Anda di halaman 1dari 52

Geologi Lingkungan

GEOLOGI LINGKUNGAN
Aplikasi geologi yang mengkaji hubungan antara
masalah yang ditimbulkan oleh unsur dan proses
geologi terhadap aktivitas, kebutuhan dan
lingkungan hidup, manusia dan sebaliknya, mengkaji
masalah-masalah yang ditimbulkan oleh aktivitas
kehidupan manusia terhadap lingkungan.

PEMANFAATAN INFORMASI GEOLOGI


SEBAGAI DASAR
PENGEMBANGAN TATA RUANG
GEOLOGI
Merupakan suatu ilmu yang membahas segala
sesuatu tentang Bumi
SISTIM DALAM BUMI YANG DINAMIS
DIGERAKKAN OLEH

ENERGI
DARI MATAHARI ENERGI
DARI DALAM BUMI

mantel
Mantel
MERUBAH WAJAH Mantel
atas

PERMUKAAN BUMI bawah


Inti
MELALUI PROSES-2 : Luar
(cair) MERUBAH STRUKTUR
Inti
KULIT BUMI
1. PELAPUKAN Dalam MELALUI PROSES :
(padat)
2. PENGIKISAN
3. PENGANGKUTAN
DAN
4.PENGENDAPAN 1. DEFORMASI
- GEMPA BUMI
- VULKANISMA
- OROGENESA
MEMBENTUK RELIEF
- EPIROGENESA
DAN
MERUBAH RUPA BUMI
SISTIM DALAM BUMI YANG DINAMIS
DIGERAKKAN OLEH

ENERGI
DARI MATAHARI

MERUBAH WAJAH
PERMUKAAN BUMI
MELALUI PROSES-2 :

1. PELAPUKAN
2. PENGIKISAN
3. PENGANGKUTAN
DAN
4.PENGENDAPAN

MEMBENTUK RELIEF
DAN
MERUBAH RUPA BUMI
KONSEP 1
PERUBAHAN YANG TERJADI PADA PERMUKAAN BUMI,
MERUPAKAN PROSES FISIK YANG BERLANGSUNG SELAMA
WAKTU GEOLOGI

NAMUN, UKURAN DAN FREKUENSI DARI


PROSES TERSEBUT SANGAT DIPENGARUHI OLEH
KEADAAN ALAM DAN PERUBAHAN-2 YANG
DILAKUKAN SECARA SENGAJA

KONSEP 2
MUSUH DAN MASALAH UTAMA YANG MENYANGKUT LINGKUNGAN
ADALAH PERTUMBUHAN PENGHUNI BUMI YANG MENINGKAT
SECARA FANTASTIS
EROSI TANAH

Erosi tanah adalah suatu peristiwa hilang atau terkikisnya


tanah atau bagian tanah dari suatu tempat yang terangkut ke
tempat lain, baik disebabkan oleh pergerakan air ataupun
angin (Arsyad,1983)

Erosi tanah terjadi akibat aksi dispersi dan tenaga


pengangkut oleh air hujan yang mengalir di permukaan
tanah (run off)

Dalam peristiwa erosi tanah ada (1) dimensi waktu; (2)


dimensi ruang; dan (3) dimensi tenaga/energi.
Tekstur

Struktur

Dimensi
TANAH Bahan Organik Ruang &
Waktu
Sifat Lapisan
Bawah

Erodibilitas

Tingkat
Kesuburan
MUSUH DAN MASALAH UTAMA YANG
MENYANGKUT LINGKUNGAN
ADALAH PERTUMBUHAN PENGHUNI BUMI
YANG MENINGKAT SECARA FANTASTIS
GROWTH OF WORLD POPULATION TO THE YEAR 2000

N.AM
2000
1990
1980
1970
1960

YEAR 1930 POPULATION


(IN BILLIONS)

1900

US.DEPARTMENT
THE POPULATION BOMB OF STATE
DIPERLUKAN LAHAN
PEMUKIMAN (YANG AMAN ?)
AKIBATNYA KALAU
KITA TIDAK MEMAHAMI
DAN TIDAK MENYESUAIKAN
DENGAN SIFAT-2 ALAM

■ BENCANA-2 ALAM GEOLOGI


AKAN TERJADI

■ melakukan evaluasi kembali


terhadap rencana tataruang
( tidak melawan sifat alam
geologi )
RENCANA TATA RUANG - SPATIAL PLANNING
Pengoptimasian berbagai kegiatan fungsional di
dalam kerangka keruangan baik secara fisik
maupun non fisik

POLA TATA RUANG - SPATIAL PATTERN


tatanan berbagai unsur fungsional dan kehidupan
pada atau di dalam ruang

Tiga faktor dasar pertimbangan :


 Keuntungan tanah untuk suatu perkembangan kota
berdasarkan aspek aspek fisiografis wilayah
(topografi, geologi, hidrologi, klimatologi, vegetasi)
 Kemungkinan kemungkinan untuk memperluas
jaringan prasarana (infrastruktur) sepert jaringan jalan
dan utilitas umum.
 Kemungkinan kemungkinan untuk merubah pola tata
guna lahan yang ada sekarang apabila akan
dikembangkan menjadi kota.
RENCANA TATA RUANG
Optimasi kegiatan fungsional
dalam tatanan spasial (keruangan)

RANCANG KOTA DAN DESAIN LANSEKAP


Optimasi subsistem binaan manusia
(perseptual dan fisik)

RANCANG ARSITEKTUR DAN


RANCANG KEREKAYASAAN
Optimasi subsistem fisik tertentu
DIPERLUKAN UNTUK MENUNJANG KEBUTUHAN
KEHIDUPAN MANUSIA DALAM UPAYA :

# MEMPEROLEH BAHAN TAMBANG UNTUK


INDUSTRI : SUMBERDAYA MINERAL

# MEMPEROLEH SUMBER DAYA ENERGI :


BATUBARA, MIGAS, PANASBUMI, NUKLIR

# MENATA PEMBANGUNAN WILAYAH


Manfaat
• Menggunakan data geologi lingkungan untuk arahan dan evaluasi
pemanfaatan lahan terkait dengan tata ruang wilayah
• Acuan dalam perencanaan, pengelolaan,pengawasan penambangan
bahan galian dan upaya konservasi pasca penambangannya
• Acuan untuk penentuan dan perencanaan konservasi terhadap
sungai, mata air, serta kawasan konservasi lainnya.
• Acuan dalam sistem mitigasi bencana alam

Aspek Strategis
PENDEKATAN Perencanaan dan pengelolaan kawasan

Aspek Teknis
Pengkajian terhadap kondisi geologi
Earthquake
Tsunami

Volcanic eruption
Kerugian
PROSES Sosial KEHIDUPAN
GEOLOGI MANUSIA
dan
Plate Tectonics
ekonomi

PROSES DAN BENCANA ALAM


GEOLOGI
Mantel bumi : semi-padatan,
asal dari material magma,
tebal : s/d 32 km

Inti bumi : solid, campuran


unsur besi (Fe) dan nikel (nikel)

Kerak bumi : solid, brittle

Interior bumi
ARUS KONVEKSI
Daerah Stress (tekanan) di daerah subduksi
Tectonic Plates of the Earth

6 large plates (e.g., Pacific Plate) & 7-10 small plates (e.g., Arabian Plate)
LEMPENG KERAK BUMI
SUMATRAN
PLATE
BOUNDARY

Patahan Sumatran

Kerak Benua
7
cm/yr J AV A

SEA MOUNTS

22
Terjadinya Tsunami karena Gempa

23
PENGERTIAN LONGSORAN DAN
GERAKAN TANAH

Longsoran : Gerakan massa batuan, tanah, atau


bahan rombakan material penyusun lereng
(campuran tanah dan batuan) melalui bidang
gelincir lengkung atau lurus.

Gerakan tanah : merupakan suatu gerakan


menuruni lereng oleh massa tanah dan atau
batuan, akibat dari terganggunya kestabilan
tanah atau batuan penyusun lereng tersebut
(Skempton dan Hutchinson (1969), Chowdhury
(1978), Varnes (1978).
SLURRY FLOW
Solifluction sheets

Solifluction
lobets

Ridges & lurrows


Debris flow Mudflow

GRANULAR FLOW 1 – 10 km
Regolith Rockfall

Bedrock

100 - 200 m Small Large


Earth flow

Debris avalanches

Jenis-jenis geakan massa tanah/batuan (Murck,et all, 1996)


Scarp
Rockslide

Slump
Rockfall

Slump
Regolith Debris slide

Debris fall

Bedrock

Jenis-jenis geakan massa tanah/batuan (Murck,et all, 1996)


I. FAKTOR PENYEBAB GERAKAN TANAH

Faktor Pengontrol Gerakan Tanah :


a. Kondisi Geomorfologi (kemiringan lereng)
b. Kondisi Tanah/Batuan Penyusun lereng
c. Kondisi Hidrologi Lereng
d. Penggunaan Lahan dan pembebanan massa

Faktor Pemicu Gerakan Tanah :


a. Hujan
b. Getaran
c. Erosi Sungai
d. Aktivitas Manusia
Ciri-ciri wilayah rawan longsor :
 Tebing curam tersusun oleh batuan terpotong-potong oleh
kekar
 Lereng curam tersusun oleh bongkah-bongkah batu dan
tanah yang mudah lepas
 Lereng tersusun oleh massa tanah dan batuan yang mudah
lepas
 Perbukitan gundul curam tersusun oleh batuan/ tanah
mudah lepas
 Lereng tersusun tanah gembur tebal (> 4m)
 Lereng tersusun oleh perlapisan batuan miring searah
kemiringan
lereng
Airtanah :
Adalah semua air yang terdapat didalam lapisan
batuan pengandung air di bawah permukaan tanah,
termasuk mataair yang muncul secara alamiah di atas
permukaan tanah.

Batuan pengandung air = akuifer


GEOLOGI LINGKUNGAN KABUPATEN MOJOKERTO

TUJUAN :
Mengkaji kondisi geologi lingkungan
• Mengidentifikasi dan inventarisasi data geologi
• Keterkaitan antara daya dukung dan potensi geologi lingkungan
• Merekomendasikan arahan optimalisasi pengembangan dan perencanaan

Dasar arahan
perencanaan pengembangan tata ruang
berkelanjutan
Kajian geologi lingkungan :
• Geohidrologi

Jenis akuifer, kedalaman muka airtanah, arah aliran, kualitas air tanah
• Sumberdaya Alam

Potensi bahan galian, penyebaran dan aksesibilitasnya


• Bencana

Ancaman bencana seperti gerakan tanah/longsor, banjir, kekeringan dan lain-lainnya


• Tataguna Lahan

Peruntukan,, sebaran, dan karakteristik lahan


VARIABEL GEOLOGI LINGKUNGAN

Variabel Geologi :
• Geomorfologi (Bentuk lahan , Beda tinggi , Sudut lereng, Bentuk lereng ,
• Batuan (Jenis batuan, Tekstur, Struktur batuan, Tingkat pelapukan
• Struktur geologi (Jenis struktur geologi, Besar, Sebaran, Density
• Geoteknik batuan dan tanah (nilai permeabilitas, nilai uji kuat tekan,
tingkat kekuatan batuan/tanah, tingkat plastisitas, nilai kohesi antar butir,
density dan sudut geser dalam)

Variabel Sesumber
• Bahan Galian (Potensi, aksesibilitas, kegunaan dll)
• Hidrogeologi (Jenis airtanah, Kedalaman airtanah, Kualitas, Kuantitas)
• Landscape/Bentang Alam (pertanian, perkebunan, pemukiman, wisata dll)
Variabel Bencana
• Erosi (intensitas)
• Gerakan Tanah (jenis, tipe dan intensitas)
• Banjir (potensi, frekuensi dan besar)
• Kekeringan (potensi, frekuensi dan besar/luas
• Gempa
• Letusan gunungapi

Variabel Tambahan
• Tata guna lahan
• Sosial ekonomi
• Adat istiadat/budaya
Penentuan Kriteria Kawasan
• Didasarkan potensi lahan menurut kondisi lingkungan fisik
• Kriteria kawasan bersifat umum dalam rencana tata ruang dan wilayah

• Kawasan Lindung Bawahan terdiri Sub Kawasan Hutan Lindung


• Kawasan Lindung yang terdiri atas Kawasan Resapan Air
• Kawasan Lindung Setempat yang terdiri atas Sub Kawasan Sempadan Sungai
dan Sub Kawasan Sekitar Mataair
• Kawasan Rawan Bencana
• Kawasan Budidaya Pertanian :
Sub Kawasan Pertanian Lahan Basah
Sub Kawasan Pertanian Lahan Kering
• Kawasan Budidaya Non Pertanian
Sub Kawasan Permukiman Pedesaan
Sub Kawasan Pemukiman Perumahan/Perkotaan
• Kawasan Pertambangan
PETA KELERENGAN KABUPATEN MOJOKERTO
PETA GEOLOGI KABUPATEN MOJOKERTO
PETA GEOLOGI STRUKTUR KABUPATEN MOJOKERTO
PETA PRODUKTIVITAS AKUIFER
KABUPATEN MOJOKERTO
PETA CEKUNGAN AIR TANAH
KABUPATEN MOJOKERTO
PETA TATA GUNA LAHAN
KABUPATEN MOJOKERTO
PETA GEOLOGI TATA LINGKUNGAN
KABUPATEN MOJOKERTO
PETA ALTERNATIF PENGEMBANGAN TATA RUANG
KABUPATEN MOJOKERTO
KABUPATEN MOJOKERTO DAPAT DIBAGI MENJADI 4 ZONA
GEOLOGI TATA LIGNKUNGAN

1. Zona Geologi Tata Lingkungan I (Kawasan Hutan Lindung)


• Penentuan Kreteria Kawasan Berdasarkan Daya Dukung
Geologi Lingkungan Zona Geologi Tata Lingkungan I :
- Kawasan Hutan Lindung dan Kawasan Resapan Air
- Kawasan Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam
- Kawasan Rawan Bencana
• Kesesuaian Lahan
- Pergantian fungsi hutan lindung menjadi daerah perkebunan
(sayuran dan buah) menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan :
meningkatnya intensitas erosi dan merusak daerah resapan air
• Arahan Pengembangan Wilayah
- Fungsi kawasan Hutan lindung dan konservasi lebih diutamakan
2. Zona Geologi Tata Lingkungan II (Kawasan Hutan Primer)

• Daya Dukung Geologi Lingkungan Zona Geologi Tata


Lingkungan II (Kawasan Hutan Primer)
- Kawasan Hutan Lindung dan Resapan Air
- Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam
- Kawasan Pemukiman Pedesaan dan Tegalan

• Kesesuaian Lahan
- kawasan pemukiman pedesaan (perlu ditinjau kembali)

• Arahan Pengembangan Wilayah


fungsi kawasan penyangga dan konservasi lebih diutamakan
daripada kawasan budidaya
3. Zona Geologi Tata Lingkungan III (Kawasan Persawahan)

• Daya Dukung Geologi Lingkungan Zona


Geologi Tata Lingkungan III (Kawasan Persawahan)
- Kawasan pemukiman perkotaan
- Kawasan pemukiman pedesaan
- Pertanian Lahan Basah
- Pertanian Lahan Kering
- Kawasan Resapan Air
- Kawasan Perlindungan Setempat (Kawasan Sekitar Mata Air)

• Kesesuaian Lahan
Pada beberapa tempat kondisi lahan untuk kawasan pemukiman
dikembangkan pada kawasan dengan kelerengan yang miring dan
batuandasar mengandung lempung

• Arahan Pengembangan Wilayah


- Pertambahan penduduk menyebabkan ketidak seimbangan
dalam peruntukan/penggunan lahannya
- Kawasan pemukiman hendaknya tidak diperluas/ dikembangkan
pada kawasan dengan kemiringan lereng yang cukup terjal
4. Zona Geologi Tata Lingkungan IV (Kawasan Pemukiman)

• Daya Dukung Geologi Lingkungan Zona Geologi Tata Lingkungan IV


(Kawasan Pemukiman )
- Kawasan pemukiman perkotaan
- Kawasan Pemukiman Pedesaan
- Kawasan Sepadan Sungai

• Kesesuaian Lahan
Daerah yang diperuntukan sebagai area pabrik dan industri kurang sesuai
dengan peruntukan lahan semestinya

• Arahan Pengembangan Wilayah


- Daerah yang sudah terlanjur sebagai kawasan pemukiman pedesaan
yang berada dalam jarak kurang dari 100 m dari kiri-kanan sungai
dapat diberikan toleransi
- Diadakan penanggulangan bahaya banjir dengan tanggul-tanggul
PENUTUP

PERENCANAAN TATA RUANG SELALU BERPIJAK PADA SIFAT ALAM


SEHINGGA
KONDISI / KARAKTERISTIK ALAM HARUS SESUAI DENGAN PERUNTUKANNYA

BILA TIDAK

ANCAMAN BENCANA AKAN DATANG LEBIH DINI

Anda mungkin juga menyukai