Anda di halaman 1dari 17

HEAT CRAMPS

DEFINISI HEAT CRAMPS


 Heat Cramps adalah kram akibat panas, kram tersebut dapat menimbulkan nyeri
pada otot secara mendadak atau kejang otot. Biasanya terjadi pada spasme otot
di bagian belakang tungkai ( otot betis dan hamstring ) namun dapat juga hingga
ke abdomen,yang disebabkan oleh kekurangannya elektrolit.

 Heat Cramps adalah kejang otot akibat keringat berlebihan, yang terjadi selama
melakukan aktivitas pada cuaca yang sangat panas, Biasanya kejang otot yang
pada tangan, kaki, atau perut., Jika tidak segera diatasi, heat cramps bisa
menyebabkan heat exhaustion, yang selanjutnya, bisa berkembang menjadi
heatstroke.
ETIOLOGI HEAT CRAMPS
Disebabkan oleh hilangnya banyak cairan dan garam (Na, K, Mg) akibat keringat
yang berlebihan, yang sering terjadi ketika:

1. Melakukan aktivitas fisik yang berat atau lama

2. Suhu yang tinggi

3. Dehidrasi (kehilangan cairan tubuh)

4. Pakaian yang bertumpuk-tumpuk

5. Obat-obatan (misalnya diuretik)

6. Penyakit jantung dan pembuluh darah

7. Kelainan fungsi kelenjar keringat.


FAKTOR RESIKO HEAT CRAMPS
1 . Faktor lingkungan
suhu lingkungan tinggi, kurangnya udara yang segar, pakaian yang melindungi
tubuh, olahraga yang berlebihan

2. Faktor fisik
Penyakit kardiovaskular, lanjut usia, dehidrasi (diare, muntah), kondisi gangguan
penyakit yang dapat meningkatkan produksi panas contohnya tirotoksikosis, dan
terapi obat.

3. Faktor pekerjaan
orang-orang yang bekerja langsung terpapar dengan energi yang dapat
menghasilkan kalor ( panas ) seperti petani, pekerja bangunan, pemadam
kebakaran, penambang, tentara, atlet lari, atlet sepak bola
TANDA GEJALA HEAT CRAMPS

 Kram yang tiba - tiba mulai timbul di tangan, betis atau kaki.

 Otot menjadi keras, tegang dan sulit untuk dikendurkan, terasa sangat nyeri.

 nyeri pada spasme otot selama atau setelah melakukan aktivitas fisik yang
menghasilkan kalor yang tinggi.

 Gelisah

 Suhu tubuh meningkat

 Denyut nadi cepat

 Tekanan darah normal

 Kadar NaCl menurun


KOMPLIKASI HEAT CRAMPS

1. Heat stroke: Merupakan hipertermi yang berat (41 o celcius) dengan kehilangan
kemampuan regulasi panas.

2. Komplikasi lainnya meliputi :

 Kerusakan hipertermik dari otak

 Hepar

 Ginjal

 Jantung dan jaringan lainnya

 Kematian
PENATALAKSANAAN HEAT CRAMPS
Untuk Perawatan atau pengobatan pada pasien Heat cramps dapat di lakukan
tindakan :
1. Minta korban untuk berhenti beraktivitas
2. Beristirahat di tempat yang dingin atau tempat teduh
3. Regangkan otot yang kram
4. Mengangkat ( elevasi ) kaki.
5. Lepaskan semua pakaian atau area yang ketat
6. Jika korban memberikan respon dan tidak mual, Berikan air atau minuman
elektrolit.
PENATALAKSANAAN KEGAWAT DARURATAN
PADA HEAT CRAMPS
Melakukan pendinginan secara cepat, pemantauan suhu dan melakukan
resusitasi ABC
1. Airway & Breathing
mengatur dan mengelola pemberian 100 % oksigen, perlu menilai intubasi
dan ventilasi

2. Circulation :
 Buat Akses IV, nilai keseimbangan cairan dan mulai resusitasi cairan
 Menilai tingkat keparahan Heat Cramps dan kebutuhan akan dukungan CVC, A -line dan
inotropik
 Donorkan darah untuk menyeimbangkan glukosa, FBC, Urea dan Elektrolit, LFT, CK,
Pembekuan, ABG
 Hindari cairan yang mengandung kalium pada pasien dengan hiperkalemia
 Sadar akan risiko edema paru selama resusitasi cairan
Penatalaksanaan Kegawat Daruratan Pada
Heat Cramps
3. Disabillity :

 Menilai tingkat kesadaran

 Periksa glukosa dan tangani hipoglikemia

 Kenali akan risiko kejang dan perlakukan seperlunya

4. Manajemen lebih lanjut :


 Masukan ke ICU jika ada komplikasi HS yang parah

 Hentikan pendinginan pada suhu 39 ° c

 Lakukan urinalisis untuk mioglobinuria


PENCEGAHAN HEAT CRAMPS
1. Hindari aktivitas berat di dalam lingkungan yang sangat panas atau di dalam ruangan
yang sirkulasinya buruk
2. Dalam cuaca panas, gunakanlah pakaian yang longgar dan ringan
3. Istirahat dan berlindung di tempat yang teduh
4. Hindari tempat yang panas
5. Banyak minum air
6. Hindari panas yang berlebihan jika:
 Sedang mengkonsumsi obat-obatan yang menyebabkan terganggunya pengaturan suhu tubuh
 Obesitas
 Lanjut usia

7. Berolah raga secara ber tahap dan tingkatkan asupan air dan elektrolit
HEAT EXHAUTION

Kondisi ini sering terjadi ketika seseorang terpapar suhu tinggi terutama bila
dikombinasikan dengan kegiatan fisik yang berat. Cairan tubuh yang hilang melalui
keringat, menyebabkan dehidrasi dan overheating tubuh. Suhu seseorang mungkin
meningkat, tapi tidak di atas 104 F (40 C).
 Gejala he at ex hausti on termasuk b erkeringat banyak, l emah, mual, muntah, sakit kepala, ringan, dan kram
otot.

 Heat exhaustion dapat berkembang menjadi heat stroke ketika pengaturan suhu tubuh gagal. Individu yang
terkena mengalami perubahan status mental, menjadi bingung, lesu dan mungkin terjadi kejang, kulit
berhenti berkeringat , dan suhu tubuh dapat melebihi 106 F (41 C). Ini adalah kondisi yang mengancam
jiwa dan perhatian medis darurat segera diperlukan
 Perbedaan antara heat cramp, heat exhaustion, dan heat stroke tidak ada batasan pasti. Heat cramp
menggambarkan kejang involunter dari otot -otot besar tubuh, sedangkan heat exhaus tion memiliki
keluhan lebih sistemik , termasuk berkeringat banyak , lemah, mual, muntah, sakit kepala, dan kejang
otot. Individu yang terkena mungkin demam ringan. Heat stroke adalah situasi yang mengancam jiwa
di mana sistem pendingin tubuh gagal. Pengaturan suhu tubuh di luar kendali biasanya lebih dari
106F (41C), berhenti berkeringat, dan ada perubahan status mental seper ti kebingungan, kejang,
atau koma.
FAKTOR RESIKO

 Heat exhaustion biasanya mempengaruhi orang -orang yang bekerja atau berolahraga di
lingkungan yang panas. Mereka yang beresiko heat exhaustion meliputi:
 Bayi dan anak-anak berada pada risiko karena mekanisme regulasi suhu mereka belum
sepenuhnya berkembang.
 Orang tua sama-sama beresiko akibat kondisi medis yang membatasi kemampuan
untuk berkeringat seperti sirkulasi yang buruk, perubahan kulit, dan penggunaan obat
kronis.
 Tubuh memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan cuaca panas tetapi jika
gelombang panas datang tiba -tiba, atau jika seseorang bepergian dari lingkungan
dingin ke lingkungan yang panas, risiko heat exhaustion meningkat. Dibutuhkan sekitar
7 sampai 10 hari bagi tubuh untuk beradaptasi dengan cuaca panas. Orang yang tidak
terbiasa dapat menghasilkan satu liter atau hampir satu liter keringat dalam satu jam
yang membantu dalam pendinginan tubuh. Seseorang yang terbiasa dalam lingkungan
panas dapat menghasilkan 2 atau 3 liter keringat per jam, dua kali lipat atau tiga kali
lipat lebih besar untuk potensi pendinginan tubuh.
DIAGNOSIS

 Diagnosis heat exhaustion dibuat oleh bukti tak langsung:

 Riwayat (berolahraga atau bekerja dalam lingkungan yang panas)

 Gejala (keringat berlebihan, sakit kepala, lemah, mual dan muntah)

 Pemeriksaan fisik (tanda-tanda dehidrasi)

 Tes laboratorium tidak wajib kecuali petugas kesehatan mengkhawatirkan


terjadinya ketidakseimbangan elektrolit atau dehidrasi berat dan gagal ginjal.
TATA LAKSANA

 Pendinginan dan rehidrasi adalah kunci untuk mengobati heat exhaustion . Individu yang terkena
harus menghentikan aktivitas mereka dan kemudian bergerak dari lingkungan yang panas ke
lingkungan yang lebih dingin. Orang tsb dapat ditempatkan di tempat teduh atau dibawa ke
lingkungan ber - AC. Pakaian dapat dilepaskan untuk membantu sirkulasi udara di seluruh tubuh.
Basahi kulit dengan air dingin juga membantu dengan merangsang penguapan dan mendinginkan
tubuh.
 Rehidrasi adalah langkah penting berikutnya dalam mengobati heat exhaustion . Cairan yang biasa
diberikan adalah air putih, minuman olahraga dan minuman pengganti elektrolit.
 Jika rehidrasi oral gagal atau jika gejala menetap, cairan intravena mungkin diperlukan. Hidrasi
berlanjut sampai pasien mulai buang air kecil, sinyal bahwa ginjal telah merasakan bahwa ada cukup
cairan dalam tubuh, dan tidak lagi memper tahankan cairan.
 Kram dan nyeri otot dapat diobati dengan obat -obatan yang dijual bebas seper ti ibuprofen dan
asetaminofen.
PENCEGAHAN

 Memahami lingkungan mungkin langkah yang paling penting dalam mencegah penyakit yang
berhubungan dengan panas. Jika memungkinkan, aktivitas berat tidak boleh dilakukan di lingkungan
yang terlalu panas atau lembab. Namun, pada orang yang harus bekerja di panas hari, atau di dalam
ruangan dalam situasi panas, perlu melakukan upaya untuk melindungi tubuh mereka, seper tisering
istirahat di daerah dingin, asupan cairan yang cukup, dan memperlambat kecepatan kerja untuk
mengurangi panas yang dihasilkan dalam tubuh.
 Seseorang beresiko untuk heat exhaustion harus memonitor urin mereka untuk memantau status
hidrasi mereka Jika tubuh mengalami dehidrasi, membuat urin menjadi lebih terkonsentrasi dan
berbau kuat.
 Perlu tindakan aklimatisasi. Tubuh akan membuat perubahan fisiologis yang memungkinkan untuk
melakukan pendinginan lebih efisien, jika memiliki eksposur ber tahap dengan kondisi panas. Pindah
dari dingin ke lingkungan yang sangat panas dengan cepat meningkatkan risiko mengembangkan
penyakit akibat panas.
PROGNOSIS

 Kebanyakan orang sembuh dengan baik dari heat exhaustion. Kunci untuk
pemulihan adalah mengenali gejala sebelum berkembang menjadi heat stroke.
Semakin awal kegiatan dihentikan, pendinginan dan hidrasi dimulai, semakin besar
kemungkinan bahwa tidak akan terjadi komplikasi.

Anda mungkin juga menyukai