Anda di halaman 1dari 71

Masalah Kesehatan Intelegensi

pada anak
Dr Siti Aminah SpS(K) M Si Med
Departemen neurologi subdivisi saraf anak
RSHS/FK Unpad Bandung
Definisi intelegensi
• Kapasitas mental yang melibatkan
– kemampuan untuk membuat alasan,
– merencanakan,
– menyelesaikan masalah,
– berpikir abstrak
– berpikir kompleks secara komprehensif,
– belajar dengan cepat dan belajar dari pengalaman
Proses Belajar

dr Siti Aminah, SpS(K), M.Si.Med 3


RESEPTIF/ PENERIMA

Pengalaman lalu PUSAT BAHASA


(Pembelajaran)
o Pusat Sensorik Tersier
(Multimodalita);

o Pusat Sensorik
PUSAT GERAK
Kematangan
Sekunder (diartikan); emosional Bahasa Bicara
o Pusat Sensorik Primer
(dipersepsikan); Gerakan Tubuh

o Talamus;
Emosi
Seleksi;
Atensi;
Persistensi;

o Alat Indra; dr Siti Aminah, SpS(K), M.Si.Med 4


®Pendengaran
®Penglihatan
®Penghidu
®Pengecapan
®Perabaan
®Vestibular
®Proprioseptif

dr Siti Aminah, SpS(K), M.Si.Med 5


Proses Belajar

Diserap Tingkah -Pola


-Sensasi bermain
Merencanakan laku/
-Gerak - Belajar
Diproses dan Kegiatan
Dari mengorganisir sehari - Bekerja
lingkungan diregulasi hari - Merawat
diri

dr Siti Aminah, SpS(K), M.Si.Med 6


 Tindakan tidak tepat
 mengganggu proses
gangguan belajar
sensorik  mengganggu
bertingkah laku

dr Siti Aminah, SpS(K), M.Si.Med 7


Terdapat 3 komponen kemampuan
memproses sensorik yaitu:
Modulasi sensorik;
Sensori integrasi (diskriminasi/ membedakan);
Praksis.

dr Siti Aminah, SpS(K), M.Si.Med 8


3. praksis  Kemampuan
secara fisik
praksis dan mental
berinteraksi dg
Ide untuk berkreasi orang lain/
merencanakan benda
kegiatan nyata disekitar
keberurutan ( tiap
langkah gerak, ide jadi
aksi)
kemampuan
Dilakukan beradaptasi (secara  Koordinasi
otak secara otomatis motorik yang
tidak sadar menyesuaikan rencana efisien
motorik menjadi  mempelajari
gerak) gerakan
motorik baru
dr Siti Aminah, SpS(K), M.Si.Med 9
praksis

 Fungsi eksekutif
 pekerjaan berurutan
 Daya ingat
 Kemampuan mengorganisir
 atensi

Proses belajar yang lebih sulit


Keterampilan mengetahui alasan yang komplex
mempertahankan atensi untuk belajar

dr Siti Aminah, SpS(K), M.Si.Med 10


Adanya kesulitan dalam praksis 
akan berefek langsung terhadap fungsi akademik
dan keterampilan lain yang dibutuhkan untuk
belajar;
memproses dan informasi alasan (reasoning
information) misalnya membaca komprehensif
dan berekspresi dengan menulis.

dr Siti Aminah, SpS(K), M.Si.Med 11


PEMBENTUKAN OTAK

dr Siti Aminah, SpS(K), M.Si.Med 12


Hubungan Antar Saraf

dr Siti Aminah, SpS(K), M.Si.Med 13


dr Siti Aminah, SpS(K), M.Si.Med 14
PERKEMBANGAN OTAK
NUTRISI ASUPAN
Janin Perkembangan Struktural & Fungsional
Pertumbuhan Neuronal Kortikal;
Poliferasi Sel;
Diferensiasi;
Hubungan Sinapsis 
Formasi Sinapsis;
Dasar Janin Belajar Saat Lahir;  Protein Plasenta
Kortex Pendengaran & Penglihatan;
Daerah bahasa reseptif & Fungsi Luhur;
Myelinisasi;
Hypokampus: Pusat Proses Pengenalan
Ingatan.

Perkembangan Otak Sangat Cepat ASI & MP-


Bayi:  Enerji ASI
Myelinisasi, dendritisasi dan  Lemak
0 – 1 tahun
sinaptogenesis;
Plastisitas Neuronal; Kemauan
Anak BALITA: Dasar untuk Mendapatkan Kognisi  Mikro
Sendiri, &
1 – 5 tahun Ketrampilan Interpersonal. kontrol
Nutrien
ibu

dr Siti Aminah, SpS(K), M.Si.Med 15


Selama masa remaja

myelinisasi dan synaptic pruning di daerah


prefrontal kortex meningkat

proses informasi menjadi lebih efisien dan


hubungan antara kortex prefrontal dan
daerah otak lain menjadi lebih kuat

dapat mengevaluasi resiko dan hadiah


/manfaat dengan lebih baik, juga
memperbaiki control impuls berlebihan

dr Siti Aminah, SpS(K), M.Si.Med 16


Masalah intelegensi
Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan
berbagai macam ketidak mampuan (disabilitas),
kondisi kesehatan dan kesehatan jiwa yang
membutuhkan intervensi khusus, pelayanan dan
bantuan.
Pada anak berkebutuhan khusus terdapat
gangguan dalam:
kemampuan berkomunikasi;
disfungsi sensorik;
bahasa tubuh;
bertingkah laku;

dr Siti Aminah, SpS(K), M.Si.Med 17


Banyak anak dengan keterbatasan /
berkebutuhan khusus juga mengalami disfungsi
sensorik, yaitu:
gangguan penglihatan;
gangguan pendengaran;
gangguan keseimbangan;
gangguan sistim proprioseptif (rasa gerak dan posisi);
gangguan sensori integrasi; dan
respons abnormal terhadap beraneka ragam stimulus.
Adanya disfungsi sensorik ini akan berpengaruh
terhadap cara anak berkomunikasi, bereaksi
terhadap situasi sehari hari (Futterman 2004).
dr Siti Aminah, SpS(K), M.Si.Med 18
Anak berkebutuhan khusus dapat dikelompokkan dalam :
1. Gangguan pada panca indera (penglihatan, pendengaran
) dan fisik (motorik);
2. Gangguan kognisi (retardasi mental);
3. Kesulitan belajar spesifik (ADHD, Autis, disleksi,
diskalkuli,dispraksia;
4. Proses belajar berdasarkan kerja otak (otak kanan, kiri,
atau kanan kiri).

Anak ini dapat ditemukan di sekolah luar biasa, sekolah umum


dan dilingkungan.

19
20
1. Gangguan pengindraan dan fisik.

 Gangguan dapat terjadi pada penglihatan,


pendengaran maupun motorik.
 Derajat beratnya dapat bervariasi mulai dari yang
ringan sampai berat.
 Gangguan lain yang menyertai misalnya ADHD, autis
ataupun gifted /cerdas berbakat.
 Proses pembelajaran dengan metode khusus,
dengan mengenali kelemahan yang ada, dan
digantikan oleh modulasi yang lebih dapat diterima
oleh anak.

21
CEREBRAL PALSI
Definisi
• Gangguan motorik akibat kerusakan pusat
motorik dan jarasnya dalam otak
• Bersifat permanen non progresif
• Ditandai kelumpuhan bersifat spastik / gerakan
tidak terkoorinasi

• Terjadi pada usia < 5 tahun


• Perjalanan sistem piramidal
Prevalensi

• 2 Dalam 1000 kelahiran hidup

• 5-6 dalam 1000 kelahiran hidup dengan berat


badan lahir < 1500 gram
Gambaran Klinis
• Spastik
 Hemiparese / Hemiplegi
 Diparese / Diplegi
 Tetraparese / Tetraplegi
• Diskinetik / Choreoatetosis
• Ataksik
• Campuran
Tipe-tipe CP
CHOREOATHETOID
ATAKSIA
Spastisitas (scissoring)
Kelainan yang menyertai CP
(Gejala Klinik tambahan)
• Kejang (Epilepsi)  25-50%
• Gangguan perkembangan mental 40-75%
• Gangguan pendengaran 10-20%
• Gangguan penglihatan 33-50%, berupa gangguan
pendengaran / penglihatan sentral dan persepsinya
• Strabismus
• Gangguan bicara, karena
– Gangguan pendengaran,
– Afasia,
– Gangguan involunter otot bicara
• Gangguan makan dan menelan
2. Gangguan kognisi
(Mental Retardasi)
DEFINISI:
-IQ < 70
-Terlambat ≥ 2 keterampilan adaptif
 Komunikasi
 merawat diri sendiri
 mengatur keuangan sendiri
 Bersosialisasi
 menggunakan peralatan publik
 mengatur diri sendiri
 kesehatan-keselamatan
 gangguan akademik
 Istirahat
 bekerja
-<18 tahun

- menetap/bertahan sampai dengan dewasa


Angka harapan hidup = orang biasa 32
MR= 2-3 % populasi

Ringan –sedang= 2-3 % populasi;


Ringan = 21/1000;
Sedang - berat = 0,5 -1% populasi
Berat= 8,4/1000

Penanganan

Data di Indonesia:??  Sangat terbatas 33


DERAJAT RM

RM ringan : IQ 50-69 (70-90%)


RM sedang : IQ 35-49 (10-25%)
RM berat : IQ < 35 (10-25%)
RM sangat berat: IQ < 20 (10-25%)

34
PROGNOSA
Ringan Sedang Berat Sangat berat
Baca tulis: tahun 3-6 Kesehatan Mengurus diri Perlu bantuan
dasar secara sederhana

Keterampilan praktis Dapat Dapat diajari Perlu supervisi


komunikasi meskipun berulang- ketat
dasar ulang

Masih mampu untuk Dapat Tidak dapat


bekerja dan melakukan mengurus diri
mempertahankan diri pekerjaan di sendiri
sendiri shelter

35
Penyerta

Epilepsi
Gangguan penglihatan
Gangguan Wawancara
pendengaran orangtua
Gangguan kordinasi Pemeriksaan anak
Gangguan bicara
Autis

36
3. PROSES PEMBELAJARAN
BERDASARKAN KERJA OTAK

Terdapat 2 macam pola belajar:


Melalui penglihatan/gambar (Visual
learner)  dipengaruhi oleh otak kanan;
Melalui pendengaran/suara/bahasa
(auditory learner)  dipengaruhi oleh otak
kiri.

(37
Perbedaan individu otak kiri, otak kanan, dan
otak kanan-kiri

Kesinambungan antara Otak kiri dan Otak kanan:

Kiri Kedua bagian otak Kanan

Schizophrenia – Kebanyakan ADD disleksia Autism


“word salad “ guru

38
39
Otak Kiri Otak kanan
Proses Pendengaran/auditorik Penglihatan/visual

Penyimpanan Nama dan kata Gambar/imajinasi


ingatan

Pola pikir Runtut, logis, analitik Intuitif dan acak


Berpikir spasial (ruang)
dan 3 dimensi
Cara Belajar Part to whole Whole to part
(Informasi sedikit sedikit  (Gambaran menyeluruh 
gambaran utuh) mengetahui bagian kecil)
- Beritahu langkah demi - Demonstrasikan 
langkah  menyelesaikan menyelesaikan dengan cara
masalah sendiri

40
Otak Kiri Otak kanan
Sifat Tidak suka tantangan, ide -Tidak mampu
baru, perubahan rutinitas. menampilkan logis/
Senang bahasa, mudah pekerjaan yang
mempelajari ejaan, tata berhubungan dengan
bahasa, pemisahan kata, bahasa.
bahasa asing -Senang menggambar
Cenderung menerima/ dan berkreasi dibanding
mengahargai yang menulis dan bicara
didengar/ dibaca, daripada -Senang tantangan baru,
bertanya/ berpikir mandiri perubahan ide, sangat
kompetitif dan
perfeksionis
Jenis Pekerjaan Berhasil dalam rutinitas, Bergerak bebas, tidak
tidak dalam hal yang perlu perlu duduk diam.
kreatifitas untuk Mengerjakan beberapa
pemecahan masalah. pekerjaan dalam saat
Senang kerja berkelompok yang bersamaan.

41
4.GANGGUAN PERKEMBANGAN
(KESULITAN BELAJAR SPESIFIK):

1. gangguan pemusatan perhatian;


2. gangguan perkembangan berbahasa (disfasia);
3. gangguan baca-tulis-eja (disleksia);
4. gangguan perkembangan berhitung (diskalkuli);
5. gangguan gerak terampil (dispraksia);
6. autis.

42
43
44
4.I. GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN
• ADHD merupakan kelainan neurobiology yang
mengenai 3-5% anak , dewasa 2-4%.
• 67% anak yang terdiagnosa ADHD akan
berlanjut menunjukan gejala ADHD pada saat
dewasa (CHADD 2001, dari Keeton) .
• ADHD, dapat mengenai laki dan perempuan,
pada laki-laki 3-4x lebih banyak dibanding
perempuan.
 Kelompok gangguan perilaku yang variasi gejala
klinisnya luas;
 Disertai kenaikan aktifitas gerak  ADHD (attention
deficit/ hyperactivity disorder);
 Bila tidak diikuti dengan hiperaktif  ADD (Attention
Deficit Disorder);
 Gangguan yang paling sering dijumpai pada anak;
 kepandaian normal atau sedikit dibawah rata rata;
 impulsive, perhatian cepat beralih dan kadang
hiperaktif;
 Angka kejadian 3-5% anak usia sekolah;
 anak laki : anak perempuan 2:1 dan 4:1.
46
Kriteria diagnosa: DSM IV

Gejala khas nya :


 gangguan pada pemusatan perhatian
(inattention)
 pengendalian impuls (impulsivity)
 aktifitas yang berlebihan (hyperactivity).
Gejala ini terjadi < usia 7 tahun dan sudah
berlangsung selama 6 bulan.

47
Diagnosa sulit pada anak < 5 tahun, karena
masih dalam aktifitas perkembangan.

Terdapat 3 subtipe ADHD, yaitu :


 dengan dasar gangguan pada pemusatan
perhatian (inattentive type)
 dengan dasar tipe hiperaktif impulsive
 tipe kombinasi.

48
4.2. PERKEMBANGAN BERBAHASA DAN GANGGUANNYA
(DISFASIA PERKEMBANGAN)

 Bahasa :
pengetahuan sistim simbol untuk berkomunikasi
antar manusia;
 Berbicara:
aktifitas motorik untuk berkomunikasi dengan
mengekspresikan bicara dalam bentuk kata
yang diucapkan;
 Berbahasa :
 pengertian (reseptif-comprehensif);
 penyampaian (ekspresif).

49
Disfasia perkembangan:
merupakan bentuk gangguan bicara bahasa.
Kemampuan bicara tertinggal pada aspek
pengertian bahasa dan bahasa yang diucapkan.
Fungsi penerimaan (pengertian) lebih berkembang
dibanding aspek penyampaian;
Bila perkembangan kepandaian anak normal,
adanya gangguan pengertian bahasa yang ringan
dapat ditanggulangi;

50
 Gangguan pokok yang timbul sebagai
akibat gangguan pemindahan dari:

o Objek yang dilihat


o Ingatan
o Perasaan Perkataan yang
o Gagasan diucapkan
o Penghayatan
o Ide

51
4.3. DISLEKSIA (Gangguan Baca-tulis-eja )
 Kesulitan perolehan bahasa tertulis (membaca dan
menulis);
 gangguan membaca primer (disleksia) bila
disebabkan karena gangguan hubungan daya ingat dan
pemrosesan sentral;
 gangguan membaca sekunder bila disebabkan oleh
faktor yang bisa menghambat proses belajar:
 kurang didik
 pengabaian emosional
 kurang motivasi
 gangguan pancaindera

52
PROSES BELAJAR BACA TULIS EJA

a. Belajar Membaca
Deret huruf Deret bunyi
asosiasi daya ingat & bunyi
Kata yg dilihat Kata yang diucapkan

Tahapan-tahapan
 Mengenal bentuk dan bunyi :abcde…

 Membedakan bentuk : u-v, m-n

 Membedakan arah : b-d, p-q, m-w, d-p

53
b. Menghubungkan deret huruf dan deret bunyi

Huruf/kata  Pusat  asosiasi  auditif  bunyi


visual daya/ingat (pendengaran) dipanggil
(penglihatan) intermodal

buku  b u k u

c. Dapat mengingat gambaran menyeluruh suatu huruf


atau kata pendek
d. Pemahaman apa yang dibaca
Syarat :
• Kesulitan dalam menemukan kata (-)
• Bicara lancar
• Mempunyai tata bahasa yang digunakan

54
4.4. DISKALKULIA (gangguan berhitung)

 Berhitung merupakan proses kompleks.

 manipulasi bilangan abstrak , diluar kepala tanpa symbol


(mencongak) maupun dengan symbol diatas kertas.

 Diskalkuli spesifik: kuosien perkembangan untuk


berhitung rendah, IQ dan aspek didaktis bidang lain lebih
tinggi.

 Gangguan berhitung sekunder : ada faktor lain yang tidak


terlibat langsung dalam berhitung tapi dapat
menimbulkan problem dalam berhitung (gangguan fungsi
berbahasa, perceptual dan daya ingat)

55
DASAR TERJADINYA DISKALKULIA

a) Tidak dapat menghitung dan tidak


mempunyai pengertian bilangan;

a) Problem bahasa pada berhitung;

b) Tidak bisa mengerjakan simbol simbol


hitungan;

c) Gangguan berhitung sentral;

d) Faktor lain pada berhitung.


56
a).Mengetahui Konsep Besar Kecil.

c). Bahasa pada proses berhitung


• Pengertian bilangan = pengertian jumlah
tanpa ada benda fisik konkrit yang dapat
b).Dapat menghitung dan mempunyai dihitung

pengertian bilangan • Abstrak: 5


• Harus dimiliki pada usia 5 tahun.
Kongkret
d). mengerjakan simbol simbol hitungan

• Syarat berhitung: mengenal


bentuk simbol-simbol hitungan.
Bedakan 13 31
69 96
e). Proses berhitung sentral
57
e.Bahasa pada proses berhitung
 Dalam perkembangan
bicara, diajarkan secara f.Proses berhitung sentral
gerakan dan penglihatan
tentang: Operasi matematika pada akhir
periode manipulasi konkrit (+, - , x , :)
 Membagi atau
merubah suatu jumlah
3+4 =
 Pengertian (+) dan (-)
 Pengertian (>) dan (<)
2X3 =
 adik mempunyai 2 kelereng,
kemudian diberi lagi oleh 8-3 =
budi 3 kelereng. berapa
kelereng adik sekarang ?
9:3 =

4+2+3-1 = 58
4.5. DISPRAKSIA PERKEMBANGAN
(Gangguan gerak terampil)
 Gangguan dalam pencapaian praksis
(kemampuan keterampilan).

 Perkembangan konsep gerak tidak tercapai 


gangguan keterampilan gerak / bicara).

 Sensasi/motorik dasar harus baik

 Terjadi pada 2% populasi. 70% nya terjadi pada


laki2
59
PEMBAGIAN DISPRAKSIA
a. Dispraksia ideomotor
 Kurangnya kemampuan dalam melakukan gerakan terampil
sederhana (menggunting, menggosok gigi, makan dengan
sendok dll).
 Gerakan canggung dan kurang luwes.
 Sering luput dari pengamatan.
 Praksis ideomotor pada perkembangan anak fase
sensorimotor akan mendahului dan merupakan persyaratan
untuk perkembangan bicara.

60
b. Dispraksia ideasional
 Dapat melakukan bagian dari gerakan kompleks
secara terpisah,
 Tidak dapat menyelesaikan secara keseluruhan,
karena kesulitan dalam urutan gerakan.
 Sering bingung untuk mengawali suatu aktifis.

c. Dispraksia Konstruksional
 sulit melakukan gerakan kompleks yang berkaitan
dengan bentuk (misalnya menyusun balok,
menggambar, menulis).
 Ada gangguan pada konsep visuokonstruktif.

61
d. Dispraksia oral/keterampilan gerak
mulut
 Gangguan konsep gerakan didalam mulut
 gangguan bicara.
 Kurang mampu menjulurkan lidah,
menggerakan lidah kearah tertentu,
menggembungkan pipi dll.
 Sering bersama gangguan perkembangan
bahasa
 Kadang kadang dapat berdiri sendiri.

62
4.5. AUTISME
 Gangguan Perkembangan Pervasif
 kumpulan keadaan gangguan pada interaksi social,
komunikasi atau fleksibilitas tingkah laku
 terjadi < usia 3 tahun;
PDD yang terbanyak adalah gangguan autisme.

 Autis:
Kelainan pada 3 area perkembangan; yaitu
 Interaksi social,
 Berbahasa dan
 Minat (interest) dan aktifitas yang terbatas.
Keterlambatan dapat ringan maupun berat
Kriteria diagnosa dengan DSM IV

63
ANGKA KEJADIAN autism

Diperkirakan 2-6 dari 1000 anak


menderita autism,
Pada laki2 4x lebih sering dibanding
anak perempuan ,
Secara keseluruhan angka kejadian
autism meningkat sekitar 10-17%
setiap tahun.
64
PENYEBAB autism
Penyebab autism belum diketahui.
Disebabkan oleh struktur atau fungsi otak yang
abnormal, yang mengenai beberapa bagian dari otak.
Penyebab yang melatar belakanginya biasanya tidak
dapat ditemukan, tetapi adanya gangguan pada
pembentukan otak saat dalam kandungan berperan
penting  kejadian autism.
Kelainan otak itu dapat terjadi karena:
 factor genetic (diturunkan),
 factor lingkungan (terpapar toksin),
 kelainan metabolic (kekurangan serotonin),
 infeksi virus (german measles), dan
 komplikasi selama kehamilan / persalinan
65
GAMBARAN KLINIK
Terdapat 2 subtipe, yaitu:

a. Autisme tipe awitan dini (early onset)


 Gejala timbul pada beberapa bulan pertama
kehidupan
 Biasanya bayi tidak ada kontak mata,, senyum social,
atau interaksi yang timbal balikdengan pengasuh.
 Tahapan perkembangan (merangkak, duduk dan
jalan, bicara, memainkan mainan) sering terlambat.
 Tidak ada kemunduran keterampilan yang telah
didapat.

66
b. Autis tipe regresi

 Perkembangan anak awalnya normal usia 12-24


bulan kemunduran fungsi (regresi);
 Kepandaian/keterampilan yang telah didapat hilang 
digantikan tingkah laku autistik;
 Anak dapat juga hiperaktif.

67
Waspadai gejala autism MENGGUNAKAN
BAHASA
YG TDK BIASA
KEGAGALAN KEGAGALAN
BERMAIN KOMUNIKASI
GERAKAN MOTORIK
BERULANG, STEREOTIPI
EVALUASI
MINAT KEGAGALAN
KOMPREHENSIV
TERBATAS BERSOSIAL
TDK FLEKSIBEL THD
RUTINITAS ATAU RITUAL

GANGGUAN GANGGUAN Bayi (<1 thn)


SENSORIK PERILAKU
KEGAGALAN
KOMUNIKASI Anak kecil
KEMAMPUAN GEJALA
INTELEKTUAL PENYERTA
KEGAGALAN Anak
BERSOSIAL

PDD NOS
AUTISM
CHILDHOOD
SYNDROME DISINTEGRATIVE
SYNDROME RETT DISORDER
ASPERGER 68
Macam Terapi

modifikasi modifikasi Obat- terapi Okupasi fisioterapi Edukasi


tingkah laku diit obatan wicara & terapi
bahasa

ABA Terapi Terapi Terapi Terapi Komunikasi


sensori bermain komunikasi wicara dng gambar
integrasi

PROGNOSA
69
KESIMPULAN
• Masalah intelegensi dapat terjadi bila terdapat
gangguan dalam sensorik, prosessing diotak
maupun praksis.
• Adanya gangguan dalam perkembangan
intelegensi harus diditeksi sedini mungkin agar
dapat ditangani dan memberi kualitas hidup
yang lebih baik
Terima Kasih

71

Anda mungkin juga menyukai