Anda di halaman 1dari 13

I Putu Adi Putra Dana

Rivka Amalia Fauzia

Tarman
Reza Arifah

Yuniarta Elisa Cindiana Putri

Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Luka Bakar


Definisi
• Luka bakar adalah luka yang di sebakan oleh
kontak dengan suhu tinggi seperti api,air
panas,listrik,bahan kimia dan radiasi; juga oleh
sebab kontak dengan suhu rendah,luka bakar
ini bisa menyebabkan kematian ,atau akibat
lain yang berkaitan dengan problem fungsi
maupun estetika. (Kapita Selekta kedokteran
edisi 3 jilid 2).
• Cairan Panas (Uap Panas,Air panas dll)
• Api atau benda panas (panggangan,setrika dll)
• Bahan kimia (yang tertelan atau mengenai
kulit)
• Sinar matahari
• Radiasi
Derajat Luka bakar
• Luka Bakar Derajat 1 sampai
Epidermis
– Paling ringan, kerusakan Lapisan
kulit paling atas
– Kemerahan, rasa sakit, bengkak
– Penyembuhan 3-6 hari (kulit
mengelupas 1-2 hari)
• Luka bakar derajat II: sampai
Dermis
– Gelembung air (blisters), sakit
sekali, kemerahan
– Penyembuhan tergantung pada
kerusakan kulit
• Luka bakar Derajat III : sampai sub kutis
– Sangat serius, mengenai seluruh lapisan kulit dan
jaringan bawahnya
– Kulit kering, ada bagian terlihat agak putih,cokllat,
pucat
– Sedikit rasa sakit, bahkan tidak ada rasa sakit
– Proses penyembuhan kadang-kadang
membutuhkan tindakan skin
Penanganan awal ditempat kejadian
• Pindahkan korban dari sumber panas
• Lepaskan baju korban dan perhisan
• Kaji kelancaran jalan nafas korban, beri bantuan
pernafasan korban dan oksigen bila diperlukan
• Dinginkan dengan air mengalir (jangan air es)
• Jangan oleskan apapun (mentega,odol,tepung
dll) karna akan meningkatkan terjadinya resiko
infeksi
• Jika penyebab luka bakar adalah zat kimia, siram
korban dengan air sebanyak–banyaknya untuk
menghilangkan zat kimia dari tubuhny
• Kaji kesadaran, keadaan umum, luas dan
kedalaman luka bakar serta cedera lain yang
menyertai luka bakar
• Segera bawa korban ke rumah sakit untuk
penanganan lebih lanjut
Penanganan luka bakar di unit gawat
darurat
• Penilaian keadaan umum pasien. • Pasang kateter urin, Pasang NGT jika
Perhatikan A : Airway , B : diperlukan
Breathing , C : Circulation • Beri terapi oksigen sesuai kebutuhan
• Penilaian luas dan kedalaman • Berikan suntikan ATS / toxoi
luka bakar • Perawatan luka :
• Kaji adanya kesulitan menelan – Cuci luka dengan cairan savlon 1%
atau bicara dan edema saluran (savlon : NaCl = 1 : 100)
pernafasan
– Biarkan lepuh utuh (jangan dipecah
• Kaji adanya faktor–faktor lain kecuali terdapat pada sendi yang
yang memperberat luka bakar mengganggu pergerakan
seperti adanya fraktur atau – Selimuti pasien dengan selimut steril
riwayat penyakit sebelumnya
• Pemberian obat–obatan (kolaborasi
• Pasang infus (IV line), jika luka dokter)
bakar >20% derajat II / III
biasanya dipasang CVP • Mobilisasi secara dini
(kolaborasi dengan dokter) • Pengaturan posisi
Asuhan keperawatan Luka Bakar
PENGKAJIAN PRIMER
• Airway Apabila terdapat kecurigaan adanya trauma
inhalasi, maka segera pasang Endotracheal Tube (ET).
• Breathing Eschar yang melingkari dada dapat menghambat
pergerakan dada untuk bernapas, segera lakukan
escharotomi. Periksa juga apakah ada trauma-trauma lain
yang dapat menghambat pernapasan
• Circulation Luka bakar menimbulkan kerusakan jaringan
sehingga menimbulkan edema, pada luka bakar yang luas
dapat terjadi syok hipovolumik karena kebocoran plasma
yang luas. Manajemen cairan pada pasien luka bakar, dapat
diberikan dengan Formula Baxter
PENGKAJIAN SEKUNDER
• Identitas pasien
• Riwayat kesehatan sekarang
– Sumber kecelakaan
– Sumber panas atau penyebab yang berbahaya
– Gambaran yang mendalam bagaimana luka bakar terjadi
– Faktor yang mungkin berpengaruh seperti alkohol, obat-
obatan
– Keadaan fisik disekitar luka bakar
– Peristiwa yang terjadi saat luka sampai masuk rumah sakit
– Beberapa keadaan lain yang memeperberat luka bakar
• Riwayat kesehatan dahulu
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan
obstruksi trakheobronkhial; oedema mukosa;
kompresi jalan nafas
2. Nyeri berhubungan dengan kerusakan
kulit/jaringan; pembentukan edema
3. Kurang volume cairan berhubungan
dengan kehilangan cairan melalui rute abnormal.
4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan
primer tidak adekuat; kerusakan perlinduingan kulit;
jaringan traumatic
5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
peningkatan metabolik
Kerusakan pertukaran gas berhubungan
dengan obstruksi trakheobronkhial;
oedema mukosa; kompresi jalan nafas.
• Tujuan : Oksigenasi jaringan adekuat
• Kriteria Hasil: Tidak ada tanda-tanda sianosis, Frekuensi
nafas 12 - 24 x/mnt, SP O2 > 95
• Intervensi
– Kaji tanda-tanda distress nafas, bunyi, frekuensi, irama,
kedalaman nafas
– Monitor tanda-tanda hypoxia(agitsi,takhipnea,
stupor,sianosis)
– Monitor hasil laboratorium, AGD, kadar oksihemoglobin,
hasil oximetri nadi
– Kolaborasi dengan tim medis untuik pemberian inhalasi
terapi bila diperlukan
Nyeri berhubungan dengan kerusakan
kulit/jaringan; pembentukan edema
• Tujuan: Pasien dapat mendemonstrasikan hilang dari
ketidaknyamanan.
• Kriteria Hasil: menyangkal nyeri, melaporkan perasaan
nyaman, ekspresi wajah dan postur tubuh rileks.
• Intervensi
– Kaji respon pasien terhadap rasa sakit
– Kaji kualitas, lokasi dan penyebaran dari rasa sakit
– Berikan posisi yang nyaman
– Ajarkan teknik relaksasi
– Kolaborasi pemberian anlgesik narkotik sedikitnya 30
menit sebelum prosedur perawatan luka

Anda mungkin juga menyukai