Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ixe Rahmawati

858163111
TUGAS TUTORIAL 2

Kode Mata Kuliah : PAUD4101 Sumber Materi :

Modul 3 BMP/ KB 1

Modul 4 BMP/ KB 1

Modul 4 BMP/ KB 2

Modul 8 BMP/ KB 2

Nama Mata Kuliah : Metode Pengembangan Kognitif

Masa Registrasi : 2022.2

Jumlah Soal : 5 (lima)

Skor Maksimal : 40

Jenis Tugas : Unjuk Kerja

Kompetensi Khusus

1. Mahasiswa mampu menjelaskan perkembangan kognitif pada AUD menurut teori Piaget

2. Mahasiswa mampu menjelaskan perkembangan kognitif pada AUD menurut teori Vygotsky dan

memberikan contoh implementasinya dalam model pembelajaran

3. Mahasiswa mampu menjelaskan peran dan kedudukan media pembelajaran dalam pengembangan

kognitif AUD

Petunjuk :

Bacalah dan pahami soal dengan baik lalu kerjakan semua soal di bawah ini dengan memberikan

uraian secukupnya.

Soal :

1. Deskripsikan definisi dari pengembangan kognitif dan proses perkembangannya pada AUD

menurut Piaget! (skor maksimal 20)

2. Jelaskan tahapan perkembangan kognitif menurut Piaget! (skor maksimal 20)

3. Jelaskan prinsip dasar perkembangan kognitif menurut Vigotsky! (skor maksimal 20)

4. Berikan contoh implementasi model pembelajaran Vigotsky! (skor maksimal 20)

5. Jelaskan menurut pendapat masing-masing, mengapa guru PAUD harus menggunakan media

pembelajaran dalam pengembangan kognitif AUD? Jelaskan! (skor maksimal 20)


Jawaban

1. Teori perkembangan kognitif Jean Piaget menjelaskan bahwa kemampuan dari kognitif anak
dapat berkembang secara bertahap pada rentang waktu yang berbeda-beda, termasuk
perkembangan dalam mengamati ilmu pengetahuan.
Apabila seorang anak dipaksa untuk memiliki kemampuan yang tidak tepat dan tidak sesuai
dengan waktu perkembangannya, maka akan menyebabkan gangguan pada periode emas anak.
Teori dari Jean Piaget ini disebut pula dengan teori genetic epistemology, karena teorinya
menjelaskan mengenai perkembangan kemampuan intelektual anak dalam masa pertumbuhan.
Ada empat tahapan dalam teori Piaget mengenai tahapan perkembangan kognitif.

2. Tahapan Sensorimotor (Terjadi pada anak usia 0 – 2 tahun)


Menurut Piaget, manusia lahir dengan beberapa refleks bawaan untuk mendorong
eksplorasinya. Skema, mulanya dibentuk dengan melalui proses diferensiasi refleks bawaan.
Tahapan sensorimotor merupakan tahap pertama yang menandai perkembangan kemampuan
serta pemahaman spatial. Ada enam sub tahapan dari tahapan sensorimotor,
a. Sub tahapan skema refleks, sub tahapan skema ini muncul ketika lahir hingga usia enam minggu
serta memiliki hubungan utama dengan refleks.
b. Sub tahapan fase reaksi sirkular primer, skema ini dimulai sejak usia enam minggu hingga empat
bulan dan memiliki hubungan utama dengan munculnya kebiasaan.
c. Sub tahapan fase reaksi sirkular sekunder, muncul ketika manusia telah berada di antara usia
empat hingga sembilan bulan dan memiliki hubungan utama dengan koordinasi antara
pemaknaan serta penglihatan.
d. Sub tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul sejak usia sembilan hingga 12 bulan
ketika berkembangnya kemampuan untuk melihat suatu objek sebagai hal yang permanen
meski terlihat berbeda apabila dilihat dari sudut yang berbeda, disebut sebagai permanensi
objek.
e. Sub tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul sejak usia 12 hingga 18 bulan serta memiliki
hubungan utama dengan penemuan cara baru demi mencapai tujuan.
f. Sub tahapan awal representasi simbolik, memiliki hubungan utama dengan tahapan awal dari
kreativitas.

Tahapan Pra Operasional (Terjadi pada usia 2 -7 tahun)


Dalam tahapan kedua perkembangan kognitif, terjadi pada seorang anak dengan rentang usia
antara dua hingga tujuh tahun. Piaget berpendapat bahwa dalam tahapan perkembangan
kognitif yang kedua ini, muncul fungsi psikologis.
Anak yang masuk pada tahapan pra operasional akan memiliki kemampuan untuk berpikir
secara simbolis yang lebih berkembang, memiliki kemampuan berpikir non logis, sifat intuitif,
egosentris, animismer, kemampuan berbahas yang lebih matang, kemampuan imajinasi yang
kuat serta memiliki kemampuan memori yang lebih kuat pula.
Ada dua ciri yang kuat ketika seorang anak berada dalam tahapan pra operasional, yaitu ciri
animisme dan egosentris. Animisme maksudnya, anak memiliki kepercayaan bahwa benda tidak
bernyawa itu hidup serta bisa bergerak. Sedangkan ciri egosentris maksudnya, anak tidak
mampu membedakan perspektif dirinya dengan perspektif yang dimiliki orang lain.
Tahapan Operasional Konkrit (Terjadi pada usia 7 – 11 tahun)
Tahapan ketiga dalam perkembangan kognitif muncul pada rentang usia 7 hingga 11 tahun. Ada
ciri pada tahapan ketiga ini, yaitu penggunaan logika yang memadai. Kemudian pada tahapan
ketiga pula, ada beberapa sub tahapan penting lainnya. Berikut penjelasannya.
Pengurutan, sub tahapan ini ialah kemampuan untuk mampu mengurutkan objek sesuai dengan
bentuk, ukuran serta ciri lainnya.
Klasifikasi, ialah kemampuan anak untuk memberikan nama serta mengidentifikasi serangkaian
benda sesuai dengan ukuran, tampilan serta karakteristik lain. Termasuk dalam gagasan bahwa
serangkaian benda dapat menyertakan benda lain dalam rangkaian identifikasi tersebut. Pada
sub tahapan ini, anak tidak lagi memiliki keterbatasan logika animisme.
Decentering, pada sub tahapan ini, anak mulai mempertimbangkan aspek-aspek dari
permasalahan hingga mampu memecahkannya.
Reversibility, merupakan sub tahapan di mana anak akan mulai paham bahwa jumlah atau
benda dapat diubah, lalu dikembalikan lagi pada keadaan awalnya.
Konservasi, ialah sub tahapan di mana anak mulai memahami bahwa panjang, kuantitas serta
jumlah benda tidak berhubungan dengan tampilan maupun pengaturan dari suatu objek atau
benda tertentu.
Penghilangan sifat egosentris, anak akan mampu melihat suatu hal dari sudut pandang orang
lain dan tidak lagi memiliki sifat egosentris.

Tahapan Operasional Formal (Terjadi pada usia 11 tahun hingga anak dewasa)
Tahapan terakhir perkembangan kognitif ialah tahapan operasional formal yang dialami oleh
oleh anak usia 11 tahun hingga ia dewasa. Ciri khasa dari tahapan keempat ini ialah anak
mampu berpikir secara abstrak serta mampu menalar lebih logis. Anak juga memiliki
kemampuan untuk menrik kesimpulan dari informasi yang ia dapatkan.
Dalam tahapan yang terakhir ini, anak mampu memahami beragam hal seperti bukti logis, cinta
serta nilai. Anak tidak akan melihat segala sesuatunya hanya dalam bentuk putih atau hitam,
tetapi ada warna-warna lain dari informasi yang telah ia dapatkan.
Apabila dilihat dari faktor biologisnya, tahapan terakhir ini akan muncul ketika pubertas dan
menandai masuknya seseorang ke dunia dewasa baik secara penalaran moral, kognitif, fisiologis,
perkembangan psikoseksual serta perkembangan sosial.

3. Vigotsky adalah psikology dari Rusia teori perkembangannya disebut teori revolusi sosio
kultural. Vigotsky mengatakan bahwa pikiran seseorang harus dimengerti dari latar social
budaya dan sejarahnya
4. Teori vygotsky ini tentu dapat diimplementasikan dalam pembelajaran. Terdapat tiga
implementasi dalam pembelajaran yaitu
- Pembelajaran kooperatif antar siswa tertata dengan baik. sehingga mereka dapat
berinteraksi dengan teman-teman. Ketika interaksi dengan teman-teman lancar maka ketika
salah satu diantara mereka ada masalah, jadi mereka bisa memecahkan masalah dengan
bersama-sama.
- Pendekatan scaffolding pendekatan ini yaitu dengan pemberian dukungan kepada siswa
yang kurang memahami dalam pembelajaran. Jadi ketika siswa belum memahami materi
yang disampaikan guru, maka guru harus cepat dan tanggap dalam menangani
permasalahan siswa tersebut. Bisa dengan dukungan berupa motivasi, dengan cara atau
tehnik agar siswa tersebut faham
- memaklumi adanya perbedaan dalam pemahaman materi setiap anak pasti memiliki cara
pemahaman yang berbeda dalam materi. hal tersebut adalah wajar. Bagaimanapun cara
anak dalam memahami materi tidak masalah asalkan anak bisa faham dalam materi
tersebut. Oranglain juga tidak bisa menuntut harus dengan cara yang seperti ini.mereka
punya cara tersendiri untuk memahami materi tersebut.
5. Menurut saya, sangat penting bunda, karena memberikan daya Tarik mereka ppada
pembelajaran agar tercapaiinya tujuan ppembelajarran. Contohna saja, saya berada di sentra
sains, di sentrra saiis kegiatannya adalah experiment di sini banyak menggunakan indicator
kognitif. Rata-rata mereka sangat senang, bahagia karena memiliki pengetahuan baru secara
nyata dan real. Dan mencapai tujuan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai