Demam;
Bercak kemerahan;
Batuk, pilek;
Konjungtivitis (mata merah);
Selanjutnya timbul ruam pada
muka dan leher, kemudian menyebar
ke tubuh dan tangan serta kaki.
BAB 2 4
Patogenesa Campak
• Virus campak berada di sekret
nasofaring dan dalam darah,
minimal selama masa tunas dan
dalam waktu yang singkat sesudah
timbulnya ruam.
• Virus tetap aktif minimal 34 jam
pada temperatur kamar, 15
minggu dalam pengawetan beku,
virus tidak aktif pada pH rendah.
• Penularan campak terjadi secara
droplet melalui udara sejak 1 – 2
hari sebelum timbul gejala klinis
hingga sampai 4 hari setelah
timbul ruam.
• Awal mula virus berdiam di
jaringan limfatik lokal
menyebar ke pembuluh darah
menimbulkan manifestasi klinis.
Patogenesa Campak
Bahaya Penyakit Campak
10
Patogenesa Rubella
Virus rubella dapat berkembang biak di
nasofaring dan kelenjar getah bening
regional, dan viremia terjadi pada 4 – 7
hari setelah virus masuk tubuh.
Masa penularan diperkirakan terjadi
pada 7 hari sebelum hingga 7 hari
setelah rash.
Masa inkubasi rubella berkisar antara
14 – 21 hari.
IgM rubella biasanya mulai muncul
pada 4 hari setelah rash dan setelah 8
minggu akan menurun dan tidak
terdeteksi lagi, dan IgG mulai muncul
dalam 14-18 hari setelah infeksi dan
puncaknya pada 4 minggu kemudian
dan umumnya menetap seumur hidup.
Apakah Congenital Rubella Syndrome (CRS)?
• ASI eksklusif
• Nutrisi lengkap dan seimbang, sesuai umur
• Kebersihan badan, lingkungan
• Hindari kontak terutama ibu hamil
• Imunisasi MR
Dasar: umur 9 bulan
Lanjutan: umur 18 bulan
BIAS: kelas 1 SD/MI dan yang sederajat
tambahan: (kampanye MR)
Setelah imunisasi MR masih bisa terkena penyakit
campak dan rubella ?
• Ya, masih bisa tertular penyakit campak
• Tapi jauh lebih ringan dan tidak berbahaya
• Denyut nadi sentral yang kuat (contoh: karotis) tetap ada pada
keadaan pingsan, tetapi tidak pada keadaan anafilaktik.
Gejala Anafilaktik
Perjalanan Klinis Tanda dan gejala anafilaktik
Cepat, tanda peringatan awal Gatal pada kulit, kemerahan (rash) dan bengkak sekitar lokasi
suntikan.
Pusing, rasa hangat.
Pembengkakan yang tidak sakit pada bagian tubuh seperti:
muka atau mulut.
Muka kemerahan, kulit gatal, hidung tersumbat, bersin, mata
berair.
Suara serak, mual, muntah.
Pembengkakan pada pada kerongkongan, sulit bernafas,
nyeri perut.
Lambat, gejala mengancam jiwa Nafas berbunyi mengi (wheezing), nafas berbunyi seperti
ngorok, sulit bernafas, pingsan, tekanan darah rendah, denyut
nadi lemah dan tidak teratur (irregular).
Algoritme Penanganan Syok Anafilaktik
Pasca Imunisasi
Circulation/sirkulasi: pucat,
telapak tangan dan kaki
dingin serta bereringat,
tekanan darah rendah,
pingsan, koma
Isi Kit Anafilaktik
Program SAMPLING
Laporan Imunisasi
dilakukan oleh
Petugas Badan PENGUJIAN
kasus KIPI berdasarkan dilakukan oleh
diterima POM/
rekomendasi Balai POM Pusat Pengujian
oleh KOMNAS KIPI: Obat dan
setempat
Program meminta BADAN berkoordinasi Makanan Nasional
Imunisasi/ POM untuk dengan Dinkes (PPOMN), Badan
KOMDA dan KOMDA POM
SAMPLING dan
/KOMNAS PENGUJIAN setempat
PP-KIPI Vaksin
Tindak Lanjut ke
Produsen Vaksin
Uji Laboratorium Vaksin
• Badan POM BBPOM pengambilan sampel koordinasi
dengan KOMNAS/KOMDA PP KIPI & DINKES setempat untuk
identifikasi lot/batch.
1 Measles 5 22 + diluent
2 DTP 5 32
3 DT 5 29
4 Td 5 29
5 TT 5 28
6 DTP-HB 2,5 32
7 Polio 10 dosis 40
8 Polio 20 dosis 20
10 Hepatitis B Uniject 0,5 56
11 BCG 1 50
Keamanan Vaksin
(Vaccine Safety) MR
Laporan diduga KIPI dalam Penyelenggaraan
Imunisasi Campak
Tahun 2016
17 Laporan diduga
KIPI/ 17 juta dosis
vaksin campak
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) MR
• Vaksin MR sangat aman
• Reaksi Lokal:
– Nyeri di lokasi suntikan
– Bengkak di lokasi suntikan
– Merah di lokasi suntikan
• Reaksi Sistemik:
– Demam (hari ke 5 dan 6 pasca imunisasi) selama 5 hari beri obat penurun panas
– Malaise
– Kulit bintik-bintik merah (hari ke 7 – 10 pasca imunisasi) selama 2 – 4 hari
• KIPI Serius:
– Anafilaksis
• Penanggulangan :
– Demam, nyeri : beri obat demam / nyeri
– Demam, gelisah : minum sering, baju tipis
– Kulit bintik-bintik merah : mandi, beri bedak
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) MR