Anda di halaman 1dari 25

OCCUPATIONAL HAZARDS IN

PAINTER
Dekana Novtyana Ermaya
030.14.044
Pendahuluan
• Hazard okupasional didefinisikan sebagai suatu kondisi yang
dihasilkan dari pajanan di tempat kerja secara fisik, kimia atau
biologis, sehingga mempengaruhi aktivitas fisiologis dan
menimbulkan masalah pada kesehatan pekerjanya.
• Pada negara berkembang, metode teknologi dan peralatan belum
yang dipakai belum cukup maju untuk meminimalkan efek dari hazard
okupasional pada pekerja di industri cat
Epidemiologi
Faktor Risiko
• Usia
• Lama bekerja
• Jenis pekerjaan
• Besar pajanan
• Jenis pajanan
• Merokok
• Riwayat penyakit lain
Tipe
• Respiratori
• Skin related
• Ginjal
• Liver
• Perut
• Neuropsikologis
Gejala klinis
• Neuropsikologis: perubahan mood, kelelawahn yang tidak wajar; sulit
konsentrasi, iritabilitas dan kelelahan. Pusing, ataksia, short memory.
• Liver: SGOT, SGPT meningkat
• Darah: general malaise, mudah berdarah, nyeri tulang, mudah Lelah,
purpura, nyeri pada sternum
• Ginjal: ureum, kreatinin
• Respiratori: batuk, radang tenggorokan, dada terasa sesak atau seperti
serangan asma
• Penyakit kronis: diabetes, penyakit kardiovaskular; hipertensi, aritmia,
penyakit coroner dan valvular.
• O-cresol: hippuric acid (HA), ortho-cresol (o-CR)
Tinjauan Pustaka
• Assessment of different health hazards in painting industry: N.M El Mahdy,
N.M Radwan: Egyptian Journal of Occupational Medicine, 2009; 33 (2) :
211-232
• Health hazards of Solvents Exposure among Workers in Paint Industry: H.
Aida, et alOpen Journal of Safety Science and Technology, 2013, 3, 87-95
• Structured Teaching Program on Occupational Health Hazards among
Painting Workers at Elherafeyien City in Cairo. M. Fathia, E. Mohamed.
Biomedicine and Nursing 2018;4(3): 1-11]. ISSN 2379-8211 (print); ISSN
2379-8203 (online). http://www.nbmedicine.org. 1.
doi:10.7537/marsbnj040318.01.
• Occupational health hazards in painters. K. Anupma, et al: J. Ecophysiol.
Occup. HIth. 10 (2010) 129-133
Assessment of different health hazards in painting industry: N.M El Mahdy,
N.M Radwan: Egyptian Journal of Occupational Medicine, 2009; 33 (2) :
211-232

• Hasil penelitian: prevalensi mengenai hazard dalam kesehatan yang


berkaitan dengan pelarut pada cat saat ini masih belum jelas
sehubungan dengan rendahnya tingkat rekomendasi pajanan. Adanya
diabetes dan penyakit kardiovaskular pada pekerja yang terpajan
harus diinvestigasi lebih lanjut dengan skala yang lebih besar.
Monitoring secara biologis pada pekerja yang terpajan terhadap
pelarut dapat digunakan untuk mendeteksi pajanan selain dengan
inhalasi (dengan absorpsi oral, atau kulit)
Health hazards of Solvents Exposure among Workers in Paint Industry: H.
Aida, et alOpen Journal of Safety Science and Technology, 2013, 3, 87-95

• Hasil penelitian: penelitian ini menunjukan bahwa frekuensi dari


gejala-gejala iritan (mata, hidung, dan iritasi kulit) secara signifikan
berhubungan dengan pajanan terhadap cat dan pelarut organic.
Pekerja industry cat juga berada dalam risiko yang lebih tinggi untuk
terkena berbagai gejala neuropsikologis. Hal tersebut sering
merupakan sesuatu yang minor sehingga mudah terabaikan dianggap
tidak penting atau “bagian dari pekerjaan”. Pengetahuan mengenai
ukuran keselamatan pada pelarut yang biasa dipakai juga tidak
dipahami dan perlu adanya pekatihan sebelum bekerja.
Structured Teaching Program on Occupational Health Hazards among
Painting Workers at Elherafeyien City in Cairo. M. Fathia, E. Mohamed.
Biomedicine and Nursing 2018;4(3): 1-11]. ISSN 2379-8211 (print); ISSN
2379-8203 (online). http://www.nbmedicine.org. 1.
doi:10.7537/marsbnj040318.01.
• Hasil penelitian: berdasarkan hasil dan penelitian hipotesis, dapat
disimpulkan bahwa program pelatihan yang terstruktur mengenai
hazard okupasional meningkatkan pengetahuan para pekerja
mengenai hazard okupasional, pencegahan dan control dalam hazard
okupasional. Sebagai tambahan, program pelatihan terstruktur juga
meningkatkan pelatihan para pekerja terkait pemakaian APD dan
keamanan
Occupational health hazards in painters. K. Anupma, et al: J. Ecophysiol.
Occup. HIth. 10 (2010) 129-133

• Hasil penelitian: penelitian ini secara jelas menunjukkan bahwa


penyakit kulit okupasional pada pekerja cat cukup sering terjadi. Dari
semua dermatosis okupasional, dermatitis kontak adalah yang paling
umum. Tingginya nilai ALT, AST, dan kreatinin pada serum darah para
pekerja cat mengindikasikan kerusakan yang berakibat pada organ-
organ vital seperti hati dan ginjal.namun hasil penelitian ini belum
cukup untuk menentukan adanya korelasi antara parameter
hematologis dan bahan kimia pada cat.
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
• Status mental : memory jangka pendek, sulit konsentrasi, perubahan mood
• Tanda vital : hipertensi
• Tenggorokan iritasi
• Hati
• Ginjal
• Pulmo : asma
• Jantung
• Kulit : purpura, dermatitis
• Motorik : ataksia
Dermatitis kontak okupasional
Pemeriksaan penunjang
• Liver : tes fungsi hati, usg hepatic, SBA
• Darah : basophil, monosit, immunoglobulin, RBW, WBC, Hb, Ht,
leukosit, limfosit
• Ginjal : tes fungsi ginjal, ureum kreatinin
• Respiratori : tes fungsi paru
• HA & o-CR
Pencegahan
• Membuat oembatas antara pekerja dan pajanan hazard
• Membuat SOP
• Mengadakan pelatihan, instruksi, dan informasi yang sesuai
• Mengimplementasikan penggunaan APD seperti gloves, kaca mata,
apron, alas kaki yang aman, masker
• Hand hygiene and eye washing
• Prinsip penanganan pertama (luka, luka bakar, perdarahan, fraktur),
fire safety, menggunakan warning signs, ventilasi yang baik
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medikamentosa
Penatalaksanaan di tempat kejadian
Kesimpulan
• THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai