Anda di halaman 1dari 10

p-ISSN : 2623-2359

Guru Tua : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran e-ISSN : 2623-2340


Vol. 4, No. 2, November 2021, hal. 9-18

STRATEGI GURU DALAM MENINGKATKAN INTERAKSI DAN


MINAT BELAJAR TERHADAP KEBERHASILAN PESERTA DIDIK
DALAM MENGHADAPI PEMBELAJARAN TATAP MUKA
DI MASA PANDEMI COVID 19

Zaifullah1, Hairuddin Cikka2, M. Iksan Kahar3


1,2,3
Universitas Islam Negeri Datokarama Palu
zaifullah@gmail.com

ABSTRAK

Interaksi edukatif guru dan peserta didik yang diharapkan dapat tercapai dengan optimal apabila adanya
kesadaran guru bahwa tugas mulia dalam mengajar dan mendidik peserta didik itu sifatnya
komperehensif. Melaksanakan tugas mencerdaskan peserta didik yang memerlukan keteladanan baik di
dalam maupun diluar sekolah. Interaksi merupakan dua unsur untuk saling berkomunikasi yang bertujuan,
yaitu untuk menyampaikan sesuatu yang ingin disampaikan. Guru menyapaikan materi dan peserta didik
menanggapi materi yang disampaikan. Perlu perhatian khusus saat terjadinya sebuah interaksi. Salah
satunya ialah sebuah proses saat belangsungnya kegiatan belajar mengajar. Melalui proses yang baik akan
menumbuhkan minat belajar sehinga peserta didik akan mendapatkan hasil yang baik.

Kata Kunci : Strategi, Interaksi Belajar, Minat Belajar, Pandemi Covid-19.

ABSTRACT

The educative interaction of teachers and students is expected to be achieved optimally if there is teacher
awareness that the noble task of teaching and educating students is comprehensive. Carry out the task of
educating students who need role models both inside and outside school. Interaction is two elements to
communicate with each other that aims, namely to convey something to be conveyed. The teacher
presents the material and students respond to the material presented. Special attention is needed when an
interaction occurs. One of them is a process during which teaching and learning activities take place.
Through a good process, it will foster interest in learning so that students will get good results

Keywords : Strategy, Learning Interaction, Learning Interest, Covid-19 Pandemic.

PENDAHULUAN Semua hal dianggap sama, definisi ini


Belajar adalah sesuatu yang tidak tampaknya terlalu disederhanakan dengan
dapat dipisahkan dari keberadaan manusia. alasan bahwa selalu ada interaksi yang
Belajar tidak hanya terbatas pada menyertainya. (Pane, 2017).
penguasaan kemampuan atau masalah Pembelajaran adalah suatu siklus yang
ilmiah baru, tetapi juga minat, komunikasi, berisi kegiatan pengajar dan siswa yang
sosial, dan pengembangan karakter. Belajar bergantung pada hubungan proporsional
adalah perubahan perilaku yang berlangsung yang berlaku untuk mencapai tujuan,
cukup lama yang merupakan konsekuensi komunikasi atau hubungan pelengkap antara
dari pertemuan pendidikan seseorang. pendidik dan siswa adalah kebutuhan utama

9
Zaifullah, Hairuddin Cikka, M. Iksan Kahar

untuk belajar Interaksi dalam ukuran berurusan dengan siswa tidak komunikatif,
pembelajaran dan pembelajaran memiliki menguasai kelas dan bersifat authoritarian
makna yang luas, bukan hanya hubungan tidak pada tempatnya, pelajar pasif dan
antara pengajar dan siswa, selain sebagai digunakan hanya sebagai objek
kerjasama edukatif, dalam hal ini tidak pembelajaran, sehingga siswa cenderung
hanya menyampaikan pesan dalam bentuk malas dan tidak kreatif, akhirnya terkadang
isi pelajaran. kita dapati siswa yang setelah selesai proses
Pembelajaran adalah proses yang pengajaran dan pembelajaran tidak
mengandung serangkaian tindakan guru dan mengalami perubahan yang ketara dari segi
siswa berdasarkan hubungan timbal balik perubahan makna dan tingkah laku
yang berlaku dalam situasi pendidikan untuk Interaksi komunikasi pembelajaran
mencapai tujuan, interaksi atau hubungan yang kurang maksimal akan mempengaruhi
timbal balik antara guru dan Siswa minat belajar peserta didik oleh karena itu
merupakan syarat utama pemebelajaran strategi sangat guru dibutuhkan agar siswa
Interaksi dalam proses pengajaran dan dapat suksses dan berhasil dalam proses
pembelajaran mempunyai makna yang luas, pembelajaran.
bukan hanya hubungan antara guru dan Dimasa Pandemi covid 19 ditengah
siswa, tetapi juga dalam bentuk interaksi keterbatasan dengan adanya pembatasan
edukatif, dalam hal ini tidak hanya sosial antara guru dan peserta didik tidak
menyampaikan pesan dalam bentuk isi beertemu secara langsung pembelajaran
pelajaran, dilakukan secara daring mengakibatkan
Sejalan dengan tujuan pendidikan peserta didik kurang maksimal menerima
nasional dikembangkan secara kompleks pembelajaran karena berbagai keterbatasan
dalam berbagai jalur, modalitas dan tahapan dan ini berpengaruh kepada minat dan hasil
pendidikan, serta dibidang pembangunan belajar peserta didik.
lainnya. Mutu pendidikan perlu disesuaikan Ditengah pembatasan sosial pandemic
dengan kemajuan perkembangan teknologi Covid-19 juga berdampak pada pada
yang berorientasi orientasi pembangunan pembelajaran antara guru dan siswa yang
pendidikan. Selanjutnya kerjasama dalam tidak bertemu secara langsung, yang mana
pengembangan dunia pendidikan, usaha dan pembelajaran dijalankan daring,
pelatihan diperlukan untuk memenuhi menyebabkan antusias siswa berkurang dan
kebutuhan guru yang berkualitas dalam ini mempengaruhi minat dan hasil
segala aspek, sehingga dapat menciptakan pembelajaran siswa.
peluang dan perencanaan tenaga guru yang Menteri Pendidikan, kebudayaan dan
profesional. Teknologi (MENDIKBUD RISTEK)
Komunikasi pembelajaran dapat memiliki rerncana mengenai kegiatan
berlangsung baik dalam lingkungan pembelajaran secara tatap muka pada tahun
keluarga, sekolah maupun masyarakat. 2021/2022 akan tetapi tetap menguatamakan
Namun interaksi yang penulis maksudkan di protokol kesehatan yang sangat ketat,
sini adalah interaksi edukatif yang dimana pendidik harus divaksinasi. Selain
berlangsung secara khusus dengan tatanan itu aturan ini merujuk pada pelaksanaan
tertentu di lingkungan sekolah, umumnya PPKM ditiap daerah dan dan Keputusan
disebut komunikasi belajar mengajar. Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan
Komunikasi pembelajaran berarti bahwa ada Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa
kerja interaksi dengan guru yang menangani Pandemi Covid-19, didalam penentuan
pembelajaran di satu sisi, di mana warga kegiatan belajar tiap isntansi pendidikan
terpelajar (siswa, siswa /subjek belajar) wajib melihat zona kewilahannya dimana
menangani kegiatan belajar di sisi lain. level 1 dan 2 boleh memuai pembelajaran
(Razak, 2014). dengan tatap muka secara langsung dengan
Tetapi pada kenyataannya, kadang- acuan utamab keselamatan dan kesehatan
kadang proses interaksi tidak berjalan warga sekolah. Untuk wilayah yang berada
dengan sebagaimana yang diinginkan, di Level 3 dan 4, masih harus menggelar
contoh terkadang seorang guru yang pembelajaran secara jarak jauh (PJJ).

10
Strategi Guru Dalam Meningkatkan

Adapun sekolah diluar level kedunaya Dari uraian di atas, demi sukses dan
yangakan melaksanakan giat PTM secara lancarnya kegiatan pembelajaran jelas
terbatas, para pengajar dan tenaga bahwa peranan guru dalam interaksi belajar
kependidikan agar memperhatikan Panduan mengajar sangat dibutuhkan sehingga
Penyelenggaraan Pembelajaran untuk peserta didik dapat belajar secara efektif dan
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan efisien.
Dasar, dan Pendidikan Menengah 1. Interaksi sebagai proses belajar mengajar
(PAUDDikdasmen) di Masa Pandemi Arti penting kerjasama antara
Covid-19 pendidik dan siswa dalam pembelajaran,
akan membentuk suatu kesatuan, belajar
METODE PENELITIAN adalah aktivitas yang dilakukan oleh siswa,
Riset dalam penelitian ini memakai sedangkan mengajar adalah tindakan yang
tata cara riset kepustakaan deskriptif dilakukan oleh pengajar. aktivitas yang
kualitatif. Metode pengumpulan dilakukan oleh pendidik sangat
informasinya merupakan lewat riset pustaka mempengaruhi aktivitas belajar siswa.
seperti harian, postingan, web, buku- buku Siklus proporsional antara pendidik dan
yang berkaitan dengan permasalahan yang siswa akan saling mempengaruhi. Arisanti
mau diteliti oleh periset. Metode analisis (2018) mengemukakan bahwa dalam
awal yang digunakan dalam riset ini dengan kerjasama pengajaran dan pembelajaran ada
mengelompokkan informasi dari buku-buku proses dimana dapat mempengaruhi
cocok dengan tema, setelah itu diantara siswa dan pendidik
menganalisisnya bersumber pada isi serta Hubungan proporsional di mana
menafsirkannya setelah itu menarik pendidik dan siswa saling mempengaruhi
kesimpulan bergantung pada teknik, strategi dan
pendekatan yang digunakan dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN pembelajaran, misalnya, jika pendidik
A. Peranan Guru dalam Proses Interaksi menunjukkan penggunaan pendekatan
Belajar Mengajar metodologi atau komposisi, tentu saja,
Untuk mencapai tujuan interaksi pendidik mengambil bagian yang lebih
pembelajaran dibutuhkan peran dan dinamis, sedangkan para siswa mengambil
kedudukan guru yang tepat dalam proses bagian yang lebih terpisah. Hubungan untuk
interaksi belajar mengajar , peran guru situasi ini hanya terjadi di antara pengajar
dalam interaksi belajar mengajar meliputi: dan siswa, sementara menemukan bahwa
1. Sebagai fasilitator, menyiapkan keadaan sorotan pada gerakan siswa seperti
dan kondisi yang dibutuhkan oleh orang permintaan belajar, berpikir kritis, dan
yang sedang belajar. sebagainya, siswa mengambil bagian yang
2. Sebagai pembimbing, khususnya lebih dinamis. Jadi untuk situasi ini siswa
memberikan arahan kepada siswa agar sebagai subjek yang berkomunikasi dengan
mereka dapat beradaptasi tanpa pendidik maupun dengan teman sebaya di
hambatan. ruang belajar dan dengan individu di luar
3. Sebagai motivator, untuk wilayah sekolah.
memberdayakan energi dengan tujuan 2. Interaksi membutuhkan sarana.
agar siswa mau dan rajin dalam belajar. Didalam kelas interaksi yag dibentuk
4. Sebagai koordinator, yaitu dalam sebuah pembelajaran harus
mengelompokkan latihan-latihan memperhatikan alat, sarana dan media yang
pengajaran dan pembelajaran bagi siswa akan dipakai. Alat yaitu semua yang bisa
dan pendidik. dimanfaatkn dalam pencapaian dari titik
5. Sebagai narasumber, dimana pendidik yang dituju dalam pembelajaran. (Fahyuni,
dapat memberikan data-data apa saja dan Istikomah, 2016). Oleh karenanya alat
yang dibutuhkan oleh siswa. (Sri Mulyati pokok yang digunakan dalam berinteraksi
dan Kamaruddin, 2020). dalam proses pembalajaran didalam kelas
sangat uergen bergantung bagaimana dan
apa media yang dipakai dalam berinteraksi.

11
Zaifullah, Hairuddin Cikka, M. Iksan Kahar

Untuk mendapatkan situasi interaksi yang (Tuerah, 2015). Mengingat substansi, sifat
efektif dalam proses pembelajaran seorang dan derajat informasi, maka pendidik harus
pendidik wajib memperhatikan media yg menggambarkan informasi yang
dipakai dan dapat dimanfaatkan serta pas diajarkannya secara pasti ke dalam ilmu atau
dalam menjaminkan digapainya inti pokok informasi yang bersangkutan. Pendidik juga
pembeajaran secara efektif dan berdaya dapat mengumpulkan, sehingga mereka
guna. dapat mengatur aktivitas pengajaran dan
Kegiatan dalam interaksi belajar pembelajaran yang efektif dengan ekstensi
mengajar dapat berhasil. apabila semua dan suksesi yang metodis dan
dasar-dasar interaksi pembelajaran tersebut diperhitungkan.
telah direncakan dengan baik sesuai dasar b. Faktor guru dan peserta didik.
dari pembelajaran. Pendidik dan siswa adalah dua subjek
B. Faktor-Faktor Interaksi Belajar dalam sustu interaksi pembelajaran. Guru
Mengajar sebagai pihak yang akan memberikan
Proses pembelajaran pada dasarnya inisiatif awal pelaksanaan pembelajaran,
yaitu rangkian aktivitas komunikasi diantara sedangkan siswa sebagai pihak yang akan
pendidik dan siswa. Komunikasi antara dua menerima manfaat dari informasi secara
subjek ini dipengaruhi oleh berbagi faktor : langsung dari pembelajaran terjadi. Guru
Pembelajaran pada dasarnya adalah merupakan pengarah dan pembimbing
rangkaian aktiviti komunikasi antara siswa berorientasi pada tujuan tujuan pembelajaran
dan guru. Komunikasi antara kedua subejek yang sebelumnya telah ditentukan,
dapat dipegengaruhi oleh beberapa faktor: sedangkan siswa adalah mereka yang akan
1. Faktor tujuan menerima arahan ke arah tujuan melalui
Interaksi merupakan kegiatan yang kegiatan dan berinteraksi langsung dengan
sadar akan tujuan yang akan dicapai, . lingkungan sebagai sumber belajar di bawah
tujuannya adalah sesuatu yang diharapkan bimbingan guru Jadi kedua belah pihak
dari kegiatan pemebelajaran selesai. Lubis (guru dan siswa) sebagai dua mata pelajaran
(2014) mengatakan bahwa setiap guru yang yang sama-sama menduduki status penting.
akan mengajarkan suatu subjek, mesti Selain itu faktor guru dan siswa
terlebih dahulu merumuskan tujuan merupakan unsur yang sangat berperan
interaksional pengajaran subjek yang diajar. penting dalam mencapai hasil belajar yang
Tujuan interasksional merupakan pedoman diinginkan. peranan penting contact hours
pembelajaran untuk menciptakan antara guru dan siswa atau biasa yang sebut
pembelajaran yang efektif. jam/waktu pertemuan dapat di organisir
Hal yang sangat pokok mendasar menjadi komunikasi timbal balik atau
yaitu dalam perumusan maksud dan tujuan komunikasi dua arah antara guru dan siswa
interaksional disebabkan dimana tidak guru dapat menayakan masalah yang
adanya maksud yang jelas, proses belajar dihadapi begitu juga sebaliknya, sehingga
mengajar tak akan adapat tercapai maksimal, menciptakan kedekatan emosianal yang
proses interaksi ini memiliki tujuan untuk mengarahkan pada komunikasi humanistic,
menetapkan isi dari ineraksi dan arah dari dengan begitu akan sangat berperan dalam
tujuan pembelajaran. membantu keberhasilan belajar siswa.
a. Faktor bahan/ materi Sukses dalam arti tidak hanya mengetahui
Setelah tujuan dirumuskan, dan mendapatkan nilai ujian yang baik,
selantutnya adalam memilih bahan pelajaran tetapi akan melibatkan sikap mental dan
yang harus sesuai dengan kondisi tingkatan perilaku.
siswa yang akan menerima materi c. Faktor metode
pembelajaran. Pentingnya penguasaan Metode merupakan instrumen yang
materi yang akan diajarkan kepada siswa, harus dipilih dan dimanfaatkan oleh
dan sangat direkomendasikan materi ajar pengajar dalam menyampaikan bahan ajar
yang diberikan sesuai dengan spesisifikasi (materi). Metode adalah cara kerja yang
dan kualifikasi yang dimiliki oleh guru. teratur dan umum yang berfungsi sebagai
alat untuk mencapai suatu tujuan. Semakin

12
Strategi Guru Dalam Meningkatkan

baik teknik yang menarik dalam melakukan kegiatan pembelajaran agar


administrasinya. Bagaimanapun, tidak ada proses belajar mengajar dapat berjalan
Metode tunggal yang dapat digunakan untuk dengan sukses.
setiap variabel yang digunakan, terlepas dari Berikut ini adalah prinsip-prinsip
apakah dari elemen yang berbeda. Faktor umum yang harus dijadikan pedoman bagi
prinsip yang menentukan pencapaian guru dalam melakukan proses belajar
strategi adalah tujuan yang ingin dicapai. mengajar:
Pentingnya pemilihan metode sebagai 1. Mengajar harus didasarkan pada
alat yang digunakan oleh guru untuk pengetahuan dan pengalaman yang
memberikan materi pelajaran (materi). dimiliki peserta didik sebelumnya.
Metode adalah cara kerja yang sistematis Oleh karena itu, guru harus mengetahui
dan umum yang berfungsi sebagai alat untuk kemampuan peserta sebelum memulai
mencapai suatu tujuan. Dengan semakin proses belajar mengajar. Pra-tes dapat
tepat metode yang digunakan maka semakin digunakan untuk menentukan tingkat
efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran kemampuan peserta didik. Hal ini sangat
yang akan dicapai, tentunya tidak ada satu penting agar proses belajar mengajar
metode pun yang dianggap paling baik dapat berhasil dan seefisien mungkin.
digunakan untuk segala macam usaha untuk 2. Pengetahuan dan keterampilan yang
mencapai tujuan, Kembali lagi pada situasi diajarkan harus bersifat praktis.
dan kondisi siswa Materi pelajaran yang bersifat praktis
d. Faktor situasi besrdasarkan dengan situasi kehidupan
Situasi yaitu kondisi belajar atau nyata sehingga dapat membangkitkan
kondisi pengajaran dimana yang tergolong minat dan mendorong pesreta didik untuk
dari pengrtian ini berkaitan erat dengan belajar.
kondisi siswa seperti spirit dalam belajar, 3. Perbedaan individual setiap peserta didik
seperti kondisi iklim, kondisi pendidik, kelas perlu pertimbangkan saat mengajar,
pengajaran yang dekat yang kemungkinan karena setiap peserta didik memiliki
dapat merusak keaadan suatu metode karakteristik yang berbeda-beda. Setiap
pengajaran yang kondusif hal ini sangat peserta didik memiliki bakat atau
menentukan bahkan dapat menjadi indikator kemampuan yang berbeda antara satu
terbentuknya interaksi pengajaran yang dengan yang lainnyas. Apa yang dapat
bersifat edukatif. dipelajari seseorang dengan secepat
C. Prinsip-Prinsip Peningkatan Minat mungkin tidak dilakukan dengan cara
Belajar yang sama oleh orang lain, oleh karena
Keinginan jiwa terhadap suatu objek itu guru harus memperhatikan tingkat
dengan maksud untuk mencapai sesuatu kemampuan setiap peserta didik yang
yang menjadi tujuannya dikenal sebagai berbeda-beda.
minat. Hal ini menunjukkan bahwa 4. Kesiapan belajar sangat penting sebagai
seseorang tidak akan mencapai tujuannya dasar untuk mengajar. Kapasitas
jika tidak ada minat atau keinginan dalam (kemungkinan kemampuan) untuk
jiwanya untuk mencapai tujuan tersebut. melakukan sesuatu, baik secara fisik
Oleh karena itu, seorang guru harus dapat maupun psikologis, dikenal sebagai
merangsang minat belajar peserta didiknya kesiapan. Hasil belajar dapat tercapai
sebanyak mungkin. Mengingat tugas yang dengan baik jika peserta didik siap
sulit ini, guru yang mengajar di depan kelas melaksanakan proses pembelajaran; jika
harus memiliki prinsip mengajar yang tidak, hasil yang baik tidak akan
diterapkan seefisien mungkin dengan diperoleh.
harapan dapat memotivasi peserta didik 5. Peserta didik harus memahami tujuan
untuk belajar. pembelajaran. Tujuan pembelajaran
Seorang guru harus memahami, adalah merumuskan perubahan perilaku
menghormati, dan menggunakan prinsip- apa yang akan terjadi sebagai akibat dari
prinsip pengajaran yang beragam ketika belajar mengajar. Peserta didik lebih
termotivasi untuk belajar jika tujuannya

13
Zaifullah, Hairuddin Cikka, M. Iksan Kahar

jelas. Tujuan harus dirumuskan secara demi tercapainya keberhasilan dari proses
khusus agar mudah dipahami. belajar peserta didik. Namun, terkadang
6. Prinsip-prinsip psikologis belajar harus keberhasilan yang diinginkan tidak tercapai
diikuti ketika mengajar. disebabkan oleh berbagai faktor
Belajar merupakan suatu proses yang penyebabnya. Sehingga guru perlu
dilalui secara bertahap dan meningkat. Guru mempertimbangkan berbagai faktor
harus mempersiapkan bahan sebelum diantaranya yakni tujuan, guru, peserta didik
mengajar. Selain itu, bahan ajar yang harus dalam kegiatan belajar, alat evaluasi, dan
dipersiapkan haruslah bersifat gradual, yaitu: bahan evaluasi.
a. Dari hal sederhana kepada hal yang Berbagai faktor tersebut akan
bersifat rumit dijelaskan sebagai berikut:
b. Dari kongkrit ke abstrak 1. Tujuan
c. Dari umum (general) kepada yang Tujuan berfungsi sebagai pedoman
spesifik dan sarana untuk mencapai tujuan dalam
d. Dari yang sudah diketahui (fakta) kepada kegiatan belajar mengajar. Proses belajar
yang tidak diketahui mengajar ditentukan oleh kejelasan tujuan
e. Dari induksi ke deduksi atau sebaliknya pengajaran yang telah ditetapkan. Tujuan
f. Menggunakan reinforcement (penguatan) dapat memberikan guru arah yang jelas dan
Konsep belajar dan mengajar tersebut pasti untuk melakukan kegiatan
di atas dapat membantu untuk memperlancar pembelajaran (Supriyadi, 2013). Pencapaian
proses belajar mengajar. tujuan serta keberhasilan mengajar akan
D. Keberhasilan Peserta didik mempengaruhi kegiatan mengajar yang
Proses belajar mengajar dapat dilakukan oleh guru dan berdampak
dikatakan baik, jika setiap guru memiliki langsung pada kegiatan belajar peserta didik.
sudut pandangnya masing-masing yang Selain itu, guru juga dituntut untuk
sejalan dengan filosofinya. Namun, untuk menciptakan lingkungan belajar yang
menyamakan kedudukan tersebut tentunya kondusif demi tercapainya tujuan
harus mengikuti kurikulum yang digunakan pembelajaran. Dengan kata lain, Tujuan
saat ini dengan berpedoman bahwa proses merupakan faktor dapat yang mempengaruhi
belajar mengajar dianggap efektif jika tujuan keberhasilan belajar mengajar dalam setiap
instruksional yang ditentukan terpenuhi. pertemuan kelas.
(Juanda, 2016). 2. Guru
Guru harus melakukan tes formatif Guru adalah pendidik yang
setelah setiap presentasi satu topik kepada memberikan berbagai keterampilan kepada
peserta didik untuk menentukan apakah peserta didik di kelas. Guru adalah tenaga
tujuan instruksional khusus yang ditetapkan profesional dengan keahlian dan
telah tercapai atau belum. Evaluasi formatif pengetahuan yang dimiliki dapat membantu
ini akan menentukan apakah tujuan peserta didik menjadi orang pintar dan
instruksional khusus telah tercapai. Penilaian cerdas. (Utami, dan Hasanah, 2020).
memiliki maksud untuk menyerahkan Fungsi guru dalam hubungannya
feedback kepada pendidik agar dapat dengan peserta didik sangat bervariasi
memperbaiki proses pembelajaran dan tergantung pada skenario interaksi sosial
melakukan program remedial untuk siswa yang mereka hadapi, salah satunya adalah
yang belum dapat digapai olehnya. Proses situasi formal. Sebagaimana yang
pembelajaran dapat dikatakan berhasil jika diungkapkan Hidayat, dan Abdillah (2019),
dapat terpenuhi tujuan instruksionalnya bahwa dalam upaya pendidik mengajar serta
khusus yang telah ditetapkan. mendidik siswa dalam kelas pendidik wajib
E. Faktor - faktor yang mempengaruhi mampu menampilkan otoritas ataupun
keberhasilan peserta didik kewibawaannya, maksudnya guru wajib
sanggup mengatur, mengendalikan serta
Guru berusaha semaksimal mungkin
mengendalikan perilaku siswa.
mempersiapkan serta merencanakan
pembelajaran dengan baik dan sistematis

14
Strategi Guru Dalam Meningkatkan

Karakter guru diakui selaku aspek Bahan evaluasi merupakan istilah


yang tidak bisa dikecualikan dari kerangka yang mengacu pada informasi kurikuler
keberhasilan belajar mengajar buat yang telah dipelajari oleh peserta didik
menolong siswa jadi orang yang untuk tes atau ulanganUmumnya bahan
berpengetahuan serta berkepribadian. pelajaran dikemas dalam wujud buku bacaan
3. Peserta didik buat dinikmati siswa. Buku paket sangat
Peserta didik merupakan orang yang penting bagi semua peserta didik dan guru
datang ke sekolah dengan sengaja. Orang tua untuk mendapatkan keuntungan dari
memasukkannya di sekolah dengan harapan kegiatan belajar mengajar.
agar anaknya dididik untuk menjadi orang Tes sering digunakan sebagai bahan
yang berpengetahuan. Guru menerima dan strategi untuk menilai keberhasilan
kepercayaan dari orang tua secara sadar belajar. Tes sering digunakan untuk
dengan penuh tanggung jawab, ketulusan, mengumpulkan informasi yang digunakan
dan keikhlasan. untuk menghasilkan gambaran kemampuan
Peserta didik adalah manusia yang peserta didik dalam memahami materi
dianggap memiliki pengaruh yang signifikan pelajaran (Idrus, 2019). Namun, tes juga
terhadap kegiatan belajar mengajar serta merupakan motivasi bagi peserta didik,
hasil dari kegiatan tersebut yaitu karena dapat dianggap sebagai instrumen
keberhasilan belajar mengajar (Lestari, pengajaran yang bermanfaat. Akibatnya, tes
2015). memiliki nilai produktif dan instruktif.
Pencapaian ini dapat dibuktikan Peserta didik belajar jika alat penilaian
dalam berbagai cara, seperti minat belajar diadakan sedemikian rupa sehingga prosedur
peserta didik yang unik dan mungkin pelaksanaannya memungkinkan mereka
mempengaruhi kegiatan belajar mengajar. cepat mengetahui kemajuan dan
Peserta didik biasanya belajar dengan kekurangannya dengan mengikuti ujian pada
senang hati terhadap pelajaran yang mereka waktu yang bersamaan. Selain beberapa
sukai. Sebaliknya, pelajaran yang tidak faktor tersebut, keberhasilan peserta didik
disukai, jarang dipelajari oleh peserta didik juga sangat bergantung pada beberapa aspek
sehingga mengakibatkan hasil tes yang di bawah ini.
buruk. Jika hal ini terjadi, maka proses Berikut ini beberapa aspek yang
pembelajaran dianggap tidak berhasil. mempengaruhi keberhasilan belajar peserta
4. Kegiatan pengajaran didik, yakni:
Interaksi antara guru dan peserta 1. Faktor internal; ini mencakup semua segi
didik, merupakan pola umum kegiatan kehidupan sehari-hari peserta didik, baik
belajar mengajar di sekolah. Guru adalah fisik maupun mental-psikis. Dalam hal
orang yang mengembangkan lingkungan yang fisik mereka yakni:
belajar untuk keuntungan peserta didik. a. Faktor Kesehatan
Peserta didik adalah individu yang Cara belajar seorang bakal terhambat
dibimbing ke dalam lingkungan belajar yang jikalau kesehatannya terganggu. Tidak
diciptakan guru. hanya itu, dia bakal cepat letih, kekurangan
Pendekatan guru terhadap kegiatan darah, dan kendala fungsi indera serta tubuh.
belajar mengajar akan menghasilkan Peserta didik harus menjaga kesehatan
kegiatan peserta didik yang beragam. tubuhnya dengan baik sesuai dengan aturan-
Strategi penggunaan metode pembelajaran aturan tentang bekerja, belajar, istirahat,
berpengaruh signifikan terhadap kualitas tidur, olahraga, rekreasi, dan ibadah. Jika
pembelajaran dan hasil belajar (Turdjai, kesehatan tergangggu akan berdampak pada
2016). Penggunaan metode pengajaran kemampuan peserta didik dalam belajar.
berdampak pada tinggi rendahnya kualitas b. Faktor cacat tubuh
pengajaran dan keberhasilan pembelajaran. Cacat tubuh atau disabilitas yaitu
Akibatnya, kegiatan mengajar guru suatu keadaan dimana seseorang tersebut
berdampak pada keberhasilan belajar kurang sempurna mengenai tubuh atau
mengajar. badannya, seperti buta, tuli, patah kaki dan
5. Bahan dan alat evaluasi lain-lain. Peserta didik dengan keterbatasan

15
Zaifullah, Hairuddin Cikka, M. Iksan Kahar

fisik atau disabilitas akan mempengaruhi keterampilan atau skill. Orang yang mahir
pembelajaran. mengetik, misalnya, akan bisa mengetik
Adapun yang menyangkut psikis lebih lancar dan cepat dibandingkan orang
adalah: lain yang kurang terampil. Akibatnya, jelas
a. Intelegensi bahwa belajar peserta didik dipengaruhi oleh
Kecerdasan yaitu keterampilan yang bakat dan keterampilan.
terbagi dari 3 bentuk, yaitu kemampuan e. Motivasi
menghadapi dan beradaptasi dengan suasan Motivasi berkaitan dengan tujuan
yang baru secara cepat dan efisien, yang ingin dicapai. Tujuan dapat tercapai
mengenali atau memakai skema abstrak membutuhkan sebuah tindakan, dan sumber
dengan cara efisien, mengenali ikatan serta tindakan adalah motivasi itu sendiri sebagai
mempelajarinya dengan segera. kekuatan pendorongnya.
Besarnya kecerdasan atau intelegensi Perhatian harus diberikan selama
(IQ) peserta didik tidak merupakan hal yang proses pembelajaran terhadap apa yang
sangat penting dalam menentukan prestasi dapat memotivasi peserta didik untuk belajar
belajarnya. Hal ini menunjukkan bahwa dengan baik, karena hal ini dapat berdampak
kemampuan intelegensi peserta didik pada kinerja akademik mereka.
menentukan peluang keberhasilannya. f. Kesiapan
Semakin rendah kapasitas kecerdasan Kesediaan untuk merespon atau
peserta didik, semakin kecil kemungkinan bereaksi didefinisikan sebagai kesiapan.
dia untuk berhasil (Thaib, 2013). Kemauan berasal dari dalam diri seseorang
b. Perhatian dan terkait dengan kedewasaan, karena
Menurut Gazali, atensi atau perhatian kedewasaan memerlukan kemampuan untuk
adalah aktivitas dimana jiwa terpusat melakukan tugas. Kesiapan ini harus
seluruhnya pada suatu objek (benda) atau diperhatikan selama proses pembelajaran,
sekumpulan hal. Peserta didik harus karena hasil belajar akan meningkat jika
memperhatikan informasi yang dipelajarinya peserta didik siap untuk belajar.
untuk mencapai hasil belajar yang baik. Jika 2. Aspek eksternal; Pengaruh eksternal
materi pelajaran tidak menarik perhatian peserta didik dibagi menjadi dua kategori
peserta didik maka akan timbul kebosanan yaitu unsur lingkungan sosial dan
dan mereka tidak menikmati belajar. komponen lingkungan nonsosial (Jaya
Akibatnya, berdampak pada hasil belajar dan Suharso, 2018).
peserta didik tersebut. a. Lingkungan sosial
c. Minat 1) Lingkungan sosial sekolah
Kecenderungan secara terus menerus Lingkungan sosial di sekolah yang
untuk memperhatikan dan mengingat meliputi guru, tenaga administrasi, dan
beberapa kegiatan disebut sebagai minat. teman sekelas, dapat berdampak pada
Kegiatan yang dilakukan seseorang keinginan peserta didik untuk belajar. Guru
menerima perhatian terus-menerus dan yang senantiasa bersimpati dan menjadi
disertai dengan perasaan yang panutan yang baik dapat memberikan
menyenangkan. stimulus positif terhadap peserta didik dalam
Minat memiliki pengaruh yang belajar.
signifikan terhadap pembelajaran karena jika Guru merupakan salah satu faktor
materi pelajaran yang dipelajari tidak yang paling banyak mempengaruhi dalam
menarik minat peserta didik, mereka tidak proses belajar mengajar. Suryosubroto
akan belajar seefektif mungkin. Karena daya mengemukakan faktor-faktor yang melekat
tarik menambah aktivitas belajar, materi pada guru yang berpengaruh itu sebagai
pembelajaran yang menggairahkan peserta berikut:
didik lebih mudah dipelajari dan disimpan. a) Kepribadian
d. Bakat b) Penguasaan bahan
Bakat merupakan kemampuan untuk c) Penguasaan kelas
belajar. Setelah belajar atau berlatih, d) Cara guru berbicara
kemampuan ini akan berubah menjadi e) Cara menciptakan suasana kelas

16
Strategi Guru Dalam Meningkatkan

f) Memperhatikan prinsip individualitas faktor yang tidak dapat dipisahkan dan


g) Akhirnya sebagai seorang guru yang saling mempengaruhi satu sama lain, karena
baik, haruslah bersifat terbuka, mau hubungan antara guru dan peserta didik
bekerja sama, tanggap terhadap inovasi, sangat menentukan dalam melaksanakan
serta mau dan mampu melaksanakannya kegiatan belajar mengajar. Guru berfungsi
eksperimen-eksperimen dalam kegiatan sebagai seseorang yang dapat mengatur
mengajarnya (Muslimin, 2017). keberlangsungan proses pembelajaran, salah
Guru dan cara dia mengajar faktor satunya adalah penggunaan metode
yang sangat penting terutama di lingkungan pembelajaran yang berdampak besar
sekolah. Sikap guru dan tingkat informasi terhadap proses pembelajaran. Oleh karena
yang ia miliki, serta bagaimana ia itu metode merupakan alat atau media untuk
mengajarkan pengetahuan itu kepada peserta menjalin engagement yang lebih terstruktur
didiknya sangat mempengaruhi hasil belajar dan terfokus. Pemilihan metode
peserta didik. pembelajaran merupakan salah satu aspek
2) Lingkungan masyarakat penting dalam proses pembelajaran.
Lingkungan masyarakat merupakan Sehingga antusiasme peserta didik dalam
salah satu faktor yang mempengaruhi belajar dapat meningkat dan memberikan
peserta didik. Peserta didik akan dirugikan pengaruh positif terhadap keberhasilan
oleh budaya yang dipenuhi dengan peserta didik dalam proses pembelajaran
kebiasaan tidak sehat di lingkungan
sekitarnya.
3) Lingkungan keluarga DAFTAR PUSTAKA
Kualitas orang tua, strategi Arisanti, Devi. (2018). Artikel: Model
manajemen keluarga, dan ketegangan Pembelajaran Kooperatif pada
keluarga semuanya dapat berdampak positif Pendidikan Agama Islam,
atau negatif terhadap aktivitas belajar dan Fakultas Agama Islam (FAI)
hasil belajar peserta didik. Universitas Islam Riau (UIR)
b. Lingkungan nonsosial Pekanbaru.
Bangunan sekolah dan lokasinya, Fahyuni, Eni Fariyatul dan Istikomah.
peralatan belajar, kondisi cuaca, dan waktu (2016). Psikologi Belajar &
belajar peserta didik merupakan faktor- Mengajar: Kunci Sukses Guru
faktor yang mempengaruhi dalam aspek Dan Peserta Didik Dalam Interaksi
lingkungan nonsosial. Faktor-faktor tersebut Edukatif. Sidoarjo, Nizamia
sangat berperan dalam menentukan tingkat Learning Center.
prestasi belajar seorang peserta didik. Hidayat dan Abdillah. (2019). Ilmu
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, pendidikan: Konsep Teori dan
jelas bahwa berbagai faktor mempengaruhi Aplikasinya. Medan: LPPI.
prestasi belajar peserta didik, baik yang Jaya, Tisaga Purnama dan Suharso. (2018).
bersifat internal maupun eksternal. Guru dan Persepsi Siswa tentang Faktor yang
berbagai pengaruh eksternal yang Mempengaruhi Disiplin Belajar pada
mempengaruhi peserta didik memiliki Siswa Kelas XI, Indonesian Journal of
dampak yang signifikan terhadap hasil Guidance and Counseling: Theory
belajar peserta didik. Akibatnya, seorang and Application, IJGC 7(3) (2018)
guru harus meningkatkan kinerjanya untuk http://journal.unnes.ac.id/sju/index.ph
memenuhi tugas dan tanggung jawabnya p/jbk p-ISSN 2252-6374 e-ISSN
sebagai pendidik. 2597-6133.
Juanda, Anda. (2016). Aliran-Aliran Filsafat
KESIMPULAN Landasan Kurikulum&Pembelajaran,
Tujuan pembelajaran adalah untuk Bandung: CV.CONFIDENT.
membantu peserta didik mengembangkan L, Idrus. (2019). Evaluasi Dalam Proses
kapasitas mental dan intelektual mereka. Pembelajaran, ADAARA Jurnal
Interaksi guru dan peserta didik dalam Manajemen Pendidikan Islam,
kegiatan belajar mengajar merupakan dua

17
Zaifullah, Hairuddin Cikka, M. Iksan Kahar

Volume. 9, No. 2 Agustus 2019 P- Supriyadi. (2013). Evaluasi Pembelajaran


ISSN: 2407-8107 E-ISSN: 2685- Bahasa Indonesia, Gorontalo: UNG
4538. Press.
Lestari, Indah. (2015). Pengaruh Waktu Thaib, Eva Nauli. (2013). Hubungan
Belajar Dan Minat Belajar Terhadap Antara Prestasi Belajar Dengan
Hasil Belajar Matematika, Jurnal Kecerdasan Emosional, Jurnal Ilmiah
Formatif 3(2): 115-125 ISSN: 2088- DIDAKTIKA Februari 2013 VOL.
351X. XIII, NO. 2, 384-399.
Lubis, Khairul Fahmi. (2014). Hubungan Tuerah, Roos M. S. (2015). Penguasaan
Kemampuan Guru Merumuskan Materi Pembelajaran, Manajemen
Tujuan Pembelajaran Khisis Dan Komitmen Menjalankan
Dengan Prestasi Belajar Ppkn Pada Tugas Berkorelasi Pada Kinerja Guru
SMA Negeri Sei Berombang. ISSN: Sd Di Kota Tomohon, Jurnal
ISSN 2460-611 CIVITAS Vol. 1 Inovasi dan Teknologi Pembelajaran,
No. 1 Agustus 2014. Volume 1, Nomor 2, April
Muslimin. (2017). Problematika 2015.
Pembelajaran Pendidikan Agama
Turdjai. (2016). Pengaruh Pendekatan
Islam dan Upaya Solusi Guru
Pembelajaran Terhadap Hasil
Agama dalam Pembinaannya di
Belajar Mahasiswa,
Sekolah, Tarbawiyah: Jurnal Ilmiah
TRIADIK,VOLUME 15, No.2,
Pendidikan, Volume 01; Nomor 02,
OKTOBER 2016.
Desember 2017 p-ISSN: 2579-
Utami, Indah Hari dan Hasanah, Aswatun.
3241; e-ISSN: 2579-325X
(2020). Artikel: Kompetensi
Pane, Aprida. (2017). FITRAH Jurnal
Profesional Guru Dalam Penerapan
Kajian Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 03
Pembelajaran Tematik di SD Negeri
No. 2 Desember 2017 e-ISSN:
Maguwoharjo 1 Yogyakarta,
2460-2345, p-ISSN: 2442-6997
https://jurnal.ar-raniry.ac.id.
Web: jurnal.iain-
padangsidimpuan.ac.id/index.php/F
Razaq, Abd. Rahim. (2014). Interaksi
.
Pembelajaran Efektif Untuk
Berprestasi, Jurnal PILAR, Vol.
2, No. 2, Juli-Des.
Sri Mulyati dan Kamaruddin. (2020). Peran
Guru dalam Pelaksanaan Bimbingan
Konseling, Al-Liqo: Jurnal
Pendidikan Islam, P-ISSN: 2461-
033X | E- ISSN: 2715-4556.

18

Anda mungkin juga menyukai