Anggota : 1. Rony Bashori Anwar 2. Adil Akbar 3. Agus Purnomo 4. Fahrul Syahrizal 5. Mahbub Abrori 1. Pengertian air bersih
Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk
keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak. Sumber air baku yang perlu diolah terlebih dahulu: ◦ Mata air ◦ Sumur dangkal (shallow wells) ◦ Sumur dalam (deep wells) ◦ Sungai ◦ Danau dan Penampung Air (lake and reservoir) Sumber-sumber air yang ada dapat dimanfaatkan untuk keperluan air minum adalah: ◦ Air hujan ◦ Air permukaan tanah (surface water) ◦ Air dalam tanah (ground water) ◦ Mata air (spring water) Kriteria penentuan standar baku mutu air dibagi dalam tiga bagian yaitu: ◦ Persyaratan kualitas air untuk air minum. ◦ Persyaratan kualitas air untuk air bersih. ◦ Persyaratan kualitas air untuk limbah cair bagi kegiatan yang telah beroperasi. Syarat Kualitas Air Bersih yaitu : ◦ Syarat fisik, antara lain: Air harus bersih dan tidak keruh. Tidak berwarna Tidak berasa Tidak berbau Suhu antara 10o-25 o C (sejuk) Syarat Kualitas Air Bersih yaitu : ◦ Syarat kimiawi, antara lain: Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun. Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan. Cukup yodium. pH air antara 6,5 – 9,2. Syarat Kualitas Air Bersih yaitu : ◦ Syarat bakteriologi, antara lain: Tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan bakteri patogen penyebab penyakit. Sistem penyediaan air bersih meliputi besarnya komponen pokok antara lain: ◦ Unit sumber air baku ◦ Unit pengolahan ◦ Unit produksi ◦ unit transmisi ◦ Unit distribusi ◦ Unit konsumsi. Unit Sumber Air Baku Unit sumber air baku merupakan awal dari sistem penyediaan air bersih yang mana pada unit ini sebagai penyediaan air baku yang bisa diambil dari air tanah, air permukaan, air hujan yang jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan. Unit pengolahan Unit pengolahan air memegang peranan penting dalam upaya memenuhi kualitas air bersih atau minum, dengan pengolahan fisika, kimia, dan bakteriologi, kualitas air baku yang semula belum memenuhi syarat kesehatan akan berubah menjadi air bersih atau minum yang aman bagi manusia. Unit produksi Unit produksi adalah salah satu dari sistem penyediaan air bersih yang menentukan jumlah produksi air bersih atau minum yang layak didistribusikan ke beberapa tandon atau reservoir dengan sistem pengaliran gravitasi atau pompanisasi. Unit transmisi Unit transmisi berfungsi sebagai pengantar air yang diproduksi menuju ke beberapa tandon atau reservoir melalui jaringan pipa. Unit distribusi Unit distribusi adalah merupakan jaringan pipa yang mengantarkan air bersih atau minum dari tandon atau reservoir menuju ke rumah-rumah konsumen dengan tekanan air yang cukup sesuai dengan yang diperlukan konsumen. Unit konsumsi Unit konsumsi adalah merupakan instalasi pipa konsumen yang telah disediakan alat pengukur jumlah air yang dikonsumsi pada setiap bulannya. Cakupan pelayanan Jumlah pemakai untuk setiap jenis sambungan Jenis sambungan Tingkat kebutuhan konsumsi air Perbandingan SR/HU Kebutuhan Domestik dan Non Domestik Angka kebocoran Penanggulangan kebakaran Perhitungan Kebutuhan Air ◦ Kebutuhan air dihitung berdasarkan kebutuhan untuk rumah tangga (domestik), non domestik dan juga termasuk perhitungan atas kebocoran air. Analisis kebutuhan air ini disesuaikan dengan hasil perhitungan proyeksi penduduk, prosentase penduduk yang dilayani dan besarnya pemakaian air. Identifikasi Sumber Air Baku ◦ Identifikasi air baku terutama dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai: Jarak dan beda tinggi sumber air terhadap daerah pelayanan Debit andalan sumber air Kualitas air baku dan jenis alokasi sumber air baku pada saat ini Pemeriksaan dan Penilaian Kualitas Air ◦ Sistem pengolahan air yang dibangun harus dapat memproduksi air yang memenuhi standar kualitas air bersih yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan RI. Pemilihan Alternatif Sistem ◦ Sistem penyediaan air bersih yang dirancang merupakan sistem terpilih yang diperoleh berdasarkan hasil pemilihan terhadap beberapa alternatif pilihan sistem. Penentuan pilihan didasarkan pada penilaian berdasarkan aspek: Teknis Ekonomis Lingkungan Perhitungan Kebocoran/Kehilangan Air ◦ Kehilangan air yang disebabkan kebocoran teknis dan non teknis diperkirakan sebesar 20% dari kebutuhan total. Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih ◦ Sistem Penyediaan Air Bersih terdiri dari: Sistem Produksi meliputi Intake dan Instalasi Pengolahan Air Sistem Distribusi meliputi Reservoir dan Pipa Induk Sistem Pemanfaatan melalui Sambungan Rumah dan Hydrant Umum Secara umum, pengolahan air bersih terdiri dari 3 aspek, yakni
pengolahan secara fisika, kimia dan biologi. Pada pengolahan
secara fisika, biasanya dilakukan secara mekanis, tanpa adanya
penambahan bahan kimia. Contohnya adalah pengendapan,
filtrasi, adsorpsi, dan lain-lain. Pada pengolahan secara
kimiawi, terdapat penambahan bahan kimia, seperti klor, tawas,
dan lain-lain, biasanya bahan ini digunakan untuk menyisihkan
logam-logam berat yang terkandung dalam air. Sedangkan
pada pengolahan secara biologis, biasanya memanfaatkan
mikroorganisme sebagai media pengolahnya.
Menjaga Stamina Tubuh Menyegarkan Badan Sumber Air Mineral Membersihkan Peralatan Rumah Membersihkan Badan Menjaga Kesehatan Tubuh Menyuburkan Tanaman Menjaga Kecantikan Kulit Memperlancar Pencernaan Suplay Energi Bagi Mahluk Hidup Memenuhi Kebutuhan Cairan Tubuh Di Indonesia, dengan jumlah penduduk mencapai lebih 200 juta, kebutuhan air bersih menjadi semakin mendesak. Kecenderungan konsumsi air diperkirakan terus naik hingga 15-35 persen per kapita per tahun. Sedangkan ketersediaan air bersih cenderung melambat (berkurang) akibat kerusakan alam dan pencemaran. Masyarakat masih menganggap bahwa air hanya urusan pemerintah atau PDAM saja, sehingga tidak tergerak untuk mengatasi masalah air bersih secara bersama. Pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia Kerusakan penggundulan hutan Pencemaran Air Sungai-sungai Manajemen Pengelolaan Air yang Kurang Baik Penyakit yang paling privatisasi akan membuat akses sering menyerang masyarakat terhadap air menjadi saat krisis air bersih terbatas dan mahal. Karena seluruh melanda adalah diare, biaya pengelolaan dan perawatan Cholera, hepatitis, jaringan air dan sumber air lainnya Disentri, Malaria, bergantung semata pada pemakai Penyakit cacing. Ini dalam bentuk tarif. Sebenarnya bisa dikatakan dengan komersialisasi air, mereka sebagai penyakit endemis di Indonesia. Membuat hutan kota dan taman-taman kota Menata ulang tata kota agar berbasis ekologis. Membuat “rumah” untuk cacing tanah Melakukan upaya konservasi air Pembangunan tempat penampungan air hujan Menjaga kelestarian sawah sebagai preservasi air. Memulai program penghijauan pada lahan kosong.