Anda di halaman 1dari 15

PENGELOLAAN KEUANGAN

NEGARA DAN KEKUASAAN


KEHAKIMAN

SUB BAB A : PENGELOLAAN


KEUANGAN NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA
RISMAWATI TRI K. (05)
RISWANDA RIZKA (15)
NOER INTAN SYAHFNI (28)
SILVA FAUZIAH (30)

XII – IPA 6
Pengertian Keuangan Negara

 Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-undang Republik


Indonesia Nomor 17 Tahun 2003

Keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara


yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu baik
berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan
milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut.

Keuangan negara diatur dalam Undang-undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945 Bab VII.
Ketentuan mengenai keuangan negara dalam UUD
Negara republik indonesia 1945

No. Pasal Isi pasal


1. 23 1) Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai
wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan
setiap tahun dengan undang-undang dan
dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab
untuk sebesar besarnya kemakmuran rakyat.
(2) Rancangan undang-undang anggaran pendapatan
dan belanja negara diajukan oleh presiden untuk
dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan
Daerah.
(3) Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak
menyetujui rancangan anggaran pendapatan dan
belanja negara yang diusulkan oleh presiden,
pemerintah menjalankan anggaran pendapatan dan
belanja negara tahun yang lalu.
Ketentuan mengenai keuangan negara dalam UUD
Negara republik indonesia 1945

No. Pasal Isi pasal

2. 23 A Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk


keperluan negara diatur dengan undang-undang

3. 23 B Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan


undang-undang

4. 23 C Hal-hal yang mengenai keuangan negara diatur dengan


undang-undang

5. 23 D Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan,


kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan
independensinya diatur dengan undang-undang.
Sumber Keuangan Negara

1. Pajak
2. Retribusi
3. Keuntungan BUMN/BUMD
4. Denda dan Sita
5. Pencetakan Uang
6. Pinjaman
7. Sumbangan, Hadiah, dan Hibah
8. Penyelenggaraan undian berhadiah
Mekanisme Pengelolaan Keuangan Negara

 Menurut Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
terutama Pasal 6 ayat 1 disebutkan bahwa Presiden
selaku kepala pemerintahan memegang kekuasaan
pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari
kekuasaan pemerintahan.
Keuangan Negara meliputi :

 Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan


dan mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman.

 Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas


layanan umum pemerintahan negara dan membayar
tagihan pihak ketiga.

 Penerimaan negara

 Pengeluaran daerah
 Kekayaan negara atau kekayaan daerah yang dikelola
sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga,
piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai
dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada
perusahaan negara atau perusahaan daerah.

 Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah


dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintah dan /
atau kepentingan umum.

 Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan


menggunakan fasilitas yang diberikan pemerintah.
Peran Bank Indonesia sebagai Bank Sentral
NKRI

 Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik


Indonesia.

 Bank Sentral adalah pembina dan pengawas bank


yang memiliki kewenangan memberi (dan
mencabut), atau mengajukan rekomendasi
pemberian izin usaha kepada bank.

 Selain itu juga bank sentral memiliki kewenangan


mengatur, mengawasi, dan mengenakan sanksi
kepada bank.
 Keberadaan Bank Indonesia diatur dalam UUD RI
1945 Pasal 23D menyatakan negara memiliki suatu
bank sentral yang susunan, kedudukan,
kewenangan, tanggung jawab, dan
independensinya diatur dengan undang-undang
TUGAS BANK INDONESIA

a) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter


b) Mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran
c) mengatur dan mengawasi bank
KASUS MIRANDA SWARAY GULTOM
Masalah terkait dengan Pengelolaan Keuangan
Negara Republik Indonesia

 Miranda Swaray Goeltom adalah


deputi senior gubernur Bank Indonesia
dan guru besar Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia. Sebelumnya dia
menjabat sebagai deputi gubernur BI.

 Dia juga ikut dalam pemilihan gubernur


BI pada tahun 2003 namun dikalahkan
Burhanuddin Abdullah dan akhirnya
harus puas dengan posisi deputi senior.
Setelah Boediono maju dalam pencalonan
wakil presiden bersama Susilo Bambang
Yudhoyono, ia mengambil alih posisi
sebagai Pejabat Pelakasana Tugas Harian
Gubernur Bank Indonesia.
Masalah terkait dengan Pengelolaan Keuangan
Negara Republik Indonesia

 Pada 26 Januari 2012, mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia


Miranda S. Goeltom resmi jadi tersangka cek pelawat,(Cek pelawat (travellers'
check) adalah cek yang dikeluarkan melalui bank yang bertindak sebagai agen
penjualan, atau dijual langsung kepada masyarakat.)
 Kasus ini diungkap politikus PDI Perjuangan Agus Chondro, yang menyatakan
Miranda pernah berjanji memberikan uang sebelum proses uji kepatutan dan
kelayakan di DPR.

 Dia juga dituduh menyuap sejumlah anggota DPR untuk memuluskan


langkahnya menjadi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. Puluhan anggota
DPR Komisi IX periode 1999-2004 tersandung kasus ini.

 Miranda sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka kasus cek pelawat DGS BI.
Keputusan ini diambil dalam gelar perkara yang digelar pada 25 Januari 2012.
Ia dijerat dengan pasal 5 ayat 1 UU No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah
dengan pasal UU No 20 tahun 2011 tentang pemberantasan tindak pidana
korupsi dengan ancaman maksimal dalam pasal itu 5 tahun penjara, akhirnya
pengadilan tipikor menetapkan hukuman 3 tahun penjara .
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai