B. Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan yang akan dilaksanakan
harus ada dalam isi proposal.
C. Tema Kegiatan
Tema kegiatan dalam sebuah proposal
berisi inti-inti kegiatan dalam
melaksanakan kegiatan tersebut.
D. Tujuan
setiap kegiatan pasti mempunyai tujuan.
Tujuan tersebut harus dijelaskan agar ada
mamfaatnya. Penyusunan proposal perlu
merumuskan tujuan sedemikian rupa agar
yang akan dicapai dapat diketahui dan
dirasakan oleh pembaca proposal.
E. Peserta Kegiatan
Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.
G. Susunan Kepanitiaan
Berkaitan dengan pendukung dan penanggung jawab ketika acara
berlangsung.
H. Anggaran Biaya
Berkaiatan dengan pengeluaran yang dibutuhkan saat acara
berlangsung.
I. Acara Kegiatan
Susunan kegiatan yang akan
diselenggarakan.
J. Penutup
Latar belakang
Masalah
Tujuan
Sasaran
Pelaksanaan
Jadwal Pelaksanaan
Anggaran Dana
Penutup
Contoh Proposal Kegiatan HUT RI
1. LATAR BELAKANG
Dengan motivasi proklamasi 17 agustus 1945, jadikan kita manusia-
manusia yang memiliki moral, memiliki rasa tanggung jawab menolong
yang tengah memerlukan, bisa bergotong-royong sesama serta kita
lanjutkan pembangunan ekonomi menuju peningkatan kesejahteraan
rakyat, dan kita perkuat ketahanan nasional hadapi tantangan global
3.TEMA KEGIATAN
B. Lomba Joged
hari , tanggal : Selasa , 21 Agustus 2012
waktu : 09.00 s/d 12.00
tempat : Lapangan Kebon eurih
C.Lomba Marathon
hari , tanggal : Selasa , 21 Agustus 2012
waktu : 13.00 s/d Selesai
tempat : Lapangan Kebon Eurih
D.Lomba Sepak Bola
hari , tanggal : Rabu , 22 Agustus 2012
waktu : 08.00 s/d selesai
tempat : Lapangan H Ruhyan
E.Lomba Lintas Alam
hari , tanggal : Kamis , 19 Agustus 2013
waktu : 08.00 s/d selesai
tempat : Lapangan Kebon Eurih
6. SUSUNAN KEPANITIAAN
B.Seksi-Seksi
Seksi Lomba Makan Kerupuk
Koordinator : Indra di Jaya
Anggota : Ogrut , Acip
Ketua
Pelaksana Sekretaris
Kholidin Asep
Mulyana
Menyetujui,
Kepala Dusun Nglebeng
ISI :
a. Pendahuluan
b. Bahan dan metode
c. Hasil kegiatan
d. Pembahasan
PENUTUP :
a. Daftar pustaka
b. Lampiran
Istilah Ibid. berasal dari kata ibidem yang berarti “sama
dengan sebelumnya”. Istilah ini digunakan untuk
menjelaskan bahwa kutipan yang ditulis pada catatan kaki
berasal dari sumber yang sama dengan yang telah
disebutkan sebelumnya atau di atasnya, tanpa diselingi
oleh sumber kutipan lainnya.
Istilah op. cit. berasal dari kata opera citato yang berarti
“kutipan melompat”. Istilah ini digunakan untuk
menjelaskan bahwa kutipan yang ditulis pada catatan kaki
berasal dari sumber yang sama yang telah disebut
sebelumnya, namun tidak sama halamannya serta sempat
diselingi oleh sumber lain. Istilah op. cit. ditulis sesudah
menyebutkan nama penulis buku sumber yang dirujuk.
Istilah loc. cit. berasal dari kata loco citato yang berarti
“tempat yang sama”. Digunakan dengan teknis yang sama
dengan op. cit. namun dengan ketentuan bahwa halaman
yang dikutip tersebut sama dengan kutipan sebelumnya.
Contoh penggunaan ibid:
[1] Ferdian., “tindakan kecil orang-orang
besar”, RumbiPress, 2010, hal.23
[2] Ibid
[3] Id. at 29.
Referensi dari catatan kaki no. 2 adalah sama
dengan no. 1
(Ferdian, “tindakan kecil orang-orang besar”
pada hal 23), sedangkan referensi no 3
menunjukkan sumber yang sama tetapi hal
yang berbeda, halaman 29.
Sumber dari ibid adalah tepat pada no
sebelumnya.
Selain ibid, juga dikenal bahasa kutipan lain
yaitu Op.Cit (opere citato/kutipan
sebelumnya yang telah diselangi oleh
kutipan sumber lain) dan loc.cit (locere
citato=kutipan yang telah disebutkan pada
halaman/bab selanjutnya). Penggunaan
loc.cit dan Op.Cit sekarang sudah jarang
digunakan lagi.
Dalam metode kutipan Kate.L.Turabian
(oxford) kutipan tersebut diganti dengan
sebagian nama penulis, sebagian nama buku,
dan halaman.
Contoh penggunaan Op.Cit:
1Satjipto Raharjo, Hukum Masyarakat dan
Pembangunan (Bandung: Alumni, 1976), 111.
2Daniel Goleman, Emotional Intelligence. (Jakarta:
Gramedia, 2001), 161.
3Bobby dePorter & Mike Hernacki, Quantum
Bussiness, terj. Basyarah Nasution, (Bandung: Kaifa,
2000), 63-87.
4Rahardjo, Op.Cit., 125.