Anda di halaman 1dari 18

PENGERTIAN

KEKERASAN TERHADAP ANAK


(KtA)

Pelatihan Tatalaksana Kasus KtA


PENGERTIAN ANAK

• Pasal 1 UU no 23 thn 2002: Seseorang yg belum 18


tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan
• Amanah sekaligus karunia Tuhan yang harus dijaga
krn dalam dirinya melekat harkat, martabat, dan hak-
hak sbg manusia yg harus dijunjung tinggi

Anak • Konvensi Hak Anak: Setiap orang yang berusia di


bawah 18 thn, kecuali berdasarkan UU yg berlaku
bagi anak ditentukan bahwa usia dewasa dicapai
lebih awal
• KUH Perdata: seseorang menjadi dewasa apabila
telah pernah menikah meskipun usianya belum
cukup 18 thn
PENGERTIAN Kekerasan Fisik
Kekerasan yang mengakibatkan cedera fisik nyata ataupun
potensial thd anak, sbg akibat dari interaksi atau tdk adanya
interaksi, yg layaknya berada dalam kendali orang tua atau
dalam posisi tanggung jawab, kepercayaan atau kekuasaan

Kekerasan Seksual
Pelibatan anak dalam kegiatan seksual, sementara ia sendiri tidak
sepenuhnya memahami, atau tidak mampu memberi persetujuan,
atau oleh karena perkembangannya belum siap atau tidak dapat
memberi persetujuan, atau yang melanggar hukum atau
pantangan masyarakat
KtA & Penelantaran
Kekerasan Psikhis/Emosional
Semua bentuk perlakuan menyakitkan Perbuatan thdp anak yg mengakibatkan gangguan
yang mengakibatkan cedera/kerugian kesehatan/perkembangan psikhis /mental,
nyata ataupun potensial terhadap spiritual,moral dan sosial; mis : sikap tindakan yg
kesehatan anak, kelangsungan hidup
anak, tumbuh kembang anak, atau
meremehkan,mencemarkan, mengkambing
martabat anak, yang dilakukan dalam hitamkan anak, mengejek,
konteks hub. tanggung jawab, menertawakan,perlakuan kasar/penolakan anak
kepercayaan atau kekuasaan. Penelantaran

Kegagalan dalam menyediakan segala


sesuatu yg dibutuhkan untuk tumbuh
kembangnya
Eksploitasi Anak

World Report on Violence and Health, Penggunaan anak dalam pekerjaan atau
WHO, 1999 aktivitas lain untuk keuntungan orang lain
FAKTOR RISIKO & DAMPAK KtA
PADA TUMBUH KEMBANG
Pelatihan Tatalaksana Kasus KtA
FAKTOR RISIKO KtA
-Tingkat kriminalitas tinggi -Pergeseran budaya
-Layanan sosial rendah -Stress pada pengasuh anak
-Kemiskinan tinggi -Budaya hukuman badan
-Tingkat pengangguran tinggi -Pengaruh media massa
-Adat istiadat /Kebiasaan Faktor masyarakat/ -Riwayat ortu dengan KtA
sosial -Ortu remaja
-Kurang kemampuan merawat anak
-Dukungan sosial rendah
-Keterasingan dari masyarakat
-Kemiskinan
-Kepadatan hunian
-Masalah interaksi dengan lingkungan

Risiko -KDRT
-Riwayat depresi & masalah kesehatan mental
-Banyak anak balita

KtA -Kehamilan tidak diinginkan


-Kehamilan disangkal
-Riwayat penggunaan NAPZA
-Kurang dukungan sosial
Faktor ortu/ situasi -Kurang persiapan kelahiran
-Prematuritas Faktor Anak
keluarga -Orangtua tunggal
-BBLR -Riwayat bunuh diri keluarga
-Anak Penyandang Cacat/ -Pola asuh
Anak Berkebutuhan Khusus -Nilai yang dianut
-Anak dengan masalah perilaku -Kurang pengertian perkembangan anak
DAMPAK KtA PADA
TUMBUH KEMBANG ANAK

Dampak langsung: 5% kematian; 25 % komplikasi serius


1 seperti patah tulang, luka bakar, cacat menetap dsb

Terjadi kerusakan menetap pd ssn saraf  retardasi


2 mental, masalah belajar/kesulitan belajar, buta, tuli, mslh
perkembangan motorik

Pertumbuhan fisik anak kurang dibandingkan anak2


3 sebayanya

Gangguan perkembangan kejiwaan: emosi, kecerdasan,


4 konsep diri, agresif, hub sosial
Dampak Jangka Panjang KtA

Adanya distorsi kognitif, seperti merasa salah, malu, menyalahkan diri sendiri

Gangguan perasaan (mood disturbance), seperti ansietas/kecemasan atau


depresi

Kehilangan minat untuk bersekolah

Stres pasca trauma

Masalah / problem diri sendiri (interpersonal)

Perilaku membahayakan atau menyakiti diri sendiri

Perilaku regresif (terjadi kemunduran perkembangan seperti menghisap jempol,


ngompol, mengamuk dll)

Menggunakan narkotik dan zat adiktif lainnya


Dampak Jangka Panjang KtA

Gangguan personalitas/ kepribadian (mis :paranoid, obsesif kompulsif, gangguan


antisosial dll)

Gangguan tidur dan mimpi buruk

Masalah psikosomatik seperti sakit perut/pusing/ sesak napas tanpa sebab

Problem / gangguan makan (makan berlebihan/tidak mau makan/dimuntahkan)

Lebih lanjut korban dapat menjadi psikosis/gangguan kejiwaan berat

Adanya gangguan personalitas multipel

Dampak kecacatan pada fisik yang dapat mengganggu fungsi tubuh atau anggota
tubuh tersebut

Anak yang mengalami KtA berpotensi menjadi pelaku kekerasan di kemudian hari
Dampak Kasus Kekerasan Seksual

Kehamilan

Stress Traumatic Disorder (STD), infeksi HIV dan AIDS

Prostitusi
Dampak Jangka Panjang KtA

Dampak KtA pada keluarga Dampak KtA pada masyarakat

• Stigmasitisasi/labeling keluarga • Produktivitas masyarakat menurun


• Peran dan tanggung jawab dalam sehingga kesejahteraan masyarakat
keluarga berubah secara drastis menurun, contoh ekploitasi anak
• Orangtua yang anaknya mengalami • Berpotensi timbulnya pengangguran
KtA seringkali merasa bersalah sehingga dapat menyebabkan
sehingga kehilangan kepercayaan diri terjadinya masalah sosial baru seperti
untuk mengasuh dan melindungi pencurian, perampokan dll
anaknya
• Orang tua mengalami gangguan
psikologis (susah tidur, depresi) akibat
tindak kekerasan terhadap anaknya.
• Kesulitan keuangan, konflik keluarga,
dan menambah beban bagi semua
anggota keluarga
• Orangtua mengajari anak untuk tidak
percaya siapapun
Contoh Kasus 10
Kasus Salim
• Anak laki-laki berusia 8,5 thn. Belakangan mulai mengompol
diranjangnya, seringkali terbangun di mlm hari, & merasa malu krn
ia mengompol. Setelah itu, ia memaksa tidur bersama kedua
orangtuanya sepanjang mlm. Awalnya ibunya heran dgn kelakuan
Salim & awalnya Salim diam seribu bahasa ketika ditanya. Akhirnya
ia mengaku ; hampir setiap hari dicubiti & dimarahi oleh gurunya di
sekolah, ia sendiri tdk mengerti alasan yg mendasarinya. Disekolah
sering mengompol sehingga diejek oleh teman2nya. Sekarang ia
jadi pencemas & pemalu, sering mengatakan bhw tdk ada yg
menyayanginya.
• Informasi dari guru : Salim, anak yg nakal, tdk mau mendengar
nasehat guru, selalu ngobrol & tdk peduli saat guru mengajar
• Pemeriksaan status mental : agak cemas, tidak mau berpisah dg ibu,
proses pikirnya lancar & tdk dijumpai adanya gangguan persepsi yg
jelas
• Apa faktor risiko dan dampak dari kasus tersebut?
Contoh Kasus 11
Kasus Maya
• Anak perempuan berusia 4 thn. Setiapkali berpisah dgn ibunya, ia
merajuk & ngamuk, tdk mau & tdk mampu bermain sendiri, selalu
membutuhkan kehadiran ibu. Bila berada di antara orang banyak, ia
menempel terus dgn penuh ketakutan, & sulit dipisahkan dari ibu.
Dulu ia seorang anak periang, tidak cemas & cengeng.
• Menurut ibunya: Maya berubah setelah ayahnya melakukan
perkosaan terhadap Maya dlm 1 thn terakhir. Setelah ayahnya
dipenjara, Maya semakin kacau (seringkali terbangun di tengah
malam, menjerit-jerit lalu tidur kembali. Beberapa minggu terakhir,
Maya menolak pergi ke sekolah.
• Pemeriksaan psikiatrik : tidak ada psikopatologi yg menonjol,
riwayat perkembangan tidak ada kelainan???.
• Apa faktor risiko dan dampak pada kasus tersebut serta alasannya ?
Contoh Kasus 12
Kasus Dini
• Anak perempuan berusia 12,5 thn, orangtua prihatin krn selalu
menyendiri & pendiam sekali. Saat ini dilaporkan selalu tinggal di
dalam kamarnya, menolak utk bergaul dg teman-temanya, terlihat
sedih & mudah menangis, seringkali menolak makan dgn alasan
tidak lapar, prestasi belajar menurun drastis.
• Sebelumnya, Dini adlh anak yg periang, suka bergaul, prestasi belajar
cukup baik, tetapi sejak ia diperkosa oleh beberapa temannya pd
suatu pesta, semua berubah.
• Dalam pemeriksaan psikiatrik; anak pendiam, bicara tdk lancar,
hanya menjawab ketika ditanya, tidak ada kelainan persepsi,
dijumpai adanya ide-ide yg berulang mengenai kejadian perkosaan
yg dialami, seringkali berkata ingin mengakhiri hidupnya. Sekarang
Dini tampak menderita & orang tua berkeinginan agar Dini dirawat.
• Apa faktor risiko dan dampak pada kasus tersebut serta alasannya ?
ETIKA DAN HUKUM

Pelatihan Tatalaksana Kasus KtA


DASAR HUKUM Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh
& berkembang serta berhak atas perlindungan dari
kekerasan & diskriminasi
Pasal 28B
ayat (2)
Setiap orang berhak atas
pengakuan, jaminan,
Pasal 28D
Pasal 34 perlindungan &
ayat (1) kepastian hukum yg adil
Fakir miskin & serta perlakuan yg sama
anak-anak yg di hadapan hukum
terlantar dipelihara Setiap orang berhak atas
oleh negara perlindungan diri pribadi,
keluarga, kehormatan,

Pasal 28I UUD Pasal 28G


martabat, dan harta benda
yg di bawah kekuasaannya,
serta berhak atas rasa
ayat (2) ayat (1)
1945 aman & perlindungan
dari ancaman ketakutan
utk berbuat sesuatu atau
tidak berbuat sesuatu yg
Setiap orang berhak merupakan hak asasi
bebas atas perlakuan yg
bersifat diskriminatif
atas dasar apapun & Setiap orang berhak
berhak mendapatkan Pasal 28I Pasal 28G utk bebas dari
perlindungan thd ayat (1) ayat (2) penyiksaan &
perlakuan yg perlakuan yg
diskriminatif itu merendahkan derajat
Pasal 28H manusia & berhak
Hak utk hidup, hak utk tidak disiksa, hak kemerdekaan ayat (1) memperoleh suaka
pikiran & hati nurani, hak beragama, hak utk tidak Setiap orang berhak hidup politik dari negara lain
diperbudak, hak utk diakui sbg pribadi di hadapan hukum sejahtera lahir & batin, bertempat
& hak utk tdk dituntut atas dasar hukum yg berlaku surut tinggal & mendapatkan lingkungan
adalah hak asasi manusia yg tdk dpt dikurangi dalam hidup baik & sehat serta berhak
keadaan apapun memperoleh pelayanan kesehatan
DASAR HUKUM
Mengatur:
- Hak & kewajiban anak, kewajiban & Anak dilindungi di bidang agama,
tanggung jawab negara, masyarakat & kesehatan, pendidikan, sosial, dan
orang tua perlindungan khusus pd keadaan-
- Pengasuhan, perwalian & keadaan tertentu
pengangkatan anak

UU No. 23 Thn 2002 ttg


Perlindungan Anak

Perlindungan khusus: melindungi anak dalam Perlindungan khusus bagi ABH/korban tindak
situasi darurat, ABH, anak kelompok minoritas pidana diatur dalam pasal 64 ayat (3) melalui
& terisolasi, anak tereksploitasi ekonomi &/ upaya rehabilitasi, perlindungan dari
seksual, anak yg diperdagangkan, anak korban pemberian identitas & menghindari labelisasi,
NAPZA, anak korban penculikan, anak korban pemberian jaminan keselamatan saksi korban
kekerasan, anak penyandang cacat, dan anak & saksi ahli, dan pemberian akses informasi
korban perlakuan salah & penelantaran. perkara
KETENTUAN PIDANA KTA

• Pasal 285, 287, 289, 290, 291, 292, 293, 294, 295 KUHP
Kekerasan Seksual • Pasal 81 dan 82 UU No. 23 Tahun 2002

• Pasal 351, 352, 353, 354, 355, 359, 360, 361 KUHP
Kekerasan Fisik • Pasal 80 UU No. 23 Tahun 2002

Penculikan & • Pasal 297, 328, 330, 332, 336 KUHP


Perdagangan Anak • Pasal 83 UU No. 23 Tahun 2002

Penelantaran,
• Pasal 77, 78, 80, 85, 88, 89, 304, 308 KUHP
diskriminasi, dan • UU No. 23 Tahun 2002
pidana lain

Anda mungkin juga menyukai