Anda di halaman 1dari 18

PANDANGAN TENTANG PERKEMBANGAN

MANUSIA
Capaian pembelajaran
Menganalisis tahapan perkembangan anak dan implikasinya pada pembelajaran.
Pandangan Piaget tentang Perkembangan Kognisi

Jean Piaget (baca zong piazee) lahir di Swiss 1896 adalah ahli psikologi perkembangan
paling berpengaruh dalam sejarah psikologi. Setelah memeroleh gelar doctor bidang
biologi, dia menjadi lebih tertarik pada psikologi dengan mendasarkan teori-teorinya
paling awal pada pengamatan seksama terhadap ketiga anaknya sendiri.
Piaget menganggap dirinya menerapkan prinsip dan metode biologi pada studi
perkembangan manusia, dan banyak istilah yg digunakan diambil dari biologi.
Piaget memelajari mengapa dan bagaimana kemampuan mental berubah.
Menurut Piaget, perkembangan bergantung sebagian besar pada manipulasi anak
terhadap dan interaksi aktif dengan lingkungan. Menurut Piaget, pengetahuan berasal
dari tindakan. Teori perkembangan kognisi Piaget menyatakan bahwa kecerdasan atau
kemampuan kognisi anak mengalami kemajuan melalui empat tahap yang jelas.
Masing-masing tahap dicirikan oleh kemunculan kemampuan dan cara mengolah
informasi yang baru.
Terjadinya Perkembangan
Piaget percaya bahwa semua anak dilahirkan dengan kecenderungan bawaan untuk
berinteraksi dengan lingkungan dan untuk memahaminya.
Dia merujuk ke cara dasar mengorganisasikan dan mengolah informasi sebagai struktur
kognisi. Anak yg masih muda memperlihatkan pola perilaku atau pemikiran yg disebut
skema, yg juga digunakan oleh anak-anak yg lebih tua dan orang dewasa dalam
berhadapan dengan objek di dunia ini.
Misalnya, bayi belajar mengenai objek dengan menggigit, mengisap atau melempar.
Masing-masing cara yg digunakan untuk berinteraksi dengan objek disebut skema.
Ketika bayi menemukan objek baru, bagaimana ia tahu apa sesungguhnya objek
tersebut? Menurut Piaget, dia akan menggunakan skema yg telah ia kembangkan dan
akan mengetahui apakah objek tersebut menghasilkan suara yg keras atau tidak ketika
dibanting, seperti apa rasanya, apakah objek tersebut menggelinding?
Asimilasi dan Akomodasi
Menurut Piaget, adaptasi adalah proses menyesuaikan skema sebagai tanggapan
atas lingkungan melalui asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses
memahami objek atau peristiwa baru berdasar skema yang telah ada.
Jika anda memberi bayi objek kecil yang tidak pernah ia lihat tetapi menyerupai
objek yg tidak asing bagi bayi, maka ia mungkin akan memegang, menggigit, atau
membantingnya. Dengan kata lain, bayi menggunakan skema yg ada untuk
memelajari benda yg tidak dikenal (2.1b)
Terkadang, ketika cara lama tidak berhasil, anak mungkin akan mengubah skema
yg ada berdasarkan informasi baru atau pengalaman baru, proses ini disebut
akomodasi. Misal, jika anda memberikan telur kepada bayi yg menpunyai skema
dengan membanting objek kecil, apa yg terjadi? (2.1c)
Tahap-tahap perkembangan menurut
Piaget
Pencapaian utama:
1. Pembentukan konsep ‘keajegan objek’ dan kemajuan bertahap dari perilaku
refleks ke perilaku yang diarahkan pada tujuan.
2. Perkembangan kemampuan menggunakan symbol untuk melambangkan objek
di dunia ini. Pemikiran masih terus bersifat egosentris dan terpusat.
3. Perbaikan kemampuan berpikir logis. Kemampuan baru meliputi penggunaan
pengoperasian yang dapat dibalik. Pemikiran tidak terpusat, dan pemecahan
masalah kurang dibatasi oleh egosentrisme. Pemikiran abstrak tidak mungkin
4. Pemikiran abstrak dan simbolik dimungkinkan. Masalah dapat dipecahkah
melalui penggunaan eksperimentasi sistematik.
Tahap sensorimotor
Menurut Piaget, semua anak dilahirkan dengan kecenderungan bawaan untuk
berinteraksi dengan lingkungan dan untuk memahaminya. Pada awalnya, semua
bayi mempunyai Gerakan refleks dan pada akhir tahap sensorimotor, anak-anak
beranjak dari pendekatan pemecahan masalah yang bersifat uji coba ke pendekatan
yang lebih terencana.
Tanda lain ialah perkembangan pemahaman tentang keajegan objek (object
permanence). Menurut Piaget anak-anak harus belajar bahwa objek adalah stabil
secara fisik dan tetap ada meskipun objek itu tidak ada di hadapan fisik anak, misal:
anda menutup botol bayi dengan tangan, bayi mungkin tidak akan menyingkirkan
tangan anda karena yakin bahwa botol telah hilang.
Tahap praoperasi (usia 2 – 7 tahun)
Selama tahap ini Bahasa dan konsep anak berkembang dengan cepat. Salah satu
konsep Piaget yang paling penting adalah anak tidak mempunyai pemahaman
tentang prinsip konservasi.
Konsep lain adalah reversibilitas, yaitu kemampuan merubah arah pemikiran
seseorang sehingga orang dapat Kembali ke titik semula, misal: mudah bagi kita
bahwa jika 7 + 5 = 12 maka 12 – 5 = 7, tapi tidak dengan anak praoperasi.
Perhatikan percakapan berikut:

Sally memahami konsep bahwa anak laki-laki, anak


perempuan, anak-anak, dan lebih banyak. Namun tidak
memiliki kemampuan menyatukan potongan-potongan
pengetahuan yang terpisah untuk menjawab dengan benar.
Anak-anak praoperasi bersifat egosentris, mereka percaya bahwa setiap orang melihat dunia ini tepat
seperti yang mereka lihat, misal Piaget dan Inhelder (1956) mendudukkan sejumlah anak pada satu sisi
pajangan benda dan boneka di sisi lainnya. Mereka diminta menjelaskan apa yang dilihat boneka
apakah sama dengan yang dilihat anak. Anak usia 6 dan 7 tahun menjelaskan bahwa apa yang dilihat
boneka identic dengan pandangan mereka, sekalipun bagi orang dewasa tidak demikian.
Tahap operasi konkret (usia 7 – 11 tahun)
Salah satu tugas penting yang dipelajari anak adalah pengurutan (seriation) atau
Menyusun sesuatu ke deret yang logis, misalnya menjejerkan tongkat dari yang
terpendek hingga terpanjang. Begitu kemampuan ini diperoleh anak dapat
menguasai kemampuan yang dikenal sebagai transivitas, yaitu kemampuan
menyimpulkan hubungan antara dua objek berdasarkan pengetahuan tentang
objek ketiga. Misal anda mengatakan, Ali lebih tinggi dari Firna dan Firna lebih
tinggi dari Yusuf. Kesimpulan logis seperti ini tidak akan mungkin hingga tahap
operasi konkret.
Pada akhir tahap operasi konkret anak-anak mempunyai kemampuan mental untuk
mempelajari bagaimana menjumlahkan, mengurangkan, mengalikan dan
membagi; menempatkan bilangan ke dalam urutan berdasarkan ukuran; dan
menggolongkan objek berdasarkan kriteria tertentu.
Kemampuan terakhir yang diperoleh pada tahap ini adalah penyertaan kelompok
(class inclusion). Kembali ke contoh Sally, anak-anak pada tahap operasi konkret
tidak mengalami kesulitan dengan permasalahan yang dialami Sally.
Tahap operasi formal (usia 11 hingga
dewasa)
Pada tahap ini remaja memiliki kemampuan bernalar tentang situasi dan kondisi
yang belum pernah dialami. Mereka dapat menerima perbedaan pendapat dalam
diskusi.
Kemampuan yang membentuk pemikiran operasi formal---berpikir abstrak, menguji
hipotesis, dan membentuk konsep yang terlepas dari realitas fisik---sangat berperan
penting ketika mempelajari kemampuan yang lebih tinggi. Misal dalam matematika;
mempelajari aljabar atau geometri abstrak memerlukan penggunaan pemikiran
operasi formal, demikian pula memahami konsep sulit dalam IPA, IPS dan mata
pelajaran lain.
Menurut Piaget, tahap operasi formal mengakhiri perkembangan kognisi. Namun
pertumbuhan intelektual dapat terus berlangsung melampaui usia remaja tetapi
fondasinya telah diletakkan.
Tugas terstruktur mandiri
Dari diskusi terkait perkembangan anak dan membaca literatur
relevan coba anda analisis implikasi teori perkembangan Piaget
terhadap pembelajaran TIK.
Terima kasih
Matur nuwun

Anda mungkin juga menyukai