Anda di halaman 1dari 20

Jean Piaget &

Perkembangan Kognitif
Pembimbing: Dr. Veranita Pandia, dr., Sp.KJ(K)., M.Kes.

Disusun oleh: Katharina Widya Hapsari Suherlan


Dianggap salah satu pemikir terbesar abad ke-20  kontribusinya terhadap
pemahaman perkembangan kognitif memiliki pengaruh paradigmatik dalam psikologi
Jean Piaget perkembangan dan memiliki implikasi besar untuk intervensi dengan anak-anak, baik
pendidikan maupun klinis
(1896-1980)
Lahir di Neuchatel, Swiss  menerima gelar doktor dalam biologi pada usia 22 
tertarik pada psikologi, belajar, melakukan penelitian di beberapa pusat, termasuk
Sorbonne di Paris,  bekerja dengan Eugen Bleuler di Rumah Sakit Jiwa Burghöltzli

Piaget menciptakan sistem teoritis yang luas untuk pengembangan kemampuan


kognitif; karyanya mirip dengan Sigmund Freud, tetapi Piaget menekankan cara anak-
anak berpikir dan memperoleh pengetahuan

Piaget menyebut dirinya sebagai epistemologis genetik  mendefinisikan


epistemologi genetik sebagai penelitian dari perkembangan pemikiran abstrak
berdasarkan substrat biologis atau bawaan  proyek sentral Piaget adalah sebuah
laporan tentang perkembangan progresif pengetahuan manusia
TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF
(4 tahap utama berikut mengarah pada kapasitas untuk pemikiran orang
dewasa)
Setiap tahap adalah prasyarat untuk tahap berikutnya, tetapi tingkat kecepatan setiap dalam
melewati tahapan ini berbeda-beda tergantung bawaan alami dan keadaan lingkungan sekitar.
USIA
PERIODE KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN KOGNITIF
(tahun)
Dibagi menjadi 6 tahap: (1) refleks motorik & sensorik bawaan; (2)
primary circular reaction; (3) secondary circular reaction; (4)
0-1,5/2 Sensorimotor menggunakan cara yang sudah dikenal untuk mendapatkan tujuan; (5)
tertiary circular reaction & penemuan baru melalui pengalaman aktif;
(6) insight & object permanence
Preoperations Deferred imitation, symbolic play, graphic imagery (drawing), mental
2-7
Subperiod imagery, language
Concrete
7-11 Mengenal kuantitas, berat, volume, panjang, waktu
Operations

11-akhir masa Formal


Hypotheticoeducative thinking (berpikir tentang kombinasi suatu hal)
remaja Operations
Tahap Sensorimotor
(lahir - 2 tahun)
Usia Karakteristik
Bayi menggunakan refleks motorik & sensorik bawaan lahir (mengisap, menggenggam,
Lahir-2 bulan
melihat) untuk berinteraksi dunia luar
Primary circular reaction: mengkoordinasi aktivitas tubuh mereka sendiri & 5 panca
2-5 bulan indera (contoh: mengisap jempol); belum mencari stimulus dari luar jarak pandang mereka;
menunjukkan keingitahuan
Secondary circular reaction: mencari stimulus baru dari lingkungan; mulai mengantisipasi
5-9 bulan konsekuensi perilaku mereka sendiri & memiliki tujuan dalam bertindak untuk mengubah
lingkungan sekitar; mulai bertindak secara sengaja
Menunjukkan tanda-tanda awal objek permanen, memiliki konsep bahwa objek ada
9-12 bulan
terpisah dari dirinya sendiri, bermain ciluk ba, meniru perilaku baru
12-18 bulan Tertiary circular reaction: mencari pengalaman baru, menciptakan perilaku baru
Pemikiran simbolik: menggunakan representasi simbolis dari peristiwa & objek,
18-24 bulan menunjukkan tanda penalaran (menggunakan satu mainan untuk mencapai & mendapatkan
yang lain), mendapatkan objek permanen
Tahap Sensorimotor
(lahir - 2 tahun)
• Piaget menggunakan istilah sensorimotor untuk menggambarkan tahap
pertama: bayi mulai belajar melalui observasi sensorik, dan mereka
mengontrol fungsi motorik mereka melalui aktivitas, eksplorasi, dan
manipulasi lingkungan
• Contoh: bayi terlahir dengan refleks mengisap tapi proses belajar terjadi
ketika bayi mencaritahu lokasi puting, perubahan bentuk mulutnya
(stimulus diterima  ada respon + ada kesadaran melakukannya
(elementary concept)  lalu ketika bayi mulai lebih mobile, kemampuan
taktik, spasial, visual akan meningkat  anak mulai berinteraksi dengan
lingkungan dengan menggunakan pola perilaku yang dipelajari
sebelumnya (contoh: bayi lihat cara menggoyangkan rattle lalu saat diberi
rattle bayi menggoyangkan sesuai yang dipelajari)
Tahap Sensorimotor
(lahir - 2 tahun)
• Capaian kritis pada periode  objek permanen/skema objek permanen
(objek permanen: kemampuan anak untuk mengerti bahwa objek memiliki
eksistensi yang terlepas dari interaksi anak dengan objek tersebut  walau
tidak terlihat objek tetap ada)
• Contoh: anak lempar bola  bola hilang  bayi akan mencari bola tsb (di
usia < 9 bln belum ada objek permanen maka bayi tidak akan mencari bola
itu); sama saat bermain ciluk ba.
• Saat ibu bekerja  saat dia pergi tidak boleh pergi tanpa permisi  untuk
membentuk objek permanen (tahu bahwa ibu akan kembali & kembali
memeluknya)
• Saat usia 18 bulan, bayi mulai membentuk mental symbol untuk
membentuk kata (contoh: bayi menciptakan gambaran visual dari bola di
kepalanya & bisa mencari bentuk bola)  pasien ASD tidak tahu
Tahap Preoperasional
(2 - 7 tahun)
• Anak lebih banyak mengunakan simbol & bahasa daripada tahap sensorimotor
• Berpikir dan memberikan alasan menjadi intuitif (dilakukan secara tidak sadar)
• Tidak dapat berpikir logis/deduktif (contoh: saat anak menjatuhkan gelas lalu pecah,
anak belum bisa mengerti tentang sebab-akibat, dia percaya bahwa gelasnya memang
sudah siap untuk pecah bukan dia yang yang memecahkannya), masih konsep primitif
Saat ini di tahap preoperasional dia sudah punya kemampuan tahap berikutnya tp hrs distimulasi
(diajarkan, diarahkan, spy dia siap untuk tahap selanjutnya)  semakin bnyk distimulasi dia akan semakin
cepat berkembang  diajarkan (tp jika anak blm ngerti kita paham bahwa dia emg di tahapan yang blm
ngerti konsep ini  misal anak nyubit (“kalo kamu cubit dia akan bikin dia sakit cb mama cubit kamu,
sakit kan)
• Dapat memberitahu nama objek tetapi belum dapat mengelompokkan objek (contoh:
anak belum bisa mengerti kesamaan objek yang ada di lingkungan berbeda  boneka
yang sama di stroller, tempat tidur, kursi akan dianggap sebagai objek yang berbeda-
beda; nama benda akan direpresentasikan oleh fungsinya  sepeda sebagai "untuk
naik" & lubang sebagai "menggali“)
Tahap Preoperasional
(2 - 7 tahun)
• Pemikiran preoperasional berada diantara pemikiran socialized adult
thought dan autistic Freudia unconsciuous
• Pada tahap ini, anak-anak mulai menggunakan bahasa dan gambar
dengan cara yang lebih rumit  dari ucapan satu kata lalu berkembang
menjadi frasa dua kata yang terdiri dari kata benda + kata kerja (contoh:
"Bobby makan”/"Bobby bangun”)
• Belum dapat menghadapi dilema moral, punya sense apa yang baik &
buruk (contoh: jika ditanya mana yang lebih bersalah, orang yang
memecahkan 1 piring dengan sengaja/10 piring dengan tidak sengaja 
anak akan menjawab yang 10 piring karena jumlahnya lebih banyak);
punya sense of immanent justice (anak percaya bahwa jika perilakunya
buruk maka pasti akan dihukum)
Tahap Preoperasional
(2 - 7 tahun)
• Pada stadium ini, seorang anak juga sangat egosentris (merasa dirinya
center of the universe, melihat segala sesuatu dari point of view sendiri;
mereka juga tidak dapat mengambil peran orang lain  tidak dapat
mengubah perilaku mereka untuk orang lain (contoh: anak tidak
mendengarkan perintah untuk tenang karena kakak mereka harus belajar
 pemikiran egosentris mencegah anak memahami masalah dari sudut
pandang kakak mereka)  ajarkan untuk bergiliran
• Anak juga punya magical thinking (phenomenalistic causality) 
peristiwa yang terjadi bersamaan dianggap memiliki hubungan sebab-
akibat (contoh: guntur menyebabkan petir, pikiran buruk akan
menyebabkan kecelakaan)
• Anak mudah diajarkan simbol2 (bentuk, mengelompokkan)  mobil yang bentuknya spt ini CRV, yg ini
Honda; tahu bentuk hidung, mata
• Magical thinking  kalau kakaknya sakit tidak sekolah dia juga mau tidak sekolah pdhl dia kan ga sakit
Tahap Preoperasional
(2 - 7 tahun)
• Selain itu anak menggunakan pemikiran animistik, yang merupakan
kecenderungan untuk menganggap peristiwa/suatu objek memiliki
perasaan, niat, kehidupan (contoh: matahari dapat mengejar awan)
• Pada tahap ini anak mendapatkan fungsi semiotik  anak mampu
merepresentasikan sesuatu (objek, peristiwa, skema konseptual) dengan
menggunakan simbol/tanda (contoh: menggambar)
• Hati-hati menyampai pada anak jika kamu nakal nanti mama sakit 
phenomenalistic causality jd kacau  shg saat ibunya sakit beneran dia
merasa bersalah; contoh lain: hujan bikin banjir  harus diluruskan
bahwa hujan ga selalu bikin banjir
Tahap Operasi
Konkret (7 - 11 tahun)
• Anak mampu mengoperasikan dan bertindak konkret, nyata 
pemikiran egosentris digantikan pemikiran operasional, yang melibatkan
beragam informasi di luar anak  anak-anak sekarang dapat melihat
sesuatu dari sudut pandang orang lain
• Anak-anak mulai menggunakan proses pemikiran logis yang terbatas,
dapat membuat serial order, mengelompokkan hal-hal ke dalam kelas
berdasarkan karakteristik umum; syllogistic reasoning (kesimpulan logis
yang terbentuk dari 2 premis, contoh: semua kuda adalah mamalia
(premis); semua mamalia berdarah panas (premis); oleh karena itu, semua
kuda berdarah panas (kesimpulan))

• Pasien DI  minta tes IQ (apakah mengerti konservasi, reversibilitas)  50-70 DI ringan; 35-50 DI
sedang; 20-35 DI berat; 0-20 DI sangat berat
Skor IQ = Usia mental dibagi usia kronologis x100  berlaku untuk anak usia 18 tahun ke bwh
Tahap Operasi
Konkret (7 - 11 tahun)
• Anak dapat bernalar, mengikuti sense moral dan code of values  anak
yang terlalu banyak terpaku pada aturan dapat menunjukkan perilaku
obsesif-kompulsif; anak yang menolak code of value sering tampak reaktif
 harus seimbang  hasil perkembangan yang diharapkan pada tahap ini
adalah seorang anak mencapai rasa hormat yang sehat terhadap aturan &
memahami mengapa ada aturan tersebut
• Konservasi: kemampuan untuk mengenali bahwa, meskipun bentuk objek
dapat berubah, benda tersebut masih mempertahankan karakteristik lain
yang sama (contoh: jika bola tanah liat digulung menjadi bentuk sosis
yang panjang & tipis, anak-anak menyadari bahwa setiap bentuk
mengandung jumlah tanah liat yang sama) Ketidakmampuan untuk
konservasi (yang merupakan karakteristik dari tahap praoperasional)
diamati ketika seorang anak menyatakan bahwa ada lebih banyak tanah
Tahap Operasi
Konkret (7 - 11 tahun)
• Reversibilitas: kemampuan untuk memahami relasi antara objek, untuk
menyadari bahwa satu hal dapat berubah menjadi yang lain & kembali lagi
(contoh: es & air)
• Tanda yang paling penting bahwa anak-anak masih dalam tahap
praoperasional adalah mereka belum mencapai konservasi atau
reversibilitas.
• Kemampuan anak-anak untuk memahami konsep kuantitas (ukuran zat,
panjang, jumlah, cairan, dan luas) adalah salah satu teori perkembangan
kognitif Piaget yang paling penting
Tahap Operasi
Konkret (7 - 11 tahun)
Beberapa tes sederhana untuk konservasi,
dengan perkiraan usia pencapaian  ketika
konservasi tercapai, anak menjawab bahwa
B mengandung jumlah yang sama dengan
A; anak stadium preoperational akan
menganggap jumlah yang tersebar lebih
banyak/berbeda dengan A

Anak berusia 7-11 tahun itu harus bisa
mengatur & mengurutkan kejadian di dunia
nyata, berurusan dengan masa depan &
kemungkinan yang dapat terjadi dalam
tahap operasi formal.
Tahap Operasi Formal
(11 tahun - akhir masa remaja)
• Tahap operasi formal dinamakan demikian karena pemikiran remaja
beroperasi secara formal, sangat logis, sistematis, dan simbolis
• Tahap ini ditandai dengan kemampuan berpikir abstrak, memberikan
alasan deduktif, mendefinisikan konsep, dan memahami konsep
probabilitas  remaja mampu menmberikan beberapa kemungkinan
hipotesis untuk menjelaskan suatu peristiwa (hypothetical thinking)
• Bahasa yang digunakan lebih kompleks  mengikuti aturan formal dari
logika & tata bahasanya benar
• Pemikiran abstrak ditunjukkan oleh minat remaja dalam berbagai
masalah (filsafat, agama, etika, dan politik)
Tahap Operasi Formal
(11 tahun - akhir masa remaja)
• Pemikiran hipotetikodeduktif: organisasi kognisi tertinggi, memungkinkan seseorang
untuk membuat hipotesis/proposisi lalu mengujinya di kehidupan nyata
• Remaja dapat merefleksikan pemikiran mereka sendiri dan orang lain sehingga
cenderung melakukan self-conscious behavior  ketika remaja mencoba untuk
menguasai tugas kognitif baru, mereka dapat kembali ke pemikiran egosentris, tetapi
pada tingkat yang lebih tinggi daripada di masa lalu (contoh: remaja mungkin berpikir
bahwa mereka dapat mencapai segalanya atau dapat mengubah peristiwa dengan
berpikir sendiri)
• Tidak semua remaja memasuki tahap operasi formal pada saat yang sama atau pada
tingkat yang sama  tergantung pada kapasitas individu & pengalaman intervensi,
beberapa mungkin tidak mencapai tahap pemikiran operasional formal sama sekali dan
mungkin tetap dalam mode operasional konkret sepanjang hidup (pemikiran abstrak tidak
berkembang krn menutup diri thd perkembangan sekitar  untuk perkembangan abstract thinking
remaja hrs dilatih untuk berdiskusi spy dia jd tahu pemikirannya ga selalu plg benar di dunia ini
• Pasien remaja hrs rahasiakan masalahnya, setelah ngobrol dgn pasien baru panggil ortu  spy
menghindari remaja mengganggap kita sengkokol dgn ortu kalo kita mendahului pertemuan dgn ortu
TEORI JEAN PIAGET  APLIKASI
PSIKIATRI
Teori Piaget memiliki banyak implikasi kejiwaan:
• Anak-anak yang yang berada dalam tahap sensorimotor belum mencapai objek permanen 

sehingga mengalami cemas perpisahan.


• Anak-anak pada tahap praoperasional, yang tidak mampu berurusan dengan konsep & abstraksi 

akan lebih dapat menangkap penjelasan melalui role-playing dibandingkan via lisan terinci
(contoh: seorang anak akan menerima terapi intravena  dijelaskan dengan set intravena mainan
& boneka  hal ini dilakukan karena anak-anak pada tahap praoperasional tidak memahami
sebab-akibat, mereka dapat menafsirkan penyakit fisik sebagai hukuman atas pikiran/perbuatan
buruk; dan karena mereka belum menguasai kemampuan untuk konservasi & tidak memahami
konsep reversibilitas, mereka tidak dapat memahami bahwa patah tulang dapat di”perbaiki”
dengan operasi/bahwa darah yang hilang dalam kecelakaan dapat diganti
• Orang dewasa di bawah tekanan dapat mengalami kemunduran secara kognitif maupun emosional

 pemikiran bisa menjadi praoperasional, egosentris, dan kadang-kadang animistik


Implikasi pada Psikoterapi
• Pertama, beberapa psikoterapis menerapkan gagasan Piaget langsung ke intervensi anak
 Susan Harter membahas teknik untuk membantu anak-anak menyadari emosi dan
mengintegrasikan emosi kompleks ini dalam kelas emosi yang lebih abstrak/lebih tinggi
 salah satu teknik Harter adalah meminta anak untuk membuat gambar yang
menunjukkan perasaannya, teknik ini merupakan aplikasi dari operasi konkret ke ranah
emosi, karya Harter menerapkan temuan Piagetian untuk membantu anak-anak
mengenali, mentolerir, dan mengintegrasikan pengaruh campuran atau ambivalen
dalam hubungan objek yang stabil
• Tes pakai gambar  tes proyektif tidak 100% betul hrs dikonfirmasi & klarifikasi dgn
wawancara
• CBT dipengaruhi oleh kognitif dan IQ seseorang  untuk pasien DI CBT tidak berlaku
• Teknik ini juga dapat diterapkan pada anak-anak dengan trauma atau pelecehan seksual
untuk membantu mereka dalam labeling, membedakan, dan menerima berbagai emosi
Implikasi pada Psikoterapi
• Kedua, Aaron Beck menggunakan ide inti dalam terapi kognitif bahwa pasien telah
mengembangkan core belief tertentu sebagai akibat dari pengalaman tertentu saat
perkembangannya, dan ini berkontribusi pada masalah emosional/perilaku (contoh: orang
yang depresi mungkin memiliki core belief "Saya tidak dapat dicintai." Orang yang
kecanduan mungkin memiliki keyakinan "Kecuali saya minum, saya tidak bisa merasa
bahagia.“)  dalam terapi kognitif, orang tersebut dapat dibantu untuk mengidentifikasi
negative automatic thoughts dan sikap disfungsional yang mendasari tekanan
emosional/perilaku adiktif; pasien diidentifikasi pikiran maladaptifnya dengan dibantu
untuk melihat pikiran-pikiran ini secara lebih objektif  teori Piaget pasien dibantu untuk
mencari bukti untuk menguji pemikiran negatifnya secara aktif
• Penerapan CBT tgt pasien ada dalam tahapan mana tahap kognitifnya (anak usia
praoperasional pakai role play bukan diajak diskusi kaya remaja)  misal core belief
pasien “saya dibenci semua orang”  kita story telling dgn boneka bahwa dia disayang
(praktik CBT ini pakai Teknik Aaron Beck tp tekniknya sesuai tahap kognitif Jean Piaget)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai