Definisi • Luka bakar adalah luka yang di sebakan oleh kontak dengan suhu tinggi seperti api,air panas,listrik,bahan kimia dan radiasi; juga oleh sebab kontak dengan suhu rendah,luka bakar ini bisa menyebabkan kematian ,atau akibat lain yang berkaitan dengan problem fungsi maupun estetika. (Kapita Selekta kedokteran edisi 3 jilid 2). • Cairan Panas (Uap Panas,Air panas dll) • Api atau benda panas (panggangan,setrika dll) • Bahan kimia (yang tertelan atau mengenai kulit) • Sinar matahari • Radiasi Derajat Luka bakar • Luka Bakar Derajat 1 sampai Epidermis – Paling ringan, kerusakan Lapisan kulit paling atas – Kemerahan, rasa sakit, bengkak – Penyembuhan 3-6 hari (kulit mengelupas 1-2 hari) • Luka bakar derajat II: sampai Dermis – Gelembung air (blisters), sakit sekali, kemerahan – Penyembuhan tergantung pada kerusakan kulit • Luka bakar Derajat III : sampai sub kutis – Sangat serius, mengenai seluruh lapisan kulit dan jaringan bawahnya – Kulit kering, ada bagian terlihat agak putih,cokllat, pucat – Sedikit rasa sakit, bahkan tidak ada rasa sakit – Proses penyembuhan kadang-kadang membutuhkan tindakan skin Penanganan awal ditempat kejadian • Pindahkan korban dari sumber panas • Lepaskan baju korban dan perhisan • Kaji kelancaran jalan nafas korban, beri bantuan pernafasan korban dan oksigen bila diperlukan • Dinginkan dengan air mengalir (jangan air es) • Jangan oleskan apapun (mentega,odol,tepung dll) karna akan meningkatkan terjadinya resiko infeksi • Jika penyebab luka bakar adalah zat kimia, siram korban dengan air sebanyak–banyaknya untuk menghilangkan zat kimia dari tubuhny • Kaji kesadaran, keadaan umum, luas dan kedalaman luka bakar serta cedera lain yang menyertai luka bakar • Segera bawa korban ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut Penanganan luka bakar di unit gawat darurat • Penilaian keadaan umum pasien. • Pasang kateter urin, Pasang NGT jika Perhatikan A : Airway , B : diperlukan Breathing , C : Circulation • Beri terapi oksigen sesuai kebutuhan • Penilaian luas dan kedalaman • Berikan suntikan ATS / toxoi luka bakar • Perawatan luka : • Kaji adanya kesulitan menelan – Cuci luka dengan cairan savlon 1% atau bicara dan edema saluran (savlon : NaCl = 1 : 100) pernafasan – Biarkan lepuh utuh (jangan dipecah • Kaji adanya faktor–faktor lain kecuali terdapat pada sendi yang yang memperberat luka bakar mengganggu pergerakan seperti adanya fraktur atau – Selimuti pasien dengan selimut steril riwayat penyakit sebelumnya • Pemberian obat–obatan (kolaborasi • Pasang infus (IV line), jika luka dokter) bakar >20% derajat II / III biasanya dipasang CVP • Mobilisasi secara dini (kolaborasi dengan dokter) • Pengaturan posisi Asuhan keperawatan Luka Bakar PENGKAJIAN PRIMER • Airway Apabila terdapat kecurigaan adanya trauma inhalasi, maka segera pasang Endotracheal Tube (ET). • Breathing Eschar yang melingkari dada dapat menghambat pergerakan dada untuk bernapas, segera lakukan escharotomi. Periksa juga apakah ada trauma-trauma lain yang dapat menghambat pernapasan • Circulation Luka bakar menimbulkan kerusakan jaringan sehingga menimbulkan edema, pada luka bakar yang luas dapat terjadi syok hipovolumik karena kebocoran plasma yang luas. Manajemen cairan pada pasien luka bakar, dapat diberikan dengan Formula Baxter PENGKAJIAN SEKUNDER • Identitas pasien • Riwayat kesehatan sekarang – Sumber kecelakaan – Sumber panas atau penyebab yang berbahaya – Gambaran yang mendalam bagaimana luka bakar terjadi – Faktor yang mungkin berpengaruh seperti alkohol, obat- obatan – Keadaan fisik disekitar luka bakar – Peristiwa yang terjadi saat luka sampai masuk rumah sakit – Beberapa keadaan lain yang memeperberat luka bakar • Riwayat kesehatan dahulu DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi trakheobronkhial; oedema mukosa; kompresi jalan nafas 2. Nyeri berhubungan dengan kerusakan kulit/jaringan; pembentukan edema 3. Kurang volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui rute abnormal. 4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat; kerusakan perlinduingan kulit; jaringan traumatic 5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d peningkatan metabolik Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi trakheobronkhial; oedema mukosa; kompresi jalan nafas. • Tujuan : Oksigenasi jaringan adekuat • Kriteria Hasil: Tidak ada tanda-tanda sianosis, Frekuensi nafas 12 - 24 x/mnt, SP O2 > 95 • Intervensi – Kaji tanda-tanda distress nafas, bunyi, frekuensi, irama, kedalaman nafas – Monitor tanda-tanda hypoxia(agitsi,takhipnea, stupor,sianosis) – Monitor hasil laboratorium, AGD, kadar oksihemoglobin, hasil oximetri nadi – Kolaborasi dengan tim medis untuik pemberian inhalasi terapi bila diperlukan Nyeri berhubungan dengan kerusakan kulit/jaringan; pembentukan edema • Tujuan: Pasien dapat mendemonstrasikan hilang dari ketidaknyamanan. • Kriteria Hasil: menyangkal nyeri, melaporkan perasaan nyaman, ekspresi wajah dan postur tubuh rileks. • Intervensi – Kaji respon pasien terhadap rasa sakit – Kaji kualitas, lokasi dan penyebaran dari rasa sakit – Berikan posisi yang nyaman – Ajarkan teknik relaksasi – Kolaborasi pemberian anlgesik narkotik sedikitnya 30 menit sebelum prosedur perawatan luka