam itu sendiri.
Definisi Manajemen Pembiayaan
Syariah
 Manajemen, Pembiayaan dan Syariah.

 Secara etimologi Manajemen berarti seni melaksanakan dan


mengatur.
 Pembiayaan diartikan sebagai suatu kegiatan pemberian
fasilitas keuangan/finansial yang diberikan satu pihak
kepada pihak lain untuk mendukung kelancaran usaha
maupun untuk investasi yang telah direncanakan.
 Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu
pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi
kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit
…… Definisi Manajemen Pembiayaan Syariah

 Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam


kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan
oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam
penetapan fatwa di bidang syariah (Ps. 1 Angka 12 UU
21/2008)
Jadi,
Manajemen Pembiayaan Bank Syariah adalah sebuah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
dan pengontrolan sumber daya yang dilakukan oleh Bank
yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip
Syariah dalam hal pemberian fasilitas keuangan/finansial
yang kepada pihak lain berdasarkan prinsip-prinsip syariah
untuk mendukung kelancaran usaha maupun untuk investasi
yang telah direncanakan.
Prinsip-prinsip Dasar Syariah

 Pada intinya prinsip syariah mengacu kepada syariah


Islam yang berpedoman utama kepada Al Quran dan
Hadist.

 Islam sebagai agama merupakan konsep yang mengatur


kehidupan manusia secara komprehensif dan universal
baik dalam hubungan dengan Sang Pencipta
(HabluminAllah) maupun dalam hubungan sesama
manusia (Hablumminannas).
 Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan
perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga
yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang
syariah
(Ps. 1 Angka 12 UU 21/2008)

Prinsip Syariah  memenuhi ketentuan pokok hukum Islam:


1. Prinsip keadilan dan keseimbangan (‘adl wa tawazun),
2. Kemaslahatan (maslahah),
3. Universalisme (alamiyah)
4. Tidak mengandung gharar, maysir, riba, zalim, dan objek
haram

(Ps. 2 ayat (3) PBI No. 10/16/PBI/2008 ttg Perubahan Atas PBI
No.9/19/PBI/2007 ttg Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam
Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana Serta
Pelayanan Jasa Bank Syariah)
Tiga Pilar Pokok Ajaran Islam :

 Aqidah : komponen ajaran Islam yang mengatur tentang


keyakinan atas keberadaan dan kekuasaan Allah sehingga
harus menjadi keimanan seorang muslim manakala
melakukan berbagai aktivitas dimuka bumi semata-mata untuk
mendapatkan keridlaan Allah sebagai khalifah yang mendapat
amanah dari Allah.

 Syariah : komponen ajaran Islam yang mengatur tentang


kehidupan seorang muslim baik dalam bidang ibadah
(habluminAllah) maupun dalam bidang muamalah
(hablumminannas) yang merupakan aktualisasi dari akidah
yang menjadi keyakinannya.
Tiga Pilar Pokok Ajaran Islam :

 Muamalah meliputi berbagai bidang kehidupan antara lain yang


menyangkut ekonomi atau harta dan perniagaan disebut
muamalah maliyah

 Akhlaq : landasan perilaku dan kepribadian yang akan


mencirikan dirinya sebagai seorang muslim yang taat
berdasarkan syariah dan aqidah yang menjadi pedoman
hidupnya sehingga disebut memiliki akhlaqul karimah
sebagaimana hadis nabi yang menyatakan “Tidaklah
sekiranya Aku diutus kecuali untuk menjadikan akhlaqul
karimah”
CAKUPAN ISLAM

ISLAM

Akidah Syariah Akhlak


(iman) (Islam) (ihsan)

• Aqidah menunjukan kebenaran Islam,


• Syariah menunjukkan keadilan Islam
• Akhlak menunjukkan keindahan Islam
Akidah
(iman)
Aqidah Adalah Aspek Yg Berhubungan Dengan Masalah2 Keimanan Dan Dasar2
Agama (Ushuludin)
• Aqidah Memberikan Jawaban Atas Pertanyaan : Hakikat Hidup, Asal Muasal
Manusia, Makna Hidup, Apa Yg Harus Dilakukan Manusia Dalam Hidupnya,
Ke Arah Manusia Harus Menjalani Hidup, Dan Kemana Akhir Tujuan

Aqidah : Iman = Rukun Iman 6.

• Aqidah adalah ruh bagi manusia.. Jika baik ruhnya maka akan
kehidupannya, sebaliknya jika buruk maka akan buruk pula kehidupannya
Akidah
(iman)

Aqidah berisi pokok-pokok keimanan, maka akidah


sifatnya kekal dan tidak mengalami perubahan (waktu dan
atau tempat. Sejak zaman nabi adam sampai akhir zaman.
Syariah
(Islam)
 Syariah, scr harfiah = jalan yg ditempuh

 Syariah adalah peraturan2 dan hukum yg telah digariskan


oleh Allah, atau telah digariskan pokok-pokoknya dan
dibebankan kepada kaum muslimin spy mematuhinya,
supaya syariah ini diambil oleh orang Islam sebagai
penghubung diantaranya dgn Allah dan diantaranya
dengan manusia.

 Syariah itu berisi peraturan dan hukum2, yg menentukan


garis hidup yg harus dilalui oleh seorang muslim
Syariah
(Islam)

 Syariah mengalami perkembangan sesuai


perkembangan peradaban manusia, sedangkan
aqidah bersifat konstan
 Berbeda pd masa Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, dst.
 Terakhir dengan penyempurnaan oleh Syariah Islam
yg dibawa oleh Nabi Muhammad
Syariah dan
Perubahan
 Persoalan2 yg timbul sepeninggal Rasulullah terus
berkembang : Budaya, teknologi, ekonomi, dll

 Apakah mungkin semua perubahan tersebut


diakomodir oleh Alquran dan sunnah ?

 Dalam ibadah : Tidak ada perubahan

 Dalam muamalah : diperlukan perubahan


sesuai dengan waktu dan tempat melalui
proses ijtihad
Syariah dan
Perubahan

 Syariah dalam muamalah hanya memberikan petunjuk


dan prinsip yg bersifat umum dan mendasar
 Hal2 yg rinci, detail, dan teknis tdk diatur, tetapi
diserahkan kpd proses ijtihad
Double Size
Concept
 Pengetahuan dan keterampilan seorang banker harus
memiliki kemampuan lebih dari 1 bidang.

 Bidang yang harus dimiliki :


 Manejemen
 Keuangan /Akuntasi
 Hukum
 SDM /SDI
 Pajak
Double Size
Concept
1. Manejemen :
 Mengerti proses bisnis, marketing,
2. Keuangan /Akuntasi :
 Faham dan bisa membaca laporan keuangan, menghitung
kebutuhan pembiayaan nasabah,
3. Hukum
 Mengerti perjanjian, syarat pernjaian, pengikatan dinotrasi,
pengkatan agunan/jaminan,
4. SDM /SDI
 Mengerti karakter calon nasabah, kebutuhan karywan dalam
organisasi,
5. Pajak
 Pajak Penghasil, PPN, Iklan,
KAIDAH FIQH: IBADAH & MUAMALAH

Ibadah
Muamalah
Semua tidak Semua boleh
boleh kecuali kecuali ada
yang telah ada Larangannya
ketentuannya
“Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan,
kecuali ada dalil yang mengharamkannya.”
PENYEBAB TERLARANGNYA TRANSAKSI

HARAM

HARAM HARAM SELAIN


ZATNYA ZATNYA

HARAM AKAD
Babi CARANYA TIDAK SAH
Miras (Khamr)
Bangkai
Penipuan (Tadlis)
Tidak terpenuhi
Darah Ketidakjelasan/Ketidakpastian
rukun dan syarat
(Taghrir)
Rekayasa Demand (Bai’ Najasy) akad
Rekayasa Supply (Ihtikar) Terjadi Ta’alluq
Riba
Perjudian (Maysir) Terjadi 2 in 1
Suap (Risywah)
KLASIFIKASI HARAM

HARAM

HARAM ZATNYA HARAM SELAIN


ZATNYA

Hanya diperkenankan dalam Diperkenankan dalam kondisi


kondisi DARURAT KEBUTUHAN MENDESAK
Darurat: Jika seseorang tidak mengonsumsi yang Kebutuhan Mendesak: Kondisi di bawah Darurat;
haram maka ia binasa atau hampir binasa. seseorang tidak sampai binasa jika ia tidak
melakukan hal yang haram, tetapi ia dalam kondisi
yang sulit.
Contoh: Seseorang yang terpaksa makan bangkai maka
ia hanya boleh mengonsumsi sekedar untuk dapat Contoh: Sewaktu bank syariah belum ada,
bertahan hidup seseorang yang tidak mampu membeli rumah
secara cash, mengambil KPR di bank konvensional
dengan konsep ribawi.
PRINSIP YANG DI LANGGAR
1. Melanggar Pinsip “An Taradin Minkum, = rela sama
rela) :

== Tadlis
2. Melanggar Prinsip “ La Tazglimuna wa Tudzlamu
(Jangan mendzalimi dan jangan didzalimi)

Gharar / Ketidakjelasan/Ketidakpastian (Taghrir)


Rekayasa Demand (Bai’ Najasy)
Rekayasa Supply (Ihtikar)
Riba
Perjudian (Maysir)
Suap (Risywah)
TADLIS (PENIPUAN)
Definisi:
Transaksi yang mengandung suatu hal yang tidak diketahui oleh salah
satu pihak unknown to one party.

Setiap transaksi dalam Islam harus didasarkan pada prinsip kerelaan


antara kedua belah pihak (sama-sama ridha). Mereka harus mempunyai
informasi yang sama (complete information) sehingga tidak ada pihak
yang merasa dicurangi/ditipu karena ada sesuatu yang unkown to one
party (keadaan di mana salah satu pihak tidak mengetahui informasi
yang diketahui pihak lain, ini merupakan asymmtric information).

Unknown to one party (dalam bahasa fikihnya disebut tadlis (penipuan),


dan dapat terjadi dalam 4 (empat) hal, yakni dalam:
1. Kuantitas;
2. Kualitas;
3. Harga; dan
4. Waktu Penyerahan
TADLIS (PENIPUAN)

Kuantita Mengurangi takaran, mengurangi hak bagi


s hasil.

Menyembunyikan cacat barang/produk,


Kualitas
atau menyembunyikan risiko dari produk.
TADLIS
Memanfaatkan ketidaktahuan pembeli atau
Harga nasabah terhadap harga. Contoh : Abang
Beca thd Turis

Menyanggupi delivery-time yang disadari


Waktu
tidak akan sanggup memenuhinya. Contoh :
Petani buah dan Konsultan
TAGHRIR /GHARAR
(KETIDAKPASTIAN)
Definisi:
Transaksi pertukaran yang mengandung ketidakpastian bagi
kedua pihak (uncertainity to both parties).
Uncertainity to both parties dalam bahasa fiqihnya disebut
taghrir (ketidakpastian), dan dapat terjadi dalam 4 (empat) hal,
yakni dalam:

1. Kuantitas;
2. Kualitas;
3. Harga; dan
4. Waktu Penyerahan
TAGHRIR / GHARAR
(KETIDAKPASTIAN)
Uncertainty Certainty
(Tidak Pasti) (Pasti)

TAGHRI
R

Taghrir terjadi bila kita merubah sesuatu yang


seharusnya bersifat pasti (certain) menjadi tidak pasti
(uncertain)
TAGHRIR
(KETIDAKPASTIAN)

Kuantita Jual Beli Ijon.


s

Kualitas Jual beli anak sapi dalam perut induknya, atau


jual beli tanah masih dalam sengketa.
TAGHRI
R Ada dua harga dalam satu akad. KPR margin
Harga
th ke 1 dan thn ke 2

Jual beli barang yang hilang (delivery time


Waktu tidak pasti bagi kedua pihak )
TADLIS vs GHARAR

Incomplete
Information
Gharar Para pihak tidak tahu
Tadlis Satu pihak tahu, pihak
lain tidak tahu
RIBA
Riba secara bahasa berarti Ziyadah (Tambahan) / Tumbuh dan
membesar.
Riba menurut Istilah: Pengambilan tambahan dari harta pokok atau
modal secara bathil / bertentangan dengan prinsip mualamat dalam
Islam
Maknanya: Setiap penambahan pada hutang baik kwalitas ataupun
Premium or interest on money (or goods) or received on loan gain made by lending money
kwantitas,
(Oxford Englishbaik banyak
Dictionary, ataupun sedikit, adalah riba yang diharamkan.
p 365)

Landasannya Al Quran Surat An-Nisa ( 4 ) ayat 29 yang berarti :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta


sesamamu dengan jalan yang bathil”.

Adapun yang dimaksud dengan jalan yang bathil dalam hal ini yaitu
pengambilan tambahan dari modal pokok tanpa ada imbalan pengganti
(kompensasi) yang dapat dibenarkan oleh Syar’ie.
RIBA

Dalam ilmu fiqih, dikenal 3 (tiga) jenis riba, yaitu:


 Riba Fadl
 Riba Nasiah
 Riba Jahiliyah

“... Dan Allah


menghalalkan
jual beli dan
mengharamkan
riba”
(QS. 2 : 275)
RIBA FADHL

Riba Fadhl adalah upaya mengambil keuntungan dari


pertukaran barang sejenis yang secara kasat mata sama
kualitasnya.
Contoh barang tersebut :
Riba Fadhl timbul akibat pertukaran barang sejenis
 Emas yang secara kasat mata sama kualitasnya tidak
memenuhi kriteria:
 Perak
 sama kualitasnya (mistlan bi mistlin),
 Gandum  sama kuantitasnya (sawa-an bi sawa-in),
 sama waktu penyerahannya (yadan bi yadin).
 Tepung
 Kurma Bagaimana dengan pertukaran valas? Karena
kualitasnya (daya beli) berbeda maka sawa-an bi
 Garam
sawa-in tidak berlaku namun yadan bi yadin tetap
berlaku.
Dalam perbankan konvensional, riba fadhl terjadi
ketika melakukan transaksi valas yang tidak
dilakukan secara tunai (spot).
CONTOH RIBA FADL ;

Pada perang Khaibar, Yahudi kalah dan


hartanya dijadikan harta rampasan (ghanimah)
termasuk perhiasan emas dan perak.

Karena muslim bukan yang suka kemewahan


maka perhiasan emas dan perak dibeli oleh
Yahudi dengan Dinar / dirham.

Sehingga ada pertukaran barang sejenis


RIBA NASI’AH

Riba Nasi’ah (Riba duyun) disebut juga Riba Abbas yaitu upaya mengambil keuntungan
dari percampuran sumberdaya (kerjasama bisnis) yang tidak memenuhi prinsip:
 untung muncul bersama resiko (al-ghunmu bil ghurmi)
 hasil usaha muncul bersama biaya (al-kharaj bidh dhaman) atau risk and return
relationship

Business
(Investment)

Possible Enforced
Outcomes:` Outcomes: Dalam
perbankan
konvensional,
riba nasi’ah
Profit Profit terjadi dalam
pembayaran
No Profit bunga kredit,
Loss bunga deposito,
bunga tabungan,
dan bunga giro.
Kerja sama bisnis meminta keuntungan pasti
RIBA JAHILIYAH
Riba Jahiliyah adalah upaya mengambil keuntungan dari akad yang bersifat non-
profit karena melanggar kaedah “Kullu Qardin Jarra Manfa’ah Fahuwa Riba” (setiap
pinjaman yang mengambil manfaat adalah riba).

Akad Non-
Profit
Dalam
perbankan
Possible konvensional,
Manipulated
Outcomes: riba jahiliyah
Outcomes:
terjadi dalam
pengenaan
bunga pada
transaksi kartu
No Profit kredit yang tidak
Loss Profit
dibayar secara
penuh.
KESIMPULAN

1. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah adalah sebuah


proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya yang
dilakukan oleh Bank yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dalam hal
pemberian fasilitas keuangan/finansial yang kepada pihak
lain berdasarkan prinsip-prinsip syariah untuk mendukung
kelancaran usaha maupun untuk investasi yang telah
direncanakan.
KESIMPULAN

 Pengetahuan dan keterampilan seorang banker harus


memiliki kemampuan lebih dari 1 bidang.

 Bidang yang harus dimiliki :


 Manejemen
 Keuangan /Akuntasi
 Hukum
 SDM /SDI
 Pajak
 dll
KESIMPULAN

 Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan


perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga
yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang
syariah
(Ps. 1 Angka 12 UU 21/2008)

Anda mungkin juga menyukai