id/supremasi 155
Oleh:
Firdaus W. Suhaeb1, Anisah Aah Marfuah2, Ernawati S. Kaseng3
1, 2, 3Universitas Negeri Makassar
1fidaus.w.suhaeb@unm.ac.id; 2anisahmarfuah88@gmail.com; 3ernawatisayahruddin71@unm.ac.id
ABSTRAK: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui 1) adaptasi siswa dan guru dalam
pembelajaran blended learning di SMK Negeri 3 Makassar di masa new normal; 2)
dampak dari penerapan pembelajaran blended learning di SMK Negeri 3 Makassar di
masa new normal. Penelitian ini merupakan penelitian deskirptif kualitatif. Dalam
mengumpulkan data, peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik pengabsahan menggunakan triangulasi sumber yakni menguji
kredibilitas data yang dilaksanakan dengan cara meneliti data yang sudah didapatkan
menggunakan sejumlah sumber. Hasil penelitian memperlihatkan: 1) adaptasi siswa dan
guru dalam pembelajaraan blended learning yaitu adaptasi fungsional dari sistem sekolah
dilihat dari sarana dan prasana, adaptasi epi genetik dalam kesesuan diri dalam
beradaptasi dengan lingkungan yang baru, adaptasi budaya merupakan adaptasi tingkah
laku sosial dalam interaksi sesama teman dan guru. 2) dampak penerapan pembelajaran
blended learning yaitu dakmpak positif dan negatif. Dampak positif yakni menjadikan
pembelajaran blended learning model ini mempermudah guru dan siswa untuk
melaksanakan pembelajaran yang bisa melaksanakan tatap muka langsung di sekolah.
Dampak negatif yakni dari segi waktu dan materi yang dipersingkat, dan sarana prasana
yang kurang memadai.
ABSTRACT: The purpose of this study is to find out 1) Adaptation of students and
teachers in blended learning at SMK Negeri 3 Makassar in the new normal period. 2) The
impact of the application of blended learning at SMK Negeri 3 Makassar in the new
normal period. This research is of the type of qualitative descriptive research. In collecting
data, researchers used observation techniques, interviews, and documentation. The
approval technique using source triangulation is to test the credibility of the data carried
out by examining the data that has been obtained using a number of sources. The results
showed: (1) Adaptation of students and teachers in blended learning, namely functional
adaptation of the school system in terms of facilities and infrastructure, adaptation of
genetic epis in self-distress in adapting to the new environment, cultural adaptation is an
adaptation of social behavior in the interaction of fellow friends and teachers. 2) The
impact of the application of blended learning is positive and negative. The positive impact
is to make this blended learning model easier for teachers and students to carry out
learning that can carry out face-to-face learning directly in schools. The negative impact
is in terms of shortened time and materials, and inadequate infrastructure.
KEYWORDS: Learning Models, Blended learning, Adaptation to New Habits
PENDAHULUAN
p-ISSN1412 – 517X
Supremasi:Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
156 Penerapan Model Pembelajaran Blended Learning di Masa Adaptasi Kebiasaan... , Firdaus W. Suhaeb, dkk
Sejak tahun 2020 pandemi Covid- et al., (2020: 2), blended learning
19 telah banyak meresahkan masyarakat, merupakan suatu kemudahan pem-
termasuk dibidang pendidikan. Tidak belajaran yang memadukan beragam cara
adanya kepastian mengenai usainya dalam menyajikan, model dalam
wabah ini, sehingga memunculkan mengajar dan gaya pembelajarannya,
kebiasaan baru yang disebut new normal. mengenalkan beragam opsi media dialog
Hasil penelitian (Nafi’ah (2021: 23) antara fasilitator dengan penerima
menyatakan bahwa pada masa new pelajaran. Blended learning merupakan
normal ini telah banyak membawa kolaborasi pengajaran langsung dan
perubahan dan pembaharuan sistem online, namun juga selaku elemen dari
pendidikan. Perubahan nyata dan interaksi sosial.
terealisasikan yaitu proses pembelajaran Penelitian ini dilakukan di SMK
di sekolah, awalnya pembelajaran Negeri 3 Makassar, dimana di sekolah
dilaksanakan secara langsung ataupun tersebut telah melaksanakan pembe-
tatap muka di kelas dengan berbagai lajaran secara blended learning sepanjang
aktivitas pembelajaran, sekarang pandemi Covid-19 dan sewaktu new
dilakukan secara daring (dalam jaringan) normal, hal tersebut dilakukan karena di
dan pelaksanaannya dianjurkan di rumah SMK Negeri 3 Makassar telah memiliki
masing-masing siswa. struktur yang sederhana dan sistem yang
Pembelajaran daring ini sebagai mudah diakses oleh seluruh
alternatif yang sangat penting untuk penggunanya. Sistem ini dipadukan
menggantikan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran tatap muka
di kelas, tapi secara realita tidak sedikit sehingga mempermudah siswa dalam
permasalahan ketidakpastian yang mengakses mata pelajaran. Namun
muncul dalam melangsungkan pem- berhasil dan tidaknya sistem ini
belajaran daring yang berkaitan dengan bergantung dari penggunanya, yakni
sarana prasarana ataupun siswanya. siswa dan guru.
Menurut Ernawati & Wilodati (2020: 82), Proses pembelajaran secara
bahwa pada aspek prasarana, blended learning dipandang efektif untuk
persoalannya berhubungan dengan tidak mensolusikan permasalahan yang dialami
terjangkaunya akses internet, sehingga selama masa pandemi. Guru dan siswa
tidak memungkinkan sebagian siswa di cenderung mudah untuk menjalin
Indonesia melaksanakan pembelajaran komunikasi dan melangsungkan proses
secara daring. Dari segi kesiapannya pembelajaran daripada menerapkan
khususnya di area kota, tindakan siswa metode konvensional. Hal ini bisa dilihat
yang mudah dalam akses internetnya dari berlangsungnya proses pembelajaran
justru menunjukkan sikap negatif selama pandemi walaupun dilakukan di
contohnya bermain game atau lainnya, lokasi dan situasi yang berlainan, dengan
sehingga kemudahan tersebut tidak memanfaatkan pembelajaran secara
dipergunakan dengan semestinya. blended learning.
Solusi dalam menangani Dalam penelitian ini berfokus
persoalan bersangkutan yakni, melalui pada adaptasi siswa dan guru dalam
adaptasi pembelajaran secara blended pembelajaran blended learning dan
learning untuk menjalani masa new dampak dari penerapan pembelajaran
normal. Pembelajaran secara blended secara blended learning di SMK Negeri 3
learning didasarkan pada perpaduan dari Makassar di masa new normal.
kelebihan pembelajaran menggunakan Pembelajaran diartikan sebagai
tatap-muka dan virtual. Menurut Wijoyo proses interaksi antara siswa dengan
p-ISSN1412 – 517X
Supremasi:Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
Volume XVII Nomor 1, Oktober 2022 (halaman 155- 163) https://ojs.unm.ac.id/supremasi 157
pendidik dan sumber belajar di sumber daya, waktu dan dana yang
lingkungan belajar tertentu. Hal ini diperlukan. Siswa bisa mengakses
dimaknai sebagai proses pembelajaran pembelajarannya kapan pun dan
yang dapat menunjang siswa agar bisa dimanapun secara mandiri dan tidak
belajar dengan baik. Menurut Replianis dibatasi oleh ruang dan waktu.
(2019: 102), pembelajaran merupakan Sedangkan kekurangan blended
aktivitas yang kompleks. Hal ini learning yaitu mengharuskan tersedianya
disebabkan pembelajaran pada dasarnya Learning Management System (LMS)
bukan saja mentransfer pesan namun atau aplikasi software untuk aktivitas
sebagai kegiatan profesional yang dalam jaringan, disebabkan pemakaian
mengharuskan pengajar bisa menerapkan LMS sangatlah menunjang untuk
keterampilan dasar mengajar dengan kesuksesan implementasi blended
terpadu dan membentuk kondisi yang learning. Selain itu, tidak terdapat
efisien. pelatihan bagi guru ketika akan
Sedangkan blended learning menerapkan blended learning atau
meliputi 2 kata yakni blended yaitu pelatihan untuk melangsungkan
percampuran, perpaduan yang baik pembelajaran virtual. Sehingga guru
sedangkan learning adalah pembe- harus berupaya dengan keras untuk
lajaran (Ahmadi & Ibda, 2021: 99). membentuk sistem pembelajaran yang
Menurut Graham (2006) dalam Dai, menarik dan mudah diserap siswanya.
Indrawahyuni, et.al, (2022: 9) blended Adapatasi siswa dan guru tersebut
learning merupakan perpaduan dari 2 menurut Rosramadhana, Febriansyah,
model pendidikan yang berlainan, yakni et.al. (2020: 101), bahwa sebagai sebuah
pembelajaran tradisional bertatap muka penyesuaian individu dengan
dan pembelajaran secara jarak jauh lingkungannya, maknanya merubah diri
(distance learning). pribadinya untuk disesuaikan dengan
Proses penerapan model blended kondisi di lingkungannya atau merubah
learning menerapkan sintak lingkungan yang disesuaikan dengan
pembelajaran blended learning yang yang dikehendaki individu.
meliputi 5 tahapan proses pembelajaran Pola adaptasi yang melekat pada
yakni kegiatan pembelajaran langsung unsur-unsur proses adaptasi, yakni
pada waktu dan tempat yang bersamaan, menggambarkan proses adaptasi dalam
self-paced learning yakni kegiatan keseharian dalam bentuk interaksi,
kombinasi pembelajaran secara mandiri, perilaku ataupun dari adat istiadat, dan
collaboration yaitu kegiatan kolaborasi kebudayaan setiap individunya. Proses
antar pendidik dan siswa maupun antar adaptasi ini terjadi dalam periode waktu
sesama siswa, assesment yakni kegiatan yang tidak bisa diprediksi secara tepat,
pendidik menentukan pembelajaran dalam kurun waktu yang cepat, ataupun
dengan memilih kombinasi yang serasi lamban dan dapat pula berakhir dengan
dan performance support material yakni gagal.
mempersiapkan sumber dan media Terdapat tiga jenis pola adaptasi
belajar pendukung dalam bentuk digital diantaranya adaptasi fungsional, epi atau
yang bisa diakses oleh siswa (Yulianty et genetik dan budaya. Adaptasi fungsional
al., 2022: 47). merupakan penyesuaian yang ditandai
Blended learning memiliki dengan berubahnya fungsi sistem organ,
kelebihan dalam sudut pandang efisien morfologi, komposisi biokimia, anatomi
dan efektif sehingga dapat dinyatakan dan komposisi fisik orang. Adaptasi
bahwa model ini bisa meminimalisir genetik dapat diartikan pula sebagai
p-ISSN1412 – 517X
Supremasi:Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
158 Penerapan Model Pembelajaran Blended Learning di Masa Adaptasi Kebiasaan... , Firdaus W. Suhaeb, dkk
penyesuaian yang mengarah pada dan pandemi saat ini. Oleh karena itu,
karakteristik suatu turunan yang memiliki paradigma pembelajaran seyogyanya
toleransi dan survival secara individual pula sedikit demi sedikit harus
ataupun kelompok. Sementara adaptasi mengalami perubahan dan merujuk pada
budaya merupakan penyesuaian non student centre learning.
biologis terkait perilaku, sosial dan alat Pembelajaran tidak bisa
yang menjadi tanggapan non biologis diabaikan, sambil mengharapkan masa
individu untuk mempertahankan pandemi covid 19 akan menyurut oleh
hidupnya. waktu yang diperkirakan dan dapat
memulihkan keterbatasan interaksi dalam
METODE pelaksanaan pembelajaran. Demikian,
Penelitian ini menggunakan bukan menjadi alasan pelaksanaan
pendekatan deskriptif kualitatif, dengan pembelajaran untuk tidak berlangsung
tujuan untuk menggambarkan proses adaptasi secara maksimal. Karena sesungguhnya
peserta didik dalam pembelajaran dengan
proses pembelajaran bukan sekedar ruang
blended learning di masa new
kelas. Sehingga pada saat ini diperlukan
normal/kebiasaan baru. Lokasi penelitian
bertempat di SMK Negeri 3 Makassar. Fokus adaptasi siswa dan guru dengan
penelitian yakni pada proses adaptasi siswa menerapkan model pembelajaran secara
dalam model pembelajaran blended learning, blended learning untuk menyikapi proses
dan dampak penerapan model blended pembelajaran selama masa new normal.
learning di masa kebiasaan baru. Adapun jenis adaptasi pembelajaran
Informan penelitian dipilih secara dengan blended learning meliputi 3
sengaja, yakni (a) Kepala Sekolah; (b) Guru; metode yakni:
dan (c) Siswa. Instrumen penelitian adalah
peneliti sendiri dan didukung dengan Adaptasi Fungsional
instrumen pedoman pengamatan, pedoman
Adaptasi fungsional dapat
wawancara, kamera digital atau video, serta
diartikan sebagai adaptasi dalam bentuk
alat tulis. Teknik pengumpulan data, yakni
observasi, wawancara partisipatif, dan perubahan penggunaan sarana dan
dokumentasi. Kemudian teknik analisis data prasarana, sistem pembelajaran dan
dilakukan dengan cara mereduksi data, aturan dimana siswa wajib telah
menyajikan data dan membuat simpulannya. melakukan vaksin minimal 2 kali.
Sedangkan pemeriksaan keabsahan data Meskipun dalam penelitian Lindawati, Y.
dengan cara triangulasi sumber, metode dan I., & Rahman, C. A. (2020),
teori. menunjukkan bahwa kelemahan dari
pembelajaran daring yang menggunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN model pembelajaran secara blanded
learning, cukup sulit untuk diterapkan
Adaptasi Siwa dan Guru Dalam apabila sarana dan prasarana tidak
Pembelajaran Secara Blended learning mendukung disebabkan akses internet
yang tidak merata di setiap tempat, dan
Pembelajaran blended learning tidak meratanya fasilitas yang dimiliki
membutuhkan sinergitas bersama dari siswa. Namun di SMK Negeri 3
siswa dan guru untuk keterlaksanaan Makassar, pihak sekolah selalu berupaya
proses pembelajaran daring. Blended untuk memenuhi fasilitas pembelajaran
learning sebagai proses pembelajaran untuk siswa, agar siswa nyaman dalam
alternatif seyogyanya dikembangkan, proses pembelajaran. Demikian pula guru
dimaksimalkan dan diterapkan guru yang sebelumnya terbiasa dengan model
untuk menghadapi tuntutan di abad 21 pembelajaran yang mempertemukan
p-ISSN1412 – 517X
Supremasi:Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
Volume XVII Nomor 1, Oktober 2022 (halaman 155- 163) https://ojs.unm.ac.id/supremasi 159
mereka dan siswanya secara face to face mendadak dimana mereka seyogyanya
di sekolah, kini harus bertemu melalui menyesuaikan dengan kondisi saat ini,
media jaringan. Media yang digunakan oleh karena itu kesiapan fasilitas
untuk melakukan pembelajaran daring penunjang pembelajaran termasuk sarana
disebut sebagai media daring. Media dan prasarana penunjang yang digunakan
daring merupakan perangkat lunak yang seharusnya tersedia.
membantu sistem kerja seseorang yang
hanya bisa diakses menggunakan internet Adaptasi Epigenetik
yang memuat teks, foto, video dan suara Adaptasi epigenetik artinya
sebagai sarana komunikasi mereka. adaptasi dalam bentuk perilaku,
Menurut Wahyono & Budi (2020) penyelesaian masalah, pola pikir dan
aspek keberhasilan dalam pelaksanaan proses belajar. Di SMK Negeri 3
pendidikan secara daring dapat dilihat Makassar perilaku siswa terhadap
dari sumberdaya manusia, ketersediaan pembelajaran blanded learning, terlihat
sarana prasarana, dan teknis pada banyaknya tugas yang harus
implementasi pembelajaran. Salahsatu dikerjakan siswa, lebih banyak di depan
komponen yang sangat penting untuk laptop atau HP. Biaya paket internet yang
menunjang dan mendukung keberhasilan diperlukan lebih banyak dari biasanya
pelaksanaan proses pembelajaran agar meskipun tetap didukung dengan adanya
dapat berlangsung adalah sarana dan wifi yang disediakan sekolah, baik untuk
prasarana. Kehadiran teknologi informasi mengikuti pelajaran maupun
ini menjadi alternatif dalam penerapan mengerjakan dan mengumpulkan tugas.
model pembelajaran jarak jauh. Sistem Proses pembelajaran yang diterapkan
pendidikan dalam memanfaatkan sekolah yang dilakukan secara daring
teknologi informasi pada proses belajar membuat jadwal belajar lebih fleksibel,
mengajar adalah sistem pembelajaran dan ada kalanya dilakukan di luar jadwal
yang digunakan sebagai sarana mata pelajaran.
pendukung proses pembelajaran tanpa Pembelajaran online memiliki
harus melakukan tatap muka secara keterbatasan pada pembelajaran
langsung antara pendidik dan siswa. praktikum, karena tidak bisa dilakukan
Walaupun penggunaan aplikasi langsung di lapangan. Selain itu, mereka
sistem pembelajaran tentunya perlu ada yang biasanya presentasi di depan kelas
keseimbangan sumberdaya yang tersedia, dan diskusi tanya jawab terlihat tidak bisa
seperti sumber daya manusia sebagai dilakukan lagi. Pembelajaran online
pihak yang mengoperasikannya serta memungkinkan pertemuan tatap muka
ketersediaan sarana seperti perangkat dengan guru dan siswa terlihat
elektronik sebagai pendukung dalam memberikan rasa senang serta membantu
mengoperasikan sistem pembelajaran. siswa dalam memahami materi
Namun mengingat sarana dan prasarana pembelajaran. Terlihat bahwa dampak
merupakan salahsatu dampak dari faktor positif lainnya dari penerapan model
keberhasilan proses pembelajarn, maka tersebut adalah termanfaatkannya
standar dan penggunaan sarana teknologi, dan pengetahuan tentang
pembelajaran harus sesuai pada tujuan penggunaan aplikasi yang dapat
pembelajaran. Pada pembelajaran daring membantu siswa dalam proses
pun tidak terlepas waktu dan sarana yang pembelajaran secara online dan mandiri.
mendukung proses pembelajaran. Setiap Keterampilan baru tersebut diperoleh
elemen sekolah baik guru, kepala sekolah siswa selama pembelajaran secara online
dan murid mengalami perubahan secara pada masa pandemi,yakni menjadi lebih
p-ISSN1412 – 517X
Supremasi:Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
160 Penerapan Model Pembelajaran Blended Learning di Masa Adaptasi Kebiasaan... , Firdaus W. Suhaeb, dkk
p-ISSN1412 – 517X
Supremasi:Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
Volume XVII Nomor 1, Oktober 2022 (halaman 155- 163) https://ojs.unm.ac.id/supremasi 161
pembelajaran blended learning yang ada terhadap sebagian besar kelompok siswa
di SMK Negeri 3 Makassar, sebab hal itu serta menghasilkan perbaikan pada rata-
akan memberikan pengaruh yang besar rata percapaian nilai.
bagi siswa dalam pembelajaran, pastinya
banyak permasalahan yang dihadapi oleh Dampak Negatif Penerapan
siswa. Pembelajaran Secara Blended learning
p-ISSN1412 – 517X
Supremasi:Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
162 Penerapan Model Pembelajaran Blended Learning di Masa Adaptasi Kebiasaan... , Firdaus W. Suhaeb, dkk
Siswa tidak hanya belajar lebih banyak pembelajaran blanded learing yang baik
pada saat sesi online yang ditambahkan maka guru harus teliti dan jeli dalam
pada pembelajaran tradisional, tetapi merancacang RPP, mempelajari silabus
dapat meningkatkan interaksi dan dengan baik, menguasai Iptek dan
kepuasan siswa. Siswa dilengkapi dengan sekolah sangat berperan ipenting dalam
banyak pilihan isebagai tambahan hal menyediakan fasilitas pembelajaran
pembelajaran di kelas, meningkatkan apa yang sesuai kebutuhan. Tetapi dalam
yang dipelajari, dan kesempatan untuk setiap perencanaan pembelajaran waktut
mengakses tingkat pembelajaran yang ada kesulitan-kesulitan yang harus di
lebih lanjut. Penyajian dapat lebih cepat hadapi oleh para guru agar dalam
disampaikan bagi siswa yang belajar perencanaan pembelajaran blanded
menggunakan e-learning. Tidak hanya learning tetap berlangsung dengan lancar
belajar satu arah yang berurutan, dengan dan bisa mencapai tujuan
blended learning siswa memiliki yang di inginkan.
kesempatan untuk mempelajari materi.
Hasil penelitian ini juga sesuai
dengan penelitian terdahulu yang PENUTUP
dilakukan oleh Dian Indah Sucianti,
Adaptasi siswa dan guru dalam
(2021). Hasil penelitian tersebut,
pembelajaran blended learning di SMK
menunjukkan bahwa Penerapan Negeri 3 Makassar di masa new normal
Pembelajaran Blended learning Pada terbagi menjadi tiga yaitu adaptasi fungsional
Masa Pandemi Covid-19 di MI Ma’arif di SMK Negeri 3 Makassar dimana pihak
Mayak Ponorogo penerapan sekolah mempersiapkan protokol kesehatan
pembelajaran Blended learning meliputi dari sarana dan prasana dan juga bahan ajar
tiga proses yaitu perencanaan, untuk menerapkan blended learning.
pelaksanaan, dan penilaian. Pada tahap Adaptasi epigenetik di SMK 3 Negeri
evaluasi pembelajaran Blended learning Makassar mempelajari perilaku lingkungan
di MI Ma’arif Mayak Ponorogo yaitu, yang bisa mengubah cara kerjanya, yang
berisikan penilaian yang digunakan, terlihat dari pola makan dan aktivitas fisik
seseorang. Kesesuaian diri dalam hal yang
penilaian pengetahuan dan penilaian
baru pada saat pandemi Covid-19 ini sangat
keterampulan. Penilaian pengetahuan sesuai walaupun terbatas. Adaptasi budaya di
dilihat dari hasil tugas soal, penilaian SMK 3 Negeri Makassar interaksi antar siswa
keterampilan dilihat dari video praktek dengan penerapan blended learning sangat
yang dikirim pada pendidik. Dampak menyenangkan karena bisa menambah ikatan
positif dan dampak negatif pembelajaran. sosial dan memperluas jaring pertemanan.
dampak positif seperti guru belajar lebih Dampak penerapan dalam
dalam mengenai teknologi informatika. pembelajaran blended learning di SMK
Dampak negatif seperti kurangnya paham Negeri 3 Makassar di masa new normal.
siswa mengenai materi pembelajaran Berdampak positif dalam model blended
yang diberikan learning meski pengaruhnya tidak terlalu
besar bagi siswa dan guru, namun cukup
Dalam penelitian yang telah
menjadi salah alternatif pada saat pandemi
dilakukan, peneliti mendapati beberapa Covid-19 di masa new normal yang sudah
upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah menjadi kebijakan dan juga memberi
dalam penerapan blended learning pengaruh yang baik untuk siswa dan guru
dimasa new normal di antara melalui yang baru menggunakan model pembelajaran
pihak sekolah sudah melakukan blended learning. Berdampak negatif dari
semaksimal mungkin dalam pelaksanaan segi materi, waktu yang singkat dan
tersebut. Untuk tercapainya perencanaan prasarana kurang memadai.
p-ISSN1412 – 517X
Supremasi:Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
Volume XVII Nomor 1, Oktober 2022 (halaman 155- 163) https://ojs.unm.ac.id/supremasi 163
p-ISSN1412 – 517X
Supremasi:Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369