PANCASILA
SEBAGAI SISTEM ETIKA POLITIK
A. PENGANTAR
NILAI
Norma Hukum *
sistem peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia
* contohnya : ?
PENGERTIAN ETIKA
Etika berkaitan dengan norma normal, yaitu norma untuk mengukur
benar – salahnya tindakan manusia sebagai manusia, membicarakan
masalah-masalah yang berkaitan dengan predikat nilai “susila” dan
“tidak susila”, “baik” dan “buruk”.
keberhargaan
NILAI kebaikan
tetap/tidak berubah
bersifat berubah
Nilai dasar
Nilai instrumental
Formulasi
Parameter/ukuran
Realisasi
perwujudan
>< FAKTA
KEHIDUPAN NILAI
MANUSIA dapat diobvservasi melalui :
Merupakan :
- bersifat subjektif manakala nilai
Harapan
diberikan oleh subjek (manusia sebagai
Cita-cita pendukung pokok nilai)
Keinginan
- bersifat objektif jika nilai tersebut melekat
Segala sesuatu pertimbangan pada sesuatu terlepas dari penilaian
internal manusia
manusia
agar nilai berguna dalam menuntun sikap dan tingak laku manusia, maka perlu
dikongkritkan ke dalam bentuk NORMA
Moral
NILAI integritas dan martabat manusia
Etika NORMA
* tidak berwenang menentukan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan
oleh seseorang
Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang
menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia.
AJARAN
MORAL
BUKU PETUNJUK
ttg bagaimana memperlakukan mobil
dengan baik
Memberi pengertian
ETIKA
tentang struktur mobil
itu sendiri
C. ETIKA POLITIK
1. PENGERTIAN POLITIK
Politik (politics) bermakna bermacam-macam kegiatan dalam
suatu sistem politik atau negara, yang menyangkut proses
penentuan-penentuan tujuan dari sistem dan diikuti dengan
pelaksanaan tujuan-tujuan itu.
Proses penentuan tujuan
POLITIK
Kebijakan umum
Kewenangan persuasi
paksaan
Kekuasaan
publics goals
TUJUAN
ETIKA POLITIK MORAL
SUBJEK PELAKU :
ETIKA POLITIK manusia
MAHLUK INDIVIDU
MANUSIA
bahasa
MAHLUK SOSIAL
HUKUM
manusia
manusia
KEKUASAAN
NEGARA
manusia
manusia
Manusia
Sila keempat
merupakan asas Sila Ketiga
Legitimasi
fundamental dalam demokratis
kehidupan negara
Asas
kemanusiaan
bersifat multak
Kemanusiaan Yang Adil dan
beradab sumber
nilai-nilai moral
Konstruksi Pancasila
Dalam penyelenggaraan negara, etika politik menuntut agar
kekuasaan dalam negara dijalankan sesuai dengan :
a. Asas Legalitas (legitimasi hukum), dijalankan sesuai dengan
hukum yang berlaku.
b. Disahkan dan dijalankan secara demokratis (legitimasi
demokratis), dan
c. Dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip moral atau tidak
bertentangan dengannya (legitimasi moral).
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki tiga dasar
tersebut.
Pancasila sebagai nilai etika ekonomi
pancasila sebagai etika ekonomi akan
terhindar dari praktik monopoli, oligopoly,
dan terhindar dari kebijakan ekonomi yang
mengandung kolusi, korupsi dan
nepotisme.
Pancasila akan melahirkan suatu kondisi
atau keadaan ekonomi yang penuh
kejujuran dan berkeadilan melalui usaha
bersama yang berkelanjutan
Pancasila sebagai nilai etika sosial
budaya
menghendaki berlangsungnya
segala sesuatu dalam suasana yang
selaras, serasi, dan seimbang.
Bangsa yang berbudaya pancasila
menciptakan masyarakat yang
demokratis, sustu masyarakat yang
pluralistik,
Pancasila sebagai nilai pertahanan
keamanan
sistem keamanan nasional
dikembangkan dengan melibatkan
seluruh potensi bangsa. Sistem
pertahanan kemanan melibatkan
seluruh potensi bangsa sesuai
dengan peraturan perundang-
undangan .
Sishankamrata melibatkan seluruh
potensi bangsa dengan upaya
pengembangan nation and
character building
DAFTAR PUSTAKA