Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL KE-1

PAUD4302/PEMBELAJARAN TERPADU/2 SKS


PROGRAM STUDI PG PAUD

1. Salah satu kemampuan dasar anak yang harus dikembangkan melalui pendekatan
pembelajaran terpadu yaitu kemampuan kognitifnya. Menurut Piaget, perkembangan
kognisi anak TK berada pada tahap praoperasional. Jelaskan apa yang dimaksud
dengan tahap praoperasional dan berikan contohnya!

Teori perkembangan kognitif Jean Piaget atau teori Piaget menunjukkan


bahwa kecerdasan berubah seiring dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif
seorang anak bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan, anak juga harus
mengembangkan atau membangun mental. (1)Tahap Sensorimotor (Usia 18-24 bulan)
Tahap sensorimotor adalah yang pertama dari empat tahap dalam teori Piaget
mengenai perkembangan kognitif anak Piaget. Selama periode ini, bayi
mengembangkan pemahaman tentang dunia melalui koordinasi pengalaman sensorik
(melihat, mendengar) dengan tindakan motorik (menggapai, menyentuh).
Perkembangan utama selama tahap sensorimotor adalah pemahaman bahwa ada objek
dan peristiwa terjadi di dunia secara alami dari tindakannya sendiri. Misalnya, jika ibu
meletakkan mainan di bawah selimut, anak tahu bahwa main yang biasanya ada (dia
lihat) kini tidak terlihat (hilang), dan anak secara aktif mencarinya. Pada awal tahapan
ini, anak berperilaku seolah mainan itu hilang begitu saja. (2) Tahap Praoperasional
(Usia 2-7 Tahun) Tahap ini dimulai sekitar 2 tahun dan berlangsung hingga kira-kira 7
tahun. Selama periode ini, anak berpikir pada tingkat simbolik tapi belum
menggunakan operasi kognitif. Artinya, anak tidak bisa menggunakan logika atau
mengubah, menggabungkan, atau memisahkan ide atau pikiran. Perkembangan anak
terdiri dari membangun pengalaman tentang dunia melalui adaptasi dan bekerja
menuju tahap (konkret) ketika ia bisa menggunakan pemikiran logis.Selama akhir
tahap ini, anak secara mental bisa merepresentasikan peristiwa dan objek (fungsi
semiotik atau tanda), dan terlibat dalam permainan simbolik. (3) Tahap Operasional
Konkret (Usia 7-11 Tahun) Perkembangan kognitif anak di tahap ini berlangsung
sekitar usia 7 hingga 11 tahun, dan ditandai dengan perkembangan pemikiran yang
terorganisir dan rasional. Piaget menganggap tahap konkret sebagai titik balik utama
dalam perkembangan kognitif anak, karena menandai awal pemikiran logis. Pada
tahapan ini, Si Kecil cukup dewasa untuk menggunakan pemikiran atau pemikiran
logis, tapi hanya bisa menerapkan logika pada objek fisik. Anak mulai menunjukkan
kemampuan konservasi (jumlah, luas, volume, orientasi). Meskipun anak bisa
memecahkan masalah dengan cara logis, mereka belum bisa berpikir secara abstrak
atau hipotesis. (4) Tahap Operasional Formal (Usia 12 tahun ke atas) Perkembangan
kognitif anak menurut tahap terakhir menurut Piaget dimulai sekitar usia 12 tahun dan
berlangsung hingga dewasa. Saat remaja memasuki tahap ini, mereka memperoleh
kemampuan untuk berpikir secara abstrak dengan memanipulasi ide di kepalanya,
tanpa ketergantungan pada manipulasi konkret. Seorang remaja bisa melakukan
perhitungan matematis, berpikir kreatif, menggunakan penalaran abstrak, dan
membayangkan hasil dari tindakan tertentu.
Adapun Tahap praoperasional adalah tahap kedua dalam teori perkembangan kognitif
Piaget. Tahap ini berlangsung sekitar usia 2 tahun, saat anak mulai berbicara, sampai
kira-kira usia 7 tahun. Beberapa bayi mulai berbahasa antara usia 18 bulan sampai
genap 24 bulan atau dua tahun. Selama tahap ini, anak mulai terlibat dalam permainan
simbolik dan belajar memanipulasi simbol. Namun, Piaget mencatat bahwa mereka
belum memahami logika konkret sampai kira-kira akhir masa ini pada usia 7 tahun.
Saat anak-anak mulai menggunakan imajinasinya dan bermain khayalan. Pada tahap
ini, anak-anak menggunakan simbol untuk mewakili kata-kata, gambar, dan gagasan.
Itulah sebabnya anak-anak pada tahap ini terlibat dalam permainan pura-pura (pretend
play). Lengan seorang anak bisa menjadi sayap pesawat terbang saat dia meluncur di
sekitar ruangan, atau seorang anak dengan tongkat bisa menjadi ksatria pemberani
dengan pedang. Sapu digunakan untuk kuda-kudaan atau peswat terbang. Bermain
peran juga menjadi penting pada usia ini, seperti bermain sebagai “ayah”, “ibu”,
“guru”, “pedagang”, “dokter” dan banyak karakter lainnya. Ciri Utama Tahap
Praoperasional Representasi Simbolik (Symbolic Representation) Selama periode
awal praoperasional, antara 2-3 tahun, anak akan mulai menyadari bahwa kata dan
benda merupakan simbol untuk sesuatu yang lain. Saksikan betapa senangnya mereka
saat mampu memahami dan mengeluarkan kata per kata. Bermain Pura-pura (Pretend
Play), Berpura-pura adalah kegiatan favorit anak saat tahapan ini. Balita sering
berpura-pura menjadi orang yang bukan dirinya (misalnya pahlawan super, polisi,
guru dan lainnya), dan mungkin memainkan peran ini dengan alat peraga yang
menyimbolkan objek kehidupan nyata. Egosentrisme, Anak praoperasional cenderung
seolah tidak mau berkompromi dengan siapapun saat mereka menginginkan sesuatu.
Anak menginginkan sesuatu sekarang, dan bahkan tidak mau menunggu sebentar saat
anda mau mencuci satu gelas. Ya, mereka memang tengah memikirkan satu hal: diri
mereka sendiri. Inilah egosentisme. Pemikiran Pra-kausal (precausal thinking), Mirip
dengan pemikiran egosentris, bahwa anak-anak pada tahap praoperasional menata
pemahaman mereka tentang hubungan sebab-akibat berdasarkan pandangan mereka
yang terbatas tentang dunia. Animisme Ini adalah kepercayaan bahwa benda mati
(seperti mainan dan boneka) memiliki perasaan dan niat seperti manusia. Secara
lugas, Piaget menyebutkan bahwa bagi anak pra-operasional, dunia alam itu hidup,
sadar, dan memiliki tujuan. Inilah animism. Artifialisme, Piaget
mendefinisikan artificialism sebagai asumsi bahwa segala sesuatu yang ada harus
dibuat oleh sesuatu yang hidup. Hal yang hidup inilah yang bertanggung jawab atas
sebab-akibat segala sesuatu. Artifialisme, Piaget mendefinisikan artificialism sebagai
asumsi bahwa segala sesuatu yang ada harus dibuat oleh sesuatu yang hidup.
Penalaran transduktif, Penalaran transduktif adalah ketika seorang anak gagal
memahami hubungan yang sebenarnya antara sebab dan akibat. Kesalahan Kognitif
(Cognition Errors), Antara usia empat dan tujuh tahun, anak-anak cenderung menjadi
sangat ingin tahu dan mengajukan banyak pertanyaan, mulai menggunakan penalaran
primitif. Pemusatan (Centration), Sentrasi (centration) merupakan ciri khas lain anak
pada tahapan praoperasional. Sentrasi merupakan kecenderungan untuk fokus pada
satu aspek situasi pada satu waktu.
2. Di TK Nusantara pada awal tahun ajaran baru Bu Rini bersama anak-anak
menentukan tema yang akan dilakukan selama 2 minggu kedepan. Setelah ada usul
beberapa tema maka anak-anak memilih tema “Makanan Kesukaanku”. Bantu Bu
Rini dan anak-anak TK Nusantara untuk menentukan tujuan, bidang pengembangan
serta kegiatan yang memungkinkan dilakukan untuk 2 minggu ke depan (Pilih salah
satu kelompok usia)
3. Terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam menerapkan pembelajaran
terpadu, terutama pada saat penggalian tema. Carilah lembaga PAUD yang sudah
menerapkan pembelajaran terpadu. Kemudian lakukan wawancara kepada Kepala
Sekolah dan guru bagaimana mereka dalam menentukan tema. Setelah itu uraikan
hasil wawancara tersebut dan daftarlah prinsip penggalian tema yang mana saja yang
sudah dilakukan dan yang belum dilakukan. Gunakan format berikut ini:
Nama Lembaga :
Tanggal Pelaksanaan Wawancara :

No Pertanyaan Jawaban
1

dst
Hasil wawancara
Prinsip yang sudah dilakukan Prinsip yang belum dilakukan

4. keterampilan bertanya merupakan salah satu keterampilan dasar mengajar yang harus
dikuasai oleh guru. Berikan 5 contoh kegiatan yang menggambarkan keterampilan
bertanya!

Anda mungkin juga menyukai