Anda di halaman 1dari 54

Rama S. Brajawikalpa, S. Farm., M.Sc., Apt.

Fakultas Kedokteran
Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
PRINSIP PENGGUNAAN
ANTIBIOTIK
DESENSITISASI, TAKIFILAKSIS,
TOLERANSI DAN RESISTENSI OBAT
• Suatu obat diberikan secara berulang, efek obat tersebut akan
seringkali menurun seiring dengan waktu. Jika penurunan efek terjadi
secara cepat (dalam beberapa menit), hal ini disebut takifilaksis atau
desensitisasi.
• Sedangkan toleransi menunjukkan penurunan respon obat yang lebih
lambat (dalam beberapa hari atau minggu) pada penggunaan obat
yang berulang, sehingga diperlukan dosis yang lebih tinggi untuk
menghasilkan efek yang sama.
• Resistensi obat merupakan istilah yang digunakan pada hilangnya
evektifitas antibiotika terhadap suatu bakteri
RESISTENSI BAKTERI UNTUK
ANTIBIOTIK
• Resistensi alamiah
• Mikroba tidak peka terhadap AB tertentu karena mikroba
secara alamiah tidak dapat diganggu oleh AB tersebut
karena tidak ada reseptor yang cocok atau dinding sel
tidak dapat ditembus oleh AB
• Contoh:
• Rifampisin tidak dapat menembus membran sel jamur
• Antijamur nistatin dan amfoterisin tidak bekerja pada
bakteri karena bakteri tidak mempunyai sterol di
membrannya
• Resistensi Kromosomal

• karena mutasi spontan pada gen kromosom


yang termutasi dapat berpindah sehingga terjadi
populasi yang resisten dan dapat terjadi resistensi
silang
• Resistensi kromosom primer
• Mutasi terjadi sebelum pengobatan
• Resistensi Kromosom Sekunder
• Mutasi terjadi selama kontak dengan AB
• Resistensi Ekstrakromosomal

• Yang berperan adalah faktor R yang


terdapat di sitoplasma
• Faktor R dapat berpindah dari bakteri satu
ke yang lain sehingga dapat terjadi
resistensi silang
• Contoh: resistensi terhadap kanamisin,
streptomisin, kloramfenikol, ampisilin
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
HUBUNGAN DOSIS DAN EFEK OBAT
(RESPON)
• Pengaruh Umur
Terutama terkait dengan fungsi ginjal dan hati
Fungsi ginjal neonatus hanya kira-kira 20% dari orang dewasa.
Mulai dari usia 20 tahun keatas, fungsi ginjal turun perlahan-lahan
menjadi berkurang 25% pada usia 50 tahun dan 50% pada usia
75 tahun
Metabolisme obat pada neonatus belum berkembang seperti
orang dewasa dan aktivitas enzim di hati menurun perlahan-
lahan dengan bertambahnya umur
• Faktor Genetik

Berdasarkan penemuan dari penelitian yang


dilakukan pada manusia kembar identik dan kembar
non-identik, diketahui bahwa faktor genetik berperan
dalam menentukan metabolisme obat dalam tubuh
Contoh: eliminasi isoniazid tergantung pada enzim
asetiltransferase. Populasi manusia dibagi menjadi
asetilator cepat dan lambat yang ditentukan oleh
gen yang berkaitan dengan aktivitas asetiltransferase
• Reaksi Idiosinkrasi

Suatu efek obat yang secara kualitatif berbeda dari


biasanya (abnormal) dan umumnya berbahaya, yang
terjadi pada sebagian kecil individu
Biasanya idiosinkrasi disebabkan oleh kelainan genetik
Contoh: primakuin yang umumnya amana bagi
kebanyakan penderita, namun pada 5-10% laki-laki
kulit hitam, menyebabkan hemolisis eritrosit sehingga
menimbulkan anemia berat → defisiensi enzim glukosa-
6-fosfat dehidrogenase → mencegah hemolisis
• Interaksi Obat

Pemberian suatu obat (Obat A) dapat mengubah


aksi dari suatu obat lainnya (obat B) dengan cara:
Mengubah aksi farmakologi obat B tanpa
mengubah konsentrasi obat B pada tempat
kerjanya → Interaksi Farmakodinamika
Mengubah aksi farmakologi obat B dengan
mengubah konsentrasi obat B pada tempat
kerjanya → Interaksi Farmakokinetika
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai