Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Endry Boeriswati, M.Pd.
Dr. Riana Bagaskorowati, M.Pd.
Presented By :
Atikah Syamsi, M.Pd.I & Mayarni, M.Si
PERKEMBANGAN KOGNITIF BERDASAR
NEUROSCIENCE
Myelinisasi spinal cord lengkap → usia 2 thn
Otak
Tumbuh lengkap 75 % → akhir 2 thn
Perkembangan korteks cerebri yang spesifik
Broca → untuk bicara
Kortical → mengontrol kaki, tangan & sfinkter
Dukungan neurosains
kognitif
•
Petersen, dkk (1988)
Penelitian pemprosesan kata-
kata visual & auditorik.
• Hasil setiap tugas yang
berbeda mengaktifkan area-
area korteks yang berbeda.
Data pemindaian PET yang menampilkan area-area tempat pemprosesan kata-kata visual &
auditorik. (1) area korteks lateralis (korteks bagian samping) ; (2) area korteks medialis (korteks
bagian tengah). Kata-kata visual ditandai dengan segitiga (A), analisis semantik ditandai dengan
lingkaran (C), & atensi ditandai dengan bujur sangkar atau segi enam. Bentuk-bentuk yang
dihitamkan menandai hemisfer kiri, dan bentuk-bentuk yang diwarnai putih menandakan
hemisfer kanan. Area yang diaktifkan oleh kata-kata yang disajikan berulang, secara auditorik
(secara lisan) dikelilingi oleh garis putus-putus (B).
PANDANGAN PERKEMBANGAN
KOGNITIF
• Piaget (cognitive development)
• Vygotsky (internalization of social
activity)
• Information processing approach
TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF
(PIAGET)
•
Kognisi : penyesuaian terhadap objek2 yg ada di
lingkungannya, yg merupakan proses interaksi dinamis.
• Semua manusia akan melalui tahap perkembangan
kognitif secara gradual (sensori-motorik,
praoperasional, operasional konkret, dan operasional
formal).
• perkembangan kognitif tidak hanya dari hasil
kematangan organisme, atau dari pengaruh lingkungan
saja, melainkan interaksi diantara keduanya
PERKEMBANGAN KOGNITIF
• Terjadi pada aspek mental dan intelektual
• Dipengaruhi oleh aspek internal individu dan
lingkungan
•
Perkembangan kognitif bayi sensori motoris, dari
kelahiran hingga kira-kira 2 tahun.
• Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan alat
indera (sensasi) serta kemampuan bayi melakukan
gerakan-gerakan motorik, berawal dlm bentuk refleks
dan semakin kompleks sesuai dengan bertambahnya
usia yg kemudian mulai mengadopsi simbol primitif.
Asimilasi & Akomodasi:
Piaget
Prinsip Umum
A. Organisasi
• Sifat dasar struktur mental yang digunakan
untuk mengeksplorasi & memahami dunia.
• Skema: Tingkat berpikir paling sederhana;
representasi mental beberapa tindakan
(fisik/mental)
Contoh: bayi menggenggam
Skema : Pola perilaku yang teratur yang
digunakan untuk berpikir dan bertindak dalam
situasi. Seiring perkembangan skema menjadi
complex
• Pola-pola gerakan yang dimiliki sejak lahir, misalnya: gerak
refleks, merupakan pola-pola gerakan yang sudah ada, dan
tidak perlu diajarkan.
• Ketika lahir, bayi telah membawa banyak skema. Skema-
skema tersebut akan saling bergabung dan tersusun,
sehingga akan menjadi skema yang lebih majemuk dan lebih
tinggi tingkatannya.
• Contoh : Bayi menghisap asi, botol atau jempol
Asimilasi & Akomodasi:
Piaget
B. Adaptasi
Mencakup 2 proses:
• Asimilasi perolehan informasi dari luar &
pengasimilasiannya dengan pengetahuan &
perilaku kita sebelumnya.
Contoh: bayi memasukkan benda ke mulut.
• Akomodasi proses perubahan (adaptasi)
skema lama untuk memproses informasi &
objek baru di lingkungannya.
Contoh: batita mendekati meja kopi.
Akomodasi : Merubah struktur kognitif seseorang agar sesuai dengan informasi baru
Asimilasi Akomodasi Kecenderungan organisme untuk mengubah dirinya sendiri, agar
sesuai dengan lingkungannya.
Terjadi secara bersama-sama dan komplementer, kadang asimilasi lebih banyak d/p
akomodasi dan sebaliknya, tergantung situasi dan kondisi.
Asimilasi dan akomodasi terjadi dalam rangka untuk menuju keseimbangan/ ekuilibrium.
Tahap Perkembangan kognitif
Piaget
Kritik atas perspektif Piaget
Penelitian Jean Mandler kemampuan berpikir bayi
pada tahap sensorimotor jauh lebih luas.
Bukti: konseptualisasi perseptual pada usia dini.
Penelitian Spelke (1979) bayi usia 4 bulan mampu
membedakan dua stimulus terpisah &
mengombinasikannya bersama.
Penelitian Meltzoff & Borton (1979) bayi usia 1 bulan
mampu mengingat objek yang dirasakan dalam mulutnya
arti: terdapat persepsi silang.
Teori kognitif sosial-Budaya. Vygotsky
oLev Vygotsky (Psikolog, Rusia (1896-1934):
• Menekankan interaksi aktif anak dengan
lingkungan sosial
• Anak secara aktif akan menciptakan pengetahuannya
sendiri
• Zona proximity development
• Scaffolding
ZONE PERKEMBANGAN PROKSIMAL
oVygotsky: anak akan jauh lebih berkembang jika
berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak tidak akan
pernah mengembangkan pemikiran operasional formal
tanpa bantuan orang lain.
o ZPD menitikberatkan pada interaksi sosial akan dapat
memudahkan perkembangan anak. Ketika siswa mengerjakan
pekerjaanya di sekolah sendiri, perkembangan mereka
kemungkinan akan berjalan lambat.
KONSEP SCAFFOLDING
Scaffolding : suatu proses yang digunakan orang
dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona
perkembangan proksimalnya.
PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK
Perkembangan motorik adalah suatu
perubahan dalam perilaku gerak yang
memperlihatkan interaksi dari kematangan
manusia dan lingkungannya. Pada manusia
perkembangan motorik merupakan
perubahan kemampuan gerak dari bayi
sampai dewasa yang melibatkan berbagai
aspek perilaku dan kemampuan gerak
Sub-stadium 1 Modifikasi refleks
(0-1bulan):
refleks tanpa arah
refleks secara efisien
Sub-stadium 2 Reaksi pengulangan pertama
(1-4bulan):
aktivitas menyenangkan akan diulang
muncul pengertian bahwa aktivitas yang menarik terdapat
pada tubuhnya sendiri.
Sub-stadium 3 Reaksi pengulangan kedua (4-10
bln):
Bayi menemukan objek-objek diluar dirinya yg menarik
(secara tidak sengaja), dan akan diulang lagi aktivitas tersebut.
Bayi mulai mengetahui adanya hubungan antara aktivitasnya
dengan objek-objek menarik di luar dirinya.
Sub-stadium 4 Koordinasi reaksi-reaksi
sekunder (10-12 bulan):
Gerak-gerik bayi sudah mulai terdiferensiasi. Bayi sudah
mulai dapat mengkoordinasikan dua skema yang terpisah
untuk mendapatkan sesuatu.
Sub-stadium 5 Reaksi pengulangan ketiga
(12-18 bulan):
Anak mencari dan mencapai sesuatu yang baru oleh
usahanya sendiri. Anak tidak sekedar melakukan gerakan
coba-coba secara tidak sengaja, namun ia telah mampu
mengubah gerakan-gerakannya, untuk mencapai suatu
hasil (ada tujuan yang lebih jelas).
Sub-stadium 6 Permulaan berpikir
(18-24 bulan):
anak mulai dapat berpikir secara internal (menganalisis
sesuatu kejadian).
Pada tahap ini anak sudah mampu melakukan
aktivitas simbolis (aktivitas internal).
Anak mampu berpura-pura.
Anak mampu meniru (imitasi dan imitasi
tertunda/delayed imitation).
Anak masih egosentris dan centralized
Pada stadium ini anak sudah mampu
melakukan tugas-tugas konservasi dengan
baik.
Cara berpikir egosentris mulai berkurang.
Mampu memperhatikan lebih dari satu dimensi
serta menghubungkan dimensi-dimensi
tersebut satu sama lain.
Mampu berpikir logis, tetapi dalam situasi
yang konkrit.
Pada stadium ini anak sudah mampu berpikir secara
operasional formal/ abstract thinking, yang memiliki
dua sifat penting, yaitu:
1. sifat deduktif-hipotesis
2. sifat kombinatoris
Perkembangan Refleks
Refleks : gerakan2 bayi yg bersifat otomatis & tdk
terkoordinir sbg reaksi thd ransangan tertentu serta
memberi bayi respon penyesuaian thd
lingkungannya.
Refleks2 masa bayi :
a. refleks mencari & menghisap (3-4 bulan)
b. refleks moro (menghilang mendekati 6 bln)
c. refleks menggenggam (grasping reflex)
PERKEMBANGAN MOTORIK
KASAR & HALUS ANAK
Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang
menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar
atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh
kematangan anak itu sendiri.
Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan
otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu,
yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar
dan berlatih.
PERKEMBANGAN MOTORIK
KASAR & HALUS ANAK
USIA 7 BULAN
I. TEORI
BEHAVIORISME
Behaviorisme menekankan feedback dan
penguat dalam tahapan-tahapan penjelasan
perkembangan dari keterampilan motorik.
Teori ini menekankan bahwa perkembangan
jangka panjang dan ketahanan keterampilan
motorik bergantung latihan-latihan teratur.
Pandangan behaviorist juga menekankan nilai
pengulangan untuk mastery dalam pencapaian.
II.Teori Pemrosesan
Informasi
Pandangan teori ini menekankan
keutamaan dari pemilihan perhatian
untuk menentukan tingkah laku
motorik dan umpan balik jika
mengubah tingkah laku motorik.
Teori menekankan bimbingan ketika
anak belajar keterampilan motorik.
Kemampuan akuisisi-informasi
•Hasil penelitian Mondloch dkk (1999):
Bayi lebih menyukai stimulus yang mirip
wajah dibanding yang tidak mirip wajah.
•Simpulan persepsi wajah sarana
penting awal untuk merekognisi tanda-
tanda kritis selama menit-menit pertama
setelah kelahiran.
III. Albert Bandura dan Lev Vygotsky
Menekankan berbagai bentuk tingkah
laku sensory-motor adalah dipelajari
melalui imitasi, khususnya gerakan
kompleks. Teori ini menekankan
perbedaan individu, seperti halnya theory
Gardner tentang kecerdasan ganda. Bagi
yang memiliki kecerdasan kinestetik akan
prima dalam gerakan motorik.
IV. Teori Jean Piaget
Piaget mengemukakan bahwa permulaan
nya belajar tentang lingkungannya melalui
eksplorasi lingkungan. Perkembangan
selanjutnya melalui interaksi fisik. Piaget
juga menguatkan bahwa perkembangan
motorik secara langsung berkontribusi
perolehan dari kognitif dan sosial-emotional.
V. Teori Arnold Gesell
Perkembangan motorik hasil dari
kemasakan neuromuscular pada bagian
otot, otak, dan pertumbuhan tubuh
bayi. Teori kemasakan berdasarkan
idea bahwa perkembangan manusia
hasil rentangan dari warisan genetik
individu.
Perkembangan motorik secara khusus
1. Kemampuan perkembangan motorik bayi
sama, yang berbeda adalah kecepatannya
2. Keterampilan motorik dipisahkan ke dalam
mtorik kasar dan motorik halus.
3. Gerakan motorik halus diperlukan
koordinasi dari otot-otot motorik kasar.
4. Selama lima tahun kehidupan, otot besar
dan otot halus mulai bekerja bersama-sama.
Perkembangan motorik
kasar
1. Perkembangan motorik kasar adalah sama untuk
semua anak, hanya kecepatannya bervariasi.
2. Keterampilan motorik kasar meliputi merangkak,
berdiri, meloncat, berjalan, dan berlari.
3. Keterampilan ini berpusat pada menahan daya
gravitasi untuk mengangkat dari bawah tubuh
menuju tubuhnya.
4. Belajar berjalan adalah paling signifikan.
Perkembangan motorik
halus
Meliputi gerakan meraih, menggenggam, melambai,
dan menulis.
Perkembangan motorik kasar dan halus secara dratis
tercapai selama early chilhood.
Anak-anak prasekolah (usia 2 sampai 5 tahun)
berkembang motorik halusnya dicapai dengan
melengkapi puzzles, membangun struktur, mewarnai,
menggunting, dan melekat kertas.
Motorik berguna bagi menjaga tubuh, menggambar,
dan menulis.
PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN
HALUS
MOTORIK KASAR
- Adanya perkembangan locomotion
- Usia 12-13 bln → berjalan sendiri dgn menggunakan
penyangga
- Usia 2-3 tahun → posisi berdiri spt binatang berkaki 2
- Usia 2 tahun → berjalan turun naik kursi
- Usia 2,5 thn → melompat berdiri 1 kaki, berjinjit
Cont, perkembangan motorik kasar dan halus
MOTORIK HALUS
Peningkatan kemampuan manual dalam
keterampilan/ketangkasan
- 12 bln : Menggenggam obyek kecil
- 15 Bln : Menjatuhkan lingkaran pada
leher botol
- 18 Bln : Melempar bola tanpa
kehilangan keseimbangan
RELEVANSI DG DIKDAS :
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK SD
Wachowiak dan Clements
Membagi dalam tiga tahap
Jenjang kelas satu dan dua
Seusia kelas tiga dan empat
Anak usia kelas lima dan enam
Jenjang kelas satu dan dua
Aktif dan mudah gembira
Menyenangi bekerja dengan menggunakan tangan
Memperlihatkan rasa bangga yang besar dalam
bekerja
Memiliki waktu yang terbatas pada minat dan
mudah bosan
Memiliki perasaan yang mudah tersakiti
Seusia kelas tiga dan empat
Koordinasi mata dan tangan telah terimprofisasi
Menjadi sadar akan perbedaan setiap orang
Mulai memisahkan bentuk dan jenis kelamin
Dimungkinkan untuk memulai bekerja dengan
kelompok
Kemampuan kritik dan evaluasi diri
Anak usia kelas lima dan enam
Mengkonsentrasikan diri berdasarkan minat
individu
Hal yang diminati berkaitan dengan kegiatan
yang berhubungan dengan gender
Fisik dan emosional perempuan berkembang
lebih matang dibandingkan laki-laki
Kadang-kadang senang menjadi dirinya
sendiri dan menjauhi dari pengaruh dewasa
TERIMA KASIH