Anda di halaman 1dari 14

PEMBELAJARAN DARING DI ERA PANDEMI

COVID-19 DALAM PERSPEKTIF SISWA SD/MI (STUDI KASUS)


DI KELURAHAN NGAGELREJO KECAMATAN WONOKROMO
KOTA SURABAYA

Taufik Siraj1, Sulthon Mas’ud2, Aisyah Nur Rahmah Febriani3

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Abstrak
Sistem pembelajaran telah berubah yang pada awalnya dilakukan secara
langsung konvensional menjadi pembelajaran daring akibat pandemi Covid-19.
Pembelajaran daring menggunakan pendekatan ilmiah, berbasis
kompetensi, keterampilan aplikatif, dan terpadu. Tujuan penelitian: untuk mengetahui
proses pelaksanaan pembelajaran berbasis daring pada masa pandemi covid-19 dan
untuk mengetahui perspektif orang tua dan anak SD/MI terhadap pembelajaran daring
pada masa pandemi covid-19. Metode penelitian menggunakan kualitatif, jenis penelitian
menggunakan studi kasus eksplorasi, teknik pengumpulan data menggunakan angket,
wawancara, dan dokumentasi, teknik pemilihan responden menggunakan mekanisme
disengaja (purposive sampling), teknik validasi data menggunakan pengkodean. Hasil
penelitian: pembelajaran daring menggunakan zoom meeting dan whattsapp, metode
menggunakan ceramah, media pembelajaran menggunakan berupa gambar dan video,
evaluasi pembelajaran menggunakan penilaian pengetahuan dan penugasan individu,
durasi pembelajaran daring lebih sedikit, dan biaya menjadi bertambah dan orang tua
belum bisa mengontrol karakter anaknya sendiri, belum dapat mengetahui seberapa jauh
pemahaman yang anak peroleh, dan belum bisa menjelaskan materi pembelajaran yang
berkaitan dengan rumus-rumus, dan penyusunan kalimat kebahasaan. anak sebagai
siswa-siswi SD/MI belum memiliki perangkat elektronik karena terhalang ekonomi, kelas
bawah belum dapat mengoperasikan aplikasi pembelajaran berbanding terbalik dengan
anak kelas, dan lebih mudah memahami pelajaran dengan penjelasan yang diberikan
oleh guru secara langsung.
Kata Kunci: Pembelajaran Daring, Pandemi Covid-19, Perspektif Siswa SD/MI.

1
Dosen Pembimbing Skripsi 1 (DPS 1) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Dr.
Taufik Siraj, M.Pd.I, gmail: taufiksiraj@uinsby.ac.id
2
Dosen Pembimbing Skripsi 2 (DPS 2) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Sulthon
Mas’ud, S, Ag, M.Pd.I, gmail: sulthon.masud@uinsby.ac.id
3
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan
Kegururan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, gmail: aisyahnurafe@gmail.com

1
PENDAHULUAN jarak jauh, baik secara Daring
(dalam jaringan) dan Luring (luar
Dampak akibat dari
jaringan); 2) Pembelajaran dapat
penyebaran virus Covid-19 telah
berlangsung di madrasah, rumah,
merubah sistem roda kehidupan
dan di lingkungan sekitar sesuai
masyarakat dalam bersosialisasi
dengan kondisi masing-masing
juga berpengaruh pada dunia
madrasah; 3) Proses pembelajaran
pendidikan. Sistem pembelajaran
menggunakan pendekatan ilmiah,
telah berubah yang pada awalnya
berbasis kompetensi, keterampilan
dilakukan secara langsung diubah
aplikatif, dan terpadu; 4)
menjadi pembelajaran tidak
Pembelajaran perlu berkembang
langsung akibat pandemi Covid-19.
secara kreatif dan inovatif dalam
Pembelajaran daring merupakan
mengoptimalkan tumbuhnya
salah satu upaya pencegahan dan
kemampuan kritis, kreatif,
pengendalian virus Covid-19 pada
komunikatif, dan kolaboratif siswa;
dunia pendidikan. (Masrul,
5) Pembelajaran menekankan nilai
2020:138)
guna aktivitas belajarnya untuk
Metode pembelajaran daring kehidupan riil siswa, orang lain atau
sesuai ketetapan Menteri Agama masyarakat sekitar, serta alam
Fachrul Razi telah menerbitkan lingkungan tempat siswa hidup; 6)
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembelajaran yang berlangsung agar
Pendidikan Islam No 2791 tahun mengutamakan pembudayaan dan
2020 tentang Panduan Kurikulum pemberdayaan siswa sebagai
Darurat pada Madrasah. Panduan ini pembelajar sepanjang hayat; 7)
berisikan himbauan untuk Pembelajaran yang berlangsung agar
melakukan pembelajaran daring menerapkan nilai-nilai, yaitu
pada masa darurat pandemi Covid- memberi keteladanan yang perilaku
19, yakni sebagai berikut: 1) belajar positif, beretika, dan
Pembelajaran dapat dilakukan berakhlakul karima (ing ngarso
dengan tatap muka, tatap muka sung tulodo), membangun kemauan
terbatas, dan/atau pembelajaran dan motivasi dalam belajar dan

2
bekerja (ing madyo mangun karso), pembimbing, pelatih, pengembang,
dan mengembangkan kreativitas dan pengelolaan kegiatan
peserta didik dalam proses pembelajaran yang dapat
pembelajaran (tutwuri handayani); memfasilitasi kegiatan belajar siswa
8) Pembelajaran menerapkan prinsip dalam mencapai tujuan
bahwa siapa saja adalah guru, siapa pembelajaran yang telah
saja adalah siswa, dan di mana saja ditetapkan.(Rusman, 2017:84)
adalah kelas; 9) Pemanfaatan
Pada aspek pendidikan,
teknologi informasi dan komunikasi
pembelajaran yang sebelumnya
untuk meningkatkan efisiensi dan
dilakukan secara pembelajaran
efektivitas pembelajaran; dan 10)
langsung dengan tatap muka
Pengakuan atas perbedaan
mengalami perubahan menjadi
individual dan latar belakang
pembelajaran jarak jauh (daring)
budaya siswa menjadi acuan penting
dari rumah dengan menggunakan
dalam pelaksanaan pembelajaran.
aplikasi pembelajaran daring, radio,
Pembelajaran merupakan dan perangkat televisi TVRI.
proses interaksi antara guru dan Pemerintah Indonesia
peserta didik, baik interaksi mengumumkan bahwa UN (Ujian
pembelajaran yang dilakukan secara Nasional) pada tahun ini ditiadakan
langsung maupun tidak langsung dan merilis pedoman penilaian
dengan menggunnakan media. kelulusan siswa untuk dapat
Kegiatan pembelajaran didesain melanjutkan ketingkat pendidikan
untuk memberikan pengalaman selanjutnya. Pedoman US (Ujian
belajar yang melibatkan proses Sekolah) sebagai nilai kumulatif
mental dan fisik melalui interaksi berisi diantaranya kegiatan
antara guru, peserta didik, dan kurikulum dan ekstrakurikuler
sumber belajar dalam rangka merupakan bentuk lain dari
mencapai kompetensi dasar. penilaian non-test guna
Peranan guru tidak terbatas sebagai meminimalisir penyebaran virus
pengajar tetapi juga sebagai Covid-19. (Masrul, 2020:131)

3
Perubahan kegiatan belajar Merujuk ketetapan Menteri
mengajar (KBM) yang biasa Agama Fachrul Razi pada Surat
dilakukan di sekolah berubah Keputusan Direktur Jenderal
menjadi pembelajaran daring dari Pendidikan Islam No 2791 tahun
rumah, tentunya berpengaruh 2020 tentang Panduan Kurikulum
terhadap proses pembelajaran yang Darurat pada Madrasah dikarenakan
dilakukan. Bagi orang tua, proses pandemi, guru, orang tua, dan
pembelajaran daring mengharuskan peserta didik harus melakukan
orang tua terlibat secara langsung pembelajaran berbasis daring (dalam
dalam proses pembelajaran anak- jaringan). Beberapa orang tua dan
anaknya. Bagi guru, kondisi peserta didik mengeluh dalam
pembelajaran daring memaksa guru normal kebijakan baru pada
untuk mengupgrade diri secara cepat pembelajaran saat ini. Terdapat
beradaptasi menguasai berbagai beberapa kendala dalam
media pembelajaran daring sebagai pembelajaran daring yaitu minimnya
sarana proses pembelajaran daring. fasilitas pembelajaran daring,
Dan bagi sekolah, kondisi ini kesulitan pemahaman materi selama
mengharuskan adanya perubahan pembelajaran daring, dan
manajemen sekolah baik itu bertambahnya pengeluaran biaya
pengaturan SDM (tenaga pendidik atau wifi untuk melaksanakan
dan tenaga kependidikan) serta pembelajaran daring. Misalnya
adanya perubahan paradigma belajar terdapat siswa yang tidak memiliki
itu sendiri yang siap atau tidak, telepon genggam (HP), komputer,
proses belajar melalui daring yang ataupun laptop sebagai alat
dapat dilakukan tanpa dibatasi ruang penghubung pembelajaran daring,
dan waktu akan berpengaruh tidak meratanya sinyal internet
terhadap sekolah yang sebelumnya didaerah perkotaan sinyal kuat
banyak melakukan pembelajaran sedangkan didaerah pedesaan sinyal
secara konvensional.(Masrul, lemah, kesulitan pemahaman materi
2020:56) pembelajaran tentang yang
memerlukan perhitungan ataupun

4
praktek lapangan, dan bertambahnya informasi. Dengan mendalami kasus
pengeluaran biaya pengeluaran guna ini secara lebih terperinci dan lebih
membeli kouta internet atau wifi. mendalam maka peneliti dapat
menangkap informasi dan
Penjabaran latar belakang
memberikan masukan yang berguna
diatas merupakan landasan
bagi suatu kelompok dan organisasi
terciptanya ide penelitian ini dalam
untuk mengatasi masalah yang
mengkaji proses pembelajaran
dihadapi.(Conny Semiawan.
daring dan sudut pandang orang tua
2010:49) Studi kasus yang
serta anak-anak SD/MI di Kelurahan
digunakan dalam penelitian ini
Ngagelrejo Kecamatan Wonokromo
berupa metode studi kasus
Surabaya. Dalam mengkaji sudut
eksplorasi. Studi kasus eksplorasi ini
pandang yang akan diungkapkan
memiliki pengertian yakni ialah
oleh orang tua dan anak-anak
suatu studi kasus yang
diharapkan mampu memberi
mengeksplorasi dari suatu ikatan
pandangan baru tentang bagaimana
sistem atau kasus dalam kurun
kita sebagai guru menghadapi
waktu tertentu yang terkait dari
peraturan yang baru dan
berbagai sumber informasi yang
menemukan masalah atau solusi
dapat dipercaya kebenaran dalam
pada situasi dan kondisi yang ada
kasusnya.
sekarang.
Studi kasus yang diteliti
METODE PENELITIAN adalah pembelajaran daring di era
pandemi covid-19 dalam perspektif
Penelitian ini merupakan
siswa SD/MI pada pemahaman
penelitian kualitatif dengan
pelajaran sekolah yang mengalami
menggunakan jenis penelitian studi
kendala dan kesulitan dalam
kasus adalah mendalami suatu kasus
memahami pelajaran secara mandiri
khusus dengan dibedah secara lebih
dirumah dengan bantuan orang tua
terperinci dan lebih mendalam
dan sudut pandang orang tua serta
dengan melibatkan pengumpulan
anak yang telah merasakan secara
bermacam-macam sumber
langsung dan nyata pembelajaran

5
daring yang mana pertama kali memperoleh informasi yang relevan
dilaksanakan di Indonesia. dengan tujuan penelitian dan
Penelitian ini akan menjadi dasar memperoleh informasi mengenai
pedoman ide baru dalam dunia suatu masalah secara serentak.
pembelajaran daring pada tingkat Berdasarkan jenisnya angket dibagi
SD/MI. Namun pada penelitian ini menjadi tiga bagian, yakni: a. Tipe
tidak bisa menjadi acuan mutlak isian; b. Tipe dua pilihan (benar-
tentang tema yang yang sedang salah); c. Multiple Choice. Berikut
dibahas karena tidak bisa dipungkiri kolom jawaban pernyataan yang
bahwa, dasar dan sumber penelitian diajukan oleh peneliti:
ini dengan penelitian lainnya
Jawaban Keterangan
memiliki perbedaan berupa dari
Sangat Setuju
bidang subjek, objek, dan lain
(SS)
sebagainya.
Setuju (S)
Teknik pengumpulan data Diberi tanda
merupakan salah satu penunjang Ragu (R) centang
pelaksanaan kegiatan penelitian (√)
dimana pengumpulan data Tidak Setuju
dilaksanakan untuk menentukan (TS)
berhasil atau tidaknya suatu Sangat Tidak
penelitian. Teknik pengumpulan Setuju (STS)
data yang akan digunakan dalam
penelitian ini yaitu: (a) Angket, (b)
Pada penelitian ini, peneliti
Wawancara, dan (c) Dokumentasi.
memillih menggunakan angket
Angket adalah teknik sebagai data tambahan untuk
pengumpulan data dengan mendapatkan lebih rinci dan lebih
menyerahkan beberapa daftar tegas dari sudut pandang yang
pertanyaan ataupun pernyataan diangkat dalam penelitian yang
untuk diisi sendiri oleh informan. dikaji. Jenis angket yang digunakan
Angket memiliki tujuan yakni: merupakan angket tertutup yang

6
mana informan hanya bisa r
memberikan tanda centang pada Perencanaa
pilihan kolom jawaban sesuai n
pernyataan yang telah disajikan Pembelajar
sesuai kondisi yang dialaminya. an Daring.
Proses Proses Berisi
Wawancara adalah suatu
Pembelajar Pembelajar pertanya
tulisan singkat yang berisikan daftar
an Daring an Daring. an yang
informasi yang dikumpulkan. Daftar
di Era dibuat
ini berisi pertanyaan-pertanyaan
Pandemi peneliti
yang diajukan untuk menggali
Covid-19 untuk
informasi dari narasumber.
melakuk
Pertanyaan-pertanyaan yang bersifat
an
umum sehingga memerlukan
penelitia
jawaban panjang, bukan jawaban ya
n sesuai
atau tidak.
dengan
Dengan menggunakan alat indikator
rekaman yang menunjang penelitian dan
diantaranya tape recorder, telepon variabel
seluler, kamera foto, dan kamera Evaluasi
video untuk merekam hasil Pembelajar
wawancara mendalam atau hasil an Daring.
observasi. Alat rekaman digunakan dan
untuk memudahkan peneliti Pengaruh
mencatat hasil wawancara Pembelajar
mendalam. an Daring.

Variabel Indikator Nomor


Item Pada penelitian ini, peneliti
dan Sub memillih menggunakan wawancara
Indikato dengan pertanyaan deskriptif untuk

7
mengetahui secara rinci dan akurat Teknik validasi data menurut
kejadian yang diakibatkan oleh Moelong terdapat empat jenis
pembelajaran daring di era pandemi triangulasi, triangulasi yang
covid-19 dalam perspektif orang tua digunakan oleh peneliti, yakni
dan siswa-siswi SD/MI Di sebagai berikut: 1) Triangulasi
Kelurahan Ngagelrejo Kecamatan sumber adalah cara membandingkan
Wonokromo Surabaya. data hasil pengamatan dengan data
hasil wawancara, membandingkan
Validasi data adalah proses
perkataan orang di depan umum
pengecekan keabsahan data yang
dengan perkataan pribadi,
sudah terkumpul pada
membandingkan hasil wawancara
penelitian.(Arry pongtiku dan
informan utama dengan perkataan
Robby Kayame, 2019:69) Untuk
orang lain. Dari hasil perbandingan
mengecek keabsahan data yang
tersebut maka dapat didapatkan
telah diperoleh dalam penelitian ini,
kesamaan pandangan, pikiran, dan
peneliti menggunakan teknik
pendapat yang memantabkan yang
triangulasi. Teknik triangulasi
digali dari beberapa sumber yang
adalah teknik pemeriksaan data
berbeda. Pada penelitian ini,
untuk keperluan pengecekan sebagai
peneliti, agar penelitian sesuai
pembanding terhadap data yang
dengan tujuan mengenai
telah diperoleh.
pembelajaran daring di era pandemi
Triangulasi dalam pengujian
covid-19 dalam perspektif siswa
kredibilitas ini diartikan sebagai
SD/MI, maka pengumpulan data dan
pengecekan data dari berbagai
pengujian data yang diperoleh
sumber, dengan berbagai metode,
dilaksanakan ke Kelurahan Ngagel
berbagai waktu, dan dengan
Rejo Kecamatan Wonokromo kota
berbagai teori. Terdapat empat jenis
Surabaya sebagai objek penelitian
triangulasi, yaitu triangulasi sumber,
yang terdiri dari para orang tua dan
triangulasi metode, triangulasi
anak-anak SD/MI. Data yang
waktu, dan triangulasi teori.
diperoleh kemudian dianalisis,
dideskripsikan, dan dikategorikan

8
dari yang sama sampai yang Desember 2020 yang berjudul
berbeda. Data yang diperoleh akan “Perspektif Guru Terhadap
menghasilkan kesimpulan; 2) Pembelajaran Bahasa Inggris
Triangulasi metode adalah Berbasis Pembelajaran Daring Mi
pengecekan keabsahan data hasil Ihyaul Islam Bolo Ujungpangkah
penelitian dengan beberapa teknik Gresik”; b) Penelitian pertama oleh
pengumpulan data. Peneliti Dewi Fatimah, Fakultas Keguruan
memperoleh data dari kegiatan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
wawancara, kemudian dicek Jambi “Analisis Pelaksanaan
menggunakan dokumentasi; 3) Pembelajaran Daring Pada Masa
Triangulasi waktu dilaksanakan Pandemi Covid-19 Di Sekolah
dengan pengecekan melalui Dasar”; dan c) Penelitian ketiga oleh
wawancara, observasi dan Firman dan Sri Rahayu Rahman
dokumentasi dalam waktu atau dalam penelitian yang diterbitkan
situasi yang berbeda. Pengumpulan pada tanggal 2 Maret 2020 yang
data pada penelitian ini berjudul “Pembelajaran Online
dilaksanakan pada sore hingga Ditengah Pandemi Covid-19”. (Arry
malam hari. Oleh karena itu akan pongtiku dan Robby Kayame,
diketahui apakah responden atau 2019:69)
narasumber memberikan data yang Teknik analisis data dalam
sama atau data yang berbeda. 4) penelitian kualitatif dilakukan
Triangulasi teori adalah pengecekan bersamaan dengan proses
keabsahan data hasil penelitian pengumpulan data sampai diperoleh
dengan lebih dari 1 teori. Pada suatu kesimpulan, sehingga analisis
penelitian ini, peneliti menggunakan data tersebut dapat mencapai tujuan
3 teori yang telah dilaksanakan oleh yang diinginkan.
peneliti lain, yakni: a) Penelitian John Cresswell,
kedua oleh Sirly Fuadah Rohmah, mengemukakan sebuah gagasan
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu bahwa, analisis data dilakukan
Keguruan dalam penelitian skripsi dengan cara memberikan kode pada
yang diterbitkan pada tanggal 18 hasil informasi dari wawancara

9
yang telah diperoleh. Pengkodean pendapat. Pengkodean ini juga dapat
memiliki 5 tahapan, yakni 1. Cari dibuat dengan memilah-milah topik
arti keseluruhan informasi; 2. Pilih sesuai dengan seting dan konteks,
informasi yang paling penting dan sudut pandang partisipan, cara
paling singkat; 3. Buatlah catatan berpikir partisipan, proses, aktifitas,
pada setiap pendapat atau tanda isi strategi, hubungan, dan struktur
pertanyaan utama; 4. membuat sosial. Pada tahap penelitian ini,
daftar kode; dan 5. tentukan lima peneliti mengurutkan data hasil
hingga tujuh tema. (John .W. wawancara sesuai urut dari sub
Cresswell, 2015:4832) indicator wawancara menjadi tiga
bagian indikator dari kisi-kisi
Pada penelitian ini, peneliti
wawancara lalu diurai sesuai urutan
menggunakan analisis data model
dari perencanaan pebelajaran daring,
John Cresswell yang memiliki 5
proses pembelajaran daring, dan
tahapan, yakni sebagai berikut: 1)
evaluasi serta pembelajaran daring
Cari arti keseluruhan. Pada tahap
di era pandemi covid-19 dalam
penelitian ini, peneliti membaca
perspektif siswa SD/MI; 4) Sesudah
seluruh teks data hasil wawancara
pengkodean dilanjutkan dengan
sehingga memahamami makna
membuat daftar kode yang telah
setiap butir pertanyaan dan jawaban
dibuat. Caranya: sendirikan kode
dari informan pelaku; 2) Pilih yang
dengan arti yang sama. Hilangkan
paling penting dan paling singkat
data yang tidak dibutuhkan. Koding
tentang apa yang disampaikan oleh
nantinya akan makin kecil dan kecil.
data tersebut dan cari arti yang
Koding ini nantinya akan
terkandung dalam informasi itu.
membentuk tema-tema. Fungsi kode
Pada tahap penelitian ini, peneliti
adalah untuk membuat ide utama.
memilih data untuk dijelaskan
Pada tahap penelitian ini, peneliti
dipilih sesuai kebutuhan penelitian
akan mendata kode yang berisi
melalui data yang pertanyaan paling
informasi pribadi informan untuk
penting dan paling singkat; 3)
dijadikan sebagai informan
Buatlah catatan pada setiap
sedangkan isi pengalaman yang

10
dialami pada kasus yang sedang Ngagelrejo Kecamatan Wonokromo
ditelusuri akan menjadi Bab Surabaya. Dari hasil data temuan yang
berikutnya; dan 5) Tentukan lima diperoleh peneliti menemukan bahwa
hingga tujuh tema. Ada beberapa proses pembelajaran daring pada masa

tipe tema, ada tema biasa yaitu tema pandemi covid-19: a) Pelaksanaan

yang sudah diduga oleh peneliti. pembelajaran dilaksanakan

Ada tema yang muncul diluar menggunakan beberapa aplikasi

dugaan sebelumnya, yaitu yang pembelajaran, yakni: zoom meeting,

muncul saat analisis data atau saat microsoft kaizala, googleform,

penelitian dibuat. Ada juga tema google meet, whattsapp, dan

yang sulit diklasifikasikan. Pada youtube, akan tetapi aplikasi zoom

tahap penelitian ini, peneliti akan meeting dan whattsapp sering

membagi hasil informasi yang telah dipakai karena aplikasi ini dianggap

diperoleh dengan cara disusun aplikasi termudah untuk digunakan

sesuai pengkodean sehingga dikalangan wali murid dan siswa-

menghasilkan beberapa tema, yakni siswi di kelurahan Ngagelrejo

tema yang sudah diduga oleh kecamatan Wonokromo kota

peneliti, tema muncul saat analisis Surabaya, sehingga pembelajaran

data, dan tema yang sulit dilaksanakan melalui whattsapp

diklasifikasikan secara urut sesuai grup yang telah dibuat oleh guru

pengalaman kejadian kasus yang kelas dan zoom meeting digunakan

dikaji. ketika saat pertemuan untuk


membahasa materi pembelajaran; b)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Orang tua sebagai pembimbing,
Dari data yang telah pendamping, dan pengawas sulit
terkumpul, peneliti telah beradaptasi untuk membimbing
memperoleh beberapa pengalaman bersamaan dengan melakukan
langsung dari narasumber asli yang pekerjaan rumah serta mencari
telah merasakan mengetahui proses nafkah keluarga; b) Anak-anak
pembelajaran daring pada masa SD/MI sebagai peserta didik sulit
pandemi covid-19 di Kelurahan beradaptasi dan fokus pada saat

11
pembelajaran daring; c) Metode penugasan pada pembelajaran
pembelajaran daring ini daring berbeda dari pembelajaran
menggunakan metode ceramah konvensional, kalau pembelajaran
langsung melalui aplikasi konvensional ditekankan pada
pembelajaran, yakni: zoom meeting penilaian pengetahuan, penilaian
dan secara tidak langsung dilakukan sikap, dan penilaian keterampilan
dengan membuat video yang mana lebih banyak praktek dan
pembelajaran diyoutube. Metode bekerja dalam kelompok, namun
ceramah dirasa cocok untuk pada pembelajaran daring berbeda
digunakan ketika pembelajaran dikarenakan menggunakan penilaian
daring berlangsung dikarenakan pengetahuan saja dengan pemberian
lebih mudah diterapkan dan tugas secara individu Durasi
diterangkan kepada anak-anak pembelajaran daring pun lebih
SD/MI agar mudah bertanya secara sedikit dibandingkan pembelajaran
langsung jika ada yang mengalami konvensonal namun ditekankan
kesulitan dalam memahami materi pada pembagian dan penjelasan
pelajaran. Tetapi ada satu orang tua materi pelajaran. Biaya menjadi
yang menggunakan metode pesan bertambah karena harus melakukan
melalui HP biasa dan acara TVRI zoom meeting atau mendownload
untuk mendapatkan informasi materi video pembelajaran serta materi
pembelajaran dan tugas sekolah; d) pembelajaran diinternet. 2) Diskusi
Media pembelajaran yang dan pembahasan mengenai perspektif
digunakan berupa media gambar orang tua dan anak-anak SD/MI

dan video, dikarenakan kebanyakan terhadap perspektif orang tua dan siswa
SD/MI terhadap proses pembelajaran
wali murid dan anak-anak SD/MI
daring ini diperoleh dari hasil angket,
tidak dapat menggunakan microsoft
maka dapat disimpulkan oleh peneliti
word ataupun microsoft power point
bahwa: a) Orang tua dan anak-anak
sehingga media yang sering
SD/MI merasa bahwa pembelajaran
diterapkan berupa media gambar
konvensional atau tatap muka lebih
dan video; e) Evaluasi pembelajaran
efektif dan interaktif dibandingkan
daring ini lebih banyak melalui

12
dengan pembelajaran daring; b.) Pada pembelajaran daring ini
Orang tua kurang nyaman dengan orang tua dan anak-anak SD/MI
penerapan pembelajaran daring; c) diharuskan menguasai Ilmu
Anak-anak SD/MI kurang Pengetahuan Teknologi,
memahami materi pembelajaran Informatika, dan Komunikasi
yang terdapat rumus-rumus serta (IPTEK) sebagai penunjang proses
mata pelajaran yang memerlukan pembelajaran daring terlaksana
kosa kata seperti, bahasa arab, dengan baik.
bahasa jawa, dan bahasa inggris; d)
SIMPULAN
Orang tua dan anak-anak SD/MI
mengeluhkan waktu atau durasi Berdasarkan hasil temuan
pembelajaran yang lebih sedikit penelitian deskriptif dengan Teknik
dibandingkan pembelajaran wawancara, angket, dan
konvensional; e) Orang tua dapat dokumentasi yang dilaksanakan di
menjadi pembimbing, pendamping, Kelurahan Ngagelrejo Kecamatan
dan pengawas saat pembelajaran Wonokromo kota Surabaya
daring tetapi orang tua belum dapat mengenai pembelajaran daring di
mengetahui seberapa jauh era pandemi covid-19 dalam
pemahaman yang anak-anak SD/MI perspektif siswa SD/MI Di
peroleh ketika materi disampaikan; Kelurahan Ngagelrejo Kecamatan
f) Orang tua yang belum bisa Wonokromo Surabaya dapat diambil
mengkondusifkan karakter anak saat beberapa kesimpulan yang
pembelajaran; dan g) Orang tua dipaparkan, yakni sebagai berikut:
yang belum bisa menjelaskan materi 1) Proses pembelajaran daring pada
pembelajaran yang berkaitan dengan masa pandemi covid-19 di
kosa kata, rumus-rumus, dan Kelurahan Ngagelrejo Kecamatan
penyusunan kalimat kebahasaan Wonokromo Kota Surabaya, yakni:
pada mata pelajaran matematika, Pelaksanaan pembelajaran daring
ipa, bahasa arab, bahasa jawa, dan menggunakan zoom meeting dan
bahasa inggris. whattsapp, metode yang digunakan
ceramah, media pembelajaran yang

13
digunakan berupa gambar dan Cresswell, W. John. (2015). Riset
Pendidikan: Perencanaan,
video, evaluasi pembelajaran
Pelaksanaan, Dan Evaluasi
menggunakan penilaian Riset Kualitatif &
Kuantitatif. Diterjemahkan
pengetahuan serta penugasan
Dari: Educational Research,
individu, durasi pembelajaran daring Planning, Conducting,
And Evaluating
lebih sedikit, dan biaya menjadi
Quantitative And Qualitative
bertambah. 2) Perspektif orang tua edisi: 5, ditulis oleh John
Creswell, diterbitkan oleh
dan anak-anak SD/MI MI terhadap
Pearson Education.
proses pembelajaran daring pada Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Masrul, & dkk. (2020). “Pandemik
implikasi pembelajaran daring,
Covid-19: Persoalan Dan
yakni: a) Orang tua belum bisa Refleksi Di Indonesia”.
Surabaya: Yayasan Kita
mengontrol karakter anaknya
Menulis
sendiri, belum dapat mengetahui Pengelola web Kemenag, SK
Kemenag: Panduan
seberapa jauh pemahaman yang
Kurikulum Darurat pada
anak peroleh, dan belum bisa Madrasah (12 Juli 2020).
https://diy.kemenag.go.id/71
menjelaskan materi pembelajaran
90 -13-juli-madrasah-mulai-
yang berkaitan dengan rumus- belajar-daring-atau-tatap-
muka-ikuti-kebijakan-
rumus, dan penyusunan kalimat
pemda.html
kebahasaan; dan b) Anak sebagai Pongtiku , Arry dan Robby Kayame.
(2019). Metode Penelitian
siswa-siswi SD/MI belum memiliki
Tradisi Kulaitatif,. Bogor: IN
perangkat elektronik karena MEDIA
Semiawan, R. Conny. (2010).
terhalang ekonomi, kelas bawah
Metode Penelitian Kualitatif.
belum dapat mengoperasikan Cikarang: Grasindo
aplikasi pembelajaran berbanding
terbalik dengan anak kelas, dan
lebih mudah memahami pelajaran
dengan penjelasan yang diberikan
oleh guru secara langsung.

DAFTAR PUSTAKA

14

Anda mungkin juga menyukai