Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR

Buku teks pelajaran merupakan salah satu dari unsur sarana dan
prasarana dalam proses pendidikan dimana susunan dan penulisannya harus
mengacu pada tujuan awalnya yakni tujuan pendidikan nasional. Buku teks
pelajaran yang digunakan wajib yang memuat materi pelajaran dalam rangka
peningkatan keimanan dan ketakwaan, kemampuan akan ilmu pengetahuan
dan teknologi, budi pekerti juga kepribadian, serta kepekaan yang disusun
berdasarkan standar nasional pendidikan.

Banyak buku yang berisikan informasi atau materi yang berkaitan


dengan mata kuliah Strategi Belajar Mengajar ini. Setiap buku akan berisikan
informasi atau penyajian yang berbeda-beda seperti penggunaan bahasa yang
berbeda, bentuk tulisan, atau model yang berbeda seperti berisikan gambar-
gambar, tabel, dan lain-lain. Oleh karena itu, setiap buku akan memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Dalam kesempatan ini, saya sebagai penulis akan melakukan


perbandingan dari tiga sumber buku yang berbeda, yaitu buku “Psikologi
Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif” karya Prof. Dr. Syamsul Bahri
Thalib, M.Si sebagai buku utama serta buku “Stategi Belajar Mengajar” dan buku
“Perkembangan Peseta Didik” sebagai dua buku pembanding. Adapun hal yang
akan dibahas dalam Critical Book Report ini adalah “Perkembangan Kognitif
menurut teori Jean Piaget dan Vygotsky.”

B. Tujuan Penulisan CBR

Dari penjelasan pentingnya CBR di atas, kita dapat mengetahui tujuan


dari Critical Book Report ini yaitu untuk mengetahui bagaimana cara penyajian
setiap buku, memahami isi setiap buku, dan mendapatkan perbedaan pada
setiap buku dengan materi yang sama yaitu “Perkembangan Kognitif Menurut
Teori Jean Piaget dan Vygotsky.”

1
C. Manfaat CBR

Berdasarkan pentingnya dan tujuan CBR di atas, maka manfaat dari


penulisan CBR ini adalah kita dapat mengetahui tata cara penyajian dari
masing-masing buku dan lebih kritis dalam memilih buku untuk dijadikan buku
tkes pembelajaran.

D. Identitas Buku Yang Direview


1. Judul : Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif
2. Edisi : Kedua (Revisi)
3. Pengarang : Prof. Dr. Syamsul Bachri Thalib, M.Si
4. Penerbit : Kencana
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tahun Terbit : 2013
7. ISBN : 978-602-8730-11-2

2
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

A. Buku 1 (Buku Utama)


Teori Piaget

Pada buku ini dijelaskan Perkembangan kognitif menurut Piaget 4 tahap


atau periode perkembangan, yaitu :

Tahap Perkiraan Karakteristik Utama


usia
Sensomotorik 0-2 tahun Intelegensi motorik, dunia di sini dan
sekarang, tidak ada bahasa, tidak ada
pikiran pada tahap awal, tidak ada ide
tentang realitas objektif.
Pra-operasional 2-7 tahun Kemampuan berbahasa lebih
meningkat, berfikir egosentrik,
berfikir simbolik, penalaran
didominasi oleh persepsi, pemecahan
masalah lebih intuitif daripada logis.
Operasi Konkret 7-11 tahun Mampu berkonservasi, logika
penggolongan dan relasi, pengertian
kan angka, berkembangnya asas
kebalikan dalam berfikir.
Operasi Formal 12-usia Generalisasi pemikiran yang lengkap,
dewasa berfikir proporsional, kemampuan
memcahkan masalah abstrak dan
hipotesis, berkembangnya idealisme
yang kuat, berfikir kombinasional.

Piaget juga menjelaskan bahwa selama tahap operasi formal yang terjadi
sekitar usia 11-15 tahun, seorang anak mengalami perkembangan berpikir
untuk memecahkan persoalan yang dihadapinya berdasar pengalaman

3
langsung. Remaja yang sudah mencapai perkembangan operasi formal secara
maksimum mempunyai kelengkapan struktural kognitif sebagaimana halnya
orang dewasa.
Setelah perkembangan operasi formal, perubahan dalam kemampuan
penalaran lebih bersifat kuantitatif. Perkembangan kuantitatif ini bertitik tolak
pada struktur operasi logis, tetapi hal ini tidak berarti bahwa pemikiran
kualitatif tidak mendukung setelah masa remaja. Selanjutnya melalui
perkembangan operasi formal yang maksimum, remaja akan dapat mengatasi
persoalan-persoalan di kelas, yang terjadi “dahulu, sekarang, dan yang akan
datang”, persolan hipotesis, dan persoalan proporsi verbal. Operasi formal
ditandai dengan kemampuan berfikir ilmiah, dan testing hipotesis. Remaja
menunjukkan kemampuan untuk menyadari bahwa kesimpulan logis
mempunyai validitas independen mengenai kebenaran faktual.

Teori Vygotsky

Sebagaimana halnya Piaget, sebagai ahli psikologi kognitif, Vygotsky


berorientasi pada perkembangan kognitif dan gagasan tentang peran budaya
dan aplikasinya secara langsung dalam proses belajar mengajar di kelas.
Menurut Vygotsky, interaksi sosial merupakan landasan terjadinya
perkembangan kognitif. Bertolak belakang dengan perkembangan kognitif
menurut Piaget, Vygotsky percaya bahwa perkembangan adalah suatu proses
yang harus dianalisis sebagai suatu produk yang akan dicapai.

Selanjutnya, Vygotsky percaya bahwa hidup merindukan proses


perkembangan dan hal ini sangat tergantung pada interaksi sosial dan belajar
sosial itu secara actual berpengaruh terhadap perkembangan kognitif. Proses
belajar menurut Vygotsky terjadi dalam wilayah Zone Proximal Depelopment
(ZPD), yakni wilayah antara apa yang diketahui dengan apa yang belum
diketahui. Oleh karena itu, Vygotsky berfokus pada koneksi antara orang-orang
dan konteks budaya di pengalaman.

4
B. Buku 2 (Buku Pembanding 2)
Pada buku ini, dijelaskan bahwa Teori Piaget berhubungan dengan
proses berfikir sebagai suatu perkembangan yang bertahap dai berfikir
intelektual konkrit ke abstrak. Urutan tahap-tahap itu tetap bagi setiap orang,
namun usia kronologisnya pada orang yang memasuki setiap tahap berpikir
yang lebih tinggi berbeda-bedda tergantung kepada manusia masing-masing
individu. Tahap-tahap berpikir yang dikemukakan Piaget itu adalah :

Tahap sensori-motor (0-2 tahun)


Tahap pra-operasional (2-7 tahun)
Tahap operasional konkrit (7-11 tahun)
Tahap operasional formal (11 tahun ke atas)

Menurut Teori Piaget ada beberapa faktor yang mempengaruhi


perkembangan intelektual, yakni meliputipertumbuhan psikologis dari otak
dan sistem syaraf, ini merupakan suatu faktor penting di dalam perkembangan
intelektual pada umumnya. Piaget juga mengenal pentingnya pengalaman di
dalam pengembangan intelektual. Piaget mengidentifikasi dua macam
pengalaman :
1. Pengalaman fisik merupakan iinteraksi setiap inndividu dengan objek-
objek di lingkungannya.
2. Pengalaman logika matematik (logical-mathematics) adalah kegiatan
mental yang ditampilkan perorangan dan struktur kognitif disusun
kembali menurut pengalaman-pengalamannya.

C. Buku 3 (Buku Pembanding 3)

Teori Piaget

Pada buku ini dijelaskan bahwa Teori Piaget menyatakan bahwa


individu secara aktif membangun pemahaman mengenai dunia dan melalui
empat tahap perkembangan kognitif.

5
Tahap Tahap Tahap Operaional Tahap
Sensorimotor Praoperasional Konkret Operasional
Formal

Bayi membangun Anak mulai Anak saat ini dapat Remaja


pemahaman menjelaskan bernalar secara bernalar
mengenai dunia dunia dengan logis mengenai secara lebih
dengan kata-kata dan peristiwa- abstrak,
mengoordinasikan gambar. Kata- peristiwa konkret idealis, dan
pengalaman kata dan gambar dan logis.
sesoris dengan ini mengklasifikasikan
tindakan fisik. Bayi mencerminkan obyek-obyek ke
mengalami mengingkatkan dalam bentuk-
kemajuan dari pemikiran bentuk yang
tindakan refleks simbolis dan berbeda
sampai mulai melampaui
menggunakan hubungan
pikiran simbolis informasi
hingga akhir tahap sensoris dan
tindakan fisik

Lahir - 2 tahun 2 – 7 tahun 7 – 11 tahun 11 tahun –


dewasa

Menurut Piaget, cara memahami dunia secara berbeda itulah yang


membuat sebuah tahap lebih tiniggi dibandingkan tahap lainnya; hanya sekedar
memiliki informasi lebih banyak tidak berarti membuat pemikiran seseorang
itu lebih tinggi. Menurut Piaget, kognisi anak di sebuah tahap secara kualitas
berbeda dibandingkan dengan tahap lainnya.

6
Teori Vygotsky

Pada buku ini dijelaskan, bahwa Teori Vygotsky adalah teori kognisi
sosio-budaya yang menekankan bagaimana budaya dan interaksi sosial
mengarahkan perkebangan kognitif. Vygotsky melukiskan perkembangan
sebagai sesuatu yang tidak terpisah dari aktivitas sosial dan budaya. Ia
berpendapat bahwa perkembangan memori, atensi, dan penalaran, mencakup
kegiatan belajar untuk menggunakan temuan-temuan dari masyarakat, seperti
bahasa, sistem matematika, dan strategi memori. Dalam suatu budaya, hal ini
dapat meliputi kegiatan belajar berhitung dengan bantuan komputer. Di hari
lainnya, individu juga dapat berhitung dengan menggunakan tangannya atau
manik-manik.

7
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku

Menurut buku utama, Teori Piaget menyatakan bahwa tahap operasi


formal sekitar usia 11-15 tahun, seorang anak mengalami perkembangan
penalaran dan kemampuan berfikir untuk memecahkan persoalan yang
dihadapinya berdasar pengalaman langsung. Menurut buku pembanding
pertama, tahap operasi formal terjadi sekitar tahun 11 tahun-ke atas.
Sendangkan menurut buku pembanding kedua, tahap operasi formal terjadi
sekitar 11 tahun-dewasa.

Jadi, berdasarkan ketiga pendapat di atas, Teori Piaget merupakan


seorang anak akan mengalami sebuah tahap-tahap perkembangan berfikir
untuk dapat memecahkan masalah atau persoalan yang dihadapinya
berdasarkan pengalaman secara langsung. Dimana puncak dari perkembangan
terjadi berkisar pada usia 11 tahun sampai mereka dewasa.

B. Kelebihan Dan Kekurangan Buku


1. Dilihat dari aspek tampilan buku, buku yang direview memiliki sampul atau
cover berwarna dasar hitam, terdapat gambar siluet anak-anak yang duduk
dan anak sekolah berdiri yang seperti sedang membaca buku .
2. Dari aspek layout dan tata letak buku yang direview memiliki tata letak
paragraph yang rapi, menggunakan font yang bagus serta seperti pada buku
seperti pada umumnya, seperti tulisan pada novel. Penggunaan margins
yang tidak terlalu rapat sehingga mudah dibaca. Tata cara penulisannya,
penulis memberikan huruf cetak miring yang dianggap bukan bahasa
Indonesia atau bahasa asing. Namun dukungan seperti warna tulisan serta
gambar tidak ada di buku ini sehingga dapat membosankan pembaca..
3. Dari aspek isi buku , buku tersebut sudah menyajikan seluruh penjelasan
secara rinci dan lengkap yang disertai dengan pendapat dari beberapa ahli
dibidangnya yang memperkuat dari isi dalam buku tersebut. Namun, untuk
penjelasan Teori Piaget tidak dijelaskan secara teratur karena halaman yang

8
berbeda-beda. Contohnya, tabel tahap perkembangan berada di halaman 30,
sedangkan penjelasan teori kognitif di halaman 50.
4. Dari aspek tata bahasa, buku tersebut sudah menggunakan bahasa yang
mudah di pahami oleh pembaca. Kata-kata yang digunakan juga sudah
sesuai dengan EYD yang berlaku.

9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan review dari 3 buku di atas, setiap buku mempunyai


tampilan ataupun cara menjelaskan yang berbeda-beda, tetapi apa yang
dimaksud tetap sama. Jadi, inti dari perkembangan kognitif adalah seseorang
yang akan mengalami perkembangan berpikir berbeda sesuai dengan tahap-
tahap perkembangannya masing-masing serta sesuai dengan pengalaman yang
dialaminya langsung.

B. Rekomendasi

Berdasarkan ketiga buku yang telah dibahas di atas, penulis


merekomendasikan buku “Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris
Aplikatif” untuk dijadikan sebagai buku teks pembelajaran atau pedoman
dalam proses perkuliahan mata kuliah Strategi Belajar Mengajar untuk
mendapatkan berbagai informasi untuk memenuhi tugas perkuliahan sesuai
dengan materi yang terdapat dalam buku.

10
DAFTAR ISI

Syarif, Kemali. (2014). Perkembangan Peserta Didik. Medan. Unimed Press

Tanjung, Flores. (2013). Strategi Belajar Mengajar. Medan. Unimed Press

Thalib, Syamsul Bachri. (2013). Psikologi Pendidikan Berbasis Nalaisis Empiris Aplikatif.
Jakarta. Kencana

11

Anda mungkin juga menyukai