Anda di halaman 1dari 85

Hipertensi

Dian Setiawan
Residen Kardiologi dan KV

1
B. Pemeriksaan tekanan darah
1. Idealnya saat penderita tenang , istirahat 15 mnt
2. Posisi penderita : tidur , duduk , berdiri
3. Tekanan darah saat duduk lebih rendah
4. Posisi A . brakialis sejajar jantung
5. Diukur : - lengan kanan - kiri
- tungkai kanan - kiri
6. TD lengan kanan-kiri dapat berbeda 5-10mmHg
7. Cuff lebarnya harus sesuai diameter lengan / paha
8. Cuff besar : tekanan darah lebih rendah
9. Cuff kecil : tekanan darah lebih tinggi
CARA MENGUKUR TD YANG BETUL :
 Palpasi :
• mengukur TDS
• untuk menghindari ” auscultatory gap”
• pompa sampai A.brakialis tidak teraba , tambah 20 -
30 mmHg , turunkan dengan kecepatan 10 mmHg /
3 detik , nadi teraba : TDS .
 Auscultasi :
Pengukuran TDS dan TDD lebih tepat.
Pompa setinggi TDS ( palpasi ) + 20 - 30 mmHg ,
turunkan dengan kecepatan 10 mmHg / 3 detik :
 suara I = TDS
 suara melemah = korotkof IV
 suara menghilang = korotkof V = TDD .
AUSCULTATORY GAP

TDS 220 mmHg


Zone of silence : suara hilang- 10
AUSC 200 mmHg - 30 mmHg dibawah TDS ,
berlangsung 30 - 40 mmHg.
GAP 170 mmHg Akhir dari “ gap ”dianggap- TDS,
bila tidak di dahului -
TDD 100 mmHg pengukuran secara palpasi .

Terjadi Auscultatory gap :


200 - 170 mmHg.
Tekanan darah dikira pada
170 / 100 mm Hg.
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Anda mungkin juga menyukai