Anda di halaman 1dari 4

Resume Kelompok Konsep Teori Perkembangan Proses-Proses

Kognitif
Resume ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan
yang diampun oleh Ibu Yuliati Hotifah,S.Psi,M.Pd.

Disusun oleh:

Elisabet Reinatasya (190111600053)


Fredi Hermawan (190111600045)
Nadina Ika Oktaviani Putri (190111600093)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2019
A.Pengertian
Kognitif adalah kemampuan pikiran yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu
pengetahuan , pemahaman , penerapan , analisa , sintesa , dan evaluasi untuk
mengembangkan kemampuan rasional (akal).Sedangkan teori kognitif lebih menekankan
bagaimana proses mengoptimalkan kemampuan intelektual (pengetahuan) yang dimiliki oleh
seseorang. Contoh penerapan kata kognitif salah satunya pada saat kita terbangun oleh alarm
kita bisa memutuskan tindakan apa yang harus kita lakukan selanjutnya , mematikan alarm
lalu kembali tidur lagi atau bangun dan melakukan aktivitas lain .

B.TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET


Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang beradaptasi dengan lingkungannya dan
menginterpresentasikan sebuah infromasi mengenai objek dan kejadian-kejadian yang
terjadi di sekitarnya. Bagaimana anak mempelajari ciri-ciri dari objek-objek tertentu seperti
mainan, perabotan, dan makanan serta objek-objek sosial seperti diri sendiri, orangtua dan
teman .

Menurut Piaget anak memainkan peranan aktif dan tidak pasif dalam menyusun
pengetahuan mengenai realitas walaupun sudah dimodifikasi oleh pengalaman di lingkungan
sekitarnya. Pemikiran anak-anak terus berkembang menurut tahap-tahap yang semakin
kompleks. Pada teori tahapan Piaget, setiap individu akan melewati serangkaian perubahan
kualitatif yang bersifat selalu tetap. Perubahan Kualitatif ini terjadi karena tekanan biologis
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Pertumbuhan atau perkembangan kognitif terjadi melalui tiga proses yang saling
berhubungan, yaitu :

1. Organisasi
Menurut Piaget organisasi adalah cara berfikir yang disertai dengan pencitraan
realitas .
Contoh : seorang bayi yang berumur 4 bulan mampu menatap dan
menggenggam objek . setelah itu dia berusaha melakukan dua kegiatan ini
dengan menggenggam objek objek lain yang dilihatnya.
Stuktur-struktur kognitif disebut skema. Skema adalah pola perilaku
terorganisir yang dilakukan oleh seseorang untuk memikirkan dan melakukan
tindakan dalam situasi tertentu
contoh: gerakan reflex menyedot pada bayi

2. Adaptasi
Merupakan cara seseorang untuk menyaring informasi baru dengan
mempertimbangkan apa yang telah mereka ketahui . adaptasi dilakukan dengan dua
langkah , yaitu :
a. Asimilasi
Merupakan istilah yang digunakan piaget yang merujuk pada penggabungan
infromasi baru kedalam struktur kognitif yang sudah ada .
contoh : jika seorang anak sudah melihat seekor kucing kemudian diperlihatkan
kucing yang lain maka kucing yang lain akan dicocokkan dengan kucing yang sudah
ada.
b.Akomodasi
Akomodasi adalah menciptakan skema baru karena tidak sesuai dengan skema yang
sudah ada .

3.Ekulibrasi
Kemampuan yang ada di dalam diri seseorang untuk mengatur agar dia
mampu mempertahankan keseimbangan dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
agar terjadi ekuilibrasi antara individu dengan lingkungan maka peristiwa asimilasi dan
akomodasi harus terjadi secara bersama sama .
contoh : seorang bayi yang biasanya mendapatkan susu dari ibu ataupun botol
kemudian diberi susu dengan wadah gelas tertutup. Ketika bayi menyadari bahwa
menyedot susu digelas membutuhkan gerakan mulut dan lidah yang berbeda dari
biasanya maka sibayi akan mengakomodasi hal tersebut dengan akomodasi skema lama.
Dengan melakukan hal tersebut maka asimilasi dan akomodasi bekerja sama untuk
menghasilkan ekuilibrium .

C. TAHAPAN PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET


Menurut teori Piaget setiap individu pada saat pertumbuhan mulai dari bayi sampai
dewasa mengalami empat tingkat perkembangan kognitif yaitu:
1. Tahap Sensorimotor (Usia 0-2 tahun )
Menurut Piaget tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman
penting dalam enam sub tahapan :
1. Sub-tahapan skema refleks , muncul saat lahir sampai usia 6 minggu berhubungan
dengan refleks.
2. Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer , dari usia 6 minggu sampai 4 bulan dan
berhubungan dengan munculnya kebiasaan.
3. Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder , muncul antara usia 4-9 bulan dan
berhubungan dengan koordinasi antara penglihatan dan pemahaman.
4. Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder , muncul dari usia 9-12 bulan dan
berhubungan dengan permanensi objek .
5. Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier , muncul dalam usia 12-18 bulan dan
berhubungan dengan penemuan cara cara baru untuk mencapai sebuah tujuan .
6. Sub-tahapan awal representasi simbolik , berhubungan dengan tahap awal
kreativitas .

2.Tahapan Praoperasional (Usia 2-7 tahun )


Dalam tahapan ini anak belajar menggunakan dan mengungkapkan objek dengan
gambaran atau symbol dan juga mengembangkan kemampuan berbahasanya . Pemikirannya
masih bersifat egosentris , anak kesulitan untuk melihat dari sudut pandang orang lain (
dalam berfikir didasarkan pada keputusan yang dapat dilihat langsung ) dan mereka kesulitan
memahami bagaimana perasaan orang-orang yang berada disekitarnya. Tetapi seiring
bertambahnya waktu , kemampuan untuk memahami perspektif orang lain semakin baik .
anak memliki pikiran yang imajinatif dan menganggap setiap benda yang tidak hidup maupun
yang hidup memiliki perasaan .

3.Tahapan Operasional Konkrit. (Usia 7-11 tahun)


Pada tahapan ini anak sudah menggunakan logika yang memadai . proses-proses yang
penting pada tahapan ini adalah :
a. Pengurutan , adalah kemampuan untuk mengurutkan objek menurut bentuk ukuran dan
yang lainnya contoh : Pada saat anak diberi benda yang berbeda ukuran mereka dapat
mengurutkan dari yang paling terbesar sampai yang paling terkecil atau sebaliknya.
b. Klarifikasi adalah kemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi benda menurut
tampilan, ukuran , dan lain-lain . anak tidak lagi memiliki keterbatasan logika berupa
anggapan bahwa semua benda hidup dan berperasaan .
c. Decentering , anak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan agar
bisa memecahkan masalah tersebut .
d. Reversibility , anak mulai memahami bahwa jumlah dapat diubah kemudian kembali ke
keadaan awal .
e. Konservasi , anak memahami bahwa panjang , kuantitas , dan jumlah benda tidak
berhubungan dengan tampilan dari objek atau benda tersebut .
f. Penghilangan sikap egotrisme , kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang
orang lain (bahkan saat seseorang tersebut berpikir dengan cara yang salah)

4.Tahapan Operasional Formal (usia 11 tahun – dewasa)


Pada tahapan ini anak mempunyai kemampuan untuk berpikir secara abstrak ,
menawar secara logis , menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia , dan memecahkan
masalah-masalah menggunakan eksperimen sistematis. Dalam tahapan ini seseorang dapat
memahami hal-hal seperti cinta , bukti logis , dan , nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu
hanya dalam pandangan saja namun juga dari pemikiran . Beberapa orang tidak sepenuhnya
mencapai perkembangan sampai tahap ini , sehingga ia tidak mempunyai keterampilan
berfikir seperti orang dewasa .

Keempat tahapan ini memiliki beberapa ciri-ciri :


1. Walau tahapan-tahapan ini dapat dicapai dalam usia yang bervariasi tetapi urutannya selalu
sama (tidak bisa meloncati tahapan lain)
2. Universal
3. Bisa digeneralisasi
4. Tahapan tersebut berupa keseluruhan yang terorganisasi
5. Urutan tahapan bersifat hirarkris (setiap tahapan mencakup elemen dari tahpan
sebelumnya)
6. Tahapan mempresentasikan perbedaan sekacar kualitatif tidak hanya kuantitatif.

Anda mungkin juga menyukai