KOGNITIF
KELOMPOK 4
DISUSUN OLEH :
Heva Halizah
Martin Gustantri
Riska Kartika
Sherly Amalia
Sri Kuswanti
Kelas I.O
Piaget
3. Mengetahui kognitif secara umum
• Tahapan praoperasional
Tahapan ini merupakan tahapan kedua dari empat tahapan. Dengan
mengamati urutan permainan, Piaget bisa menunjukkan bahwa setelah akhir usia
dua tahun jenis yang secara kualitatif baru dari fungsi psikologis muncul.
Pemikiran (Pra)Operasi dalam teori Piaget adalah prosedur melakukan tindakan
secara mental terhadap objek-objek. Ciri dari tahapan ini adalah operasi mental
yang jarang dan secara logika tidak memadai. Dalam tahapan ini, anak belajar
menggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata.
Pemikirannya masih bersifat egosentris: anak kesulitan untuk melihat dari sudut
pandang orang lain. Anak dapat mengklasifikasikan objek menggunakan satu
ciri, seperti mengumpulkan semua benda merah walau bentuknya berbeda-beda
atau mengumpulkan semua benda bulat walau warnanya berbeda-beda.
Menurut Piaget, tahapan pra-operasional mengikuti tahapan sensorimotor
dan muncul antara usia dua sampai enam tahun. Dalam tahapan ini, anak
mengembangkan keterampilan berbahasanya. Mereka mulai merepresentasikan
benda-benda dengan kata-kata dan gambar. Bagaimanapun, mereka masih
menggunakan penalaran intuitif bukan logis. Di permulaan tahapan ini, mereka
cenderung egosentris, yaitu, mereka tidak dapat memahami tempatnya di dunia
dan bagaimana hal tersebut berhubungan satu sama lain. Mereka kesulitan
memahami bagaimana perasaan dari orang di sekitarnya. Tetapi seiring
pendewasaan, kemampuan untuk memahami perspektif orang lain semakin baik.
Anak memiliki pikiran yang sangat imajinatif di saat ini dan menganggap setiap
benda yang tidak hidup pun memiliki perasaan.
3. Interaksi Sosial
Perkembangan kognitif anak juga dipengaruhi oleh hubungan anak
terhadap lingkungan sekitarnya, terutama situasi sosialnya, baik itu
interaksi antara teman sebaya maupun orang - orang terdekatnya.
4. Ekuilibrasi
Ekuilibrasi merupakan proses terjadinya keseimbangan yang
mengacu pada keempat tahap perkembangan kognitif menurut Jean Piaget.
Keseimbangan tahapan yang dilalui si anak tentu menjadi faktor penentu
bagi perkembangan kognitif anak itu sendiri.
Perbedaan Individual dalam Perkembangan Kognitif
Individu memiliki potensi yang dapat menyebabkan perbedaan dalam
perkembangan berpikir mereka. Berkembang atau tidaknya potensi tersebut
tergantung pada lingkungan. Ini berarti bahwa anak akan mempunyai
kemampuan berpikir normal, di atas normal atau di bawah normal sangat
tergantung pada lingkungan.
Manusia memiliki perbedaan satu sama lain dalam berbagai aspek, antara
lain dalam bakat, minat, kepribadian, keadaan jasmani, keadaan sosial dan juga
inteligensinya. Perbedaan itu akan tampak jika diamati dalam proses belajar
mengajar di dalam kelas. Ada peserta didik yang cepat, ada yang lambat dan ada
pula yang sedang dalam penguasaan materi pelajaran. Ada siswa yang tingkah
lakunya baik dan ada pula siswa yang kurang baik.
Perbedaan individu dalam perkembangan kognisi menunjuk kepada
perbedaan dalam kemampuan dan kecepatan belajar. Perbedaan-perbedaan
individual peserta didik akan tercermin pada sifat-sifat atau ciri-ciri mereka
dalam kemampuan, keterampilan, sikap dan kebiasaan belajar, serta kualitas
proses dan hasil belajar baik dari segi ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
4. Interaksi Sosial
Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan adalah pengalaman sosial
atau interaksi dengan orang lain. Interaksi sosial akan mengarahkan anak pada
penyusunan argumentasi dan diskusi sehingga cara pandang anak dipertanyakan
kebenarannya dan anak harus mempertahankan dan membuktikan kebenaran cara
pendang tersebut.
KESIMPULAN
Pada pandangan piaget (1952), kemampuan atau perkembangan kognitif
adalah hasil dari hubungan perkembangan otak dan system nervous dan
pengalamanpengalaman yang membantu individu untuk beradaptasi dengan
lingkungannya.
Secara umum kognitif diartikan potensi intelektual yang terdiri dari
tahapan : pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan
(aplication), analisa (analysis), sintesa (sinthesis), evaluasi (evaluation). Kognitif
berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan
kemampuan rasional (akal).
Tahap perkembangan kognitif ada 4, antara lain :
1. Tahap Sensory Motor ( berkisar antara usia sejak lahir sampai 2 tahun)
2. Tahap Pre-0perational (berkisar antara 2-7 tahun)
3. Tahap Concrete Operarational (berkisar antara 7-11 tahun)
4. Tahap Formal Operational (berkisar antara 11-15 tahun)
Fungsi kognitif berpusat pada otak, hubungan kognitif dengan hasil belajar
sangat berparan penting, karena tanpa adanya fungsi kognitif pada siswa ia tidak
akan mampu untuk memahami apa yang disampaikan guru, sehingga hasil
belajarnya pun akan kurang maksimal. Bagaimana ia bisa memperoleh hasil yang
baik jika materi yang disampaikan guru pun tidak ia pahami.