Anda di halaman 1dari 30

1.

PRINSIP KERJA POMPA OLI

Primary Drive Gear

Pompa Drive Gear Worm Shaft

Worm Wheel

Distributor

2. OPERASIONAL
a. Proses pemasukan oli 1
- Lubang distribusi bertemu dengan
lubang pemasukan (Inlet Hole).
- Plunger bergerak searah anak panah
dan menghisap oli.
b. Proses pemasukan oli 2
Distributor bergerak menutup lubang
distributor.

c. Proses pengeluaran oli


Distributor bergerak membuat lubang
distributor bertemu dengan lubang pe-
ngeluaran.
Plunger bergerak searah dengan arah
panah, membuat oli keluar ke lubang
pengeluaran.
1. GENERAL PUMP
Pendistribusian oli berdasarkan sistem
tekan dari cam, yang digerakkan oleh
poros engkol, meyebabkan plunger yang
terdapat di dalam distributor bergerak
bolak balik.
2. HIGH COPRESSION PUMP
- Cam menekan plunger hingga
penyemprotan terjadi dengan tekanan
tinggi.
- Pencampuran yang terjadi lebih baik.
- Lebih cocok untuk mesin putaran rendah.

3. MIC
- Konstruksi kompak
- Bebas perawatan
LANGKAH POMPA OLI MINIMUM
- Langkah minimum pompa oli dengan
throttle gas tertutup.
- Pada umumnya, langkah minimum pompa
oli : 0,20 ~ 0,25 mm

AIR BLEEDING
- Apabila terdapat gelembung udara di dalam
pompa oli, oli tidak dapat tersalurkan ke
dalam mesin.
- Gelembung udara akan mudah tertekan
oli, yang menyebabkan oli tidak akan
mengalir.
1. KEUNTUNGAN
- Campuran oli dengan putaran mesin sesuai.
- Konsumsi oli lebih irit.

2. STRUKTUR
a. Control Unit Assy.
b. Control Valve Assy.

3. CARA KERJA
- Oli pelumas dari oil tank dialirkan ke oil pump.
- Oli pelumas dari oil pump dialirkan ke control
valve sesuai dengan putaran gas.
- Control valve membuka dan menutup aliran oli
sesuai putaran mesin.
- Membuka dan menutupnya control valve, diatur
secara electrik dari Pulsa Control Unit Assy.
- Pada saat control valve membuka, oli yang
berlebihan akan dikembalikan ke oil tank.
- Pada saat control valve tertutup, oli akan
mengalir ke karburator dan diinjeksikan ke
mesin.
1. Viscosity (Kekentalan)
Kemampuan oli untuk dapat membuat
lapisan oli.

2. Viscosity Indek (Tingkat Kekentalan)


Tanda derajat dari kekentalan
- Visokositas tinggi  perubahan keken-
talan kecil
- Viscositas rendah  perubahan keken-
talan besar
3. Perbedaan Viscositas Oli
a. Single Grade
Kekentalan berubah banyak jika suhu
berubah.
Contoh : SAE 30
SAE : Society of Automotive Engineers
Nomor SAE besar  lebih kental
SAE kecil  lebih encer

b. Multi Grade
Kekentalan tidak banyak berubah bila
suhu berubah.
Contoh : SAE 20W – 40
W : Winter
GREASE (GEMUK)
- Minyak pelumas semi solid (padat)
- Terbuat dari campuran oli mineral dan
metalic soap (sabun metalik).

a. Karakter:
- Temperatur normal  semi solid
- Temperatur panas  cair
b. Tipe:
- Lithium Grease:
* Tahan panas dan tahan putaran tinggi.
* Daya tahan terhadap air dan udara
dingin baik.
* Terbuat dari olli mineral dengan keke-
talan rendah

- Calcium Grease:
Tahan terhadap air dan panas
Jenis Pelumas :
- Mineral : berasal dari proses penyulingan
minyak bumi.

- Fully Synthetic : berasal dari proses


perubahan / penambahan rantai kimia.

- Semi Synthetic : kombinasi di antara


keduanya.
Flash Point adalah titik nyala pelumas. Setiap pelumas dengan
grup tertentu dan formula additive yang berbeda dapat
menghasilkan tingkat ketahanan terhadap titik api yang berbeda.

TBN (Total Base Number)

TBN bersifat menetralkan kandungan asam (sulfur) pada bahan


bakar, umumnya kasus ini timbul pada mesin diesel.

Umur Pelumas :

Umur pelumas sangat di tentukan oleh beberapa hal


( Jenis pelumas, group, additive package, teknologi mesin, cuaca,
cara mengemudi, kualitas bahan bakar )
MECHANIC TRAINING

API
(American Petroleum Institute)
MECHANIC TRAINING

Kelas Penjelasan

SA Untuk kendaraan produksi 1930 ke bawah, tidak mengandung zat aditif.

SB Untuk kendaraan produksi 1963 ke bawah

SC Untuk mesin yang digunakan antara 1964 ~ 1968, sudah memiliki zat
pencegah deposit dan anti karat.

SD Untuk mesin yang digunakan antara 1968 ~ 1972 dan tingkat zat aditif lebih
tinggi dari SC.

SE Untuk mesin yang digunakan antara 1972 ~ 1980, dan sudah memiliki tingkat
zat aditif lebih baik dari SD serta zat pencegah keausan

SF Cocok untuk mesin yang digunakan setelah 1980 dan memiliki zat pencegah
keausan lebih baik dari SE.

SG u/ mesin 1993 ke bawah,Memiliki zat yang mencegah timbulnya endapan


hitam sehingga lebih mengurangi keausan komponen, dan memiliki zat aditif
pencegah karat serta oksidasi yang lebih baik.

SH Untuk mesin produksi tahun 1996 ke bawah.


MECHANIC TRAINING

Kelas Penjelasan
SJ Untuk kendaraan produksi tahun 2001 ke bawah

SL Untuk kendaraan produksi tahun 2004 ke bawah

SM Di luncurkan pada tgl 30 november 2004, sudah memiliki [ tingkat ketahanan


terhadap oksidasi yang disempurnakan, proteksi terhadap pembentukan
kerak yang di sempurnakan, perlindungan terhadap karat yang di
sempurnakan, dan performa yang lebih baik pada suhu rendah ( berlaku
pada musim dingin / salju )

Klasifikasi SI dan SK di keluarkan dari klasifikasi API karena tidak memenuhi


Syarat kelayakan.
MECHANIC TRAINING

Prosedur
Penyimpanan
Pelumas
MECHANIC TRAINING

Penyimpanan pelumas baru yang baik:

Pastikan pelumas tidak bersentuhan


langsung dengan lantai

Penyimpanan yang baik untuk Pelumas


bekas

IBC ( intermediate bulk container )

Pembuangan / penyimpanan yang tidak baik


akan mengakibatkan :
1. Pencemaran tanah
2. Pencemaran air tanah

Anda mungkin juga menyukai